PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan terhadap implementasi sistem pelaporan dan monitoring secara
elektronik baik bagi manajemen perusahaan, investor, maupun di tingkat regulator
seperti pengawas pasar modal menjadi hal yang sangat penting, terutama jika
dikaitkan dengan upaya peningkatan pengawasan. Tanpa didukung hal tersebut
tentunya akan sulit bagi regulator untuk melaksanakan pengawasan yang efektif
dan efisien.
Sistem pengawasan yang selama ini digunakan belum dapat memberikan
hasil yang optimal, karena beberapa hal, diantaranya adalah sistem tersebut tidak
terotomatisasi, sehingga masih memerlukan input data secara manual dan
berpotensi terjadinya kesalahan (time-consuming and error-prone), tidak ada
penetapan format yang terstandar sehingga format laporan tidak seragam, tidak
disediakan alat validasi secara otomatis, sehingga menurunkan kualitas informasi
Akibat utama dari kondisi tersebut adalah kesulitan bagi pengguna,
terutama investor (baik dalam maupun luar negeri), dalam mendapatkan data dan
informasi bisnis yang akurat, terpercaya, dan relevan bagi kepentingan analisis
mereka. Extensible Business Reporting Language atau yang biasa disebut dengan
XBRL dikenal sebagai pelaporan keuangan universal yang merupakan format
baru laporan keuangan dengan menggunakan perintah (tag) yang biasa digunakan
di internet, sehingga tampilan laporan keuangan tersebut bisa di akses, di analisis
dan di bandingkan dengan lebih mudah.
XBRL dapat secara mendasar mengubah cara bisnis tentang pemberian
informasi kepada investor, pasar dan regulator, dan bagaimana masing-masing
kelompok pemangku kepentingan membuat keputusan yang lebih tepat. XBRL
juga dianggap memiliki dampak yang signifikan terhadap akuntansi dan
pengauditan. Oleh karena pentingnya XBRL ini, maka dalam makalah ini akan
dijelaskan mengenai XBRL dan penggunaanya dalam pelaporan keuangan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka perumusan masalah adalah :
1 Apa yang dimaksud dengan XBRL?
2 Apa manfaat dan penggunaan XBRL pada dunia bisnis?
3 Bagaimana cara kerja XBRL?
4 Bagaimana penggunaan XBRL di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian XBRL
2
untuk
Dalam pembuatan dokumen XBRL, perangkat lunak membubuhkan tagtag XBRL ke item-item data perusahaan berdasarkan taksonomi yang telah
ditetapkan.
1. Taksonomi standar (standard taxonomy) mendefinisikan konsep data
yang dilaporkan serta mendefinisikan terminologi yang digunakan dalam
laporan. Dibandingkan dengan laporan yang dibuat dengan kertas,
taksonomi standar identik dengan formulir kosong yang akan diisi dengan
data. Taksonomi standar juga mendefinisikan atribut-atribut konsep data
melalui berbagai komponen (linkbases).
2. Taksonomi perluasan (extension taxonomy) hampir sama dengan
taksonomi standar, mencakup konsep-konsep laporan yang diperluas
sesuai dengan informasi spesifik yang dilaporkan oleh perusahaan tertentu.
Regulator bisa juga menggunakan taksonomi perluasan, jika regulator itu
karena
taksonomi
telah
menetapkan
format
laporan.
Sumber: http://bigfoot.corefiling.com/yeti/resources/yeti-gwt/Yeti.jsp
Gambar 2.3
Atribut Salah Satu Aset
Bagian bawah adalah alat pencarian label, elemen, atau atribut tertentu.
Sebagai contoh, ketika kita memasukkan kata instruments dan mengklik
tombol Search, Yeti Explorer menampilkan hasil pencarian dengan rincian
berupa Local name, Element label, dan Matched value. Setelah kita melihat
taksonomi, di manakah dokumen XBRL? Kita bisa menemukan laporan keuangan
berformat XBRL dari halaman EDGAR | Company Filings di situs resmi SEC.
Sebagai contoh, kita mencoba menulis microsoft, lalu mengklik tombol Search.
Gambar 2.4
Contoh Pencarian Dokumen XBRL
10
Setelah itu, selain laporan keuangan Microsoft Corp. dapat diunduh dalam
format Excel untuk dianalisis lebih lanjut.
11
12
2.
13
keuangan perusahaan dari seluruh jenis sektor dan subsektor yang telah ditetapkan
oleh BEI. Informasi detil terkait dengan taksonomi dan penyajiannya akan
dibahas dalam menu taksonomi. Setelah pengembangan taksonomi atas laporan
keuangan, BEI akan melanjutkan pengembangan taksonomi ke area disclosure
(pengungkapan). Hingga saat ini, area disclosure yang akan dikembangkan masih
dalam tahap pembahasan. Area disclosure tersebut dapat berupa:
1. Catatan atas laporan keuangan Emiten;
2. Kewajiban keterbukaan informasi dari Emiten;
3. Informasi atas tindakan korporasi Emiten, dll.
BAB III
KESIMPULAN
Penggunaan teknologi Informasi dalam Sistem Informasi Manajemen dan
Akuntansi memang menjadi trend di dunia saat ini.
bisnis dan informasi keuangan. Sifatnya yang dapat diperluas dan fleksibel, serta
dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan yang berbeda tentunya akan
membuat semua peserta dalam rantai pasokan informasi keuangan dapat manfaat,
apakah mereka pembuat, pemancar atau pengguna data bisnis.
Bagi akuntan sendiri, XBRL sangat bermanfaat karena melalui
penggunaan XBRL dalam perusahaan, akuntan akan mampu:
1. Mendapatkan data lebih cepat dan dapat diandalkan tentang kinerja
keuangan perusahaan.
2. Sangat mengurangi usaha dan biaya dalam mengumpulkan dan
menganalisa data
3. Menyederhanakan dan tugas otomatis
4. Fokus pada analisis usaha dan pekerjaan yang menambah nilai
5. Membuat lebih baik menggunakan perangkat lunak
untuk
DAFTAR PUSTAKA
http://warsidi.com/2014/01/mengawali-tahun-dengan-xbrl.html
http://idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/xbrl/tentangxbrl.aspx
http://filona93.blogspot.com/2013/02/xbrl-sebagai-sistem-e-reporting-bisnis.html
http://wandaanindita.blogspot.com/2014/01/extensible-business-reportinglanguage.html
15
16