Anda di halaman 1dari 21

Akuntasi Manajemen

“Perhitungan Harga Pokok


Proses”

Dosen Pengampu:
Raisya Puspa Septiani, S.E., M.Ak
Table of Member
“Kelompok 4”

Anisya Putri Andini Rendy Rizky Darmawan


01 (201612010003) 03 (201612010010)

Riyaas Harifat Setiawan


Dita Romzi Nur Azizah
02 (201612010005) 04 Hilal
(201612010061)
Hari Ini Kita Akan….
1. Membahas Perbandingan Antara
Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dan
Harga Pokok Proses
2. Unit Ekuivalen Produksi
3. Perhitungan Dan Pembeban Biaya
4. Perhitungan Biaya Operasi
"Perbandingan antara Perhitungan Harga Pokok Pesanan dan Harga Pokok Proses"

Dalam beberapa hal, perhitungan harga pokok proses memiliki persamaan dan perbedaan dengan
perhitungan harga pokok pesanan. Pada bagian ini, kita berfokus pada perbedaan dan persamaan
tersebutyang menjadi dasar untuk mendiskusikan tentang perhitungan harga pokok proses secara
terperinci.

Persamaan antara Perhitungan Harga Pokok Pesanan dan Harga Pokok Proses

1. Kedua sistem memiliki tujuan utarnayang sama—untuk membebankan biaya bahan baku tenaga
kerja. dan overhead pabrik ke suatu produk dan untuk menyediakan mekanisme perhitungan
biaya per unit.

2. Kedua sistem menggunakan akun manufaktur dasar yang sama, termasuk overhead pabrik Bahan
Baku. Barang dalam Proses, dan Barang Jadi.

3. Aliran biaya melalui akun.akun manufaktur pada dasarnya sama untuk kedua sistem tersebut.
Perbedaan antara Perhitungan Harga Pokok Pesanan dan Harga Pokok Proses

Terdapat tiga perbedaan antara perhitungan harga pokok pesanan dan perhitungan harga pokok proses.
Pertama,perhitungan harga pokok proses digunakan ketika perusahaan memproduksî barang secara terus-
menerus Yang tidak dapat dibedakan satu dengan Yang lain (scjenis). Perhitungan harga pokok pesanan
digunakan ketika perusahaan memproduksi beragam pekerjaan dengan proses produksi Yang unik. Kedua,
dalam perhitungan harga pokok proscs, tidak mungkin untuk mencoba mengidentifikasi biaya bahan, tenaga
kerja. dan overhead berdasarkan pesanan dari pelanggan (seperti Yang dilakukan dalam perhitungan harga pokok
pesanan) karena setiap pesanan merupakan unit-unit produk Yang identik mengalir secara terus-menerus dari lini
produksi. Oleh sebab itu, Perhitungan harga pokok proses mengakumulasi biaya per departemen (bukan per
pesanan) dan membebankan biaya-biaya tersebut secara merata ke semua unit Yang diproses di suatu
departemen selama periode tertentu. Kartu biaya (Yang telah kita gunakan untuk perhitungan harga pokok
pesanan) tidak digunakan untuk mengakumulasi biaya. Ketiga, sistem perhitungan harga pokok proses
menghitung biaya per unit per departemen. Hal tersebut berbeda dengan perhitungan harga pokok pesanan di
mana biaya per unitnya dihitung berdasarkan pesanan Pada kartu bjaya. Tampilan 4-1 meringkas pcrbedaan-
perbedaan Yang baru Saja dijelaskan.
Departemen Pemrosesan

Departemen pemrosesan (Processing departement)


Adalah departemen di dalam organisasi yang merupakantempat penyelesaian suatu pekerjaan dan
tempat di mana biaya bahan, tenaga kerja.dan Overhead ditambahkan ke suatu produk. Sebagai contoh.
pabrik keripik kentang nalley memiliki tiga departcmen pemrosesan—satu untuk menyiapkan kentang,
satu lagi memasak. dan Yang terakhir untuk mengontrol dan mengemas. Pabrik batu bata memiliki dua
departemen pemrosesan—satu untuk mencampur dan mencetak bentuk batu bata dari tanah hat. dan
Satu lagi untuk membakar batu bata hasil cetakan tadi. Perusahaan dapat memiliki banyak atau sedikit
departemen pemrosesan. Meskipun demikian ,mereka memiliki dua fitur penting. Pertama. aktivitas d i
dalam departemen pernrosesan harus dilakukan secara seragam atas setiap unit Yang melaluinya.
Kedua, Output dari departemen pemrosesan bersifat homogen; dengan kata Iain, semua unit Yang
diproduksi adalah identik.
Akumulasi Biaya Bahan, Tenaga Kerja, dan Overhead

Akumulasi biaya dalam sistem perhitungan harga pokok proses lebih sederhana dibandingkan
dengan sistem perhitungan harga pokok pesanan. Dalam sistem perhitungan harga pokok proses
biaya hanya ditelusuri ke departemen pemrosesan Yang terlibat, bukan ditelusuri ke ratusanatu
ribuan pesanan.Model akun T untuk biaya bahan, tenaga kerja, dan overhead disajikan pada
Tampilan 4-3. Terdapat beberapa hal Yang perlu diperhatikan dalam Tampilan 4-3 ini. Pertama,
setiap departemen pemrosesan memiliki akun Barang dalam Proses Yang terpisah. Sebalikny, dalam
sistem perhitungan harga pokok pesanan, hanya ada satu akun Barang dalam Proses, kedua. barang
Yang telah diselesaikan di departernen pertama (Departemen A dalam Tampilan 4-3) ditransfer ke
akun Barang dalam Proses di departemen kedua (Departemen B). Setelah diproses di Departemen
B. barang ditransfer ke akun Barang Jadi. (Dalam Tampilan 4-3, hanya ada dua departemen
pemrosesan, tetapi dalam praktiknya suatu perusahaan bisa merniliki banyak departemen
pemrosesan).
Jurnal Biaya Bahan, Tenaga Kerja Dan Overhead

Untuk melengkapi pembahasan mengenai aliran biaya dalam sistem perhitungan harga
pokok proses, berikut ini disajikan jurnal yang berkaitan dengan biaya bahan, tenaga
kerja. dan overhead di Megan's Classic Cream Soda, perusahaan yang memiliki dua
departemen pemrosesan— Formulasi dan Pembotolan. Di Departemen Formulasi, berbagai
komponen diteliti kualitasnya dan dicampur serta diinjeksi dengan karbon dioksida untuk
menghasilkan soda krim dalam jumlah besar. Di Departemen Pembotolan, semua botol
diperiksa untuk melihat jika ada cacat, diisi dengan soda krim, Ditutup, diperiksa kernbali,
dan kemudian dikemas untuk dikirimkan.
Perbedaan Antara Tarif Upah Dan Biaya Upah

Biaya Bahan Seperti dalam sistem perhitungan harga pokok pesanan, bahan dikeluarkan
dari gudang dengan menggunakan formulir kebutuhan barang. Sebelumnya telah dijelaskan
bahwa bahan dapat ditambahkan di departemen pemrosesan mana pun, meskipun tidak
umum jika bahan hanya ditambahkan pada departemen pertama. di mana pada departemen
berikutnya hanya menambahkan biaya tenaga kerja dan overhead.Di Megan's Classic Cream
Soda. beberapa bahan (seperti air. perasa, gula, dan karbon dioksida) ditambahkan pada
Departemen Formulasi dan beberapa bahan lain (seperti botol. tutup, dan bahan
pengemasan) ditambahkan pada Departemen Pembotolan.

Singkatnya, biaya yang mengalir melalui akun-akun dalam sistem perhitungan harga pokok
proses pada dasarnya sama dengan sistem perhitungan harga pokok pesanan. Satu-satunya
perbedaan dalam hal ini adalah bahwa pada sistem perhitungan harga pokok proses, setiap
departemen memiliki akun Barang dalam Proses yang terpisah.
Unit Ekuivalen Produksi
● Setelah biaya bahan ,tenaga kerja, dan overhead diakumulasi dalam suatu departemen, output
departemen tersebut harus ditentukan sehingga biaya per unitnya dapat dihitung. Kesulitannya adalah
bahwa suatu departemen biasanya memiliki persediaan akhir barang setengah jadi. Tidak beralasan
kalau unit setengah jadi disamakan dengan barang yang telah selesai ketika akan menentukan output
departemen. Oleh karenanya, barang setengah jadi tersebut harus ditranslasikan menjadi sebuah
jumlah ekuivalen dari unit yang telah selesai. Dalam perhitungan harga pokok proses, perhitungannya
adalah sebagai berikut.

Unit ekuivalen = Jumlah unit setengah jadi x Persentase penyelesaian

● Berdasarkan rumus tersebut, unit ekuivalen (equivalent unit) didefinisikan sebagai hasil dari jumlah
unit setengah jadi dan persentase unit yang telah diselesaikan.
● Sebagai contoh, anggaplah departemen pencetakan di Double Diamond memiliki 500 unit persediaan
akhir barang dalam proses dengan tingkat penyelesaian 60%. Sejumlah 500 unit barang setengah jadi
tersebut ekuivalen dengan 300 unit selesai (500 x 60% = 300). Persediaan akhir barang dalam proses
dapat dikatakan berisi 300 unit ekuivalen. Unit ekuivalen ini ditambahkan ke unit manapun yang
telah selesai selama suatu periode untuk menentukan output departemen untuk periode tersebut –
disebut unit ekuivalen produksi (equivalent units of production).
Metode Menghitung Unit Ekuivalen Produksi Untuk Suatu
Periode
Metode Rata-Rata Terimbang

Metode Fifo
Dalam perhitungan harga pokok proses adalah metode dimana unit
ekuivalennya dan biaya per unit hanya berkaitan dengan pekerjaan yang
telah selesai delama satu periode begitupun sebaliknya dengan metode
rata-rata tertimbang.
• Terdapat beberapa cara berbeda guna menghitung unit ekuivalen produksi untuk suatu periode.
Perhatikan bahwa perhitungan unit ekuivalen produksi merupakan penambahan jumlah unit yang di
transfer dari suatu departemen dengan unit ekuivalen persediaan akhir di departemen tersebut. Kita
tidak perlu membuat perhitungan unit ekuivalen untuk unit yang ditransfer keluar dari suatu
departemen – barang tersebut harus selesai diproses 100% di departemen tersebut atau barang tersebut
tidak akan ditransfer ke departemen berikutnya. Setiap unit yang di transfer keluar dari suatu
departemen dihitung sebagai satu unit ekuivalen.

Ambil contoh departemen pemotongan dan penggilingan di Double Diamond departemen tersebut
menggunakan mesin gerinda terkomputerisasi untuk membentuk inti kayu dan lembaran logam secara
tepat yang akan digunakan sebagai kerangka sepatu ski.

Lihat tampilan 4-4 untuk gambar proses produksi di Double Diamond)


Lanjutan..
Biaya konversi (conversion cost), seperti telah didefinisikan di bab sebelumnya, merupakan biaya tenaga kerja langsung
ditambah dengan biaya overhead pabrik. Dalam perhitungan harga pokok proses, biaya konversi biasanya diperlakukan
sebagai eleman tunggal dari biaya produk.

Perhatikan juga bahwa persediaan awal barang dalam proses telah selesai sebnyk 55% atas biaya bahan dan 30% atas
biaya konversi. Hal ini berarti bahwa sebanyak 55% dari biaya bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu unit
telah terjadi, begitu pula dengan 30% biaya konversi.Perhitungan pada tampilan 4 – 5 tersebut mengabaikan factor
bahwa unit pada persediaan awal barang dalam proses merupakan barang setengah jadi.

Sebagai contoh, 200 unit dalam persediaan awal telah selesai 30% atas biaya konversi. Metode rata – rata tertimbang
hanya berfokus pada 4.900 unit ekuivalen yang terdapat dalam persediaan akhir dan dalam unit yang di transfer kedalam
departemen; bukan berfokus pada fakta bahwa persediaan awal baru setengah jadi. 4.900 unit ekuivalen yang dihitung
menggunakan metode rata – rata tertimbang mencakup pekerjaan yang telah selesai pada periode sebelumnya.
Penghitungan Dan Pembenan Biaya
Di bagian sebelumnya kita telah menghitung unit equivalent produksi untuk bahan dan konversi pada
dobel diamond di bagian ini kita akan menghitung biaya per unit ekivalen untuk bahan dan konversi
kita kemudian Akan menggunakan biaya tersebut untuk menghitung nilai.

Memangkas Biaya Konversi


Setiap pabrik menggunakan 800 ton bahan bakar untuk memanaskan kilang hingga suhunya 2.700
derajat Fahrenheit. Biaya penggunaan energi menyerap 40% dari total biaya konversi perusahaan .
Cemex mengunakan batu bara untuk memanasi kilangnya, tetapi karena harga batu bara terus
melonjak sehingga menurunkan laba, perusahaan memerlukan bahan bakar yang lebih murah . Cemex
telah memperhatikan bahwa ada limbah industry perminyakan – disebut petroleum coke – yang dapat
membakar lebih panas daripada batu bara dengan harga separuh lebih rendah. Perusahaan harus
mengeluarkan $150 juta untuk mengganti kilangnya guna membakar petroleum coke.
Biaya per Unit Ekuivalen – Metode Rata-Rata
Tertimbang
Dalam metode rata-rata tertimbang, biaya per Unit Ekuivalen dihitung sebagai berikut :

Perhatikan bahwa pembilangnya adalah jumlah dari biaya persediaan awal barang dalam proses
dengan biaya yang ditambahkan selama periode. Metode rata- rata tertimbang menggabungkan biaya
dari periode sebelumnya dan biaya periode sekarang.

Biaya per Unit Ekuivalen untuk bahan dan konversi atas Departemen Pemotongan dan penggilingan di
Bulan Mei dihitung sebagai berikut.
Pembebanan Biaya – Metode Rata – Rata Tertimbang
Biaya per Unit Ekuvalen digunakan untuk menghitung saldo persediaan akhir dan unit yang ditransfer
ke departemen selanjutnya. Contoh, setiap unit yang ditransfer keluar dari Departemen Pemotongan
dan Penggilingan di Double Diamond dan masuk ke Deaprtemen Aplikasi Grafis, sebagaimana
ditunjukkan pada Tampilan 4.4, akan membawa biaya sebesar $149,00 ($76,25 untuk biaya bahan dan
$72,75 untuk biaya konversi). Karena ada $4.800 unit yang ditransfer keluar departemen berikutnya di
bulan Mei, maka total biaya yang dibebankan ke unit – unit tersebut adalah $715,200 (=4.800 unit x
$149.00 per unit).

Perhitungan akuntansi untuk biaya persediaan akhir barang dalam proses dan unit yang ditransfer
keluar,bisa kita simak di halaman 57.
Laporan Rekonsiliasi Biaya
Biaya yang dibebankan ke persediaan akhir barang dalam proses dan unit yang ditransfer keluar direkonsiliasi dengan
biaya yang telah ditunjukkan pada Tampilan 4.7

Total biaya sebesar $715.200 adalah biaya yang ditransfer ke departemen berikutnya, Aplikasi Grafis, akan dibebankan
di departemen tersebut tersebut sebagai “ biaya unit yang ditransfer masuk” ( cost transferred in). Biaya tersebut akan
diperlakukan dalam sitem perhitungan harga pokok seperti halnya kategori biaya lain seperti biaya bahan atau konversi.
Perhitungan Biaya Operasi
• Perhitungan biaya operasi (operation costing) yaitu salah satu sistem hibrida. Perhitungan
biaya operasi digunakan oleh perusahaan yang menghasilkan barang dengan beberapa
karakteristik dan juga karakteristik khusus. Sebagai contoh, sepatu memiliki karakteristik
umum bahwa semua jenis sepatu diproduksi melalui proses pemotongan dan pentahitan
yang dapat dilakukan dengan peralatan dan prosedur pelaksanaan yang sama. Sepatu ga
memiliki karakteristik khusus-ada yang terbuat dari kulit yang mahal, tetapi ada juga sepatu
yang terbuat dari bahan sintetis yang murah Dalam situasi seperti ini, di mana produk harus
diproses secara masing-masing meskipun memiliki karakteristik umum, sistem perhitungan
buaya dapat digunakan untuk menentukan biaya produk.

• Seperti yang telah disebutkan, perhitungan biaya operasi adalah sistem hibrida yang
menggunakan aspek dalam perhitungan harga pokok pesanan dan harga pokok proses.
Biasanya. produk dikerjakan dalam beberapa batch bila menggunakan sistem perhitungan
biaya operasi, masing-masing batch dibebankan atas bahan yang spesifik. Dengan cara
tersebut, perhitungan biaya operasi serupa dengan perhitungan harga pokok pesanan.
Meskipun demikian, biaya tenaga kerja dan overhead dikumpulkan per departemen atau per
operasional, dan biaya-biaya tersebut.
Lanjutan…

• Dibebankan ke unit produk seperti halnya perhitungan harga pokok proses. Jika sepatu
sedang diproduksi, maka setiap unit sepatu dibebani biaya konversi yang sama tanpa
memperhatikan model sepatunya, tetapi sepatu tersebut juga akan dibebani biaya bahan
yang spesifik. Perusahaan dapat membedakan model berdasarkan spesifikasi bahan dan
tetap dapat melaksanakan sistem perhitungan harga pokok proses untuk biaya tenaga kerja
dan overhead.Contoh lain penggunaan perhitungan biaya operasi misalnya dalam produksi
peralatan elektronik (misalnya semikonduktor), tekstil, pakaian, dan perhiasan (misalnya
cincin, gelang dan medali). Produk-produk tersebut biasanya diproduksi dalam beberapa
batch, tetapi modelnya dapat bervariasi dalam kaitannya dengan biaya bahan.
Kesimpulan
Perhitungan harga pokok proses digunakan oleh perusahaan penghasil
produk atau jasa homogen yang diproduksi secara terus-menerus. Aliran
biaya dalam akun manufaktur pada dasarnya sama dengan perhitungan
harga pokok pesanan, terkecuali bahwa biayanya diakumulasi per
departemen, bukan per pesanan.Dalam perhitungan harga pokok proses,
unit ekuivalen produksi harus ditentukan biayanya di masing-masing
departemen.

Dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang, unit ekuivalen untuk


suatu periode sama dengan unit yang ditransfer ke departemen berikutnya
atau ke barang jadi ditambah dengan persediaan akhir barang dalam
proses pada akhir periode. Unit ekuivalen di persediaan akhir sama
dengan jumlah unit produk setengah jadi dalam persediaan akhir barang
dalam proses dan persentase penyelesaiannya berdasarkan kategori biaya
spesifik bahan atau konvers
Akuntansi
Manjemen THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai