INDONESIA
DISUSUN OLEH :
TAHUN AJARAN
2020/2021
DAFTAR ISI
Tujuan Pembelajaran :
1. Mengidentifikasi dua jenis perubahan akuntansi.
2. Menjelaskan akuntansi untuk perubahan kebijakan akuntansi.
3. Memahami bagaimana untuk memperhitungkan perubahan akuntansi retrospektif.
4. Memahami bagaimana untuk memperhitungkan perubahan tidak praktis.
5. Menjelaskan akuntansi untuk perubahan estimasi.
6. Menjelaskan akuntansi untuk koreksi kesalahan.
7. Mengidentifikasi motif ekonomi untuk mengubah kebijakan akuntansi.
8. Menganalisis pengaruh kesalahan.
BAB 22
PERUBAHAN AKUNTANSI DAN ANALISIS KESALAHAN
Pengaruh Tidak Langsung. Adalah setiap perubahan atas arus kas perusahaan
pada periode berjalan atau masa depan yang disebabkan oleh perubahan
kebijakan akuntansi yang diterapkan secara retrospektif. Contoh pengaruh tidak
langsung ; Perubahan dalam pembagian laba atau pembayaran royalti yang
didasarkan pada jumlah dilaporkan seperti pendapatan atau laba neto. Jika
ketentuan dalam program pembagian laba yang menyatakan tidak perlu ada
pembayaran pada periode berjalan terkait perubahan ini, maka perusahaan tidak
perlu mengakui biaya pembagian laba tambahan pada periode berjalan. Selain itu
tidak mengubah jumlah yang dilaporkan untuk periode sebelumnya. Ketika
perusahaan mengakui pengaruh tidak langsung dari perubahan dalam kebijakan
akuntansi, maka dalam laporan keuangan, perusahaan harus memberikan
penjelasan tentang pengaruh tidak langsung. Dengan ini, perusahaan
mengungkapkan jumlah yang diakui pada periode berjalan dan informasi per
saham yang terkait.
2. Tidak Praktis
Penerapan retrospektif dianggap tidak praktis jika perusahaan tidak dapat
menentukan pengaruh periode sebelumnya dengan menggunakan usaha yang wajar.
Perusahaan tidak harus menerapkan retrospektif jika terjadi salah satu kondisi
berikut:
1. Perusahaan tidak dapat menentukan pengaruh dari penerapan retrospektif.
2. Penerapan retrospektif memerlukan asumsi tentang niat manajemen pada periode
sebelumnya.
3. Penerapan retrospektif memerlukan estimasi yang signifkan terkait periode
sebelumnya, dan perusahaan tidak dapat secara objektif memverifikasi informasi
yang diperlukan dalam menetapka estimasi tersebut.
Dalam kasus ini, perusahaan secara prospektif menerapkan kebijakan akuntansi baru
pada tanggal paling awal yang paling dianggap memungkinkan.
1. Pelaporan Prespektif
Perusahaan melaporkan secara prospektif perubahan estimasi akuntansi. Artinya,
perusahaan tidak harus menyesuaikan hasil yang dilaporkan sebelumnya untuk
perubahan estimasi. Sebaliknya perusahaan memperhitungkan pengaruh dari semua
perubahan estimasi pada: periode perubahan jika perubahan tersebut hanya
memengaruhi periode bersangkutan, atau periode perubahan dan periode masa depan
jika perubahan tersebut memengaruhi keduanya.
Situasi yang berkaitan dengan perubahan estimasi berbeda dengan perubahan
kebijakan akuntansi. Jika perusahaan melaporkan secara prospektif, penyesuaian
terus-menerus terhadap laba tahun-tahun sebelumnya akan terjadi. Hal ini dipandang
cukup tepat, karena munculnya situasi baru, maka revisi yang sesuai dengan situasi
baru harus dilaksanakan. Maka perusahaan harus menangani revisi tersebut pada
periode berjalan dan masa depan. Perusahaan kadang sulit untuk membedakan antara
perubahan estimasi dan perubahan akuntansi. Jika tidak mungkin menentukan apakah
salah satu perubahan telah terjadi, aturannya adalah perubahan tersbut harus
dianggap sebagai perubahan estimasi.
Contoh lainnya adalah perubahan metode penyusutan. Dalam kasus tertentu,
mengakibatkan perusahaan memperhitungkan perubahan metode penyusutan sebagai
perubahan estimasi. Demikian juga dengan membedakan antara perubahan estimasi
dan koreksi kesalahan. Koreksi kesalahan memiliki perlakuan akuntansi yang
berbeda dengan perubahan estimasi. Aturan umumnya adalah bahwa perusahaan
harus mempertimbangkan estimasi yang cermat, yang nantinya terbukti tidak benar
harus dianggap sebagai perubahan estimasi.
2. Pengungkapan
Perusahaan harus mengungkapkan sifat dan jumlah perubahan dalam estimasi
akuntansi yang berpengaruh pada periode berjalan atau diperkirakan akan
berpengaruh pada periode masa depan. Sebagian perusahaan tidak harus
mengungkapkan perubahan estimasi akuntansi yang dilakukan sebagai bagian dari
operasi normal, seperti cadangan piutang tidak tertagih atau keusang, kecuali
perubahan tersebut bersifat material.
D. KOREKSI KESALAHAN
Tidak ada bisnis, besar atau kecil, yang bebas dari kesalahan. Tanpa ada pedoman
akuntansi dan pengungkapan untuk melaporkan kesalahan, investor akan terjebak dalam
pengaruh kesalahan. Kesalahan tertentu, seperti kesalahan klasifikasi dalam laporan
keuangan, tidak signifikan bai investor dibanding kesalahan lain. Kesalahan signifikan
adalah kesalahan yang menyebabkan penyajian yang terlalu besar atas aset atau laba.
Secara umum, kesalahan akuntansi meliputi:
1. Perubahan dari kebijakan akuntansi yang umumnya tidak diterima dengan kebijakan
akuntansi yang dapat diterima.
2. Kesalahan matematis.
3. Perubahan estimasi yang terjadi karena ada iktikad tidak baik dari perusahaan.
4. Kelalaian.
5. Penyalahgunaan fakta.
6. Klasifikasi biaya yang tidak tepat sebagai beban dan bukan sebagai aset dan
sebaliknya.
Setelah perusahaan menemukan kesalahan, maka harus memperbaiki kesalahannya.
Perusahaan mencatat koreksi kesalahan dari perbaikan periode sebelumnya sebagai
penyesuaian terhadap saldo laba awal pada periode berjalan. Koreksi ini disebut
penyesuaian periode sebelumnya.
b. Laporan Komparatif
Ketika membuat laporan komperatif, perusahaan harus membuat penyesuaian
untuk mengoreksi jumlah yang memengaruhi jumlah semua akun yang
dilaporkan dalam laporan posisi keuangan untuk semua periode yang dilaporkan.
Perusahaan harus menyajikan kembali data yang disajikan setiap tahun sampai
benar. Laporan ini harus menunjukkan penyesuaian susulan (catch up) sebagai
penyesuaian periode sebelumnya atas saldo laba untuk periode paling awal yang
dilaporkan. Terkadang tidak praktis untuk menyesuaikan informasi komperatif
untuk satu atau lebih periode sebelumnya untuk perubahan kebijakan akuntansi.
Selain itu kadang tidak praktis untuk memperbaiki kesalahan periode sebelumnya
dengan penyajian kembali retrospektif. Misalnya perusahaan mungkin telah
membuat kesalahan dalam menghitung jumlah natura pada tahun-tahun
sebelumnya, tetapi sekarang tidak dapat menyediakan informasi ini secara
lengkap. Sebagai akibatnya, penyesuaian dilakukan pada awal periode dimana
penerapan retrospektif diterapkan.
Langkah pertama dalam membuat kertas kerja adalah menyiapkan daftar yang menunjukkan
jumlah laba neto yang dikoreksi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010,
2011, dan 2012. Setiap koreksi dari jumlah yang dilaporkan sebelumnya diberi label dengan
jelas. Langkah selanjutnya adalah menunjukkan laporan posisi keuangan yang terpengaruh pada
tanggal 31 Desember 2012.
L. PENYUSUTAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN KOREKSI KESALAHAN
Contoh berikut mengilustrasikan bagaimana perusahaan akan menyajikan kembali
laporan keuangan tahun tertentu, dengan berbagai kesalahan yang berbeda. Dila &
Pratiwi’s Outlet adalah gerai ritel kecil di kota Holiday. Oleh karena kurangnya keahlian
dalam bidang akuntansi, perusahaan tidak menyelenggarakan pencatatan yang memadai,
dan banyak kesalahan yang terjadi dalam pencatatan informasi akuntansi.
1) Petugas pembukuan secara tidak sengaja melakukan kelalaian dalam mencatat
penerimaan kas sebesar $1.000 untuk penjualan barang dagang pada tahun 2012.
2) Beban upah yang masih harus dibayar pada akhir tahun 2011adalah $2.500 dan pada
akhir tahun 2012 sebesar $3.200. Perusahaan tidak mengakru beban upah; semua
upah dibebankan ke Beban Administrasi.
3) Perusahaan tidak menetapkan penyisihan untuk estimasi piutang tidak tertagih. Dila
dan Pratiwi memutuskan untuk menetapkan penyisihan atas kemungkinan kerugian
yang diperkirakan pada 31 Desember 2012, untuk piutang tahun 2011 sebesar $700
dan untuk piutang tahun 2012 sebesar $1.500. Perusahaan juga memutuskan untuk
mengoreksi pembebanan setiap tahunnya sehingga dapat menunjukkan kerugian
(aktual dan estimasi) berkaitan dengan penjualan tahun tersebut. Perusahaan telah
menghapuskan piutang dengan beban piutang tidak tertagih (beban penjualan) sebagai
berikut.
2011 2012
Piutang tahun 2011 $400 $2.000
Piutang tahun 2012 1.600
4) Asuransi yang belum jatuh tempo yang tidak tercatat pada akhir tahun 2011 adalah
$600, dan pada akhir tahun 2012 sebesar $400. Semua asuransi telah dibebankan ke
beban Administrasi.
5) Utang usaha sebesar $6.000 telah menjadi wesel bayar.
6) Selama tahun 2011, aset perusahaan yang memiliki biaya perolehan sebesar $10.000
dan memiliki nilai buku sebesar $4.000 telah dijual seharga $7.000. Pada saat
penjualan, kas telah didebitkan dan Pendapatan Lain-Lain telah dikreditkan sebesar
$7.000.
7) Sebagai akibat dari transaksi terakhir, perusahaan menyajikan beban penyusutan
terlalu tinggi (beban administrasi) pada tahun 2011 sebesar $800 dan pada tahun 2012
sebesar $1.200.
Kesimpulan :
Definisi, perubahan kebijakan akuntansi (change in accounting policy) mencakup
perubahan dari satu kebijakan akuntansi yang diterima ke kebijakan yang lain. Misalnya,
perusahaan dapat mengubah dasar penetapan harga persediaan dari metode rata-rata ke
FIFO. Sebaliknya, mungkin mengubah metode pengakuan pendapatan untuk kontrak
konstruksi jangka panjang dari metode pemulihan biaya ke metode persentasi
penyelesaian. Kesalahan laporan laba rugi melibatkan klasifikasi pendapatan atau beban
yang tidak tepat. Contohnya meliputi pencatatan pendapatan bunga sebagai bagian dari
penjualan, pembelian sebagai beban piutang tak tertagih dan beban penyusutan sebagai
beban bunga. Kesalahan klasifikasi laporan laba rugi tidak berpengaruh terhadap laporan
posisi keuangan dan laba neto.Perusahaan harus membuat jurnal reklasifikasi pada saat
menemukan kesalahan pada tahun yang sama. Jika kesalahan terjadi pada periode
sebelumnya, perusahaan tidak perlu membuat jurnal reklasifikasi pada saat kesalahan itu
ditemukan karena akun selama tahun berjalan telah dinyatakan dengan benar. Jika
perusahaan membuat laporan keuangan komparatif yang mencakup tahun kesalahan,
maka laporan tersebut menyajikan kembali laporan laba rugi untuk tahun kesalahan.