Anggaran adalah alat pengendalian yang berguna. Akan tetapi, dua pertimbangan utama harus
diperhatikan agar dapat digunakan dalam evaluasi kinerja. Pertama adalah menetapkan bagaimana jumlah
yang di anggarkan seharusnya dibandingan dengan hasil aktual. Pertimbangan kedua melibatkan dampak
anggaran atas perilaku manusia.
1. Anggaran Statis versus Anggaran Fleksibel
Anggaran dapat digunakan untuk perencanaan dan pengendalian. Dalam perencanaan, perusahaan
menyiapkan suatu anggaran induk berdasarkan perkiraan terbaik mereka atas tingkat penjualan yang akan
dicapai pada tahun berikutnya. Akan tetapi, tingkat aktivitas aktual biasanya tidak sama dengan tingkat
aktivitas yang dianggarkan. Akibatnya, jumlah yang dianggarkan tidak dapat dibandingkan dengan hasil
aktual. Oleh karena itu, perusahaan dapat pula menyiapkan anggaran fleksibel utuk digunakan dalam
evaluasi kinerja.
Anggaran Statis (Anggaran induk yang dikembangkan untuk Texas Rex) adalah suatu contoh
anggaran statis. Anggaran statis (static budget) adalah anggaran untuk aktivitas tertentu. Bagi
Texas Rex, anggaran dikembangkan berdasarkan prediksi penjualan tahunan sebanyak 5.700
kaus. Karena anggaran statis bergantung pada aktivitas tertentu, anggaran statis ini tidak terlalu
berguna untuk menyiapkan laporan kinerja.
Anggaran Fleksibel Anggaran yang memungkinkan suatu perusahaan menghitung perkiraan
biaya dalam suatu tingkat aktivitas disebut anggaran fleksibel (flexible budget). Kunci untuk
penganggaran fleksibel adalah pengetahuan atas biaya tetap dan variabel. Berikut dua jenis
penganggaran fleksibel :
1.Penganggaran untuk tingkat aktivitas yang diharapkan. Anggaran ini dapat membantu para
manajer mengatasi ketidakpastian dengan melihat hasil yang tidak diharapkan dari berbagai
tingkat aktivitas. Hal ini dapat digunakan untuk menghasilkan nilai keuangan dari sejumlah
skenario yang masuk akal.
2. Penganggaran untuk tingkat aktivitas aktual. Jenis anggaran fleksibel ini digunakan sebagai
fakta untuk menghitung biaya pada tingkat aktivitas aktual seharusnya. Kemudian, biaya-biaya
yang diharapkan tersebut dibandingkan dengan biaya aktual untuk menilai kinerja.
Anggaran fleksibel adalah kunci untuk meberikan umpan balik secara lebih sering yang
dibutuhkan para manajer untuk menerapkan pengendalian dan menjalankan rencana perubahan
secara efektif.
Anggaran sering digunakan untuk menilai kinerja para manajer. Bonus, kenaikan gaji,dan
promosi adalah hal yang dipengaruhi oleh kemamppuan seorang manajer untuk mencapai atau
melampaui tujuan yang direncanakan. Karena status keuangan dan karier seseorang manajer
dapat dipengaruhi, anggaran dapat memiliki pengaruh perilaku yang siqnifikan. Perilaku positif
muncul ketika tujuan tiap manajer sejalan dengan tujuan organisasi dan manajer memiliki
peggerak untuk mencapainya. Sejalannya tujuan manajerial dan tujuan organisasional sering
disebut sebagai kesesuaian tujuan (goal congruence). Perilaku disfungsional (dysfunctional
behavior) adalah perilaku individual yang pada dasarnya bertentangan dengan tujuan organisasi.
Sistem anggaran yang ideal adalah sistem anggaran yang mencapai kesesuaian tujuan
secara utuh dan simultan, serta menciptakan suatu penggerak bagi manajer untuk mencapai tujuan
organisasi secara etis. Fitur tersebut meliputi umpan balik yang sering atas kineja, insentif uang
dan non uang, anggaran partisipatif, standar yang realistis, kemampuan pengendalian-biaya, dan
berbagai ukuran kinerja.
Sistem Anggaran yang baik mendorong perilaku yang sesuai dengan tujuan. Teori
Organisasi tradisional berasumsi orang yang motivasi utamanya adalah penghargaan berupa uang,
akan menolak pekerjaan, tidak efisien, dan tidak berguna. Jadi, insentif uang (monetary incentive)
digunakan untuk mengendalikan kecenderungan seseorang manajer untuk melalaikan dan
membuang-buang sumber daya dengan menghubungkan kinerja anggaran pada kenaikan gaji,
bonus, dan promosi. Orang juga dapat termotivasi dengan banyak faktor intrinsic psikologis, dan
sosial, seperti kepuasan bila pekerjaan dilakukan dengan baik, penghargaan, tanggung jawab,
harga diri, dan sifat pekerjaan itu sendiri. Jadi, insentif bukan uang (nonmonetary incentive)
termasuk memperkaya pekerjaan (job enrichment), meningkatkan tanggung jawab dan ekonomi,
progam penghargaan non uang, dan lain-lain-dapat digunakan untuk meningkatkan system
pengendalian anggaran.
Anggaran Partisipatif
Anggaran partisipatif memungkinkan para manajer tingkat bawah untuk turut serta dalam
pembuatan anggaran daripada membebankan anggaran kepada para manajer tingkat bawah.
Karena Manajer tingkat bawah yang membuat anggaran, tujuan anggaran tampaknya akan
lebih menjadi tujuan pribadi para manajer yang menghasilkan kesesuaian tujuan yang lebih
besar. Anggaran Partisipatif memiliki tiga potensi masalah:
Kemampuan untuk mengidentifikasi perubahan dalam biaya aktivitas sejalan dengan perubahan
output aktivitas, memungkinkan para manejer untuk lebih berhati-hati dalam merencanakan dan
mengawasi peningkatan aktivitas. Anggaran fleksibel aktivitas (activity flexible budgeting) adalah
prediksi berapa biaya aktivitas nantinya jika terdapat perubahan pada output aktivitas. Analisis
varians dalam suatu kerangka kerja aktivitas memungkinkan perbaikan dalam pelaporan kinerja
anggaran tradisional. Hal ini juga meningkatkan kemampuan untuk mengelola aktivitas.
BIAYA OVERHEAD VARIABEL
Menginteprentasikan Varians Efisiensi seperti halnya Varians pengeluaran biaya overhead variable,
variansi efisiensi biaya overhead variable hanya berguna jika penggerak biaya overhead variable
menggunakan jam aktual yang digunakan. Kemudian setiap kenaikan jam aktual yang digunakan
seharusnya mengakibatkan penambhan biaya overhead variable. Konsekuensinya jika semakin
banyak jam yang digunakan untuk menghasilkan output yang aktual, hal ini mungkin akan
menghasilkan kenaikan biaya overhead variable.
Varians efisiensi biaya overhead variable adalah perkiraan dampak perkiraan inefisiensi biaya
overhead variable dengan menggunakan dasar yang ada. varians efisiensi biaya overhead variable
adalah fungsi dari perbedaan antara jam aktual yang terjadi dan jam yang seharusnya digunakan
untuk menghasilkan output periode tersebut.
Tidak mungkin bahwa semua biaya overhead variable dalam organisasi yang kompleks dipicu oleh
factor seperti jumlah unit yang dihasilkan atau jam kerja atau jam mesin. Penentuan biaya berdasar
aktivitas menyediakan berbagi cara dalam mengenali berbagai macam pemicu biaya overhead dan
oleh karena itu meningkatkan keakuratan sistem biaya. Dalam menentukan biaya berdasarkan
aktivitas, tiap-tiap kelompok biaya overhead mempunyai ukuran aktivitas tersendiri.
Satu-satunya perbedaan adalah rumus biaya overhead ini dinyatakan dalam bermacam macam
aktivitas yang berbeda dan tidak dinyatakan dalam ukuran unit atau ukuran umum aktivitas seperti
jam kerja langsung atau jam mesin.
Biaya tetap merupakan komponen yang jumlahnya besar dan tidak dapat dibagi-bagi, yang
diartikan tidak mengalami perubahan dengan adanya perubahan tingkat aktivitas dalam rentang
tertentu. Hal ini menimbulkan masalah dalam perhitungan biaya produk, karena rata-rata biaya
tetap per unit berubah-ubah sesuai dengan tingkat aktivitas. Ketika kita membicarakan tarif biaya
overhead, kita tidak menjelaskan bagaimana estimasi total biaya manufaktur ditentukan. Angka ini
dapat diperoleh dari anggaran fleksibel.
Varians Anggaran = Biaya overhead tetap actual - Anggaran Biaya overhead tetap
Varians anggaran adalah selisih antara biaya overhead tetap actual selama periode tersebut dengan
biaya overhead tetap yang dianggarkan dalam anggaran fleksibel. Rumus anggaran Varians
Varians anggaran untuk biaya overhead tetap dapat sangat berguna, karena mencerminkan
perbedaan antara berapa banyak yang harus dikeluarkan dan berapa banyak yang sesungguhnya
harus dikeluarkan.
2. Jika aktivitas denominator lebih besar dari jam standar yang diperkenankan dalam aktivitas
tersebut, maka timbul varians volume tidak menguntungkan menandakan penggunaan fasilitas yan
lebih rendah dibandingkan yang telah direncanakan
3. Jika aktivitas denominator lebih sedikit dari jam standar yang diperkenankan dalam periode
tersebut, maka timbul varian volume yang menguntungkan. Menandakan penggunaan tinggi
terhadap fasilitas yang tersedian dibandingkan dengan yang telah direncanakan
Sumber
Riana, Riana, and Nur Rahmanti Ratih. "PENERAPAN ANGGARAN FLEKSIBEL SEBAGAI
ALAT PENGENDALI BIAYA OVERHEAD PABRIK (Studi Kasus pada PG. MERITJAN
Kediri)." JAE (JURNAL AKUNTANSI DAN EKONOMI) 1.1 (2016): 82-87.