Anda di halaman 1dari 2

INPUT BERGANDA DAN DEPARTEMEN BERGANDA

Akuntansi untuk produksi dalam penentuan harga pokok proses dibuat menjadi lebih rumit
dengan pembebanan input-input produksi yang tidak seragam dan kehadiran departemen
pemrosesan yang lebih dari satu. Bagaimana metode penentuan harga pokok proses menjawab
kerumitan ini, akan dibahas di bagian berikut.
Pembebanan Input Produksi yang Tidak Seragam (Tidak Merata)
Sampai saat ini, kami berasumsi bahwa Barang Dalam Proses 60 persen selesai yang
berarti bahwa 60 persen dari bahan baku, tenaga kerja, dan overhead yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan proses telah digunakan dan 40 persen lainnya dibutuhkan untuk menyelesaikan
unit-unit. Dengan kata lain, kami berasumsi bahwa input-input produksi dibebankan secara
seragam atau secara merata saat proses produksi terjadi.
Dengan mengasumsikan pembebanan biaya konversi yang tidak seragam (tenaga kerja
langsung dan overhead) menjadi masuk akal. Input tenaga kerja langsung biasanya diperlukan
sepanjang proses, dan overhead biasanya dibebankan berdasarkan jam tenaga kerja langsung.
Bahan baku, di sisi lain, dibebankan secara seragam. Dalam banyak contoh, bahan baku
ditambahkan pada saat awal proses atau akhir proses.
Sebagai contoh, perhatikan perbedaan-perbedaan di tiga departemen Healthblend. Di
departemen pencampuran dan pengapsulan, semua bahan baku ditambahkan pada awal proses.
Namun, di departemen pembotolan, bahan baku ditambahkan pada awal (memasukkan kapsul
dan botol) dan pada akhir (tutup botol dan kardus).
Barang dalam proses di departemen pencampuran adalah 50 persen dari sisi input
konversi dan 100 persen selesai dari sisi bahan baku. Namun, Barang Dalam Proses di
departemen pembotolan 50 persen selesai dari sisi konversi akan menjadi 100 persen selesai dari
sisi botol dan kapsul yang diterima, tetapi 0 persen selesai dari sisi tutup botol dan kardus.
Persentase angka penyelesaian yang berbeda untuk input-input bahan baku memunculkan
permasalahan dalam penghitungan unit ekuivalen, biaya per unit, dan penilaian Barang Dalam
Proses Akhir . Dalam contoh ini, penghitungan unit ekuivalen dilakukan untuk setiap kelompok
input bahan baku. Oleh karena itu, unit ekuivalen dihitung untuk setiap kelompok bahan baku
dan biaya konversi. Selanjutnya, dihitung biaya per unit untuk setiap kelompok. Biaya setiap
kelompok kemudian digunakan dalam Langkah 4 untuk menghitung Barang Dalam Proses
Akhir. Total biaya per unit yang digunakan untuk menghitung biaya dari barang yang
dipindahkan keluar dilakukan dengan cara yang sama saat hanya ada satu kelompok bahan baku.
Departemen Lebih dari Satu
Dalam proses produksi, beberapa departemen menerima barang barang yang selesai
sebagian dari departemen-departemen sebelumnya. Pendekatan yang umumnya dilakukan adalah
memperlakukan barang yang diterima dari departemen sebelumnya (transferred-in good) sebagai
kelompok bahan baku yang terpisah saat menghitung unit ekuivalen. Oleh karena itu,
departemen yang menerima barang yang dipindahkan ke dalam akan memiliki tiga kelompok
input:
 satu untuk bahan baku yang diterima dari departemen sebelumnya
 satu untuk bahan baku yang ditambahkan
 satu untuk biaya konversi
Dalam menangani barang yang diterima dari departemen sebelumnya, dua hal penting harus
selalu diingat:
 Biaya dari bahan baku ini adalah biaya dari barang yang dipindahkan dan dihitung dalam
departemen sebelumnya.
 Unit yang dimulai di departemen berikutnya berkaitan dengan unit yang dipindahkan dari
departemen sebelumnya (asumsinya bahwa terdapat hubungan satu lawan satu di antara
ukuran ukuran output dari kedua departemen).

Anda mungkin juga menyukai