LANJUTAN
OLEH
IR. H. NADJAMUDIN, PIA, MM
PERKULIAHAN KE 5
Umum
• Pada perkuliahan ke-5 kita akan membahas Kendali
Proses Statistik (Statistical Process Control, SPC) yang
merupakan implementasi dari Konsep Pengendalian
Mutu yang telah kita bahas dalam perkuliahan ke-4.
• SPC merupakan teknik sampling penerimaan
(acceptance sampling) dalam bentuk penerapan
teknik-teknik statistik untuk mengendalikan berbagai
proses operasi.
• Sampling penerimaan digunakan untuk menentukan
apakah satu bahan/produk setengah jadi/produk jadi
yang diperiksa akan diterima atau ditolak dengan
mengunakan sampling.
Apa itu Kendali Proses Statistik ?
Kendali proses statistik (SPC) adalah suatu statistik umum yang
digunakan untuk memastikan serangkaian proses memenuhi standar
yang ditetapkan.
Hasil kendali proses statistik akan bervariasi baik yang disebabkan hal
yang umum atau alamiah (natural) maupun hal yang khusus atau
terusut (assignable). Alat bantu yang digunakan untuk membedakan
kedua penyebab yaitu diagram kendali (control chart).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam SPC :
1. Penyebab-peneybab.
2. Diagram Kendali (Control Chart).
3. Variabel Diagram
4. Menetapakan Batas-Batas Diagram
1. Penyebab-penyebab.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi Penyebab :
a. Variasi Alamiah, Variasi yang mempengaruhi hampir
setiap proses dan merupakan hal yang lumrah. Variasi
alamiah adalah sejumlah sumber variasi yang terjadi
pada suatu proses yang berada dalam kendali statistik.
Variasi alamiah bertindak seperti suatu sistem konstan
yang memproduksi sebab-sebab yang sifatnya acak.
Untuk melihat pola data perlu digambarkan dalam suatu
distribusi.
Apabila distribusi itu normal, sebaran tersebut dapat
dikarakteristikan oleh dua parameter yaitu :
– Rerata, μ (ukuran kecenderungan pusat – dalam hal
ini, nilai rata-rata), µ dibaca miu.
– Standar deviasi,σ (ukuran sebaran atau dispersi)
b. Variasi Terusut (assignable) adalah suatu proses
dapat ditelusuri ke suatu penyebab tertentu.
Faktor-faktor penyebab tertentu seperti
usangnya mesin, kesalahan pengaturan pada
peralatan, pekerja yang tidak terlatih atau
dalam kondisi lelah, dan bahan baku bahan yang
tidak sesuai dg persyaratan. Faktor/variabel ini
yang harus kita kendalikan atau diminimize agar
terkendali sesuai persyaratan.
c. Sampel , kendali proses statistik menggunakan
nilai rata-rata dari suatu sampel terhadap
populasi. Sampel digunakan untuk menghemat
biaya kualitas atau biaya produksi, namun masih
dijamin keakuratannya.
2. Diagram Kendali (control chart).
90 1,65
95 1,96
95,45 2
99 2,58
99,73 3
Contoh 1 : Sampel diketahui standar deviasi.
Menetapkan batas-batas kendali menggunakan sampel.
Berat kotak-kotak Oat Flakes dalam suatu lot produksi besar disampel
setiap jamnya. Manajernya ingin menetapkan batas-batas kendali yang
mencakup 99,73% dari seluruh rata-rata sampelnya. Diketahui deviasi
populasi (σ) sebesar 1 ons, dan di pilih secara acak 9 buah kotak Oat Flakes
dan lalu ditimbang untuk setiap jamnya, lama pengecekan untuk 12 jam.
Solusi :
Langkah pertama : Hitunglah rata-rata sampel setiap jam.
Contoh Jam pertama : ambilah 9 kotak oat flakes secara acak pada jam
pertama lalu ditimbang, dengan hasil sbb : berat kotak 1 = 17 ons, kotak 2 =
13 ons, kotak 3 = 16 ons, kotak ke 4 = 18 ons, kotak ke 5 = 17, kotak ke 6 =
16 ons, kotak ke 7 = 15 ons, dan kotak ke 8 = 17 ons dan kotak ke 9 = 16
ons.
Rata-rata berat sampel jam 1 = (17 + 13 +16 + 18 + 17 + 16 + 15 + 17 + 16)/9
= 16,1 ons.
Dengan cara yang sama dilanjutkan pengambilan sampel jam2, dan
seterusnya sampai jam ke-12 , hasil spt tabel dalam langkah ke-2.
Langkah ke-2, Hasil rata2 sampel 9 kotak per jam untuk 12 jam disajikan data
sebagai berikut :
AKIBAT :
sampel diluar
PENYEBAB : biasanya unsur batas kendali
Manajemen (5M)
b. Standar Deviasi populasi tidak diketahui
Bila standar deviasi populasi tidak diketahui, untuk
membuat batas kendali kita dapat menggunakan
nilai jangkauan rata-rata (R), dengan rumus :
▪ UCL = X +AR
▪ LCL = X – AR
Dimana,
– R= jangkauan rata-rata sampel
– A = nilai yang diperoleh dari Tabel 1
– X= rata-rata dari sampel
Tabel 1.
Faktor-faktor untuk menghitung Batas-batas Kendali (3 sigma)