Di susun oleh :
Syafarudin Maulana (212395A)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah- Nya sehingga saya bisa menyusun tugas Akuntansi
Manajemen yang berjudul “ Kalkulasi Biaya Proses dalam Akuntansi
Manajemen” ini dengan baik serta tepat waktu.
Tugas ini saya buat untuk memberikan ringkasan tentang konsep biaya untuk
memudahkan kita dalam memahami system didalamnya. Mudah-mudahan
makalah yang saya buat ini bisa menolong menaikkan pengetahuan kita jadi lebih
luas lagi. Saya menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun
makalah ini.
Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat saya
harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Saya mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Dr. Ida Ayu Nursanty, SE., M.Ak, dosen pengampu mata kuliah
Akuntansi Manajemen. Kepada pihak yang sudah menolong turut dan dalam
penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, saya sampaikan banyak
terima kasih.
Penyusun
ii
iii
DAFTAR ISI
Cover …………………………………………………………………………..i
Kata Pengantar…………………………………………………………………ii
Daftar Isi………………………………………………………………………..iii
BAB I
1.1 Latar belakang…………………………………………………………….1
1.4 Rumusan masalah…………………………………………………………1
1.3 Tujuan masalah……………………………………………………………1
BAB II
2.1 Pengertian Kalkulasi Biaya dalam Proses..………………………...……..2
2.2 Ciri-ciri Kalkulasi Biaya dalam Proses..………………………….............2
2.3 Metode Persediaan awal ………………………………………………....3
2.4 Multi-input dan Multi-departemen.…...…………………………………..7
BAB III
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………….11
3.2 Daftar Pustaka…………………………………………………………….13
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada dasarnya ada 2 sistem perhitungan harga pokok produk yaitu metode
harga pokok pesanan dan metode harga pokok proses. Metode harga pokok
pesanan di gunakan jika perusahaan menproduksi bermacam-maca m produk
yang berbeda-beda atas dasar permintaan atau pesanan dari konsumen seperti,
perusahaan percetakan, mebel atau konveksi. Sedangkan metode harga pokok
proses digunakan jika perusahaan jika memproduksi produk yang serupa dan
berulang terus menerus dalam jumlah besar seperti pabrik semen atau pabrik
pupuk.
Salah satu pertimbangan pertama bagi perusahaan dalam memilih salah
satu metode adalah proses produksi yang akan dijalankan perusahaan. Metode
harga pokok proses akan berjalan baik jika produk yang relative seragam
memelalui serangkaian proses dan menerima jumlah biaya produksi yang
relative seimbang pada tiap proses. Dalam prakteknya, suatu perusahaan
sangat mungkin menggunakan 2 metode secara bersamaan. Misalnya pada
tahap proses produksi awal biaya dikumpulkan atas dasar proses dan
kemudian pada tingkat proses penyelesaian berikutnya, biaya akan
dikumpulkan atas dasar pesanan-pesanan tertentu.
Bersumber dari permasalahan yang ada, berikut tujuan-tujuan yang kami akan
bahas diantaranya :
Untuk mengetahui pengertian Kalkulasi Biaya Proses
Mengetahui ciri-ciri kalkulasi biaya
Mengetahui metode persediaan awal
Mengetahui bentuk informasi manajemen
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kalkulasi Biaya Proses
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kalkulasi ialah perincian biaya,
ongkos, atau pengeluaran; perhitungan. Sedangkan menurut Wikipedia, kalkulasi
adalah proses yang disengaja untuk mengubah satu masukan atau lebih ke dalam
hasil tertentu, dengan sejumlah perubah.
Biaya menurut Wikipedia, adalah semua pengorbanan yang perlu
dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang
menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan
terjadi. Biaya terbagi menjadi dua, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit.
Menurut Supriyono (2000;16), Biaya adalah harga perolehan yang
dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue
yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan.
Menurut Henry Simamora (2002;36), Biaya adalah kas atau nilai setara
kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat
pada saat ini atau di masa mendatang bagi organisasi.
Menurut Mulyadi (2001;8), Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis
yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang
kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Kalkulasi biaya proses adalah perhitungan (perincian biaya) terhadap
sumber daya ekonomis yang diukur dalam satuan uang untuk menentukan jumlah
biaya dari unit-unit yang diproduksi dalam satu periode.
Kalkulasi biaya proses mengakumulasi biaya per departemen untuk suatu
periode waktu dan mengalokasikan biaya tersebut diantara produk yang diproses
selama periode berjalan. Kalkulasi biaya proses mengetahui biaya setiap job
(pekerjaan) lebih besar daripada biaya tambahan yang dikeluarkan jika
menggunakan sistem kalkulasi biaya pesanan.
2.2. Ciri-ciri Kalkulasi Biaya Proses
Metode biaya proses digunakan untuk barang-barang yang diproduksi
melalui pengolahan yang berkesinambungan atau melalui proses produksi massal.
Situasi seperti ini dapat ditemui dalam perusahaan industri yang menghasilkan
komoditi seperti plastic, minyak bumi, tektik, gandum, baja, dan gula. Metode
biaya proses juga digunakan oleh perusahaan yang memproduksi barang-barang
seperti sekrup, alat-alat elektronik ringan, dan industri perakitan (kendaraan
bermotor, pesawat terbang dan perkakas rumah tangga). Perusahaan umum seperti
2
gas, air minum dan listrik, juga mengkakulasi biaya produksinya dengan metode
biaya proses.
Ciri-ciri dari kalkulasi biaya proses adalah :
Biaya dibebankan ke perkiraaan barang dalam proses pada setiap
departemen
Laporan biaya produksi digunakan untuk mengumpulkan,
mengikhtisarkan dan menghitung biaya per unit dan biaya total. Biaya per
unit diperoleh dengan membagi jumlah biaya yang dibebankan ke suatu
departemen dengan jumlah produksi departemen pada periode tertentu.
Barang dalam proses pada akhir periode akan dinilai kembali dalam satuan
unit ekuivalen (artinya, dihitung berapa unit barang jadi yang setara
dengan barang dalam proses tersebut).
Biaya-biaya dari unit jadi pada suatu departemen akan ditransfer ke
departemen pengolahan pada akhirnya dapat diketahui biaya total untuk
barang jadi selama satu periode.
Dalam menghitung biaya per unit periode berjalan untuk satu departemen, dua
pendekatan yang berkaitan dengan output periode sebelumnya dan biaya periode
sebelumnya akan ditemukan pada barang dalam proses awal:
1. Metode rata-rata tertimbang
Menggabungkan biaya persediaan awal dengan biaya periode berjalan untuk
menghitung biaya per unit. Pada dasarnya, biaya dikumpulkan dan hanya satu
biaya rata-rata per unit yang dihitung dan dibebankan baik ke unit yang ditransfer
keluar maupun unit yang tersisa dalam persediaan akhir.
Contoh:
Total unit fisik 60000 unit
# Produksi:
unit dalam proses awal /1 juli (75%selesai) 20000
unit jadi dan ditransfer keluar 50000
unit dalam proses akhir /31 juli (25%selesai) 10000
# Biaya:
biaya barang dalam proses awal $3525
biaya yang selama periode berjalan $10125
3
Total biaya $13650
# Produksi:
output bulan juli 60000 unit
unit barang dalam proses awal 20000
unit yang dimulai dan diselesaikan 30000
unit barang dalam proses akhir (10000 x 25%)2500
Total unit ekuivalen 52500 unit
#Biaya:
biaya proses awal $3525
biaya periode berjalan $10125
Total biaya $13650
#Pembebanan biaya :
biaya per unit ($13650:52500 unit) = $0,26
ditransfer keluar ($0,26 x 50000 unit) = $13000
biaya proses akhir ($0,26x 2500 unit) = $650
Total biaya yang dibebankan $13650
4
# unit yang diperhitungkan:
unit selesai dan ditransfer keluar:
unit yang dimulai dan diselesaikan 30000
unit barang dalam proses awal 20000
50000
unit barang dalam proses akhir(25%selesai) 10000
Total unit yang diperhitungkan 60000
5
e) Rekonsiliasi biaya.
Dalam rekonsiliasi biaya, total biaya yang diperhitungkan harus sama dengan total
biaya yang dipertanggung jawabkan.
Contoh:
# biaya yang diperhitungkan :
biaya barang yang ditransfer keluar $13000
biaya barang dalam proses akhir $650
Total biaya yang diperhitungkan $13650
# biaya yang dipertanggung jawabkan:
biaya barang dalam proses awal $3525
biaya barang selama periode berjalan $10125
Total biaya yang dipertanggung jawabkan $13650[6]
b. Evaluasi metode rata-rata tertimbang
Manfaat utama dari metode rata-rata tertimbang terletak pada kesederhanaannya.
Dengan memperlakukan unit barang dalam proses awal sebagai unit yang
dikerjakan pada periode berjalan. Kelemahan utama adalah kurangnya keakuratan
dalam perhitungan biaya per unit dari output periode berjalan dan unit barang
dalam proses awal.
6
2.4 Multi-input dan Multi-Departemen
7
# biaya:
barang dalam proses awal:
bahan $1.600
biaya konversi 200
Total $1800
biaya saat ini:
bahan $12000
biaya konversi 3200
Total $15200
b. Langkah 2 (Perhitungan Unit Ekuivalen).
Bahan Konversi
Unit yang diselesaikan 60000 60000
Unit barang dalam proses akhir
presentasi penyelesaian:
(20000 x 100%) 20000 _
(20000 x 40%) _ 8000
Total unit output ekuivalen 80000 68000
c. Langkah 3 (Perhitungan biaya per unit)
# Biaya per unit bahan = biaya bahan awal+biaya bahan saat ini
total unit = ($1600 +$12000)
80000
= $0,17
# Biaya konversi per unit = biaya konversi awal+biaya konversi saat ini
total output ekuivalen = ($200+$3200)
68000
= $0,05
8
# Total biaya per unit = biaya bahan per unit +biaya konversi per unit
= $0,17 + $0,05
= $0,22 per unit yang diselesaikan.
2.Multi departemen
Dalam proses produksi, beberapa departemen menerima sebagaian barang
setengah jadi dari departemen sebelumnya. Pendekatan ini biasanya
memperlakukan barag yang ditransfer masuk sebagai kategori bahan terpisah
ketika menghitung unit ekuivalen.
9
Contoh:
a. Langkah 1 (Skedul Arus Fisik)
# unit yang dipertanggung jawabkan :
unit barang dalam proses awal 15000
unit yang ditransfer masuk selama periode berjalan 60000
Total unit yang dipertanggung jawabkan 75000
# unit yang diperhitungkan:
unit yang diselesaikan dan ditransfer keluar:
unit yang dimulai dan diselesaikan 55000
unit barang dalam proses awal 15000
unit barang dalam proses akhir 5000
75000
b. Langkah 2 ( Menghitung unit ekuivalen yang ditransfer masuk)
# Transfer masuk:
unit yang diselesaikan 70000
unit barang proses akhir x bagian yang diselesaikan
(5000 x 100%) 5000
Total unit output ekuivalen 75000
c. Langkah 3 ( Menghitung biaya per unit)
# Biaya per unit adalah biaya unit yang ditransfer masuk pada periode berjalan
ditambah biaya transfer masuk dalam proses awal.
# Biaya per unit = ( $13200 + $ 3000)
75000
= $16200 = $0,216[7]
7500
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
A. Kalkulasi biaya proses adalah perhitungan (perincian biaya) terhadap
sumber daya ekonomis yang diukur dalam satuan uang untuk menentukan
jumlah biaya dari unit-unit yang diproduksi dalam satu periode.
11
a) Analisis arus fisik
b) Penghitungan unit ekuivalen.
c) Penghitungan biaya per unit.
d) Penilaian persediaan.
e) Rekonsiliasi biaya.
12
d. Langkah 4 ( Penilaian barang yang ditransfer keluar)
e. Langkah 5 ( Merenkonsiliasi biaya)
b. .Multidepartemen
Dalam proses produksi, beberapa departemen menerima sebagaian barang
setengah jadi dari departemen sebelumnya. Pendekatan ini biasanya
memperlakukan barag yang ditransfer masuk sebagai kategori bahan terpisah
ketika menghitung unit ekuivalen.
a. Langkah 1 (Skedul Arus Fisik)
b. Langkah 2 ( Menghitung unit ekuivalen yang ditransfer masuk)
c. Langkah 3 ( Menghitung biaya per unit)
13