NIM : 020827755
Tugas 2 : Perpajakan
Soal !
1. Fadil Hasan pada tahun 2013 bekerja pada perusahaan PT Perkasa dengan
memperoleh gaji sebulan Rp5.500.000 dan membayar iuran pensiun sebesar
Rp100.000, Fadil Hasan menikah tetapi belum mempunyai anak. Pada bulan Januari
penghasilan Fadil Hasan dari PT Perkasa hanya dari gaji. Hitung PPh Pasal 21
2. Hanif status belum menikah dan tidak memiliki tanggungan pada bulan Maret 2014
bekerja pada PT Makmur Utama, menerima upah sebesar Rp550.000 per hari. Hitung
PPh Pasal 21 atas upah?
3. Susi Susanti menerima gaji pokok sebulan sebesar Rp7.500.000 dan tunjangan jabatan
sebulan Rp2.000.000. Susi susanti sudah menikah dan memiliki 2 anak. Berdasarkan
surat keterangan dari pemerintah daerah tempat Susi Susanti berdomisili yang
diserahkan kepada pemberi kerja, diketahui bahwa suaminya tidak mempunyai
penghasilan apa pun. Hitunglah PPh Pasal 21?
4. Pada bulan Agustus 2013 PT Mentari melakukan pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2)
atas pembayaran yang dilakukan sebagai berikut.
Diminta:
Hitunglah PPh yang harus dipotong oleh PT Mentari
Catatan:
Gunakan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP): Untuk WP Rp 36.000.000, menikah Rp
3.000.000 dan tanggungan Rp3.000.000
5. PT. Kusuma memberikan hadiah perlombaan kepada PT. Sentosa sebagai Juara
Umum Lomba senam sebesar Rp. 150,000,000. Hitung Pph pasal 23?
Jawaban :
1. Fadil Hasan bekerja pada perusahaan PT Perkasa dengan memperoleh gaji sebulan
Rp5.500.000 dan membayar iuran pensiun sebesar Rp100.000, Fadil Hasan menikah tetapi
belum mempunyai anak.Pada bulan Januari 2016 penghasilan Fadil Hasan dari PT Perkasa
hanya dari gaji.
Pengurangan:
Rp 375.000
PTKP setahun
5% x Rp 23.700.000 Rp 1.185.000
15% x Rp - 0
Rp 210.000
Rp 1.185.000 ÷ 12 Rp 98.750
Catatan :
a. Biaya Jabatan adalah biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan
yang dapat dikurangkan dari penghasilan setiap orang yang bekerja sebagai pegawai tetap
tanpa memandang mempunyai jabatan ataupun tidak.
b. Contoh di atas berlaku apabila pegawai yang bersangkutan sudah memiliki NPWP. Dalam
hal pegawai yang bersangkutan belum memiliki NPWP, maka jumlah PPh Pasal 21 yang
harus dipotong pada bulan Januari adalah sebesar: 120% x Rp 98.750 = Rp 118.500.
2. Pembahasan
Penghitungan PPh Pasal 21
Pada hari ke-10 dalam bulan kalender yang bersangkutan, Hanif telah menerima
penghasilan sebesar Rp5.500.000 sehingga telah melebihi Rp3.000.000,00. Dengan
demikian PPh Pasal 21 atas penghasilan Hanif pada bulan Maret 2014 dihitung
sebagai berikut:
Pada hari kerja ke-11 dan seterusnya dalam bulan kalender yang bersangkutan, jumlah
PPh Pasal 21 per hari yang dipotong adalah:
Upah yang diterimakan pada hari ke-11 sebesar Rp550.000 – Rp22.500 = Rp 527.500
3. Pembahasan
4. Perhitungan PPh 4 (ayat 2) :
B. Hadiah / Undian :
5. PPh Pasal 23 yang harus dipotong oleh PT Makmur adalah: 15% x Rp150.000.000 =
Rp22.500.000