Anda di halaman 1dari 32

KAPASITAS

Kapasitas (capacity) adalah suatu tingkat keluaran, atau


jumlah unit yang dapat diterima, ditahan, disimpan atau
diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu
tertentu.
Kapasitas mempengaruhi biaya tetap dan menentukan tingkat
pemenuhan permintaan. Jika kapasitas suatu fasilitas terlalu
besar, sebagian akan menganggur dan akan memunculkan
biaya tambahan, Jika terlalu kecil,memunculkan kesempatan
mendapatkan penerimaan hilang.
Tujuan penetapan kapasitas adalah pencapaian tingkat
utilisasi dan tingkat pengembalian investasi yang tinggi.

Perencanaan kapasitas dapat dilihat dalam tiga horizon waktu
yaitu jangka panjang (1 tahun), berupa penambahan
fasilitas dan peralatan yang memiliki lead time panjang;
Jangka menengah (3 -18 bulan), penambahan peralatan,
karyawan, jumlah shift, dan melakukan subkontrak;
Jangka pendek ( 3 bulan) penambahan dng perhatian pada
penjadwalan tugas dan karyawan, dan pengalokasian mesin.


Modify capacity Use capacity
Perencanaan berdasarkan
Time Horizon
Jangka
menengah
Subcontract Menambah personnel
Menambah peralatan Membangun or use inventory
Menambah Shift
Jangka
pendek
Penjadwalan jobs
Penjadwalan personnel
Allocate machinery *
Perencanaan
jangka panjang
Menambah Fasilitas
Menambah Peralatan yg memiliki
lead time panjang
*
* Limited options exist
Figure S7.1
Design and Effective Capacity
Kapasitas disain (design capacity) adalah output
maksimum sistem secara teoretis dalam suatu
periode waktu tertentu. Kapasitas disain dapat
dinyatakan dalam suatu tingkatan tertentu, seperti
jumlah ton yang dapat diproduksi setiap minggu,
setiap bulan, atau setiap tahun.
Kapasitas efektif (effective capacity) adalah kapasitas
yang dapat dicapai oleh sebuah perusahaan dengan
keterbatasan operasi yang ada. Kapasitas efektif
sering kali lebih rendah daripada kapasitas disain
karena fasilitas yang ada mungkin telah didesain
untuk bauran produk yang berbeda.

Utilisasi (utilization) adalah persentase kapasitas
disain yang sesungguhnya telah dicapai.
Utilisasi = Output Aktual/Kapasitas Disain

Efisiensi (efficiency) adalah persentase kapasitas
efektif yang sesungguhnya telah dicapai.
Efisiensi = Output Aktual/Kapasitas Efektif

Peningkatan efisiensi dapat dilakukan dengan
perbaikan kualitas, penjadwalan, pelatihan, dan
pemeliharaan. Utilisasi dan efisiensi dapat dihitung
sebagai berikut:
Pengukuran kinerja sistem : utilisasi dan efisiensi
Contoh.

Toko roti Sara memiliki sebuah pabrik yang memproduksi roti.
Minggu lalu fasilitas memproduksi 148.000 roti. Kapasitas
efektif pabrik adalah 175.000 roti. Lini produksi beroperasi 7
hari per minggu dengan tiga shift masing-masing 8 jam per
hari. Lini produksi didesain untuk memproduksi roti Deluxe isi
kacang, kayu manis, dan lapis gula dengan tingkat output
1.200 roti per jam. Tentukan kapasitas desain, utilisasi, dan
efisiensi pabrik ini saat memproduksi roti Deluxe.

Jawab
Kapasitas Desain = (7 hari X 3 shift X 8 jam) X(1.200 roti per
jam) = 201.600 roti
Utilisasi = Output Aktual/Kapasitas Desain =
148.000/201.600 = 73,4%
Efisiensi = Output Aktual/Kapasitas Efektif =
148.000/175.000 = 84,6%
Bakery Example
Actual production last week = 148,000 rolls
Effective capacity = 175,000 rolls
Design capacity = 1,200 rolls per hour
Bakery operates 7 days/week, 3 - 8 hour shifts
Design capacity = (7 x 3 x 8) x (1,200) = 201,600 rolls
Bakery Example
Actual production last week = 148,000 rolls
Effective capacity = 175,000 rolls
Design capacity = 1,200 rolls per hour
Bakery operates 7 days/week, 3 - 8 hour shifts
Design capacity = (7 x 3 x 8) x (1,200) = 201,600 rolls
Bakery Example
Actual production last week = 148,000 rolls
Effective capacity = 175,000 rolls
Design capacity = 1,200 rolls per hour
Bakery operates 7 days/week, 3 - 8 hour shifts
Design capacity = (7 x 3 x 8) x (1,200) = 201,600 rolls
Utilization = 148,000/201,600 = 73.4%
Bakery Example
Actual production last week = 148,000 rolls
Effective capacity = 175,000 rolls
Design capacity = 1,200 rolls per hour
Bakery operates 7 days/week, 3 - 8 hour shifts
Design capacity = (7 x 3 x 8) x (1,200) = 201,600 rolls
Utilization = 148,000/201,600 = 73.4%
Bakery Example
Actual production last week = 148,000 rolls
Effective capacity = 175,000 rolls
Design capacity = 1,200 rolls per hour
Bakery operates 7 days/week, 3 - 8 hour shifts
Design capacity = (7 x 3 x 8) x (1,200) = 201,600 rolls
Utilization = 148,000/201,600 = 73.4%
Efficiency = 148,000/175,000 = 84.6%
Bakery Example
Actual production last week = 148,000 rolls
Effective capacity = 175,000 rolls
Design capacity = 1,200 rolls per hour
Bakery operates 7 days/week, 3 - 8 hour shifts
Design capacity = (7 x 3 x 8) x (1,200) = 201,600 rolls
Utilization = 148,000/201,600 = 73.4%
Efficiency = 148,000/175,000 = 84.6%
Selain kapasitas desain, utilisasi, dan efisiensi, juga output yang
diharapkan dari sebuah fasilitas atau sebuah proses dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan :

Output yang diharapkan = (Kapasitas Efektif)* (Efisiensi)

Contoh .
Manajer Toko roti Sara saat ini perlu meningkatkan produksi roti yang
semakin digemari, yakni roti Deluxe. Untuk memenuhi permintaan ini,
manajer operasi akan menambahkan lini produksi kedua. Manajer harus
menetapkan output yang diharapkan dari lini produksi kedua ini bagi
departemen penjualan. Kapasitas efektif lini kedua sama dengan lini
pertama, yaitu 175.000 roti. Lini pertama beroperasi dengan tingkat
efisiensi 84,6% sebagaimana yang telah dihitung. Tetapi output lini kedua
akan lebih sedikit daripada lini pertama karena kru yang ada masih baru,
jadi efisiensi yang diharapkan tidak lebih dari 75%. Berapakah output yang
diharapkan?

Output yang Diharapkan = (Kapasitas Efektif) (Efisiensi) =(175.000)(0,75)
= 131.250 roti.

Bakery Example
Actual production last week = 148,000 rolls
Effective capacity = 175,000 rolls
Design capacity = 1,200 rolls per hour
Bakery operates 7 days/week, 3 - 8 hour shifts
Efficiency = 84.6%
Efficiency of new line = 75%
Expected Output = (Effective Capacity)(Efficiency)
= (175,000)(.75) = 131,250 rolls
Bakery Example
Actual production last week = 148,000 rolls
Effective capacity = 175,000 rolls
Design capacity = 1,200 rolls per hour
Bakery operates 7 days/week, 3 - 8 hour shifts
Efficiency = 84.6%
Efficiency of new line = 75%
Expected Output = (Effective Capacity)(Efficiency)
= (175,000)(.75) = 131,250 rolls
Pertimbangan Keputusan Kapasitas

1. Ramalkan permintaan secara akurat.
2. Memahami teknologi dan peningkatan kapasitas.
Setelah volume ditentukan, keputusan teknologi dapat
dipandu dengan analisis biaya, kebutuhan sumber daya
manusia, kualitas, dan keandalan. Teknologi juga
mungkin mendikte peningkatan kapasitas.
3. Temukan tingkat operasi yang optimum (volume).
Teknologi dan peningkatan kapasitas sering menentukan
ukuran optimum sebuah fasilitas. Jika lebih kecil, maka
biaya tetapnya akan sangat memberatkan; jika lebih
besar, maka fasilitas tidak terpakai.. Permasalahan ini
dikenal sebagai skala ekonomis dan disekonomis
(economies and diseconomies of scale).
4. Membangun untuk perubahan. Manajer operasi harus
membangun fleksibilitas bagi fasilitas dan peralatan
untuk mengakomodasi perubahan produk, bauran
produk, dan proses di masa datang.


Struktur Biaya Motel Pinggir Jalan (tanpa kolam renang dan ruang makan)




50
Jumlah Kamar
75
Economies and Diseconomies
of Scale
Economies
of scale
Diseconomies
of scale
25 - Room
Roadside Motel
50 - Room
Roadside Motel
75 - Room
Roadside Motel
Number of Rooms
25 50 75
A
v
e
r
a
g
e

u
n
i
t

c
o
s
t

(
d
o
l
l
a
r
s

p
e
r

r
o
o
m

p
e
r

n
i
g
h
t
)

Figure S7.2
Mengelola Kapasitas
Walaupun peramalan baik dan fasilitas sesuai dengan
peramalan, dapat terjadi ketidakcocokan antara
permintaan aktual dan kapasitas yang tersedia, artinya
permintaan melebihi kapasitas atau kapasitas melebihi
permintaan. Pada kasus ini perusahaan memiliki
beberapa pilihan.
Permintaan Melebihi Kapasitas. Perusahaan dapat
membatasi permintaan dengan menaikkan harga,
membuat penjadwalan dengan lead time yang
panjang , dan mengurangi bisnis . Solusi jangka
panjang dengan meningkatkan kapasitas.
Kapasitas Melebihi Permintaan. Perusahaan dapat
merangsang permintaan melalui pengurangan
harga, pemasaran yang agresif, atau mungkin
melalui perubahan produk.
Taktik Menyesuaikan Kapasitas dengan Permintaan
Penyesuaian proses pada volume tertentu, dilakukan
melalui:
1. Mengubah staf yang ada (menambah atau
mengurangi jumlah karyawan);
2. Menyesuaikan peralatan dan proses, meliputi
pembelian mesin tambahan, atau menjual atau
menyewakan peralatan yang ada;
3. Memperbaiki metode untuk meningkatkan hasil
produksi; dan/atau
4. Mendesain ulang produk untuk meningkatkan
hasil produksi.
Taktik di atas dapat digunakan untuk menyesuaikan
permintaan pada fasilitas yang ada. Permasalahan
strategis adalah bagaimana memiliki fasilitas dengan
ukuran tepat.
Perencanaan Kapasitas
Tahapan Penentuan kapasitas :
1. Peramalan permintaan masa depan
2. Penentukan kebutuhan kapasitas serta peningkaraf ukuran untuk setiap penambahan kapasitas.



(a) Kapasi tas mel ebi hi permi ntaan dengan
perl uasan bert ahap
(b) Kapasi tas mel ebi hi permi ntaan
dengan perl uasan sat u tahap
c ro
c
E a>
d
Ramal an
permi ntaan
Ramal an
permi ntaan
C:
m

.C:
m
4.




(c) Kapasi tas kurang dari permi ntaan dengan
perl uasan bert ahap
(d) Percobaan untuk memperol eh
kapasi tas rata-rata dengan
perl uasan bertahap
C:
m c E
~5
CL
Ramal an
permi ntaan
Ramal an
permi ntaan
C:
m .c
E
a)
a

1 2 3
Waktu (tahun)
1 2 3
Waktu (tahun)
Approaches to Capacity
Expansion
(a) Leading demand with incremental
expansion
(b) Permintaan melebihi kapasitas dng
penambahan bertahap
D
e
m
a
n
d

Expected demand
New capacity
(b) Leading demand with
one-step expansion
D
e
m
a
n
d

New
capacity
Expected
demand
(d) Attempts to have an average
capacity with incremental
expansion
D
e
m
a
n
d
New
capacity Expected
demand
(c) Capacity lags demand with
incremental expansion
D
e
m
a
n
d

New
capacity
Expected
demand
Figure S7.4
Gambar diatas mengungkapkan empat pendekatan menuju
kapasitas baru.
Gambar (a), kapasitas baru diperoleh pada permulaan tahun
1. Kapasitas ini akan mengatasi peningkatan permintaan
hingga awal tahun 2. Pada awal tahun 2, kapasitas baru
diperoleh lagi hingga awal tahun 3 demikian seterusnya. Ini
hanya merupakan salah satu rencana untuk memenuhi
permintaan .
Pada Gambar(b), peningkatan kapasitas besar-besaran
didapatkan pada awal tahun 1 untuk memenuhi ramalan
permintaan hingga awal tahun 3.
Kapasitas berlebih yang dihasilkan oleh perencanaan, (a) dan
(b) memberikan fleksibilitas bagi para manajer operasi.
Sebagai contoh, dalam industri perhotelan, penambahan
kapasitas dalam bentuk penambahan kamar memberikan
adanya pilihan kamar yang lebih bervariasi dan menambahkan
fleksibilitas dalam jadwal pembersihan ruangan. Dalam
manufaktur, kapasitas yang berlebih dapat digunakan untuk
melakukan penyetelan mesin untuk mempercepat laju
produksi, dan menurunkan tingkat persediaan.
Disini, kapasitas yang ada selalu melebihi permintaan



Gambar (c) menunjukkan sebuah pilihan di mana
kapasitas terlambat (lag) dari permintaan, waktu lembur
atau subkontrak dapat mengatasi permintaan yang
berlebih.
Gambar (d) mencoba untuk membuat kapasitas "rata-
rata", yang terkadang kurang dari permintaan dan
terkadang lebih dari permintaan.

Dalam kasus pengambilan keputusan alternatif mana
yang akan diambil, Biaya total dari setiap alternatif dapat
dihitung dan alternatif dengan biaya total terendah akan
dipilih. Dalam kasus lain, penetapan kapasitas dan
bagaimana mencapai kapasitas tersebut rumit. Faktor-
faktor pilihan teknologi; strategi pesaing; batasan biaya ;
pilihan sumber daya manusia; dan peraturan lokal dan
negara akan memperumit proses pengambilan keputusan.
Break-Even Analysis
Technique for evaluating process and
equipment alternatives
Objective is to find the point in dollars
and units at which cost equals
revenue
Requires estimation of fixed costs,
variable costs, and revenue
Analisis Titik Impas
Biaya tetap(fixed costs) adalah biaya yang tetap ada
walaupun tidak ada satu unitpun yang diproduksi,
seperti biaya sewa pabrik dan peralatan, pajak, gaji
staf dan manajemen.
Biaya tidak tetap (Variable costs) adalah biaya yang
bervariasi sesuai dengan banyaknya unit yang
diproduksi, mencakup biaya bahan baku, tenaga
kerja langsung, biaya pengepakan, biaya angkut.
Biaya produksi total merupakan fungsi dari volume
dan biaya variabel per unit.
Pendapatan total adalah harga jual dikalikan
banyaknya produk yang terjual.
Titik Impas adalah titik potong antara fungsi
pendapatan dengan biaya total.

Break-Even Analysis
Total revenue line
Total cost line
Variable cost
Fixed cost
Break-even point
Total cost = Total revenue

900
800
700
600
500
400
300
200
100

| | | | | | | | | | | |
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100
C
o
s
t

i
n

d
o
l
l
a
r
s

Volume (units per period)
Figure S7.5
Break-Even Analysis
BEP
x
= Break-even point in
units
BEP
$
= Break-even point in
dollars
P = Price per unit (after all
discounts)
x = Number of units produced

TR = Total revenue = Px
F = Fixed costs
V = Variable costs
TC = Total costs = F + Vx
TR = TC
or
Px = F + Vx
Break-even point occurs
when
BEP
x
=
F
P - V
Break-Even Analysis
BEP
x
= Break-even point in
units
BEP
$
= Break-even point in
dollars
P = Price per unit (after all
discounts)
x = Number of units produced

TR = Total revenue = Px
F = Fixed costs
V = Variable costs
TC = Total costs = F + Vx
BEP
$
= BEP
x
P
= P
=
=
F
(P - V)/P
F
P - V
F
1 - V/P
Profit = TR - TC
= Px - (F + Vx)
= Px - F - Vx
= (P - V)x - F
Contoh. Perusahaan Jimmy, memiliki biaya tetap $10.000
pada periode ini. Biaya tenaga kerja langsung $1,50 per unit,
dan biaya bahan baku $0,75 per unit. Harga jual $4,00 per unit.
Tentukan titik impas dalam dolar dan unit untuk satu produk.

Titik impas dalam dolar dihitung sebagai berikut:

BEPx = F/1-(V/P) = $10.000/1-[(1,50+0,75)/(4,00)] = $10.000/
(0,4375) = $22.857,14

Titik impas dalam unit adalah:
BEPx = F/(P-V) = $10.000/(4,00-(1,50+0,75)) = 5.714

Perhatikan bahwa yang digunakan adalah biaya variabel total
(yaitu biaya tenaga kerja dan bahan baku).
Break-Even Example
Fixed costs = $10,000 Material = $.75/unit
Direct labor = $1.50/unit Selling price = $4.00 per unit
BEP
$
= =
F
1 - (V/P)
$10,000
1 - [(1.50 + .75)/(4.00)]
Break-Even Example
Fixed costs = $10,000 Material = $.75/unit
Direct labor = $1.50/unit Selling price = $4.00 per unit
BEP
$
= =
F
1 - (V/P)
$10,000
1 - [(1.50 + .75)/(4.00)]
= = $22,857.14
$10,000
.4375
BEP
x
= = = 5,714
F
P - V
$10,000
4.00 - (1.50 + .75)
Break-Even Example
50,000
40,000
30,000
20,000
10,000

| | | | | |
0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000
D
o
l
l
a
r
s

Units
Fixed costs
Total
costs
Revenue
Break-even
point

Anda mungkin juga menyukai