Anda di halaman 1dari 16

PT.

BAGAS PERKASA JAYA


Neraca Komparatif dalam Persentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2009 dan 2010
(Dalam Ribuan Rupiah)
31 Desember Common-Size (%)
NERACA
2009 2010 2009 2010
AKTIVA
Aktiva Lancar
   Kas Rp 1.300 Rp 1.200 9,29 7,50
   Piutang Dagang Rp 1.200 Rp 1.000 8,57 6,25
   Persediaan Rp 2.200 Rp 2.600 15,71 16,25
   Total Aktiva Lancar Rp 4.700 Rp 4.800 33,57 30,00
Aktiva Tetap
   Tanah Rp 2.300 Rp 3.700 16,43 23,13
   Gedung Rp 4.000 Rp 4.000 28,57 25,00
   Mesin Rp 4.000 Rp 5.000 28,57 31,25
   Akumulasi Depresiasi Rp (1.000) Rp (1.500) (7,14) (9,38)
   Total Aktiva Tetap Rp 9.300 Rp11.200 66,43 70,00
Total Aktiva Rp14.000 Rp16.000 100% 100%
PASIVA (UTANG & MODAL)
Utang Lancar Rp 2.500 Rp 2.200 17,86 13,75
Utang Jangka Panjang Rp 4.500 Rp 6.000 32,14 37,50
Modal Rp 7.000 Rp 7.800 50,00 48,75
Total Utang & Modal Rp14.000 Rp16.000 100% 100%
Cara perhitungan persentase per-komponen adalah: Pos-pos di dalam neraca
dikategorikan menjadi dua, yaitu aktiva dan pasiva. Masing-masing kategori ini
(total aktiva dan total pasiva) dinyatakan sebesar 100%, sedangkan masing-
masing pos yang termasuk pada masing-masing kategori dinyatakan dalam
persentase atas dasar total aktiva atau pasiva (kategori).

% Kas = (Saldo Kas/Total Aktiva) x 100% = (Rp 1.300/Rp 14.000) x 100% = 9,29%
⇒ Yang lainnya dihitung dengan cara yang sama.
Contoh Analisis Common-Size:
PT. BAGAS PERKASA JAYA
Laporan Laba-Rugi Komparatif dalam Persentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2009 dan 2010
(Dalam Ribuan Rupiah)
Tahun Common-Size (%)
LABA-RUGI
2009 2010 2009 2010

Penghasilan Rp 150.000 Rp 200.000 100% 100%

Harga Pokok Penjualan Rp (50.000) Rp (60.000) (33,33) (30,00)

Laba Kotor Rp 100.000 Rp 140.000 66,67 70,00

Biaya Pemasaran Rp (25.000) Rp (34.000) (16,67) (17,00)

Biaya Administrasi Rp (20.000) Rp (28.000) (13,33) (14,00)

Biaya Bunga Rp (10.000) Rp (14.000) (6,67) (7,00)

Laba Sebelum Pajak Rp    45.000 Rp    64.000 30,00 32,00

Pajak (15%) Rp (6.750) Rp (9.600) (4,50) (4,80)

Laba Bersih Rp    38.250 Rp    54.400 25,50 27,20


Cara perhitungan persentase per-komponen adalah: Pos-pos dalam perhitungan
laba-rugi yang dinyatakan dalam persentase per-komponen atas dasar total
penghasilan (total penghasilan dinyatakan sebesar 100%).
 
% Harga Pokok Penjualan = (Saldo Harga Pokok Penjualan/Total Penghasilan) x
100%
                                      = Rp 60.000/Rp 200.000 x 100%
                                      = 30%
 
⇒ Yang lainnya dihitung dengan cara yang sama.
 
Rasio keuangan menjelaskan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang
lain dalam suatu laporan keuangan. Tujuan analisis rasio keuangan dimaksudkan agar
perbandingan-perbandingan yang dilakukan terhadap pos-pos dalam laporan keuangan
merupakan suatu perbandingan yang logis, dengan menggunakan ukuran-ukuran tertentu yang
memang telah diakui mempunyai manfaat tertentu pula, sehingga hasil analisisnya layak dipakai
sebagai pedoman pengambilan keputusan.
Berdasarkan tujuan analisis angka-angka rasio dibagi menjadi 4 yakni: rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, rasio rentabilitas, dan rasio aktivitas yang dapat dijelaskan berikut ini:

RASIO
RASIO RASIO RASIO
PROFITABILITA
LIKUIDITAS SOLVABILITAS AKTIVITAS
S
Berikut adalah pos-pos yang dilaporkan dalam neraca keuangan
sebuah perusahaan PT Maju Langgeng:
Kas = Rp 300.000.000
Surat berharga yang dapat dipasarkan = Rp 100.000.000
Piutang usaha (bersih) = Rp 200.000.000
Persediaan = Rp 200.000.000
Utang usaha = Rp 400.00.000
Tentukan rasio lancar (current rasio) dan rasio cepat (quick ratio)
perusahaan tersebut?
Jawaban:
#1: Rasio Lancar
= Total Aset Lancar / Total Kewajiban Lancar
= (Rp 300.000.000 + Rp 100.000.000 + Rp 200.000.000 + Rp
200.000.000)/Rp 400.000.000
= 2,0
#2: Rasio cepat
= Total Aset Cair / Total Kewajiban Lancar
=  Rp 300.000.000 + Rp 100.000.000 + Rp 200.000.000)/Rp 400.000.000
= 1,5
Jika perusahaan ABC memiliki nerasa seperti berikut:
• Saham : Rp.420.000.000
• Laba ditahan: Rp.145.000.000
• Kas: Rp.25.000.000
• Piutang Dagang: Rp.75.000.000
• Barang dagangan: Rp. 200.000.000
• Mesin: Rp.250.000.000
• Bangunan: Rp.350.000.000
• Tanah: Rp.100.000.000
• Obligasi: Rp.180.000.000
Maka berapa solvabilitas perusahaan memakai Rasio Modal dengan Aktiva?
Diketahui:
Modal sendiri: Saham + Laba ditahan = 420.000.000 + 145.000.000 = 565.000.000
Total altiva : Kas + Piutang dagang + Barang dagangan + Mesin + Bangunan + Tanah = 25.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000
+ 250.000.000 + 350.000.000 + 100.000.000 = 1.000.000.000
Ditanya: Rasio modal dengan aktiva?
Dijawab:
Rasio modal dengan aktiva = (Modal Sendiri/ Total Aktiva) x 100%
Rasio modal dengan aktiva = (565.000.000/1.000.000.000) x 100%
Rasio modal dengan aktiva = 56,5%
Pendapatan Penjualan Bersih (Net Sales) perusahaan A sebesar Rp 27.063.310.000.000. Sedangkan Laba Bersih setelah Pajak
(Net Profit after Tax) sebesar Rp2.064.650.000.000.
Berapakah Margin Laba Bersih (Net Profit Margin) perusahaan A?
Pembahasan:
Margin Laba Bersih = Laba Bersih setelah Pajak : Pendapatan Penjualan bersih
Margin Laba Bersih = Rp2.064.650.000.000 : Rp27.063.310.000.000
Margin Laba Bersih = 7,63%
Data keuangan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan Periode per Desember 2019

Diketahui :
Penjualan bersih atau Net sales = 42.922.563
Persediaan atau Receivables = 5.335.489

Jawab :
Receivable Turnover Ratio = 42.922.563 / 5.335.489
Receivable Turnover Ratio = 8 kali (x)

Anda mungkin juga menyukai