Rantai pasokan (supply chain) merupakan jejaring dari
berbagai organisasi yang saling berhubungan dengan tujuan menyelenggarakan pengadaan atau penyaluran barang sebaik mungkin.
Konsep suply chain melihat logistik sebagai masalah yang luas terbentang sejak barang dasar sampai barang jadi yang dipakai konsumen akhir, bukan hanya masalah internal perusahaan yang pemecahannya dititikberatkan pada masing-masing perusahaan. Pemain utama dalam jejaring logistik rantai pasokan adalah supliers, manufacturer, distributor, customers
1 Pemasok Pemasok Pemasok Produsen Distributor Pelanggan Pelanggan Pelanggan Persediaan Persediaan Persediaan Persediaan Rantai Pasokan 2 Supliers Manufacturer Distributor Customers Retail Model Rantai Pasokan 3 Chain 1. Supliers merupakan sumber yang menyediakan bahan pertama, dimana mata rantai penyaluran barang akan dimulai. Bahan pertama bisa dalam bentuk bahan baku, bahan mentah, bahan penolong. Jumlah suplier bisa banyak atau sedikit. Chain 2. Manufacturer merupakan organisasi yang melakukan pekerjaan membuat, memfabrikasi, merakit atau menyelesaikan barang. Chain 3. Distributor merupakan organisasi penyalur barang dari pabrik disalurkan ke pelanggan Chain 4. Retail mepihak merupakan organisasi penyalur barang dari pedagang besar ke pengecer Chain 5. Customers merupakan pengguna barang yang diperoleh dari rak-rak pengecer yang menawarkan barangnya. Hubungan antar rantai 1-2-3-4-5 mempunyai potensi untuk penghematan, diferensiasi dan respon yang cepat terhadap pelanggan. 4 Manajemen rantai pasokan (supply-chain management) adalah aktivitas pengintegrasian pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan menjadi barang setengah jadi dan produk akhir, serta pengiriman ke pelanggan, termasuk pembelian dan outsourcing. Tujuannya adalah untuk membangun rantai pasokan yang memaksimalkan nilai bagi pelanggan. Manajemen rantai pasokan mencakup semua interaksi diantara pemasok, produsen, distributor dan pelanggan, termasuk aktivitas penentuan (1) transportasi ke vendor, (2) pembayaran (kredit / tunai), (3) para pemasok, (4) bank dan distributor, (5) utang dan piutang usaha, (6) pergudangan dan tingkat persediaan, (7) pemenuhan pesanan, dan (8) informasi pelanggan( prediksi dan produksi).
5 Peningkatan daya saing yang dilakukan melalui penyesuaian produk, mutu tinggi, pengurangan biaya, dan kecepatan ke pasar, perlu menjadikan para pemasok sebagai mitra perusahaan dalam memenuhi permintaan pasar yang berubah.
Rantai pasokan didesain untuk mendukung keunggulan strategi . Misalkan strategi biaya rendah, memilih pemasok yang memiliki kemampuan untuk mendesain produk murah yang memenuhi kebutuhan fungsional, meminimalkan persediaan, dan mengurangi lead time (waktu tunggu). 6 EKONOMI RANTAI PASOKAN Rantai pasokan merupakan aktivitas yang mahal oleh karena itu perlu strategi yang efektif guna mendapatkan peluang mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan. Keputusan Buat atau Beli \ Memilih antara memproduksi sendiri atau membelinya dari luar perusahaan dikenal sebagai keputusan buat atau beli (make-or-buy decision). Memilih produk dan jasa secara eksternal bisa lebih menguntungkan daripada secara internal atau sebaliknya. Berbagai pertimbangan dalam keputusan buat atau beli antara lain adalah
7 Alasan untuk Membuat
1. Menurunkan biaya produksi 2. Pemasok yang ada tidak sesuai 3. Memastikan persediaan cukup (pengiriman atau kuantitas) 4. Memanfaatkan kelebihan tenaga kerja atau fasilitas dan menciptakan keuntungan 5. Memperoleh mutu yang diinginkan 6. Menghapus kolusi yang dilakukan pemasok 7. Memperoleh barang unik 8. Melindungi karyawan dari pemecatan sementara 9. Melindungi hak cipta desain atau mutu 10. Mempertahankan kemampuan inti Meningkatkan atau mempertahankan ukuran perusahaan 8 Alasan untuk Membeli
1. Membebaskan manajemen untuk dapat memusatkan perhatian pada bisnis utamanya 2. Menurunkan biaya akuisisi 3. Mempertahankan komitmen pemasok 4. Memperoleh kemampuan teknik atau manajemen 5. Kapasitas tidak mencukupi 6. Mengurangi biaya inventori 7. Memastikan sumber alternatif 8. Sumber daya manajerial atau teknik yang tidak mencukupi 9. Resiprositas (hal timbal balik) 10. Barang dilindungi oleh hak cipta atau rahasia perniagaan 9 Outsourcing Outsourcing adalah pemindahan aktivitas sebuah perusahaan yang biasanya dilakukan secara internal ke pemasok eksternal. Tujuannya adalah pemanfaatan efisiensi yang dihasilkan oleh spesialisasi yang dimiliki vendor. Vendor (pemasok) yang melakukan jasa outsource memiliki tenaga ahli dibidangnya, dan perusahaan outsourcing pada umumnya menyediakan sumber daya Sumber daya yang dipindahkan ke perusahaan pemasok dapat berupa fasilitas, sumber daya manusia, dan peralatan. Sekarang banyak perusahaan mengoutsource kebutuhan teknologi informasi, pekerjaan akuntansi, fungsi hukum, dan bahkan perakitan produk mereka. 10 STRATEGI RANTAI PASOKAN Banyak Pemasok Strategi ini menandingkan satu pemasok dengan pemasok lain dan membebani pemasok untuk dapat memenuhi permintaan. Para pemasok saling bersaing satu sama lain secara agresif dan pesanan jatuh ke pihak yang memberikan penawaran rendah. Pendekatan ini mengutamakan tanggung jawab pemasok untuk dapat mempertahankan teknologi, keahlian, dan, biaya, mutu, dan kemampuan pengiriman yang diperlukan . 11 Sedikit Pemasok Sebuah strategi yang menjalin hubungan jangka panjang dengan sedikit pemasok yang setia. Dengan pemasok yang sedikit dapat menciptakan skala ekonomi dan kurva belajar yang akan menghasilkan biaya transaksi dan biaya produksi lebih rendah. Pada beberapa kesempatan hubungan ini menghasilkan kolaborasi yang menjadi semakin efisien dan mengurangi harga terus-menerus, dan dapat mengembangkan produk baru. Kelemahan strategi ini adalah biaya pergantian pemasok sangat besar, sehingga baik pemasok maupun pembeli menanggung risiko menjadi tawanan satu sama lain. 12 Integrasi Vertikal Integrasi vertikal (vertical integration) adalah mengembangkan kemampuan untuk memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya dibeli dari pemasok. Integrasi vertikal dapat mengambil bentuk integrasi maju atau mundur. Integrasi mundur (backward integration) adalah perusahaan membeli pemasoknya. Integrasi maju (forward integration), produsen membeli komponen untuk membuat produk jadi. Integrasi vertikal dapat memberikan peluang mengurangi biaya persediaan dan menjadwalkan secara efektif, memberikan penjaminan kualitas dan pengiriman tepat waktu. 13 Jaringan Keiretsu Kombinasi sedikit pemasok dengan integrasi vertikal, dikenal sebagai keiretsu. Dalam keiretsu, pemasok menjadi bagian dari kesatuan perusahaan dan menjadi pendukung keuangan pemasok melalui kepemilikan atau pinjaman. Dengan demikian, pemasok menjadi bagian dari koalisi perusahaan. Anggota keiretsu memiliki hubungan jangka panjang dan karenanya dapat berperan sebagai mitra yang memberikan keahlian teknis dan kestabilan mutu produksi untuk manufaktur tersebut. Anggota keiretsu juga dapat memiliki pemasok di bawahnya, menjadikan pemasok tingkat kedua atau bahkan ketiga sebagai bagian dari koalisi. 14 Perusahaan Virtual Perusahaan virtual mengandalkan beragam hubungan pemasok untuk menyediakan jasa atas permintaan yang diinginkan. Juga dikenal sebagai perusahaan jaringan. Pemasok dari luar, dengan kemampuan, keahlian, dan efisiensi yang mereka miliki, menyediakan sebagian besar komponen yg diperlukan, seperti pembayaran gaji, perekrutan karyawan, perancangan produk, jasa konsultasi, produksi komponen, pengujian, atau pendistribusian produk. Keuntungan dari perusahaan virtual mencakup keahlian manajemen khusus, penanaman modal yang rendah, fleksibilitas, dan kecepatan. Bisnis pakaian jadi merupakan sebuah contoh organisasi virtual. Para perancang pakaian menyerahkan pekerjaan ke sebuah manufaktur. Manufaktur menyewa sebuah tempat, menyewa mesin jahit, dan mengontrak tenaga kerja. Hasilnya adalah sebuah organisasi yang mempunyai biaya overhead rendah, fleksibel, dan dapat merespons pasar dengan cepat. 15 MENGELOLA RANTAI PASOKAN Siklus bahan baku dari pemasok hingga pelanggan berlangsung diantara organisasi terpisah, dapat mengakibatkan pemborosan, untuk itu perlu : Kesepakatan Tujuan Bersama. Sebuah rantai pasokan yang terintegrasi memerlukan lebih dari sekadar kesepakatan pada kontrak kerja sama dari sebuah hubungan jual/beli, tetapi juga menciptakan pemahaman timbal balik akan misi, strategi, dan sasaran dari organisasi. Pemasok harus diperlakukan sebagai perpanjangan tangan perusahaan. Kepercayaan. Anggota rantai pasokan harus dibangun berdasarkan saling percaya. Hal ini akan berhasil, jika risiko dan penghematan biaya dibagi dan aktivitas seperti penelitian konsumen, analisis penjualan, prediksi, dan perencanaan produksi merupakan aktivitas bersama. Budaya organisasi yang sesuai. Budaya organisasi yang sesuai dapat merupakan keuntungan nyata. kontak formal maupun informal dapat berperan menyesuaikan budaya organisasi dan memperkuat hubungan. 16 PEMILIHAN VENDOR Pemilihan vendor (vendor selection) mempertimbangkan banyak faktor, seperti kesesuaian strategis, kemampuan penjual, pengiriman, dan kinerja berkualitas. Langkah-langkah tersebut adalah (1) evaluasi vendor, (2) pengembangan vendor, dan (3) negosiasi. Pemilihan vendor sebuah keputusan dari siapa perusahaan membeli barang atau jasa.
Evaluasi Vendor evaluasi vendor (vendor evaluation), mencakup proses menemukan vendor yang potensial dan menentukan kemungkinan bahwa mereka akan menjadi pemasok yang baik. Tahap ini memerlukan pengembangan kriteria evaluasi seperti dalam Contoh . Kriteria dan bobot dipilih berdasarkan strategi rantai pasokan yang ingin dicapai.
Contoh. Hau Lee, direktur Creative Toys di Palo Alto, tertarik untuk mengevaluasi para pemasok yang akan bekerja bersamanya untuk membuat warna pencelup yang tidak beracun dan ramah lingkungan untuk mainan anak- anak. Hal ini merupakan elemen strategis yang sangat penting pada rantai pasokannya, dan ia menginginkan sebuah perusahaan yang akan memberikan kontribusi untuk mainan anak-anak ini: Hau memulai analisisnya terhadap sebuah pemasok potensial, yaitu Faber Paint and Dye. 17 SOLUSI Pertama, Hau meninjau atribut diferensiasi pemasok dalam Tabel dan membuat daftar kriteria pemilihan yang ditunjukkan dalam tabel berikut. la kemudian memberikan bobot untuk membantu melaksanakan tinjauan pemasok potensial yang objektif. Karyawannya memberikan angka dan menghitung total nilai yang diberi bobot: NILAI (1-5) BOBOT Kriteria BOBOT (TERTINGGI 5) X NILAI
Keahlian rekayasa/pehelitian/pembaruan Kemampuan proses produksi'(fleksibilitas/bantuan teknis) Kemampuan distribusi/pengiriman Sistem mutu dan kinerja Fasilitas/lokasi, dst 18 Vendor Evaluation Criteria Weights Scores (1-5) Weight x Score Engineering/research/innovation skills .20 5 1.0 Production process capability (flexibility/technical assistance) .15 4 .6 Distribution/delivery capability .05 4 .2 Quality systems and performance .10 2 .2 Facilities/location .05 2 .1 Financial and managerial strength (stability and cost structure) .15 4 .6 Information systems capability (e- commerce, Internet) .10 2 .2 Integrity (environmental compliance/ ethics) .20 5 1.0 Total 1.00 3.9 19 Pengembangan Vendor Memadukan pemasok ke dalam sistem yaitu memastikan bahwa vendor menghargai kebutuhan mutu, perubahan teknis, jadwal dan pengiriman, sistem pembayaran dan kebijakan pengadaan. Pengembangan vendor dapat mencakup dari pelatihan, bantuan teknis dan produksi, hingga prosedur perpindahan, informasi serta kebijakan pengadaan
Negosiasi Negosiasi berkaitan dengan elemen penting dari hubungan kontrak. Negosiasi sering dipusatkan pada mutu, pengiriman, pembayaran, dan biaya.