Anda di halaman 1dari 5

RMK (RINGKASAN MATA KULIAH)

MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2

Disusun untuk Memenuhi Tugas Akuntansi Keuangan Menengah 2

Dosen Pengampu : Ni Putu Erviani Astari, SE, M.Ak

Nama Kelompok :
1. Kadek Dwi Paramartha (21111501019)
2. Arnoldus Aldi Ki (21111501009)
3. Rosalina Nyoman Ayu Rosita Dewi (21111501052)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMIKA, BISNIS, DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS DHYANA PURA 2022
MATERI: AKUNTANSI UNTUK PERUBAHAN DAN ANNALISTS KESALAHAN

TIPE-TIPE PERUBAHAN AKUNTANSI


Tiga jenis perubahan akuntansi yang berbeda adalah:
1.   Perubahan Prinsip Ekonomi
Perubahan prinsip akuntansi melibatkan perubahan dari satu prinsip akuntansi yang berlaku
umum ke yang lainnya. Sebagai contoh, perubahan metode penilaian persediaannya dari
LIFO menjadi biaya rata-rata.
2.      Perubahan Estimasi Akuntansi
Perubahan yang terjadi sebagi akibat dari informasi baru atau diperolehnya pengalaman
tambahan. Contohnya adalah perubahan estimasi umur manfaat aktiva yang dapat disusutkan.
3.      Perubahan Entitas Pelaporan
Perubahan dari pelaporan sebagai satu jenis entitas ke jenis entitas lainnya, sebagai contoh,
perubahan anak perusahaan spesifik dalam satu kelompok perusahaan dimana laporan
keuangan konsolidasi disusun.
4.   Kesalahan-Kesalahan Dalam Laporan Keuangan.
Kesalahan yang terjadi sebagai akibat dari kesalahan matematis, kesalahan penerapan prinsip
akuntansi, atau kelalaian atau penyalahgunaan fakta yang ada pada saat laporan keuangan
disusun. Contohnya adalah penerapan metode persediaan eceran yang tidak tepat dalam
menentukan nilai persediaan akhir.

PERUBAHAN DALAM PRINSIP AKUNTANSI


Perubahan prinsip akuntansi ini tidak dianggap berasal dari penggunaan prinsip baru
dalam mengakui peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk pertama kalinya atau yang telah terjadi
sebelumnya tetapi tidak material . jika prinsip akuntansi yang sebelumnya diikuti tidak dapat
diterima lagi, atau jika prinsip tersebut tidak dialikasikan secara benar, maka perubahan
keprinsip akuntansi yang berlaku umum dianggap sebagai koreksi kesalahan. Tiga pendekatan
berikut telah disarankan untuk melaporkan perubahan prinsip akuntansi:
1.   Pelaporan perubahan pada periode berjalan.
Pengaruh kumulatif dari penggunaan metode baru terhadap laporan keuangan  pada periode
berjalan dilaporkan sebagai pos luar biasa. Pengaruh kumulatif adalah perbedaan laba tahun
sebelumnya antara metode baru dan metode lama. Penyesuaian ini kemudian dilaporkan
hanya dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Perusahaan tidak mengubah laporan
keuangan tahun sebelumnya. Hal ini akan mengakibatkan hilangnya kepercayaan investor
atas laporan keuangan itu.

2.   Pelaporan perubahan secara retrospektif.


Penyesuaian retrospektif atas laporan keuangan akanmenyusun kembali laporan keuangan
tahun sebelumnya atas dasar yang konsisten dengan prinsip yang baru diterapkan.
Perusahaan menyajikan pengaruh kumulatif dari perubahan sebagai penyesuaian atas laba
ditahan ditahun paling awal yang disajikan dalam laporannya.

3.   Pelaporan perubahan secara prospektif (dimasa depan)


Pada pendekatan ini hasil yang dilaporkan sebelumnya biasanya tidak diubah. Saldo tidak
perlu disesuaikan. Pendukung pendekatan ini berargumen bahwa setelah manajemen
meenyajikan laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang dapat diterima , maka
laporan tersebut sudah final, manajeemen tidak dapat mengubah periode sebelumnya dengan
menerapkan prinsip baru.
Diantara ketiga pendekatan diatas, FASB mensyaratkan agar perusahaan memakai
pendekatan perspektif, karena pendekatan ini menyediakan informasi yang lebih berguna bagi
para pemakai laporan keuangan dibanding pendekatan pengaruh kumulatif maupun pendekatan
prospektif.
Pengaruh langsung dari perubahan prinsip akuntansi adalah perubahan-perubahan atas aktiva
atau kewajiban yang diakui dan diperlukan dalam rangka mencapai perubahan prinsip akuntansi.
Pengaruh tidak langsung dari perubahan prinsip akuntansi adalah perubahan-perubahan arus
kas berjalan atau masa depan atas entitas tertentu akibat perubahan prinsip akuntansi yang
diterapkan secara retrospektif.
PERUBAHAN DALAM ESTIMASI AKUNTANSI
Penyusunan laporan keuangan memerlukan estimasi dampak dari kondisi-kondisi dan
peristiwa dimasa datang. Berikut adalah contoh pos-pos yang memerlukan estimasi:
1.      piutang tak tertagih
2.      keusangan persediaan
3.      umur manfaat dan nilai sisa aktiva
4.      periode yang menerima manfaat dari biaya yang ditangguhkan
5.      kewajiban untuk biaya garansi dan pajak penghasilan
6.      cadangan mineral yang dapat dipulihkan kembali
7.      perubahan metode penyusutan.
Perubahan estimasi harus ditangani secara prospektif. Yaitu, tidak ada perubahan yang
harus dibuat dalam hasil yang dilaporkan sebelumnya. Jadi, pengaruh dari semua perubahan
estimasi diperhitungkan pada (1) periode perubahan jika perubahan itu hanya memengaruhi
periode bersangkutan atau (2) periode perubahan dan periode dimasa datang jika perubahan
tersebut memengaruhi keduanya.

PELAPORAN PERUBAHAN DALAM ENTITI


Contoh perubahan dalam entitas pelaporan adalah:
1. menyajikan laporan konsolidasi untuk menggantikan laporan perusahaan individual
2. mengubah anak perusahaan tertentu yang terdiri dari kelompok perusahaan dimana
laporankeuangan konsolidasi disajikan
3. mengubah perusahaan yang termasuk dalam laporan keuangan gabungan
4. perubahan metode akuntansi biaya, ekuitas, atau konsolidasi untuk anak perusahaan dan
investasi. Perubahan dalam entitas pelaporan bukan berasal dari penciptaan, pemutusan,
pembelian atau disposisi anak perusahaan atau unit bisnis lainnya.

Laporan keuangan dari tahun dimana perubahan dalam entitas pelaporan dilakukan harus
mengungkapkan sifat perubahan itu serta alasannya. Pengaruh perubahan ini terhadap laba
sebelum pos-pos luar biasa, laba bersih, dan laba per saham harus dilaporkan untuk semua
periode yang disajikan. Pengungkapan ini tidak perlu diulang pada laporan keuangan periode
berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai