SOAL :
Biaya overhead langsung dan tidak langsung departemen-departemen pembantu dan produksi
selama satu tahun diperkirakan sebagai berikut :
Departemen produksi :
Departemen A …………… Rp 9.000.000
Departemen B …………… Rp 15.000.000
Departemen pembantu
Departemen X …………… Rp 3.000.000
Departemen Y …………… Rp 5.000.000
Jasa yang dihasilkan departemen pembantu dibagikan menurut proporsi sebagai berikut :
Dipakai oleh
departemen pembantu departemen produksi
Dept. X Dept. Y Dept. A Dept. B
Jasa dept. - 10 % 65 % 25 %
X
Jasa dept. 20 % - 45 % 35 %
Y
Kemudian diasumsikan jika sewa ruang secara sentralisasi maka biaya agregat
sewa,
gedung menjadi $ 1.030.000. Dari data diatas :
2. Hitunglah alokasi dari biaya sewa agregat berdasarkan biaya yang terpisah !
3. PT. CAHAYA MENTARI pada tahun 1996 memproduksi produk jadi sebanyak
120.000 unit.
lalu ditentukan pula standar efisiensi tenaga kerja langsung 3 jam / unit
Namun kenyataan yang terjadi, harga bahan baku sesungguhnya hanya Rp. 2.100,-
/ kg,
Diminta Carilah :
JAWAB :
1. Alokasi biaya overhead departemen pembantu dengan metode alokasi kontinyu adalah sebagai
berikut :
Departemen X Departemen Y
Biaya overhead langsung Rp 3.000.000 Rp 5.000.000
dan tak langsung departemen
Alokasi biaya overhead Departemen X* Rp 3.000.000 Rp 300.000
Rp 0 Rp 5.300.000
Alokasi biaya overhead Departemen Y Rp 1.060.000 Rp 5.300.000)
Rp 1.060.000 Rp 0
Alokasi biaya overhead Departemen X Rp 1.060.000 Rp 106.000
Rp 0 Rp 106.000
Alokasi biaya overhead Departemen Y Rp 21.200 Rp 106.000
Rp 21.200 Rp 0
Alokasi biaya overhead Departemen X Rp 21.200 ) Rp 2.120
Rp 0 Rp 2.120
Alokasi biaya overhead Departemen Y Rp 424 Rp 2.120)
Rp 424 Rp 0
Alokasi biaya overhead Departemen X Rp 424 ) Rp 42.4
Rp 0 Rp 42.4
Alokasi biaya overhead Departemen Y Rp 8.48 Rp 42.4)
Rp 8.48 Rp 0
Alokasi biaya overhead Departemen X Rp 8.48 Rp 0.85
Rp 0 Rp 0.85
Keterangan :
*) Biaya overhead departemen X sebesar Rp 3.000.000 tersebut mestinya dialokasikan pula ke
departemen-departemen produksi, tetapi dalam perhitungan ini jumlah biayaoverhead yang
dialokasikan ke departemen-depertemen produkasi tidak ditulis. Hal ini disebabkan karena
tujuan metode alokaso kontinyu di sini adalah untuk menghitung jumlah biaya overhead
departemen pembantu setelah menerima alokasi biaya dari departemen lain.
Jadi, jumlah biaya overhead departemen X setelah menerima alokaso biaya dari departemen Y
adalah sebesar Rp 4.081.632,48 (yaitu diperoleh dari Rp 3.000.000 + Rp 1.060.000 + Rp 21.00 +
Rp 424 + Rp 8,48).
Sedangkan jumlah biaya overhead departemen Y adalah sebesar Rp 5.408.163,25 ( yaitu yang
diperoleh dari Rp 5.000.000 + Rp 300.000 +Rp 106.000 + Rp 2.120 + Rp 42,4 + Rp 0,85).
Alokasi biaya overhead departemen pembantu ke departemen produksi dan alokasi biaya
overhead antar departemen pembantu sendiri dilakukan sebagai berikut :
X = 3.000.000 + 0,20 y
X = 3.000.000 + 0.20 (5.000.000 + 0,10 x)
X = 3.000.000 + 1.000.000 + 0,02 x
x – 0,02 x = 4.000.000
0,98 x = 4.000.000
X = 4.000.0000,98
X = 4.081.632,60
Y = 5.000.000 + 0,10 x
Y = 5.000.000 + 408.163,26
Y = 5.408.163,26
Alokasi biaya overhead departemen pembantu ke departemen produksi dan antar departemen
pembantu sendiri dilakukan sebagai berikut:
Jika menggunakan metode simultan, setiap total biaya departemen jasa dinyatakan dalam bentuk
persamaan, sebagai berikut :
Jika : Y = $ 36.300 + 0.30Z
Y = $ 20.000 + 0.20Y
Maka penyelesaiannya adalah sebagai
berikut :
Y = $ 36.300 + 0.30Z
Y = $ 36.300 + 0.30 ($ 20.000 + 0.20Y)
Y = $36.300 + $6.000 + 0.06
Y
Y – 0,06 Y = $ 42.300
0,94 Y = $ 42.300
Y= $45.000,00
Untuk nilai Y = $ 45.000 maka untuk menentukan nilai Z (menggunakan sifat
subtitusi) :
Z = $ 20.000 + 0,20 Y
Z = $ 20.000 + 0,20 ($
45.000)
Z = $ 20.000 + $ 9.000
Z = $29.000
Departemen Produksi Departemen Jasa
Total
A B Y Z
Overhead pabrik
sebelumnya
- Distribusi dept.
$ 196.300 $ 60.000 $ 80.000 $ 36.300 $ 20.000
jasa
Distribusi dari
- Departemen Y $ 18.000 $ 18.000 $ (45.000) $ 9.000
- Departemen Z $ 5.800 $ 13.630 $ 8.700 $ (29.000)
Total Overhead $ 196.300 $ 83.800 $ 111.630 $ - $ -
BOP yang
Departemen Luas Lantai Dasar Alokasi
dialokasikan
A 100 M2 (100 m2 : 400 m2) x $ 1.500.000 $ 375.000
B 150 M2 (150 m2 : 400 m2) x $ 1.500.000 $ 562.500
C 100 M2 (100 m2 : 400 m2) x $ 1.500.000 $ 375.000
D 50 M2 (50 m2 : 400 m2) x $ 1.500.000 $ 187.500
Total $ 1.500.000
1. Penyelesaian :
2. Selisih Harga Bahan Baku :
Selisih Jam Kerja=[Jam kerja Ssg–Jam kerja Std yg ditetapkan] x Tarif upah Std
= [ 365.000 – ( 3 x 120.000 ) ] x Rp. 2.400
= Rp. 12.000.000,- ( Rugi )
Selisih Tarif Upah = [ Tarif upah Ssg – Tarif upah Std ] x Jam kerja Ssg
= [ Rp. 2.500 – Rp. 2.400 ] x 365.000
= Rp. 36.500.000,- ( Rugi )