PENDAHULUAN
Pada suatu entitas yang bertujuan memperoleh laba memusatkan pengukuran dan
evaluas kinerjanya pada laba yang dihasilkan atau kerugian yang dialami pada suatu
periode tertentu. Laporan laba rugi komprehensif merupakan komponen laporan
keuangan yang melaporkan kinerja atau hasil usaha suatu entitas selama suatu periode
tertentu. Laporan ini disusun untuk digunakan para pemangkukepentingan berdasarkan
pengakuan dan pengukuran unsur-unsur penghasilan (pendapatan dan keuntungan)
serta beban dan kerugian sesuai dengan SAK yang berlaku. Selain menyusun laporan
laba rugi komprehensif, entitas juga wajib menyusun laporan perubahan ekuitas.
Laporan perubahan ekuitas disusun untuk melaporkan perubahan ekuitas yang terjadi
selama suatu periode tertentu. Dalam bab ini, anda akan mempelajari mengenai
penyusunan laporan laba rugi komprehensif dan laporan perubahan ekuitas sesuai
dengan SAK yang berlaku.
Laporan Laba Rugi membantu para penggunanya untuk memprediksi arus kas di masa
depan dengan beberapa cara. Contohnya, investor dapat menggunakan Laporan Laba
Rugi untuk:
Laba yang dihasilkan atau rugi yang dialami entitas selama suatu periode usaha
tertentu adalah ukuran utama atas kinerja suatu entitas. Laporan laba rugi
merupakan pertanggungjawaban manajemen kepada pemangku kepentingan,
khususnya pemegang saham. Pengujian terhadap beban dan pendapatan dapat
membantu menilai kinerja atau performa perusahaan dan juga dapat
membandingkan kinerja suatu perusahaan dengan perusahaan pesaingnya.
Berbagai keputusan akan didasarkan pada hasil perhitungan laba rugi seperti
pembagian dividen, evaluasi kinerja manajemen dalam hal penentuan bonus,
penetapan strategi dan kebijakan investasi dan sebagainya.
Penyusunan rencana masa depan haruslah didasarkan atas catatan dan kinerja
masa lalu. Informasi mengenai kinerja masa lalu dapat membantu memprediksi
tren penting, jika berlanjut, kinerja perusahaan di masa depan. Biasanya,
kesuksesan performa di masa lalu bukan menjadi penjamin kesuksesan
perusahaan di masa depan. Namun, bagaimanapun dengan mengetahui
performa masa lalu perusahaan, penganalis dapat lebih baik dalam memprediksi
pendapatan masa depan dan peningkatan pendapatan dan arus kas, selama
terdapat hubungan yang berkaitan antara performa masa lalu dan masa depan.
Karena laba bersih yang disajikan dalam Laporan Laba Rugi merefleksikan berbagai
asumsi, maka pengguna perlu memperhatikan batasan tertentu yang berkaitan dengan
informasi dalam Laporan Laba Rugi. Beberapa batasan tersebut meliputi:
a. Hilangnya beberapa komponen tertentu dari Laporan Laba Rugi yang
merupakan komponen yang tidak dapat diukur dengan pasti.
Praktek baru-baru ini melarang adanya pengakuan item tertentu dari penentuan
laba perusahaan meskipun efek dari item tersebut dapat mempengaruhi
performa perusahaan. Contohnya, perusahaan tidak akan mencatat kerugian
atau keuntungan yang tidak diakui atas investasi surat berharga ketika terdapat
ketidakpastian dalam pengakuannya. Kerangka umum yang dapat digunakan
dalam mengidentifikasi hal ini masih lemah.
Secara garis besar, Laporan Laba Rugi membantu menilai performa atau kinerja
perusahaan di masa lalu. Selain itu juga memberikan informasi atas kemungkinan
pencapaian level tertentu pada arus kas.
Adapun elemen terbesar yang ada di laporan laba rugi komprehensif ialah:
a. Penghasilan (Income)
Penghasilan merupakan peningkatan keuntungan ekonomi yang dapat terjadi
selama periode berjalan. Penghasilan dapat berupa kenaikan atau masuknya
aset, ataupun penurunan kewajiban yang memberi dampak bertambahnya
modal, ataupun yang berasal dari kontribusi pemegang saham. Definisi dari
penghasilan termasuk juga pendapatan dan keuntungan. Pendapatan berasal
dari kegiatan biasa perusahaan dan dapat berbentuk berbagai macam seperti
penjualan, pembayaran ke perusahaan, bunga, dividen dan sewa. Sedangkan,
keuntungan merupakan segala pemasukan yang termasuk dalam definisi
penghasilan yang bisa berasal dari aktifitas biasa perusahaan dan bisa juga
tidak. Keuntungan dapat berupa keuntungan dari penjualan aset jangka panjang
dan keuntungan yang tidak diakui dari penjualan surat berharga.
b. Beban (Expenses)
Beban merupakan penurunan keuntungan ekonomi yang dapat terjadi selama
periode berjalan. Beban dapat berupa pengeluaran atau deplesi aset, ataupun
kenaikan kewajiban yang memberi dampak pada penurunan modal, ataupun
yang disebabkan oleh adanya kontribusi ke pihak pemegang saham. Definisi dari
beban termasuk juga beban dan kerugian. Beban secara umum timbul dari
kegiatan biasa perusahaan seperti harga pokok penjualan, depresiasi, sewa, gaji
dan upah. Sedangkan kerugian merupakan segala item lainnya yang dapat
termasuk dalam definisi beban. Kerugian ini dapat terjadi dari kegiatan biasa
perusahaan atau juga tidak. Komponen-komponen yang termasuk kerugian
contohnya kerugian dalam biaya konstruksi, kerugian yang berhubungan dengan
penjualan aset jangka panjang, ataupun kerugian yang tidak diakui dalam
perdagangan surat berharga.
Ketika laba dan rugi dilaporkan dalam laporan laba rugi, kedua komponen tersebut
diungkapkan secara terpisah. Hal ini dikarenakan informasi yang diberikan akan
digunakan untuk mengukur arus kas yang akan datang. Penjualan yang terjadi selama
periode berjalan dari perusahaan dapat dicatat sebagai pendapatan atau laba. Jika
perusahaan mencatatnya sebagai pendapatan, maka dapat dipastikan bahwa
Kita tidak dapat terlalu menekankan pentingnya elemen-elemen di atas. Hal ini
dikarenakan, investor ataupun kreditor dalam melihat laporan keuangan memiliki
bagian-bagian tertentu yang ingin mereka fokuskan (tidak selalu fokus pada elemen-
elemen secara keseluruhan). Seperti yang telah kita ketahui, investor ingin dapat
memprediksi jumlah, waktu dan ketidakpastian laba dan arus kas di masa depan.
Penyajian laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang perbandingan kinerja
perusahaan antara periode sekarang dan periode lalu dapat memberikan pengukuran
yang lebih baik kepada investor untuk memprediksi laba dan arus kas yang dapat
mereka terima di masa yang akan datang.
Perusahaan biasanya menampilkan beberapa atau seluruh bagian dan total komponen
yang ada di laporan laba rugi berikut ini:
1. Bagian penjualan atau pendapatan. Tujuannya ialah untuk mendapatkan jumlah
pendapatan dari penjualan.
2. Bagian harga pokok penjualan. Menunjukkan biaya barang yang terjual untuk
menghasilkan penjual.
Dalam beberapa kasus, perusahaan tidak dapat menampilkan seluruh detail beban dari
laporan keuangan. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan melakukan pemadatan laporan
laba rugi dengan hanya memasukkan total komponen dari laporan laba rugi.
Perusahaan juga menambahkan tabel pelengkap untuk mendukung total yang
ditampilkan. Untuk itu, pengguna yang ingin mengetahui seluruh data atas operasi
harus memfokuskan perhatiannya pada tabel pelengkap ini.
Laba Operasi
Laba operasi dapat didapat dengan mengurangi penjualan dengan beban administrasi
sama seperti pendapatan dan beban dalam memperoleh laba kotor. Laba operasi
biasanya menekankan pada item-item yang mempengaruhi aktifitas biasa perusahaan.
Hal ini lah yang digunakan oleh pengguna untuk memprediksi jumlah, waktu dan
ketidakpastian arus kas di masa yang akan datang.
Klasifikasi Beban
Perusahaan diminta untuk memberikan analisis terhadap pengkalisifikasian beban yang
diklasifikasikan berdasarkan sifat ataupun fungsinya. Keuntungan pengklasifikasian
beban berdasarkan sifatnya ialah metode ini lebih mudah dan sederhana diterapkan di
mana pengklasifikasian berdasarkan fungsi beban tidak terlalu dibutuhkan.
IASB menyatakan bahwa baik pendapatan dan beban ataupun pendapatan dan beban
lain-lain harus dilaporkan sebagai bagian dari pendapatan operasi. Oleh karena itu,
perusahaan dapat menyajikan informasi tambahan ketika penyajian yang diberika tidak
Laba Bersih
Laba bersih merupakan laba yang dihasilkan setelah seluruh pendapatan dan beban
pada periode berjalan dipertimbangkan. Hal ini memperlihatkan ukuran-ukuran
keberhasilan ataupun kegagalan kinerja perusahaan pada periode berjalan. Pajak
pendapatan disajikan di laporan laba rugi tepat sebelum pendapatan bersih, hal ini
dikarenakan beban pajak tidak dapat dimasukkan sebelum seluruh pendapatan dan
beban ditentukan. Hal ini dikarenakan tidak semua pendapatan atau beban yang diakui
merupakan pendapatan dan beban yang diakui untuk kepentingan perpajakan.
Pemahaman tentang bagaimana perusahaan mendapatkan pajak pendapatan sangat
penting untuk melipat seperti apa masa depan perusahaan.
Laba Ditahan
Laba bersih menambah laba ditahan. Rugi bersih mengurangi laba ditahan. Kas atau
dividen saham mengurangi laba ditahan. Perubahan prinsip akuntansi (secara umum)
ataupun penyesuaian pada periode sebelumnya dapat mengurangi atau menambah
laba ditahan. Rekonsiliasi saldo laba ditahan dari saldo awal hingga saldo akhir
menggambarkan mengapa laba ditahan dapat bertambah ataupun berkurang.
perusahaan lain, maka perusahaan tersebut dapat dikatakan perusahaan induk. Jika
perusahaan tersebut memiliki 100 persen saham atas perusahaan lain, maka
perusahaan tersebut dapat dikatak memiliki perusahaan lain tersebut. Jika kurang dari
100 persen, dapat dikatan berpotensi memiliki perusahaan atas saham yang
dimilikinya. Dari perjanjian atas kepemilikan saham tersebut, kepemilikan perusahaan
yang menerbitkan saham dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Bunga mayoritas, yaitu bunga yang direpresentasikan oleh pemegang saham
yang memiliki kontrol atas bunga tersebut.
2. Bunga minoritas, yaitu bunga yang direpresentasikan oleh pemegang saham
yang tidak memiliki kewenangan mengontrol.
Perubahan modal yang disebabkan bukan dari transaksi dari pemilik disebut dengan
pendapatan komprehensif lainnya, sehingga pendapatan komprehensif lainnya adalah
pos-pos pendapatan dan beban yang tidak diakui dalam laba rugi dari laporan laba rugi
komprehensif sebagaimana dinyatakan dalam SAK lainnya.
Perlu diingat bahwa laba per saham menunjukkan jumlah uang dari tiap saham biasa,
bukan jumlah uang yang harus dibayarkan sebagai dividen. Dikarenakan pentingnya
informasi mengenai laba per saham, maka perusahaan perlu menyajika pengungkapan
laba per saham pada laporan laba rugi.
Contoh pelaporan operasi yang tidak dilanjutkan dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 2.3. Pelaporan Operasi yang Tidak Dilanjutkan pada Laporan Laba
Rugi
Evaluasi Diri
PENILAIAN
- Untuk bab ini penilaian akan dilakukan dengan tes pada saat Ujian Tengah
Semester
- Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan ini diminta untuk melengkapi portofolio
yang ditugaskan yaitu:
o membuat rangkuman mengenai Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan
Ekuitas, dan Pendapatan Komprehensif untuk dikumpulkan pada
pertemuan kedua.
o mengerjakan soal latihan E4-6, E4-10, E4-11, P4-1 di buku Kieso,
Weygandt dan Warfield (2014)
LATIHAN MANDIRI
Latihan 3.1.
Susunlah Laporan Laba Rugi dan hitung rasio Laba perlembar saham untuk PT. Kinder Solution
dari informasi yang tersedia berikut ini:
Penjualan Rp 1.100.000 Pendapatan diterima di Rp 4.400
muka
Potongan pembelian Rp 18.000 Utang bunga Rp 1.000
Pembelian Rp 642.000 Tanah Rp 370.000
Rugi dari operasi yang Rp 42.000 Hak Paten Rp 100.000
dihentikan (setelah pajak)
Beban penjualan Rp 128.000 Laba ditahan 1 Januari Rp 290.000
2015
Kas Rp 60.000 Beban bunga Rp 17.000
Piutang usaha Rp 90.000 Beban administrasi Rp 150.000
Modal saham Rp 200.000 Dividen saham biasa Rp 29.000
Akumulasi penyusutan Rp 180.000 Cadangan kerugian Rp 5.000
piutang
Pendapatan dividen Rp 8.000 Wesel bayar Rp 200.000
Persediaan, 1 Januari 2015 Rp 152.000 Aset tetap Rp 450.000
Persediaan, 31 Desember Rp 125.000 Perlengkapan Rp 40.000
2015
Utang usaha Rp 60.000 Saham Biasa beredar 50.000 lembar
Pajak penghasilan Rp 48.600
DAFTAR BACAAN
IAS 1 (2012), Presentation of Financial Statements
Kieso, Weygandt, and Warfield. 2014. Intermediate Accounting IFRS 2nd edition. John
Wiley & Sonss, Inc. China.