AKUNTANSI KEUANGAN
CHAPTER 22
Accounting for Changes and Error Analysis
Kategori keempat membutuhkan perubahan akuntansi, walaupun hal ini tidak diklasifikasikan
sebagai perubahan akuntansi.
4. Kesalahan-kesalahan dalam laporan keuangan. Kesalahan yang terjadi sebagai akibat dari
kesalahan matematis, kesalahan penerapan prinsip akuntansi, atau kelalaian atau
penyalahguanaan fakta yang ada pada saat laporan keuangan disusun. Contohnya adalah
penerapan metode persediaan eceran yang tidak tepat dalam menentukan nilai persediaan akhir.
Retroaktif. Pengaruh komulatif dari penggunaan metode baru terhadap laporan keuangan pada
awa periode harus dihitung. Penyesuaian retroaktif atas laporan keuanagan kemudian dibuat,
dengan menyusun kembali laporan keuanagan tahun sebelumnya atas dasar yang konsisten
dengan prinsip yang baru diterapkan. Pendukung pendapatan ini berpendapat bahwa hanya
dengan menyusun kembali laporan periode sebelumnya yang dapat menyebabkan perubahan
prinsip akuntansi untuk laporan keuangan yang dapat dibandingkan.
Periode Berjalan. Penyeseuian ini dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan sebagai
pos khusus dengan judul Pos-pos luar angkasa dan Laba Bersih. Pendukung metode ini
berpendapat bahwa menyatakan kembali laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya akan
mengakibatkan hilangnya kepercayaan para investor atas laporan keuangan.
Prospektif (di masa depan). Pendukung pendekataan ini berargumen bahwa setelah
manajemen menyajikan laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang dapat diterima,
maka laporan teresebut telah final, manajemen tidak dapat mengubah periode sebelumnya dengan
menerapkan prinsip baru.
Perubahan Akuntansi Jenis Pengaruh Komulatif
Persyaratan umum yang ditetapkan oleh profesi akuntansi adalah bahwa metode periode
berjalan, atau catch-up, harus digunakan untuk memperhitungkan perubahan prinsip akuntansi.
Peryaratan umum tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan periode berjalanatau catch-up harus dijalankan. Pengaruh komulatif dari penyesuian
harus diperoleh dalam laporan laba-rugi di antara pos-pos luar biasa dan laba rugi.
2. Laporan keuangan periode sebelumnya yang dimasukkan untuk tujuan komparatif tidak perlu
dinyatakan kembali.
3. Laba sebelum pos-pos luar biasa dan laba bersih, yang dihitung atas dasar pro-forma (seolah-
olah) harus ditampilkan pada laporan laba rugi untuk semua periode. Laba tersebut disajikan
seolah-olah prinsip yang baru diadopsi telah diterapkan selama seluruh periode yang
terpengaruh. Data laba per saham yang terkait juga harus dilaporkan. Jadi, para pembaca
memiliki pemahaman tentang bagaimana laporan keuangan yang dinyatakan kembali itu
diperoleh.
Segera setelah ditemukan, kesalahan-kesalahan tersebut harus dikoreksi dengan ayat jurnal
yang tepat dalam akun dan dilaporkan dalam laporan keuangan. Profesi akuntansi mensyaratkan
bahwa koreksi kesalahan diperlakukan sebagai penyesuaian periode sebelumnya, dicatat dalam tahun
di mana kesalahan itu ditemukan, dan dilaporkan pada laporan keuangan sebagai penyesuaian atas
saldo awal laba ditahan. Jika laporan komparatif disajikan, maka laporan periode sebelumnya yang
terpengaruh harus dinyatakan kembali untuk mengoreksi kesalahan. Pengungkapan ini tidak perlu
diulang dalam laporan keuangan periode berikutnya.