Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

XBRL (eXtensible Bussiness Reporting Language)


Oleh:

ARISMANDALA S.P(1032151041)

LIBERIUS EGI(1032151042)

ILHAM MAULANA(1032151053)

MULYADI AKUET(1032151076)

ARYANTO ARDI(1032151077)

M.AMIN(1032151078)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TAANJUNGPURA

PONTIANAK

2017
PENDAHULUAN

Dalam dunia bisnis, laporan keuangan adalah salah satu tolak ukur yang menggambarkan
sejauh mana kinerja suatu bisnis. Laporan keuangan juga dapat mengkomunikasikan kepada para
investor, kreditor, pihak manajemen, dan semua pihak yang menggunakan laporan keuangan
tentang bagaimana kondisi suatu bisnis. Selain itu, laporan keuangan juga merupakan aspek yang
dipertimbangkan untuk mengambil sebuah keputusan baik oleh pihak investor, kreditor, maupun
pihak manajemen. Jadi, pelaporan suatu laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting
dalam dunia bisnis karena dapat mengkomunikasikan segala aspek tentang kinerja bisnis
tersebut.

Pelaporan keuangan harus disajikan secara akurat, lengkap, dan relevan agar informasi
yang akan disampaikan dapat dikomunikasikan dengan baik dan dipahami dengan mudah. XBRL
merupakan salah satu alternatif sistem pelaporan keuangan yang menawarkan berbagai
kelebihan. Sistem pelaporan keuangan ini juga beberapa tahun belakangan ini banyak digunakan
dalam berbagai jenis sektor bisnis di berbagai negara. Dengan XBRL pelaporan keuangan dapat
disajikan dengan lebih transparan dan dapat membantu dalam analisis keuangan suatu bisnis.
XBRL juga menawarkan berbagai kelebihan seperti realtime, low cost, borderless, lebih cepat
dan memungkinkan adanya interaksi yang tinggi. Dengan XBRL, investor dapat lebih cepat
mengakses informasi keuangan yang berguna untuk membuat keputusan. Jika sebelumnya
laporan keuangan sering disajikan dalam basis Microsoft Office (Ms. Word dan Ms. Excel) dan
PDF, dengan XBRL laporan keuangan disajikan berbasis tagging data, sehingga hal ini dapat
mempermudah pengguna laporan keuangan untuk memilih informasi yang dianggap penting
dalam analisis keuangan.

Sebagai sebuah sistem pelaporan keuangan yang berbasis tagging hal ini memungkinkan
komputer untuk memproses informasi bisnis dan menampilkan secara otomatis berbagai data
keuangan dalam laporan keuangan. Dengan begitu informasi yang ada dalam laporan keuangan
dapat lebih ditampilkan secara transparan dan mudah untuk dianalisis. XBRL ini merupakan
sistem pelaporan keuangan yang dapat diterapkan dalam berbagai jenis sektor bisnis, seperti
perusahan, pemerintahan, bursa efek, perbankan, dan lain sebagainya. Dengan kata lain XBRL
dapat dikatakan sebagai salah satu bahasa komunikasi bisnis, karena dengan XBRL laporan
keuangan dapat diinformasikan dan dikomunikasikan dengan transparan, mudah, akurat, efektif,
serta efisien terhadap para pelaku bisnis
PEMBAHASAN

Pengertian dan perkembangan

XBRL merupakan singkatan dari eXtensible Bisnis Reporting Language. XBRL,


eXtensible Business Reporting Language, adalah sistem pelaporan keuangan yang memiliki
standar sesuai dengan masing-masing perusahaan dan tidak keluar dari konsep General Accepted
Accounting Principles (GAAP) (Richards et al., 2010). Sedangkan dari Wikipedia bahasa
Indonesia, XBRL diartikan sebagai suatu standar terbuka berbasis XML (Extensible Markup
Language) yang mendukung pemodelan informasi serta ekspresi makna semantik yang biasanya
dibutuhkan oleh pelaporan bisnis. Konsep komunikasi yang diterapkan adalah metadata yang
disusun dalam taksonomi. Taksonomi ini menggambarkan definisi konsep laporan individu serta
hubungan antara konsep-konsep tersebut dan makna semantik lainnya. Karena bahasa yang
digunakan dalam XBRL berbasis XML, jadi menggunakan sintaks XML serta menggunakan
teknologi berbasis XML lainnya seperti XML, Schema, XLink, XPath, Namespace, dan lain-
lain.

XBRL juga dapat diartikan bahasa komunikasi data elektronik bisnis dan keuangan yang
merevolusi pelaporan bisnis di seluruh dunia. XBRL ini memang tepat jika kita artikan sebagai
bahasa bisnis karena XBRL dapat mengartikan dan mengkomunikasikan informasi yang ada
dalam laporan bisnis atau keuangan kepada pengguna dengan mudah, cepat dan transparan.
XBRL bertujuan untuk menambah deskripsi berstandar tagging pada informasi bisnis dan
keuangan. Dengan kata lain informasi atau data yang ada diberi barcode agar dapat
mempermudah user dalam membaca laporan, mengelompokan informasi, dan menganalisisnya
secara cepat. Penggunaan tag dalam XBRL memungkinkan pemrosesan otomatis dari informasi
bisnis melalui perangkat lunak komputer. Terkadang, XBRL salah dipahami oleh sebagian
orang. Ada yang memahaminya sebagai sebuah software, standar akuntansi, chart of account
atau sebuah alat translasi. Semua pemahaman itu merupakan pemahaman yang salah. XBRL
bukan merupakan sebuah software atau aplikasi akuntansi seperti MYOB, accurate, Zahir, dan
lain sebagainya. XBRL juga bukan merupakan sebuah standar akuntansi, penerapannya pun
tidak memerlukan perubahan standar akuntansi yang diterapkan di suatu negara dan tidak akan
merubah format pelaporan. XBRL juga bukan merupakan sebuah chart of account maupun alat
translasi.

XBRL ini dikembangkan dan diawasi oleh XBRL International. XBRL International
merupakan sebuah standar organisasi internasional yang didirikan tahun 1998 oleh AICPA
(American Institute of Certified Public Accountans). Maskas besarnya berada di New York City,
USA. XBRL International merupakan sebuah konsorsium non-profit yang terdiri dari 600 lebih
perusahaan dan agensi dari seluruh dunia yang bekerjasama membangun XBRL dan
mempromosikannya serta mendukung pemakaiannya. Sistem konsorsium ini terbuka dan bebas
dari biaya lisensi, para pimpinan komite ini secara teratur bertemu di kongres internasional. Para
pimpinan komite biasanya bekerja tidak dengan face to face, biasanya mereka bekerja dan saling
berkomunikasi melalui conference calls, email dan panggilan telepon. Situs resmi XBRL
International adalah www.xbrl.org , dalam situs resmi tersebut kita dapat mengetahui berbagai
informasi mengenai XBRL.

Beberapa tahun belakangan ini, XBRL mulai digunakan diberbagai negara di dunia.
Penerapan sistem ini juga direkomendasikan oleh lembaga internasional seperti lembaga pasar
modal internasional (Securities and Exchange Commission/SEC). Menurut penelitian yang
dilakukan Plumlee dan Plumlee (2008), beberapa negara telah memulai menerapkan XBRL
dalam sistem pelaporan keuangannya. Seperti di Kanada, XBRL mulai diterapkan pada tahun
2007, Cina pun telah memerintahkan lebih dari 800 perusahaan untuk menggunakan XBRL
dalam pelaporan keuangannya. Jepang pun menyusul di pertengahan tahun 2008, Jepang telah
memerintahkan perusahaan-perusahaan menggunakan XBRL. Australia pun menerapkan XBRL
pada pertengahan tahun 2010. Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Wymeersch (2008), yang
menunjukan bahwa XBRL juga telah diterapkan di Perancis, Belgia, Luxembourg, Polandia, dan
Lithuania pada tahun 2008. Selain itu, XBRL juga diterapkan di Israel, Amerika Serikat, dan
beberapa negara lain di dunia.

Di Indonesia sendiri, saat ini beberapa perusahaan sudah menerapkan sistem pelaporan
dengan menggunakan XBRL. Selain itu berdasarkan penelitian Samuel David Lee, dkk (2012)
pengaruh XBRL sudah mulai terasa melalui perusahaan multinasional yang mendirikan cabang
perusahaannya di Indonesia. Hal ini bisa dilihat pada perusahaan yang sudah menggunakan
XBRL maka saham yang beredar banyak dibeli dan diburu oleh para investor. Hal ini
membuktikan bahwa para investor terbantu dengan system XBRL yang diterapkan oleh
perusahaan tersebut. Sementara itu, BEI (Bursa Efek Indonesia) telah mengkaji penerapan sistem
XBRL. Baru-baru ini tanggal 14 Agustus 2012 diungkapkan oleh Direktur Penilaian Perusahaan
BEI, Honsen, mengatakan bahwa BEI mulai mengkaji penerapan XBRL dan kemungkinan
rencana ini dapat direalisasikan paling cepat dalam waktu dua tahun. Penerapan rencana ini
karena sistem XBRL berlaku secara internasional dan sudah di terapkan di bursa regional seperti
Hongkong, Jepang, dan Korea Selatan. Tujuan rencana BEI ini adalah untuk mengefisienkan
pasar modal di Indonesia, meminimalisir keterlambatan penyampaian laporan keuangan, dan
penyajian informasi keuangan yang lebih transparan. Langkah pertama yang dilakukan pihak
otoritas untuk rencana penerapan XBRL di BEI adalah melakukan kajian mendalam seperti studi
banding ke bursa luar negeri yang sudah menerapkan XBRL dan mensosialisasikan kepada
shareholder.

Keunggulan XBRL

Keunggulan XBRL adalah data dan informasi tersebut mudah dimegerti, diolah,
diintegrasikan, dan dianalisis oleh siapa saja, dengan aplikasi manapun asalkan XBRL-enabled.
Saat ini hampir seluruh software developer terkemuka sudah memuatkan XML, dasar dari
XBRL, dalam sistem dan aplikasi yang dikembangkannya (Microsoft, Sun, Oracle, HP, Linux,
dll). Bahkan XBRL juga dapat diolah melalui aplikasi yang dikembangkan dengan teknologi
berbasis open source.

XBRL bukan merupakan standar akuntansi baru dan tidak memerlukan perubahan
terhadap standar akuntansi yang sudah ada. XBRL hanya akan menambahkan suatu deskripsi
(tagging) yang terstandar sehingga suatu data akan lebih konsisten untuk diper-bandingkan dan
dianalisis lebih lanjut. Hal ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi investor global yang ingin
memperbandingkan kinerja keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang berada di
luar negeri.

Mendasarkan pada keunggulan tersebut maka saat ini jumlah organisasi yang
mengimplementasikan XBRL semakin meningkat. Beberapa negara yang mulai
mengimplementasikan XBRL adalah Amerika Serikat, Austalia, Canada, Jerman, Irlandia,
Inggris, Jepang, Nederland, New Zealand, Spanyol, dan Negara-negara Uni Eropa. Sedangkan
beberapa negara Asia yang saat ini tengah mengkaji implementasinya adalah Hong Kong,
Singapura, dan China. Di masing-masing negara tersebut, organisasi yang ikut serta dalam
implementasi dan pengembangan XBRL mencakup lembaga pemerintah (regulator, departemen),
Bursa Efek, penyedia jasa keuangan (perbankan, asuransi, multifinance), kantor akuntan publik,
penyedia jasa informasi, pengembang aplikasi, dan lain-lain. Implementasi XBRL di suatu
negara memerlukan kerjasama antar-lembaga terkait. Hal ini dikarenakan XBRL bukan hanya
memerlukan dukungan teknologi (TI), tapi lebih dari itu adalah kesiapan standarisasi (taxonomy)
dan regulasi yang mengatur pengimplementasiannya.

Manfaat XBRL

Sedangkan manfaat XBRL secara umum adalah:


 Meningkatkan kegunaan sistem pelaporan keuangan secara elektronik karena fomatnya
sudah terstandar sehingga menghasilkan informasi dan data yang comparable dan mudah
dianalisis. Selain itu, validasi datanya disajikan secara otomatis sehingga meminimkan
terjadinya kesalahan input.
 Memudahkan dilakukannya publikasi laporan, karena XBRL dapat diolah kembali ke
format yang diinginkan seperti PDF, HTML, Excel, TXT, dan lain sebagainya.
 Memudahkan akses informasi keuangan terutama untuk investor internasional, karena
XBRL menerapkan suatu standar identifikasi informasi. Investor asing memungkinan
dapat melakukan analisis secara mandiri dan melakukan perbandingan dengan bahasa
mereka sendiri.
 Mempercepat pengambilan keputusan bisnis. Karena XBRL menyajikan informasi
keuangan secara transparan dan mudah, jadi hal ini memudahkan penggunanya
melakukan analisis serta mempercepat pengambilan keputusan bisnis
Manfaat dan kegunaan khusus

Semua jenis organisasi dapat menggunakan XBRL untuk menghemat biaya dan meningkatkan
efisiensi dalam menangani bisnis dan informasi keuangan. Karena XBRL dapat diperluas dan
fleksibel, dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan yang berbeda. Semua peserta dalam
rantai pasokan informasi keuangan dapat manfaat, apakah mereka pembuat, pemancar atau
pengguna data bisnis.

 Pengumpulan Data dan Pelaporan

Dengan menggunakan XBRL, perusahaan dan produsen lain dari data keuangan dan
laporan bisnis dapat mengotomatisasi proses pengumpulan data. Sebagai contoh, data dari divisi
perusahaan yang berbeda dengan sistem akuntansi yang berbeda dapat dirakit secara cepat,
murah dan efisien jika sumber informasi telah diperbarui untuk menggunakan XBRL. Setelah
data dikumpulkan dalam XBRL, berbagai jenis laporan yang menggunakan berbagai himpunan
bagian dari data dapat diproduksi dengan usaha minimal. Sebuah divisi keuangan perusahaan,
misalnya, bisa cepat dan terpercaya menghasilkan laporan manajemen internal, laporan keuangan
untuk publikasi, pajak dan pengajuan perundang-undangan lainnya, serta laporan kredit untuk
pemberi pinjaman. Tidak hanya dapat menangani data dengan otomatis, menghapus proses yang
memakan waktu, proses yang rawan kesalahan, tetapi data dapat diperiksa oleh perangkat lunak
untuk lebih akurat.
Usaha kecil dapat manfaat bersama yang besar dengan standarisasi dan menyederhanakan
perakitan dan pengajuan informasi kepada pihak yang berwenang.

 Konsumsi Data dan Analisis


Pengguna data yang diterima secara elektronik dalam XBRL dapat mengotomatisasi
penanganannya, memangkas pemeriksaan yang memakan waktu dan mahal, serta pemasukan
ulang manual informasi . Software ini juga bisa langsung memvalidasi data, menyoroti kesalahan
dan kesenjangan yang segera dapat diatasi. Hal ini juga dapat membantu dalam menganalisis,
memilih, dan pengolahan data untuk digunakan kembali. usaha manusia dapat beralih ke yang
lebih tinggi, lebih banyak aspek nilai tambah analisis, review, pelaporan dan pengambilan
keputusan. Dengan cara ini, analis investasi dapat menghemat usaha, sangat menyederhanakan
pemilihan dan perbandingan data, dan memperdalam analisis perusahaan mereka. Lender dapat
menghemat biaya dan mempercepat hubungan mereka dengan debitur. Regulator dan
departemen pemerintah dapat merakit, memvalidasi dan memeriksa data jauh lebih efisien dan
berguna daripada mereka sampai sekarang mampu melakukannya.

Manfaat bagi Akuntan

 Mendapatkan data lebih cepat dan dapat diandalkan tentang kinerja keuangan perusahaan.
 Sangat mengurangi usaha dan biaya dalam mengumpulkan dan menganalisa data
 Menyederhanakan dan tugas otomatis
 Fokus pada analisis usaha dan pekerjaan yang menambah nilai
Membuat lebih baik menggunakan perangkat lunak untuk meningkatkan efisiensi dan
kecepatan.
Secara ringkas, XBRL dapat mempercepat, mengurangi usaha dan meningkatkan kehandalan
dalam tugas-tugas akuntansi dan audit. Komunitas akuntansi dapat memainkan peran penting
dalam menjelaskan dan mendorong penerapan XBRL. Perusahaan akuntansi utama adalah
anggota penting dari Konsorsium XBRL.

Cara Kerja XBRL

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, XBRL merupakan sistem pelaporan yang
berbasis XML (Extensible Markup Language). XBRL dapat dikatakan melakukan pemberian
barcode pada informasi atau data sehingga akan mempermudah pengguna dalam membaca
laporan, mengelompokkan, dan menganalisisnya secara cepat. Selain itu, basis tagging data ini
membuat komputer dapat mengindentifikasi item dari data sehingga dapat diproses secara efektif
dan efisien.

Saat ini, dapat dikatakan bahwa XBRL merupakan sistem yang berbasis XML terbaik
dan fleksibel karena dapat memenuhi kebutuhan bisnis dan informasi keuangan. XBRL
memungkinkan identifikasi tag yang unik yang dapat diterapkan ke item data keuangan. Selain
itu, XBRL memungkinkan label dalam berbagai bahasa serta dapat digunakan sebagai referensi
akuntansi atau informasi untuk anak perusahaan lainnya. XBRL juga menunjukkan bagaimana
keterkaitan item satu dengan item lainnya. Hal tersebut dapat menggambarkan bagaimana item-
item itu dihitung.
XBRL dapat dengan mudah diperluas, sehingga perusahaan dan organisasi lainnya dapat
menyesuaikan dengan memenuhi berbagai persyaratan khusus. Struktur yang kaya dan kuat yang
disediakan oleh XBRL memungkinkan penanganan data bisnis yang sangat efisien oleh
komputer. Penggunaan XBRL dapat mendukung semua tugas-tugas standar yang diperlukan
dalam penyusunan, penyimpanan, dan penggunaan data bisnis. Informasi yang ada
dikonversikan dengan proses pemetaan yang sesuai atau yang disajikan oleh perangkat lunak
komputer. Kemudian, informasi tersebut dapat dicari, dipilih, ditukar atau dianalisis oleh
komputer dan diterbitkan.

Taksonomi XBRL juga ditampilkan dalam situsnya dan dapat dipilih bahasa yang akan
digunakan. Setiap skema kategoris mendefinisikan tag khusus untuk setiap item data (seperti
“laba bersih). Karena yuridis nasional mempunyai peraturan akuntansi yang berbeda sehingga
masing-masing mempunyai taksonomi untuk pelaporan keuangan. GL taksonomi adalah sebuah
taksonomi khusus yang dirancang untuk mendukung pengumpulan data dan pelaporan internal
dalam organisasi. Biasanya sebagian besar pengguna XBRL tidak memahami teknikal
infrastruktur bahasa sistem ini. Maka dari itu perusahaan perangkat lunak seperti penyedia
software akuntansi perlu mempertimbangkan akun dari XBRL dan berbagai fiturnya dalam
memproduksi produk mereka.

XBRL Sebagai Bahasa Komunikasi Elektronik Bisnis

XBRL dapat dikatakan sebagai sebuah bahasa komunikasi bisnis elektronik karena
dengan sistem pelaporan keuangan ini XBRL dapat mengkomunikasikan berbagai informasi
keuangan suatu bisnis. Standar XBRL yang berbasis XML ini mendukung permodelan informasi
serta ekspresi makna semantik yang biasanya dibutuhkan oleh pelaporan bisnis. XBRL dengan
mudah dan transparan mengkomunikasikan kepada pengguna laporan keuangan tentang
bagaimana kondisi keuangan dan memberikan kemudahan untuk melakukan analisis untuk
melakukan pengambilan keputusan bisnis. Dengan sistem ini, pengguna laporan keuangan dapat
memilih informasi keuangan apa yang ingin diketahui. Bahasa komunikasi elektronik bisnis ini
dapat “mengatakan” informasi dari perusahaan yang seharusnya dipublikasi tapi faktanya tidak.
Dengan sistem ini maka tidak ada satu pun pihak yang bisa merahasiakan informasi dan bisa
mengendalikan pasar. Semua disajikan secara transparan, mudah di mengerti dan dianalisis.

Selain itu, XBRL dapat diterapkan dalam berbagai jenis sektor bisnis, seperti perusahan,
pemerintahan, bursa efek, perbankan, perusahaan asuransi dan lain sebagainya. Serta
memungkinkan pertukaran informasi keuangan satu perusahaan dan perusahaan lainnya
diseluruh dunia. Maka dari itu, XBRL dapat dikatakan sebagai bahasa komunikasi bisnis.
Berikut ini adalah beberapa contoh sektor bisnis yang menggunakan XBRL:
1. Perusahaan

XBRL dapat digunakan dalam berbagai jenis perusahaan, baik itu perusahaan
manufaktur, jasa, maupun dagang. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, manfaat yang
diperoleh perusahaan dengan menggunakan XBRL adalah dapat menghemat biaya dan hemat
waktu. Hal ini disebabkan XBRL dapat melakukan pengetikan ulang data atau tugas-tugas
manual yang memakan waktu. Akan tetapi, tidak semua vendor penyedia software akuntansi
yang biasa digunakan oleh perusahaan comfortable dengan XBRL. Maka dari itu untuk
menerapkan XBRL perusahaan harus mengdiskusikannya terlebih dahulu. Saat ini seiring
perkembangan XBRL para vendor perangkat lunak akuntansi mulai mengembangkan dan
meng¬-upgrade sistemnya agar comfortable dengan XBRL. Manfaat lainnya yang diperoleh
perusahaan yang menggunakan XBRL adalah sebagai berikut:

 Dapat menghasilkan laporan keuangan konsolidasi dari seluruh devisi maupun anak
perusahaan dengan cepat dan handal
 Meningkatkan keakurasian dan kehandalan data keuangan
 Memberi kemudahan untuk melakukan analisis, peramalan, dan pengambilan keputusan.
Dan kemudahan dalam melakukan pengumpulan, penyusunan, dan penyimpanan data
 Membantu pengambilan keputusan bisnis lebih cepat dan efisien
 Membuat komunikasi antara perusahaan melalui internet dengan investor lebih efektif
 Data keuangan dapat disajikan lebih transfaran dan mudah digunakan
 Menyerderhanakan proses dan mengurangi biaya yang ada dalam peraturan pelaporan
pajak dan otoritas lainnya
 Memungkinkan interaksi yang lebih tinggi dengan pihak rekanan, bank dan regulator
 Dapat menghindari sistem perangkat lunak yang sulit dan berbayar

2. Bursa Efek

Selain perusahaan, XBRL juga dapat diterapkan di Bursa Efek. Bursa efek tertarik
menggunakan XBRL karena dapat mempermudah untuk menghubungi yurisdiksi setempat
maupun internasional untuk meminta nasihat. Selain itu, bursa efek yang menerapkan XBRL
memperoleh berbagai keuntungan seperti:

 Membuat proses pengumpulan data perusahaan lebih efisien, komprehensif, dan dapat
diandalkan
 Meningkatkan nilai dan daya saing saham yang mereka tawarkan kepada institusi dan
investor swasta
 Membuat informasi pasar mereka lebih transparan
 Dalam yang disediakan XBRL sangat membantu para investor

3. Bank, Pinjaman dan Perkreditan


Selain dapat diterapkan di perusahaan dan bursa efek, XBRL juga dapat diterapkan di
sektor perbakan, pinjaman dan perkreditan. Dengan menerapkan XBRL dalam sistem
pelaporannya, bank, pinjaman dan perkreditan mampu:

 Mendapatkan data dengan lebih cepat, andal dan pelaporan otomatis


 Meminimalisir biaya pengolahan data
 Dapat membandingkan informasi keuangan dengan lebih handal, cepat, efektif dan
otomatis
 Menilai kinerja keuangan lebih cepat dan efisien
 Dapat menarik keputusan yang lebih dipercaya dan memberikan respon yang cepat
kepada klien

XBRL di Departemen Keuangan Indonesia

Dengan mengembangkan sistem pelaporan secara elektronik via internet serta didukung
dengan implementasi XBRL, Bapepam-LK diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya
sebagai salah satu sumber informasi dan data keuangan yang penting dimasa mendatang. Karena
saat ini, Badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan (BAPEPAM dan LK) Departemen
Keuangan RI, memiliki peranan penting yang berkaitan dengan penyampaian pelaporan.
Peranannya menjadi sangat penting mengingat semakin meningkatnya jumlah instuisi-instuisi
yang akan diawasi.
Salah satu tugas regulator keuangan diseluruh dunia saat ini adalah bagaimana
meningkatkan sistem pengawasan secara elektronik untuk memastikan bahwa data dan informasi
yang disampaikan oleh institusi-institusi yang diawasinya adalah benar dan akurat. Hal tersebut
sangat terkait dengan kebutuhan investor dalam mengakses data.
Situs “XBRL Initiative” yang ada pada web bapepam ditujukan sebagai sarana untuk
menyebarkan informasi mengenai hasil observasi. Suatu model (show case) telah dikembangkan
bersama IASC Foundation XBRL Team. Selain untuk mempermudah pemahaman publik
terhadap pemanfaatan XBRL, model tersebut diharapkan dapat digunakan menjadi bahan
pertimbangan lebih lanjut mengenai kajian dan rencana implementasi XBRL di Indonesia.
XBRL ini dapat meningkatkan kemudahan akses informasi finansial, terutama bagi
investor internasional karena XBRL menerapkan suatu standar identifikasi informasi.

Teknologi Informasi XBRL Sebagai Trend Akuntansi

Perkembangan Teknologi yang luar biasa juga berdampak pada perubahan ilmu akuntansi
modern. Bila dihubungkan dengan kelompok usaha kecil dan menegah tampaknya pemahaman
terhadap akuntansi masih pada tataran pertama dan kedua yaitu sebagai alat hitung-menghitung
sebagai sumber informasi untuk mengambil keputusan. Informasi akuntansi yang dihasilkan
suatu laporan keuangan berguna dalam rangka menyusun berbagai proyeksi, misalnya proyeksi
kebutuhan uang kas di masa yang akan datang.

XBRL tentu saja penting dalam perkembangan TI, XBRL juga berharga karena profesi
akuntansi memulai perkembangan XBRL. Proses perkembangan XBRL memberikan gambaran
bagus tentang bagaimana para akuntan dapat secara aktif terlibat dalam perkembangan TI yang
sedang berjalan. Keberadaan XBRL yang dapat digunakan untuk menyiapkan laporan keuangan
dalam format yang bisa dioperasikan dalam berbagai aplikasi berarti mengurangi kebutuhan
untuk menyiapkan kebutuhan untuk menyiapkan laporan keuangan dalam format yg berbeda.
Oleh karenanya akan terjadi penghematan waktu, biaya dan kesalahan data tertentu pada
berbagai dokumen. Meskipun masih banyak pro kontra dikalangan profesi akuntan di AS,
namun demikian beberapa perusahaan besar seperti Microsoft, Deutsche Bank, perusahaan The
Australia Prudential Regulatory Authority (APRA), dan perusahaan besar lain telah mengadopsi
penggunaan XBRL untuk penyusunan pelaporan keuangan perusahaan mereka.

Sebagian akuntan yang pesimis dengan adopsi teknologi menyatakan bahwa sudah
selayaknya akuntan kembali pada panggilan awalnya (back to basic) dengan mengingat
pelajaran yang didapat dari kasus bangkrutnya perusahaan besar Enron. Dokumen elektronik
dan real time accounting system ini menyebabkan perubahan peran akuntan publik pada
pekerjaan yang terkait dengan proses pelaporan laporan keuangan, termasuk didalamnya adalah
pemrakiraan resiko audit dan expasure yang mungkin timbul. Untuk dapat melakukan penugasan
dalam lingkungan sistem informasi akuntansi yang sudah online real time, akuntan publik harus
dapat terus mengembangkan teknologi audit untuk kepentingan continuous audit techniques.

Fakta dan dimensi XBRL

Fakta adalah nilai untuk elemen data tertentu. Dengan kata lain, sebuah fakta adalah
"contoh" suatu konsep tertentu. Elemen data yang sesuai diidentifikasi dalam tag yang terkait
dengan faktanya. Fakta selalu disertai referensi untuk konteks yang terkait. Fakta dan konteks
yang terkait diadakan dalam contoh dokumen .Ada dua jenis fakta yang digunakan dalam XBRL
- item dan tupel.

Item adalah fakta tunggal yang memiliki cukup informasi kontekstual sehingga dapat
dihapus dari dokumen contoh XBRL dan masih dapat dipahami.

tupel adalah wadah untuk kumpulan fakta dan tupel lainnya yang tidak dapat berdiri
sendiri. Item kelompok tupai yang tidak secara logis ada di luar pengelompokan tertentu.
Misalnya, "baris alamat 1" tidak masuk akal di luar alamat "lengkap" yang terdiri dari beberapa
fakta seperti jalan, negara bagian, kode pos, dll. Semua elemen dalam kelompok tertentu
diperlukan. Misalnya, alamat baris 1, pinggiran kota, kode pos negara DAN semua diminta untuk
membuat alamat lengkap. Sebuah tupel tidak memiliki konteks. Sebuah tupel menggambarkan
pengelompokan, dan fakta di dalam tuple tersebut dijelaskan dengan konteksnya sendiri.

Berikut adalah contoh tuple XBRL (ulang pelatihan SBR Feb Conference XBRL - sesi 4 GLG
slide 21):

< ato_tfind:ElectronicContact Telephone >


< icls_pyde:ElectronicContact Telephone ServiceLine Code contextRef =" C001
"> 01 </ icls_pyde:ElectronicContact Telephone ServiceLine Code >
< icls_pyde:ElectronicContact Telephone Area Code contextRef =" C001 "> 07 </
isls_pyde:ElectronicContact Telephone Area Code >
< icls_pyde:ElectronicContact Telephone Minimal Number contextRef =" C001 ">
32575000 </ icls_pyde:ElectronicContact Telephone Minimal Number >
</ ato_tfind:ElectronicContact Telephone >

Dimensi (juga dikenal sebagai sumbu) memberikan konteks tambahan pada fakta.
Misalnya, sebuah fakta dapat dicirikan oleh jenis atau status pihak pelaporan (misalnya NSW).
Dimensi menentukan kumpulan metadata yang diizinkan untuk konteks fakta tertentu. Misalnya,
Taksonomi SBR memegang definisi untuk semua negara bagian dan wilayah Australia, namun
sebuah laporan menentukan dimensi tertentu yang membatasi serangkaian nilai yang mungkin
dimungkinan oleh dimensi tersebut dalam kewajiban pelaporan tersebut. Misalnya, laporan
penggajian NSW akan memiliki dimensi negara, di mana satu-satunya nilai yang valid adalah
NSW.

< xbrli:context id =" ctx0_USA ">


< xbrli:entity >
< xbrli:identifier scheme =" http://scheme.xbrl.org "> Sample Company </
xbrli:identifier >
< xbrli:segment >
< xbrli:explicitMember dimension =" tx:Country "> tx:USA </
xbrli:explicitMember >
</ xbrli:segment >
</ xbrli:entity >
< xbrli:period >
< xbrli:instant > 2007-12-31 </ xbrli:instant >
</ xbrli:period >
< xbrli:context >

Contoh dokumen

Dokumen contoh adalah sebuah instantiasi taksonomi untuk laporan tertentu untuk suatu entitas
dan periode waktu tertentu. Ini adalah kumpulan data yang sesuai dengan taksonomi dan definisi
di dalamnya. Dokumen contoh berisi fakta (contoh elemen tertentu) dan menggunakan tag yang
didefinisikan dalam satu atau lebih taksonomi. Di SBR , sebuah dokumen contoh adalah versi
elektronik dari seperangkat fakta dengan konteks, digabungkan sesuai dengan taksonomi untuk
memenuhi kewajiban pelaporan ke agen. Gambar di bawah ini adalah contoh dokumen contoh
XBRL . Di atas adalah sebuah fakta, diwakili dalam XBRL , untuk "pendapatan dari barang dan
jasa". Terlampir pada fakta itu adalah referensi untuk konteksnya (yaitu contextRef = "C002").

Catatan: XBRL berbeda dari XML dalam definisi konteks fakta. Dalam XML , di mana konteks
yang sama berlaku dalam banyak kasus, maka akan didefinisikan di banyak tempat. XBRL
mengambil pendekatan yang lebih normal. Informasi konteks diekstraksi dan didefinisikan
terpisah dari fakta yang relevan, sehingga memungkinkan adanya hubungan (atau referensi) yang
dibuat antara keduanya. Ini mempromosikan penggunaan kembali dan meminimalkan definisi
konteks yang berlebihan dan berulang. Dokumen contoh di atas juga memberikan informasi
tambahan tentang fakta "pendapatan dari barang dan layanan" dengan memberikan referensi
pada definisi unit (yaitu unitRef = U1). Disini rujukannya bisa menunjuk pada definisi yang
menyebutkan dolar Australia. Fakta yang dilaporkan dalam dolar Australia akan menggunakan
kembali definisi unit dan referensi yang sama ini. Minimal dokumen contoh XBRL berisi paling
sedikit satu konteks dan setidaknya satu fakta dilaporkan bertentangan dengan konteks itu.
Biasanya juga akan ada satu atau lebih definisi unit. Konteks C002 memegang informasi dasar,
seperti entitas (xbrli: entity) dan identifier terkait (xbrli: identifier). Dalam hal ini pengenal
terkait adalah Australian Business Number atau ABN:

<xbrli:identifier
scheme="http://www.ato.gov.au/abn">34098932168</xbrli:identifier)

Contoh contoh dokumen juga menyediakan beberapa informasi tambahan mengenai waktu atau
periode yang relevan dengan laporan khusus ini. Di sini laporannya berlaku untuk periode 2007-
01-01 sampai 2007-03-31. Dalam konteksnya, ada dua dimensi - jenis pelaporan dan jenis
kewajiban pajak. Yang terakhir ini mengatakan bahwa pendapatan dari penjualan barang dan
jasa sebenarnya sesuai dengan kewajiban pajak GST:

<xbrldi:explicitMember dimension="h5:TaxObligationTypeDimension">
h5:GST </xbrldi:explicitMember>

Jika pendapatan dari penjualan barang dan jasa terjadi di bawah kewajiban pajak yang berbeda,
maka akan dikaitkan dengan konteks yang berbeda dengan nilai yang berbeda dalam dimensi itu.
PENUTUP
Kesimpulan

XBRL (eXtensible Bussines Reporting Language) adalah suatu standar terbuka berbasis
XML yang mendukung pemodelan informasi serta ekspresi makna semantik yang biasanya
dibutuhkan oleh pelaporan bisnis. XBRL menggunakan sintaks XML serta teknologi berbasis
XML untuk menjeaskan semantiknya.
XBRL muncul karena adanya integrasi antara teknologi informasi dengan kebutuhan
bisnis. Saat ini XBRL sudah menjadi format standar dalam penyampaian dan pertukaran
informasi keuangan dan bisnis. Setiap data atau elemen didalam laporan keuangan akan memiliki
identitas khusus, identitas ini akan membuat data menjadi lebih berguna. Setiap pengguna juga
dapat melakukan kostumasi informasi dan mengakses informasi keuangan sesuai dengan format
yang mereka inginkan dengan lebih akurat.
Fungsi yang dimiliki oleh XBRL ini tidak hanya dinikmati oleh perusahaan yang
menyajikan laporan keuangan tetapi juga oleh pihak-pihak yang memanfaatkan laporan
keuangan. XBRL menciptakan model pelaporan yang lebih baik dibandingkan dengan laporan
keuangan yang berbasis kertas dan elektronik dalam format HTML, PDF, DOC, dan XLS.
XBRL memfasilitasi terciptanya alur distribusi informasi yang lebih ringkas.
XBRL yang dapat digunakan untuk menyiapkan laporan keuangan dalam format yang
bisa dioperasikan dalam berbagai aplikasi berarti mengurangi kebutuhan untuk menyiapkan
kebutuhan untuk menyiapkan laporan keuangan dalam format yg berbeda.

Saran
Sebaiknya dengan melihat banyaknya manfaat yang didapatkan dengan menggunakan
XBRL, perusahaan-perusahaan di indonesia mampu mengimplementasikannya, karena selain
menghemat waktu dan biaya. XBRL ini juga mampu memberikan hasil pelaporan yang akurat
dan mudah dimengerti.
Pengembangan XBRL di Indonesia juga harus ditingkatkan karena pelaporan tersebut
dapat digunakan secara internasional sehingga dapat mendatangkan banyak keuntungan lewat
investor-investor asing yang mau membuat keputusan investasi di indonesia
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.bapepam.go.id/

2. http://id.earticlesonline.com/Article/What-Is-Xbrl-Accounting-Software-/951826

3. http://www.xbrl.org/

4. Umar, Husein. 1998. Riset Akuntansi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai