Anda di halaman 1dari 5

BAB 17

KALKULASI BIAYA PROSES


Sistem kalkulasi biaya pekerjaan atau job-costing, memiliki tiga fungsi: (1) menentukan
biaya produk atau jasa, yang berguna dalam keputusan perencanaan seperti penetapan harga
dan bauran produk; (2) menilai persediaan dan harga pokok penjualan untuk pelaporan
eksternal; dan (3) mengelola biaya serta mengevaluasi kinerja.

1 Mengilustrasikan Kalkulasi Biaya Proses


Sistem kalkulasi biaya pekerjaan dan kalkulasi biaya proses harus dipandang sebagai
suatu kesatuan:
Sisem kalkulasi Sisem kalkulasi
biaya pekerjaan biaya proses

Unit produk atau jasa yang berbeda yang Sejumlah besar unit produk atau jasa
dapat diidentifikasi yang identik atau serupa
(sebagai contoh, mesin khusus dan (sebagai contoh, pemrosesan makanan
perumahan) atau bahan kimia)

Dalam sistem kalkulasi biaya proses, biaya per unit produk atau jasa diperoleh dengan
membebankan total biaya ke banyak unit yang identik atau serupa. Perbedaan utama antara
kalkulasi biaya proses dan kalkulasi biaya pekerjaan (job costing) terletak pada perluasan
rata-rata yang digunakan untuk menghitung biaya per unit produk atau jasa. Dalam sistem
job costing, setiap pekerjaan menggunakan kuantitas sumber daya produksi yang berbeda,
sehingga tidak tepat membebankan setiap pekerjaan dengan rata-rata biaya produksi yang
sama. Sebaliknya, jika unit produk atau jasa yang identik atau serupa dibuat secara massal,
tidak diproses sebagai pekerjaan individual, kalkulasi biaya proses akan digunakan untuk
menghitung rata-rata biaya produksi semua unit yang diproduksi. Sistem kalkulasi biaya
proses memisahkan biaya ke dalam kategori biaya menurut kapan biaya itu dimasukkan ke
dalam proses.

Kasus 1: Kalkulasi Biaya Proses Tanpa Persediaan Awal dan Akhir Barang dalam
Proses
Pada tanggal 1 Januari 2007, tidak ada persediaan awal unit DG-19 di Departemen
Perakitan. Selama bulan Januari, Global Defense telah memulai, menyelesaikan perakitan,
dan memindahkan ke Departemen Pengujian sebanyak 400 unit.

Total biaya selama Bulan Januari 2007


Biaya bahan langsung yang ditambahkan selama bulan Januari $ 32.000
Biaya konversi yang ditambahkan selama bulan Januari 24.000
Total biaya Departemen Perakitan yang ditambahkan selama bulan Januari $ 56.000

Rata-rata biaya perakitan adalah $ 56.000 400 unit = $ 140 per unit, atau secara rincinya:

Biaya bahan langsung per unit ($32.000 400 unit) $ 80


Biaya konversi per unit ($24.000 400 unit) 60
Biaya Departemen Perakitan per unit 140
Kasus 1 menunjukkan bahwa sistem kalkulasi biaya proses, rata-rata biaya per unit
dihitung dengan membagi total biaya selama suatu periode akuntansi dengan total unit yang
diproduksi selama periode tersebut. Kasus 1 dapat diberlakukan apabila perusahaan membuat
produk atau memberikan jasa yang homogen tetapi tidak memiliki unit yang belum selesai
ketika setiap periode akuntansi berakhir, yang merupakan situasi umum pada organisasi
sektor jasa.

Kasus 2: Kalkulasi Biaya Proses Tanpa Persediaan Awal Barang dalam


2 Proses tetapi Memiliki Beberapa Persediaan Akhir Barang dalam Proses
Keakuratan estimasi penyelesaian biaya konversi tergantung pada ketelitian,
keterampilan, dan pengalaman para estimator serta sifat proses konversi. Hal yang harus
dipahami di sini adalah bahwa unit yang baru dirakit sebagian tidak sama dengan unit yang
telah dirakit sebelumnya. Ketika menangani beberapa unit yang telah dirakit sepenuhnya dan
beberapa unit yang baru dirakit sebagian, kita dapat menghitung dalam lima langkah:
Langkah 1: Mengikhtisarkan arus unit fisik output.
Langkah 2: Menghitung output dalam istilah unit ekuivalen.
Langkah 3: Menghitung biaya unit ekuivalen.
Langkah 4: Mengikhtisarkan total biaya untuk diperhitungkan.
Langkah 5: Membebankan total biaya ke unit yang telah selesai dan ke unit barang dalam
proses akhir.

3 Unit Fisik dan Unit Ekuivalen (Langkah 1 dan 2)


Unit fisik adalah jumlah unit output, yang telah selesai maupun yang belum selesai. Unit
ekuivalen adalah jumlah yang berasal dari unit output yang (1) menghabiskan kuantitas setiap
input (faktor produksi) berupa unit yang telah selesai dan unit yang belum selesai dari barang
dalam proses, dan (2) mengkonversi kuantitas input menjadi jumlah unit output jadi yang
dapat dibuat dengan kuantitas input tersebut. Konsep unit ekuivalen juga ditemukan dalam
lingkungan nonmanufaktur. Ketika menghitung unit ekuivalen pada langkah 2, berfokuslah
pada kuantitas. Abaikan nilai uangnya hingga unit ekuivalen selesai dihitung.

Kalkulasi Biaya Produk (Langkah 3, 4, dan 5)


Langkah 3 menghitung secara terpisah biaya per unit ekuivalen untuk bahan langsung
dan biaya konversi dengan membagi biaya bahan langsung dan konversi yang ditambahkan
dengan kuantitas unit ekuivalen terkait dari pekerjaan yang dilakukan. Langkah 4
mengikhtisarkan total biaya yang akan diperhitungkan. Langkah 5 membebankan biaya-
biaya tersebut ke unit yang telah selesai dan dipindahkan serta ke unit yang masih dalam
proses pada akhir bulan. Tujuannya adalah untuk melampirkan nilai uang ke unit output
ekuivalen bagi bahan langsung dan biaya konversi dari (a) unit yang telah selesai dan (b)
barang dalam proses akhir. Unit output ekuivalen untuk setiap input dikalikan dengan biaya
per unit ekuivalen.

4 Ayat Jurnal
Dalam kaitannya dengan bahan langsung dan biaya konversi, ayat jurnal pada sistem
kalkulasi biaya proses sama dengan ayat jurnal yang dibuat pada sistem kalkulasi biaya
pekerjaan. Perbedaan utamanya adalah bahwa, dalam kalkulasi biaya proses, ada satu akun
Barang dalam Proses untuk setiap proses.
1. Barang dalam Proses - Perakitan xxx
Pengendalian Utang Usaha xxx
(Untuk mencatat bahan langsung yang dibeli
dan digunakan pada produksi)

2. Barang dalam Proses - Perakitan xxx


Berbagai Akun seperti Pengendalian Utang
Upah dan Akumulasi Penyusutan xxx
(Untuk mencatat biaya konversi)

3. Barang dalam Proses - Pengujian xxx


Barang dalam Proses - Perakitan xxx
(Untuk mencatat biaya barang yang telah selesai
dan dipindahkan dari Perakitan ke Pengujian)

Kasus 3: Kalkulasi Biaya Proses dengan Beberapa Persediaan Awal dan Akhir Barang
dalam Proses
Lima langkah yang telah dijabarkan sebelumnya untuk menghitung (1) biaya unit yang
telah selesai dan dipindahkan serta (2) biaya barang dalam proses akhir. Akan tetapi, untuk
membebankan biaya ke setiap kategori tersebut kita harus memilih metode penilaian
persediaan. Pertama kita akan menguraikan pendekatan lima langkah untuk metode rata-rata
tertimbang, baru metode FIFO. Metode penilaian yang berbeda akan menghasilkan jumlah
biaya unit yang telah selesai dan barang dalam proses akhir yang juga berbeda karena biaya
per unit input cenderung berubah dari satu periode ke periode selanjutnya.

5 Metode Rata-rata Tertimbang


Metode kalkulasi biaya proses rata-rata tertimbang (weighted average process
costing method) menghitung biaya per unit ekuivalen dari semua pekerjaan yang telah
dilakukan hingga tanggal tersebut (tanpa mengindahkan periode akuntansi di mana pekerjaan
tersebut dilakukan) dan membebankan biaya ini ke unit ekuivalen persediaan akhir barang
dalam proses. Metode rata-rata tertimbang dengan menggunakan prosedur lima langkah yang
telah di bahas sebelumnya:
Langkah 1: Mengikhtisarkan arus unit fisik output.
Langkah 2: Menghitung output dalam istilah unit ekuivalen.
Langkah 3: Menghitung biaya unit ekuivalen.
Langkah 4: Mengikhtisarkan total biaya untuk diperhitungkan.
Langkah 5: Membebankan total biaya ke unit yang telah selesai dan ke unit barang dalam
proses akhir.

6 Metode FIFO
Metode kalkulasi biaya proses first-in, first-out (FIFO) (1) membebankan biaya unit
ekuivalen persediaan awal barang dalam proses selama periode akuntansi sebelumnya ke unit
pertama yang telah selesai dan dipindahkan dari proses; dan (2) membebankan unit ekuivalen
yang dikerjakan selama periode berjalan pertama ke persediaan awal yang telah selesai,
kemudian ke unit yang baru dimulai serta diselesaikan, dan akhirnya ke unit persediaan akhir
barang dalam proses. Fitur-fitur yang membebankan metode kalkulasi biaya proses FIFO
adalah bahwa pekerjaan yang dilakukan sebelum periode berjalan atas persediaan awal
dipisahkan dari pekerjaan yang dilakukan selama periode berjalan.

Perbandingan Metode Rata-rata Tertimbang dan FIFO


Persediaan akhir menurut metode rata-rata tertimbang jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan persediaan akhir menurut FIFO. Perbedaan tersebut akan menjadi signifikan apabila
diagregatkan dengan ribuan produk lainnya. Biaya unit yang diselesaikan dan laba operasi
dapat saja jauh berbeda antara metode rata-rata tertimbang dan FIFO jika (1) bahan langsung
atau biaya konversi per unit ekuivalen secara signifikan berbeda dari periode ke periode dan
(2) tingkat persediaan fisik barang dalam proses sangatlah besar terkait dengan total jumlah
unit yang ditransfer keluar dari proses tersebut.

7 Metode Kalkulasi Biaya Standar dalam Kalkulasi Biaya Proses


Perusahaan yang menggunakan sistem kalkulasi biaya proses akan membuat secara
massal unit output yang identik atau serupa. Bagi perusahaan semacam itu, tidaklah sulit
menerapkan standar kuantitas input yang diperlukan untuk membuat output. Biaya standar per
unit input kemudian dapat dikalikan dengan standar kuantitas input untuk mengembangkan
biaya standar per unit output. Menurut metode kalkulasi biaya standar, tim rekayasa desain
dan proses, personil operasi, dan akuntan manajemen bekerja sama untuk menentukan biaya
standar per unit ekuivalen yang terpisah berdasarkan spesifikasi pemrosesan teknis yang
berbeda bagi setiap produk. Pengidentifikasian biaya standar setiap produk dapat menutupi
kelemahan kalkulasi biaya semua produk pada satu jumlah rata-rata, seperti menurut kalkulasi
biaya aktual.

Perhitungan Menurut Kalkulasi Biaya Standar


Langkah 1 dan 2, langkah-langkah tersebut identik dengan langkah-langkah yang
dijabarkan untuk metode FIFO. Seperti pada metode FIFO, metode kalkulasi biaya standar
juga mengasumsikan bahwa unit ekuivalen paling awal dari persediaan awal barang dalam
proses akan diselesaikan terlebih dahulu. Dalam langkah 3, biaya per unit ekuivalen
merupakan biaya standar: biaya langsung dan biaya konversi. Karena itu, biaya per unit
ekuivalen tidak boleh dihitung dengan cara seperti pada metode rata-rata tertimbang dan
FIFO. Langkah 4 (yaitu, total debit Barang dalam Proses Perakitan) berbeda dengan total
debet Barang dalam Proses Perakitan menurut metode rata-rata tertimbang berdasarkan
biaya aktual dan FIFO. Langkah 5, membebankan total biaya ke unit yang telah selesai dan
ditransfer keluar serta ke unit persediaan akhir barang dalam proses, seperti pada metode
FIFO.

Akuntansi untuk Varians


Berikut ini adalah ayat jurnal untuk mengisolasi total varians:
3. Barang dalam Proses - Perakitan (pada biaya standar) xxx
Varians Bahan Langsung xxx
Pengendalian Bahan Langsung Departemen Perakitan xxx
(Untuk mencatat biaya standar bahan langsung yang dibebankan
ke unit yang dikerjakan dan total varians bahan langsung)

4b. Barang Konversi Departemen Perakitan yang Dialokasikan xxx


Varians Biaya Konversi xxx
(Pengendalian Biaya Konversi Departemen Perakitan untuk
mencatat total varians biaya konversi)
Varians menurut kalkulasi biaya standar akan naik. Hal ini disebabkan karena biaya
standar yang dibebankan ke produk berdasarkan pekerjaan yang dilakukan selama periode
berjalan tidak sama dengan biaya aktual yang terjadi selama periode berjalan.

8 Biaya Transfer Masuk (Transferred-In) pada Kalkulasi Biaya Proses


Biaya transfer masuk (transferred-in cost) (yang juga disebut biaya departemen
sebelumnya) adalah biaya yang terjadi di departemen sebelumnya yang terus dicatat sebagai
biaya produk ketika produk tersebut berpindah ke proses selanjutnya dalam suatu siklus
produksi. Biaya transferred-in diperlakukan seolah-olah biaya ini merupakan jenis terpisah
dari bahan langsung yang ditambahkan pada awal proses. Apabila melibatkan departemen
yang berurutan, unit yang ditransfer dari satu departemen semuanya atau sebagian akan
menjadi bahan langsung dari departemen selanjutnya; namun, biaya-biaya tersebut disebut
sebagai biaya transferred-in, bukan biaya bahan langsung.

Biaya Transferred-In dan Metode Rata-rata Tertimbang


Semua unit, baik yan sudah selesai dan ditransfer keluar selama periode berjalan atau
yang ada pada persediaan akhir barang dalam proses, mengandung biaya transferred-in dari
proses sebelumnya. Namun biaya bahan langsung memiliki tingkat penyelesaian nol baik atas
persediaan awal dan akhir barang dalam proses karena, di Departemen pengujian, bahan
langsung diperkenalkan pada akhir proses. Barang dalam proses awal dan pekerjaan yang
dilakukan selama periode berjalan akan digabungkan demi tujuan peritungan biaya per unit
ekuivalen bagi biaya transferred-in, biaya bahan langsung, dan biaya konversi.

Biaya Transferred-In dan Metode FIFO


Untuk menguji metode kalkulasi biaya proses FIFO dengan biaya transferred-in, kita
sekali lagi menggunakan prosedur lima langkah. Selain mempertimbangkan biaya
transferred-in, perhitungan unit ekuivalen juga sama seperti menurut metode FIFO untuk
Departemen Perakitan. Ingat bahwa dalam serangkaian transfer antardepartemen, setiap
departemen dianggap terpisah dan berbeda untuk tujuan akuntansi. Semua biaya yang
ditransfer masuk selama periode akuntansi tertentu dicatat pada biaya per unit yang sama,
seperti telah diuraikan ketika membahas FIFO yang dimodifikasi, entah departemen
sebelumnya menggunakan metode rata-rata tertimbang atau FIFO.

Poin-poin yang Harus Diingat tentang Biaya Transferred-In


Beberapa poin yang harus diingat ketika memperhitungkan biaya transferred-in adalah:
1. Pastikan untuk melibatkan biaya transferred-in dari departemen sebelumnya ke dalam
kalkulasi Anda.
2. Ketika menghitung biaya yang akan ditransfer atas dasar FIFO, jangan lewatkan biaya
yang dibebankan pada periode sebelumnya ke unit-unit yang diproses pada awal
periode berjalan tetapi sekarang dimasukkan dalam unit yang ditransfer.
3. Biaya per unit mungkin berfluktuasi antarperiode.
4. Unit-unit mungkin diukur dengan denominasi yang berbeda di departemen yang juga
berbeda.

Sistem Kalkulasi Biaya Hybrid


Sistem kalkulasi biaya hibrid (hybrid-costing system) memadukan karakteristik baik
sistem kalkulasi biaya pekerjaan maupun kalkulasi biaya proses. Sistem Kalkulasi biaya
produk sering kali harus dirancang agar sesuai dengan karakteristik khusus dari sistem
produksi yang berbeda. Kebanyakan sistem produksi bersifat campuran atau hibrid: Sistem ini
memiliki beberapa fitur manufaktur berdasarkan pesanan dan fitur manufaktur produksi
massal lainnya.

Anda mungkin juga menyukai