Anda di halaman 1dari 9

RESUME AKUNTANSI MANAJEMEN TM 10

Flexible Budgets & Overhead Analysis

Di susun :

Wanda Agustin (041911535007)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2020/2021
Flexible Budgets & Overhead Analysis

1.1 Budgets and performance Evaluation

Anggaran bermanfaat untuk perencanaan dan kontrol, di mana anggaran digunakan


sebagaitolok ukur untuk evaluasi kinerja. Menentukan bagaimana jumlah yang dianggarkan
harus dibandingkan dengan hasil aktual.

Anggaran Statis versus Anggaran Fleksibel Laporan kinerja membandingkan biaya aktual
dengan biaya yang dianggarkan. Ada dua cara untuk membuat perbandingan ini:

Anggaran Statis adalah anggaran yang dibuat di maju yang didasarkan pada tingkataktivitas
tertentu. Anggaran induk umumnya adalah untuk tingkat aktivitas tertentu. Dengan demikian,
salah satu cara untuk menyiapkan laporan kinerja adalah untuk membandingkan biaya aktual
dengan biaya yang dianggarkan dari anggaran induk. Anggaran Fleksibel memungkinkan
perusahaan untuk menghitung biaya yang diharapkan untuk rentang level aktivitas.

Perbedaan Anggaran Fleksibel dan Anggaran Statis

1. Flexible Budget tidak membatasi diri hanya pada flexible pda satu tingkat aktivitas,
tetapi pada beberapa ingkat kisaran aktivitas ( range activity atau relevant activity )
2. Stati Budget diarahkan pada satu tingkat saja.
3. Bandingkan biaya aktual dengan biaya yang dianggarkan untuk tingkat kegiatan yang
dianggarkan.
4. Bandingkan biaya aktual dengan tingkat aktivitas aktual.
5. Flexibel Budget bersifat dinamik stati budget bersifat statisc

Anggaran Statis dan Anggaran Variabel

Laporan kinerja memperbandingkan biaya actual dengan biaya yang


dianggarkan.Perbandingan dapat dilakukan dengan cara:

1. Membandingkan biaya actual dengan biaya yang dianggarkan untuk levelaktivitas


yang dianggarkan (anggaran statis).
2. Membandingkan biaya actual dengan level aktivitas actual (anggaran fleksibel)
Varians Anggaran Fleksibel

1. Perbedaan antara jumlah actual dengan jumlah anggaran fleksibel disebut sebagai
varians anggaran fleksibel.
2. Varians anggaran fleksibel digunakan untuk mengukur efisiensi manajer dalam
halbagaimana manajer mengendalikan biaya dalam level produksi actual.
3. Untuk mengukur apakah manajer telah mencapai tujuan/tidak, digunakan anggaran
statisdalam pengukurannya.
4. Anggaran statis menyajikan tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai organisasi.

Analisis Overhead Variabel

Dalam sistem biaya standar, total varians overhead, atau perbedaan antara overhead applied
dan overhead actual dibagi menjadi varians komponen.

1.2 Flexible Budgets

Flexible budget adalah laporan yang menunjukkan estimasi besarnya revenue dan cost yang
seharusnya, pada tingkat actual aktivitas tertentu selama periode.

Karakteristik Flexible Budget

Flexible budget memperhitungkan perubahan-perubahan dalam aktivitas yang mempengaruhi


cost. Flexible budget memberikan estimasi nilai revenue dan cost yang seharusnya terjadi
untuk setiap tingkat aktivitas dalam periode tertentu. Pada saat flexible budget digunakan
dalam evaluasi kinerja, actual cost dibandingkan dengan cost yang seharusnya terjadi pada
tingkat aktivitas selama periode tertentu bukan dengan static planning budget. Ini merupakan
perbedaan yang sangat penting. Jika penyesuaian untuk tingkat aktivitas tidak dibuat, maka
sangat sulit untuk menginterperetasikan perbedaan antara actual cost dengan budgeted.

Ketika Flexible Budget dibandingkan dengan anggaran diawal periode, hasilnya adalah
activity variance. Activity variance menunjukkan perubahan pendapatan atau biaya yang
seharusnya terjadi, sesuai dengan perbedaan antara aktivitas anggaran dan hasil aktualnya.
Ketika Flexible Budget dibandingkan dengan hasil actual maka hasilnya adalah revenue and
spending variance.
Revenue Variance yang menguntungkan (Favorable) mengindikasikan bahwa reveneu lebih
besar dari yang diharapkan, pada tingkat actual aktivitas tertentu. Reveneu Variance
dikatakan Unfavorable mengindikasikan bahwa revenue lebih kecil dari yang seharusnya
terjadi, pada tingkat actual aktivitas tertentu.

Kelemahan Statis Planning Budget

Static Planning Budget adalah anggaran yang disiapkan hanya untuk suatu level aktivitas
tertentu yang direncanakan. Kelemahan menggunakan static budget adalah munculnya
kesulitan dalam menilai kinerja aktivitas apabila aktivitas aktual berbeda dengan aktivitas
yang direncanakan. Untuk dapat menilai aktivitas aktual dengan dengan lebih baik, anggaran
harus dibuat fleksibel.

Flexibel budget memberikan rencana detail untuk mengontrol biaya, terutama overhead untuk
beberapa level aktivitas dalam range yang relevan bagi perusahaan, flexibel budget dapat
memberikan dasar yang lebih baik dalam membandingkan actual cost dan expected cost pada
jumlah aktivitas aktual .

Tahap-tahap Penyusunan Flexible budget

1. Menentukan kisaran relevan atas aktivitas yg diharapkan berfluktuasi masa periode


yang akan datang.
2. Menganalisis biaya pada relevant range dalam elemen variabel,tetap dan semi
variabel.
3. Memisahkan biaya berdasarkan perilakunya dan menetupan tarif untuk biaya, tetap,
variabel dan semi variabel
4. Menggunakan tarif untuk bagian variabel dari biaya, menyusun sebagai budget yg
memperlihatkan biaya-biaya apa yg akan dikeluarkan pada berbagai titik operasi pada
semua relevant range.
5. Melakukan analisis Varians khusus Overhead dan Factory Overhead atas Biaya
Variabel dan Biaya Variabel untuk mengukur kinerja perusahaan.
1.3 Variable & Fixed Overhead Analysis

Overhead Analysis merupakan biaya overhead yang ditetapkan ke product dan layanan
menggunakan tariff overhead yang telah ditentukan.

Assigned Overhead = POHR X Standart Activity

POHR = Overhead from the flexible budget for the denominator level of activity /
Denominator level of activity

Budget Variance merupakan hasil dari pembayaran lebih atau kurang dari yang diharapkan
untuk utem overhead, sedangkan Volume Variance merupakan hasil dari pengoperasian pada
tingkat aktivitas yang berbeda dari aktivitas penyebutnya.

Varians dalam Flexible Budget yaitu:

1). Varians variabel (Variable Manufacturing Overhaed Variance ). VMOV

2). Spending V = Variable manufacturing Overhead Spending variance) VMOSV = AH(ARSR)=


(AOVR X AH)- (SOVRXAH) = (AOVR-SOVR) AH.

3). Variable Manufacturing Overhead Efficiency Variancer (VMOEV) = SR(AH-SH) (SOVR xah)
(SVORxSH) = (SH-AH)SVOR

4) Fixed Manufacturing Overhead Variance (FMOV). POR = Taksiran Jumlah FOH per periode/
Taksiran Machie hours(mh) atau unit yg diproduksi per periode.

1). Fixed Manufacturuing overhead Volume Variance (FMOVV) : Volume Variance= POR x ( DMH
- SMH) atau Fixed portion of the POR x( DM SH allowed).

2). Fixed Manufactruing Overhead Budget variance atau Budget Variance= Actual Fixed FOH cost-
Budgeted Fixed FOH Cost.

1.4 Activity Based Budgeting

Activity–Based Management (ABM) adalah suatu pendekatan di seluruh sistem dan


terintegrasi, yang memfokuskan perhatian manajemen pada berbagai aktivitas, dengan tujuan
meningkatkan nilai untuk pelanggan dan laba sebagai hasilnya
Manajemen berbasis aktivitas (ABM) adalah pendekatan manajemen yang memusatkan
pengelolaan pada aktivitas dengan tujuan untuk melakukan improvement berkelanjutan
terhadap value yang dihasilkan bagi customer dan laba yang dihasilkan dari penyediaan value
tersebut.

Proses ABM

Business process analysis :

a. Pengurangan biaya (cost reduction) Hal ini dilandasi oleh keyakinan bahwa pemahaman
secara mendalam terhadap proses bisnis dan improvement berkelanjutan terhadap proses
tersebut merupakan penentu efektivitas pengelolaan biaya

b. Pergeseran Paradigma Terhadap Organisasi; dari organisasi sebagai sekelompok


fungsi/departemen ke organisasi sebagai sekumpulan proses.

Tahap Business Process Analysis

1) Mengidentifikasi business process


2) Mengidentifikasi subprocess dan activities
3) Melaksanakan process value analysis
4) Mengembangkan rencana improvement

Process Value Analysis Process Value Analysis merupakan suatu analisa yang menghasilkan
informasi tentang mengapa dan bagaimana suatu aktivitas atau pekerjaan dilakukan. Analisa
ini menekankan pada upaya untuk memaksimumkan sistem penilaian kinerja secara
keseluruhan dari pada performance individu. Process Value Analysis dilakukan dengan 3
langkah di bawah ini:

Driver analysis untuk menentukan faktor-faktor yang menyebabkan biaya suatu Aktivitas
Setiap aktivitas pasti membutuhkan input dan menghasilkan output. Input aktivitas
merupakan sumber-sumber ekonomi yang dibutuhkan dalam melaksanakan suatu aktivitas,
sedangkan output aktivitas merupakan produk yang dihasilkan dari suatu aktivitas. Output
yang dihasilkan oleh suatu akitivitas perlu diukur dalam satuan kuantitatif tertentu yang
disebut dengan Activity Output Measure
Activity analysis untuk menentukan aktivitas apa yang dilakukan, jumlah pekerja yang
telibat, waktu dan sumber ekonomi yang digunakan serta rekomendasi bagi manajemen
tentang aktivitas tersebut. Analisa aktivitas merupakan inti dari process value analysis.
Analisa aktivitas merupakan suatu proses identifikasi, penjabaran serta evaluasi aktivitas-
aktivitas yang dilakukan oleh suatu organisasi.

Analisa aktivitas diharapkan mampu menjawab 4 pertanyaan sebagai berikut :

a. Aktivitas-aktivitas apa saja yang dilaksanakan?

b. Berapa jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan setiap aktivitas?

c. Berapa jumlah waktu dan sumber-sumber ekonomi lainnya yang dibutuhkan oleh setiap
aktivitas?

d. Bagaimana manfaat aktivitas bagi organisasi secara keseluruhan organisasi termasuk


rekomendasi untuk teyap mempetahankan nilai tambah setiap aktivitas bagi organisasi.

Dari 4 hal tersebut di atas, hasil akhir dari suatu analisa aktivitas adalah penentuan nilai
tambah setiap aktivitas bagi organisasi. Dalam Analisa Aktivitas, aktivitas dapat dibedakan
menjadi 2 (dua) jenis Aktivitas yaitu:

1. Aktivitas bernilai tambah (Value-added Activities)


Value Added Activities Merupakan aktivitas yang diperlukan untuk tetap dapat
mempertahankan kegiatan operasional perusahaan. Dapat pula dikatakan bahwa
aktivitas bernilai tambah adalah aktivitas yang diperlukan dan sudah dilaksanakan
dengan efisien. Biaya untuk melaksanakan aktivitas bernilai tambah disebut dengan
biaya aktivitas bernilai tambah. Biaya ini merupakan biaya yang seharusnya terjadi
dalam melaksanakan sutau aktivitas. Aktivitas yang dapat dikategorikan sebagai
aktivitas bernilai tambah meliputi:
1. Required Activities, merupakan aktivitas-aktivitas yang dilaukan untuk memuhi
peraturan atau perundangan yang berlaku.
2. Discretionary activities, merupakan aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi 3
kriteria berikut yaitu :
a) aktivitas menyebabkan adanya perubahan sifat atau bentuk
b) perubahan sifat atau bentuk tidak dapat dilakukan oleh aktivitas
sebelumnya
c) aktivitas yang memungkinkan aktivitas lain untuk dilaksanakan.
3. Aktivitas tidak bernilai tambah (Non Value-added Activities)
Aktivitas tidak bernilai tambah Merupakan aktivitas yang tidak diperlukan atau
diperlukan tetapi dilaksanakan dengan tidak efisien. Biaya untuk melaksanakan
aktivitas ini disebut dengan biaya aktivitas tidak bernilai tambah. Biaya inilah
yang harus dieliminasi karena menimbulkan adanya pemborosan.
a. Scheduling, merupakan aktivitas penjadwalan proses produksi untuk setiap
jenis produk
b. Moving, merupakan aktivitas pemindahan bahan, barang dalam proses dan
barang jadi dari satu dept. ke departemen lain.
c. Waiting, merupakan aktivitas menunggu tersedianya bahan baku, menunggu
datangnya BDP yang dikirimkan dari bagian atau departemen lain.
d. Inspeksi, merupakan aktivitas pemeriksaan barang untuk meyakinkan bahwa
barang telah memenuhi spesifikasi atau kualitas yang diharapkan.
e. Storing, merupakan aktivitas penyimpanan bahan, Barang Dalam Proses,
produk selesai sebagai persediaan di gudang menunggu waktu pemakaian atau
pengiriman.
Hasil akhir untuk mencapai tujuan dalam analisa aktivitas adalah Penurunan biaya (cost reduction)
yang ditimbulkan karena adanya continues improvement. Dalam lingkungan yang kompetitif,
perusahaan harus mampu mengirimkan produk yang diinginkan konsumen, dalam waktu yang tepat
serta harga yang rendah.

Analisa aktivitas dapat menurunkan biaya malalui dengan 4 cara berikut ini:

a. Activity elimination

b. Activity selection

c. Activity reduction

d. Activity sharing
Activity Performace Measurement yaitu pengukuran performance dalam pelaksanaan suatuaktivitas
dengan menggunakan alat ukur finansial maupun non finansial. Alat ukut yang digunakan harus
mampu mengetahui bagaimana suatu aktivitas dilaksanakan dan hasil yang dicapai. Alat ukur ini juga
diharapkan mampu menunjukan perbaikan yang secara terus menerus dilakukan perusahaan. Penilaian
dipusatkan pada 3 hal yaitu waktu, kualitas serta efisiensi.

Waktu

a. Reliability : Jumlah pengiriman yang tepat waktu atau jumlah pengiriman

b. Responsiveness : cycle time (waktu untuk melaksanakan 1 aktivitas), velocity (jumlah output
aktivitas yang dihasilkan dalam satuan waktu tertentu)

c. Manufacturing cycle efficiency : waktu pemrosesan/(waktu proses+ waktu perpindahan + waktu


inspeksi + waktu tunggu ).

Anda mungkin juga menyukai