Anda di halaman 1dari 15

KONSEP BIAYA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Pengantar Ilmu Ekonomi
Dosen Pembimbing : Drs. Kadori Haidar, M.M

Disusun Oleh :
Elvyana Rudami (1305065049)

PROGRAM STUDI FKIP EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
TAHUN 2013/2014
Jl. Banggris No. 46 Kampus FKIP IP&IPS

A. Pengertian Biaya Produksi


Biaya dalam pengertian Produksi ialah semua beban yang harus
ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya
produksiadalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan
digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan
tersebut.Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan faktor-faktor
produksi sepertibahan baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha.
Semua faktor-faktorproduksi yang dipakai adalah merupakan pengorbanan dari
proses produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan harga
pokok barang. Input yang digunakan untuk memproduksi output tersebut sering
disebut biaya oportunis. Biaya oportunis sendiri merupakan biaya suatu faktor
produksi yang memiliki nilai maksimum yang menghasilkan output dalam
suatu penggunaan alternatif.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi


Bahan-bahan pembantu atau penolong
Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
Penyusutan peralatan produksi
Uang modal, sewa
Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan,
biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi
Biaya pemasaran seperti biaya iklan
Pajak

Biaya produksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Biaya Eksplisit
Biaya Eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan dalam
memperoleh faktor produksi (nilai dan semua input yang dibeli untuk
produksi). Pembayarannya berupa uang untuk mendapatkan faktor-faktor
produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.Contoh: biaya
tenaga kerja, sewa gedung, dll.

2. Biaya Implisit
Biaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos tersembunyi),
ialah taksiran biaya atas faktor produksi yang dimiliki sendiri oleh
perusahaan dan ikut digunakan dalam proses produksi yang dimiliki oleh
perusahaan. Contoh: Penggunaan gedung milik perusahaan sendiri.

B. PENGGOLONGAN BIAYA PRODUKSI :


1. Biaya Produksi Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Pendek yaitu jangka waktu dimana perusahaan
telah dapat menambah faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses
produksi.Dalam biaya produksi jangka pendek ditinjau dari hubungannya
dengan produksi di bagi mejadi 2 yaitu:
Dalam hubungannya dengan tujuan biaya
a. Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi
secara langsung pada suatu proses tertentu ataupun output tertentu.
Sebagai contoh adalah biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja
yang dibutuhkan oleh perusahaan. Begitu juga dengan supervise,
listrik, dan biaya overhead lainnya yang dapat langsung ditelusuri
pada departemen tertentu.
b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat
diidentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu atau output
tertentu, misalnya biaya lampu penerangan dan Air Conditioning pada
suatu fasilitas.
Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
a. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/FC)
Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun
perusahaan tidak berproduksi. Biaya tetap merupakan biaya setiap unit
waktu untuk pembelian input tetap. Misalnya : gaji pegawai, biaya
pembuatan gedung, pembelian mesin-mesin, sewa tanah dan lain-lain.
Biaya tetap dapat dihitung sama seperti biaya variabel, yaitu dari
penurunan rumus menghitung biaya total. Penurunan rumus tersebut,
adalah:
TC = FC + VC
FC = TC VC
Keterangan:
TC = Biaya total (Total Cost)
FC = Biaya tetap (Fixed Cost)
VC = Biaya Variabel (Variable Cost)
FC : Fixed cost biaya tetap dimana biaya yang tidak akan berubah
berapapun output yang diproduksi Contoh : sewa gedung, sewa
pabrik.
Bentuk kurva FC : horinzontal sebab jumlahnya tidak akan berubah.

Gambar 1.1. Kurva Biaya Tetap


Biaya tetap (FC) adalah biaya yang besarnya tidak berubah seiring
dengan berubahnya jumlah produksi (Q). Berapapun jumlah produksi
apakan mengalami kenaikan atau penurunan, maka jumlah biaya (P)
yang dikeluarkan adalah tetap.
b. Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost/VC)
Biaya Variabel Total adalah biaya yang dikeluarkan apabila
berproduksi dan besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya
barang yang diproduksi. Semakin banyak barang yang diproduksi
biaya variabelnya semakin besar, begitu juga sebaliknya. Biaya
variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut, yaitu:
VC = TC FC
VC : variable cost adalah biaya yang berubah juka terjadi
perubahan jumlah output yang diproduksi. Contoh biaya variable
cost : bahan baku pembuatan coklat missal gula dsb
Bentuk kurva variable cost : akan meningkat seiring kenaikan
output.

Gambar 1.2. Kurva Biaya Variabel

c. Biaya Total (Total Cost/TC)


Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang
dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
Dengan kata lain, biaya total adalah jumlah biaya tetap dan biaya
variabel.
Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
TC = FC + VC
Bentuk kurva TC adalah kurva semakin curam seiring kenaikan jumlah
yang diproduksi. Biaya Total (TC) adalah penjumlahan biaya tetap dan
biaya variabel. Kurva TC memiliki bentuk yang persis sama dengan
bentuk kurva Variabel Cost (VC), serta antara keduanya terpisah oleh
suatu jarak vertikal yang selalu sama.

Gambar 1.3. Kurva Biaya Total

d. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost/AFC)


Biaya Tetap Rata-Rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan
jumlah barang yang dihasilkan. Rumus : AFC = FC/Q
Keterangan:

FC = Biaya Tetap Total


Q = Kuantitas

AFC / Average Fixed Cost : merupakan biaya tetap dibagi jumlah


output (FC/Q)
Bentuk : kurva AFC akan selalu menurun karena biaya tetap semakin
tersebar dengan jumlah output yang semakin banyak.

Gambar 1.4 Kurva Biaya Tetap Rata-Rata


e. Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variabel Cost/AVC)
Biaya variabel rata-rata adalah biaya variable satuan unit produksi.
Rumusnya: AVC = VC/Q
Keterangan:

VC = Biaya Variabel Total


Q = Kuantitas

AVC /Average variable cost merupakan biaya yang dibagi jumlah


output (VC/Q)
Bentuk : kurva AVC akan naik seiring dengan jumlah outpur yang
diproduksi.

Gambar 1.5 Kurva Biaya Variabel Rata-Rata


f. Biaya Total Rata-Rata (Average Cost/AC)
Average Cost adalah biaya total rata-rata yang dapat dihitung dari Total
Cost dibagi banyaknya jumlah barang tertentu (Q). Nilainya dihitung
menggunakan rumus di bawah ini:
AC= TC /Q atau (VC+FC)/Q atau AC= AVC+AFC

g. Biaya Marginal (Marginal Cost/MC)


Biaya Marginal adalah tambahan biaya yang disebabkan karena
tambahan satu unit produksi. Biaya marginal diperoleh dari selisih Total
Cost dan selisih kuantitas dari barang yang diproduksi. Sehingga dapat
dirumuskan: MC = dTC/dQ Atau MC = TCn TCn-1

Gambar 1.6 Kurva Biaya Marginal


h. Hubungan Antar Kurva-Kurva Biaya

Gambar 1.6. Hubungan antara Kurva Biaya Rata-rata dan Kurva Biaya Total
Berkaitan dengan hal itu, antara kurva biaya marginal dengan kurva biaya ratarata maupun dengan kurva biaya variabel rata-rata terdapat hubungan tertentu.
Hubungan itu adalah
1. Apabila MC < AVC, maka nilai AVC menurun (berarti kalau kurva MC
dibawah kurva AVC, maka kurva AVC sedang menurun).
2. Apabila MC > AVC maka nilai AVC akan semakin besar (berarti kalau kurva
MC diatas AVC, maka kurva AVC sedang menaik). Sebagai akibat keadaan
yang dinyatakan dalam (1) dan (2) maka kurva AVC dipotong oleh kurva MC

dititik terendah dari kurva AVC. Dengan cara yang sama dapat dibuktikan
bahwa kurva AC dipotong oleh kurva MC pada titik terendah kurva AC.
Secara singkat, hubungan itu dapat dikatakan bahwa kurva biaya marginal
senantiasa memotong kurva biaya rata-rata dari bawah dan tepat melalui
titiknya yang terendah.
Ini merupakan gambar kurva-kurva jangka pendek
Biaya total (Rp)

Decreasing productivity of variable factors


Increasing productivity of variable factors
TC

FC

VC
TVC
0

Q1

Output

Q2 Q3

Biaya per unit (Rp)


MC
AC
AVC

Output
Q1

Q2

Q3

2. Biaya Produksi Jangka Panjang


Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau
input yang akan digunakan. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi
dibedakan dengan biaya tetap dan biaya berubah. Dalam jangka panjang semua
biaya adalah variabel. Karena itu biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah
biaya total, biaya variabel, biaya rata-rata dan biaya marjinal. Perubahan biaya
total adalah sama dengan perubahan biaya variabel dan sama dengan biaya
marjinal.
Cara meminimumkan biaya dalam jangka panjang dapat memperluas kapasitas
produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plan size) yang akan
meminimumkan biaya produksi dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik dapat
digambarkan kurva biaya rata-rata. (AC). Sehingga analisis mengenai bagaimana
produsen menganalisis kegiatan produksinya dalam usaha meminimumkan biaya
dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang berbedabeda.
Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan yaitu tingkat
produksi yang akan dicapaiserta sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia.
a) Biaya Rata-Rata Jangka Panjang (Long-run Average Cost/LAC)
Biaya total rata-rata jangka panjang adalah biaya total dibagi jumlah output.
LAC = LTC/Q
Keterangan : LAC = Biaya rata-rata jangka panjang
Q = Jumlah output
Kurva LAC menunjukkan biaya produksi per-unit terendah untuk setiap
output pada setiap skala pabrik yang dapat dibangun. LAC menyinggung semua
kurva biaya rata-rata jangka pendek Short-run Average Cost (SAC) yang
mencerminkan semua alternatif perencanaan skala yang dapat dibangun oleh
nperusahaan dalam jangka panjang.
Kurva LAC bukanlah dibentuk berdasarkan kepada beberapa kurva AC saja, tetapi
berdasarkan kurva AC yang tidak terhingga banyaknya. Oleh karena kurva AC
banyak jumlahnya maka kurva LAC adalah suatu kurva yang berupa garis
lengkung yang berbentuk U. Kurva LAC tersebut merupakan kurva yang
menyinggung berbagai kurva AC jangka pendek. Titik-titik persinggungan
tersebut merupakan biaya produksi yang paling optimum/minimum untuk
berbagai tingkat produksi yang akan dicapai pengusaha didalam jangak panjang.

b) Biaya Marginal Jangka Panjang (Long-run Marginal Cost/LMC)


Biaya marginal jangka panjang adalah tambahan biaya karena menambah
produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan
biaya variabel. Biaya marginal jangka panjang dapat dihitung dengan rumus:
LMC = LTC/ Q
Keterangan: LMC = Biaya marginal jangka panjang
LTC = Perubahan biaya total jangka panjang
Q = Perubahan output.
Kurva biaya marginal jangka panjang (LMC) mengukur perubahan biaya total
jangka panjang (LTC) per unit perubahan output. LTC untuk setiap tingkat output
dapat diperoleh dengan mengalikan output dengan LAC untuk setiap tingkat
output tersebut. Dengan menerakan nilai-nilai LMC pada pertengahan antara
tingkat output yang berurutan dan menghubungkan titik-titiknya, maka akan
diperoleh kurva LMC. Kurva ini berbentuk U dan mencapai titik minimum
sebelum kurva LAC mencapai titik minimumnya. Disamping itu, bagian kurva
LMC yang menarik akan melalui titik terendah kurva LAC tersebut.
c) Biaya Total Jangka Panjang (Long-run Total Cost/LTC)
Biaya total jangka panjang adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi
seluruh output dan semuanya bersifat variabel. Biaya total jagka panjang dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:
LTC = LVC
Keterangan: LTC = Biaya total jangka panjang
LVC = Biaya Variabel jangka panjang
LTC untuk tiap tingkat output dapat kita peroleh dengan mengalikan output
dengan biaya rata-rata jangka panjang (LAC) pada tingkat output. Dengan
menerakan nilai LTC untuk berbagai tingkat output dan menghubungkan titiktitiknya, maka akan didapat kurva LTC. Kurva LTC menunjukkan biaya total
minimum guna memproduksi tiap tingkat output pada skala operasi yang
diinginkan. Kurva LTC juga dinyatakan oleh kurva yang menyinggung semua
kurva biaya total jangka pendek (STC).

C. Contoh Soal-Soal
1.

Sebuah pabrik Sandal dengan Merk " Idaman" mempunyai biaya


tetap (FC) = 1.000.000; biaya untuk membuat sebuah sandal Rp
500; apabila sandal tersebut dijual dengan harga Rp 1.000, maka:
Ditanya:
a. Fungsi biaya total (C), fungsi penerimaan total ( TR) dan Variable

Cost.
b. Pada saat kapan pabrik sandal mencapai BEP
c. Untung atau rugikah apabila memproduksi 9.000 unit
Jawab:
a. FC = Rp 1.000.000
VC= Rp 500.
Fungsi biaya variabel VC = 500 Q ..................................................(1)
Fungsi biaya total C = FC + VC

-----> C = 1.000.000 + 500 Q ...(2)

Fungsi penerimaan total TR = P.Q -----> TR = 1.000 Q .................(3)

b. Break Even Point terjadi pada saat TR = TC

1.000 Q = Rp 1.000.000 + 500 Q


1.000 Q - 500 Q = 1.000.000
500 Q = 1.000.000
Q = 2.000 unit
Pabrik roti akan mengalami BEP pada saat Q = 2.000 unit
Pada biaya total C = 1.000.000 + 500 ( 2.000)
C = 2.000.000

c. Pada saat memproduksi Q = 9000 unit


TR = P.Q
= 1.000 X 9.000
= 9.000.000

C = 1.000.000 + 500 (Q)


= 1.000.000 + 500 ( 9.000)
= 1.000.000 + 4500.000
= 5.500.000

Bila TR > TC, maka keadaan laba / untung.

laba = TR - TC
= 9.000.00 - 5.500.000
= 3.500.000

Bila hanya memproduksi 1.500 unit maka akan mengalami kerugian


sebesar
Rugi = TR - TC9
= 1.000 (1.500) - 1.000.000 + 500 ( 1.500)
= 1.500.000 - 1.750.000
= 250.000
2. Andaikan

biaya total yang dikeluarkan perusahaan ditunjukan oleh

persamaan C = 20000 + 100Q dan penerimaan totalnya R = 200 Q.


Pada tingkat berapa perusahaan mengalami pulang pokok ? apa yang
terjadi jika perusahaan memproduksi 150 unit ?
Jawab ;
C = 20.000 + 100Q

Jika Q = 150

R = 200Q

C = 20000 + 100Q

R = C

C = 20000 + 100 ( 150 )

300Q = 20000 + 100Q

C = 20000 +

15000
200Q = 20000
Q = 100

C = 35000
R = 200Q
R =

30000
( Perusahaan mengalami kerugian karena R < C )
3. Ada banyak perusahaan besar dalam suatu industry, masing-masing
dengan fungsi Biaya Total (TC) : TC = 36 +8q + q2 Hitung biaya marginal
(MC), biaya rata-rata (AC), dan biaya variable rata-rata (AVC) untuk tiap
perusahaan ?
Jawab:
MC = dTC/dq = 8 +2q
AC= TC/q = (36/q) +8+q
AVC = TVC/q = 8+q

D. Jenis-jenis Biaya Produksi


Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk
menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir
periode akuntansi masih dalam proses. Biaya produksi digolongkan dalam tiga
jenis yang juga merupakan elemen-elemen utama dari biaya produksi,
meliputi :
1. Biaya bahan baku (direct material Cost)
Merupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk
mewujudkan suatu macam produk jadi yang siap untuk dipasarkan.
2. Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost)
Merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan
didayagunakan dalam menangani kegiatan-kegiatan proses produk jadi secara
langsung diterjunkan dalam kegiatan produksi menangani segala peralatan
produksi dan usaha itu dapat terwujud.
3. Biaya overhead pabrik (factory overhead cost)
Umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak
langsung dan biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah didefinisikan atau
dibebankan pada suatu pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai