Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Biaya produksi merupakan faktor utama dalam menentukan jumlah barang


atau jasa yang akan dijual di pasar. Untuk mengetahui penawaran dan jumlah
barang yang ditawarkan harus mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan, di mana
berakar dari prinsip produksi.

Konsep biaya produksi yang digunakan dalam analisa ekonomi berbeda


dengan konsep biaya yang biasa digunakan secara umum. Penggunaan kata biaya
biasanya dikaitkan dengan biaya yang harus dipikul oleh suatu perusahaan
(produsen), tetapi pengertian ini sering kabur karena ada pengeluaran yang harus
dimasukkan sebagai biaya dan ada pula yang harus dikeluarkan dalam komponen
biaya. Konsep ekonomi mengenai biaya lebih konsisten dan tetap.

Ide dasar tentang konsep biaya dalam analisa ekonomi berdasar pada
prinsip biaya alternatif (the alternative cost principle). Dalam keadaan full
employment dan jika input-input telah dialokasikan secara efisien di antara
barang-barang dan jasa yang dihasilkan, kenaikan produksi dari suatu output
harus diikuti oleh penurunan output alternatif yang lain atau dengan perkataan lain
kenaikan output tertentu harus mengorbankan output yang lainnya.

Misalnya penggunaan tenaga kerja dalam pembuatan (pabrik) mesin cuci


dan lemari es, kenaikan produksi lemari es akan menyebabkan penurunan
produksi mesin cuci karena tenaga kerja yang digunakan di pabrik mesin cuci
harus dipindahkan ke pabrik lemari es karena adanya peningkatan produksi
tersebut. Sehingga untuk memproduksi sesuatu output tertentu harus
mengorbankan beberapa alternatif produksi yang lainnya.

1
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan
beberapa permasalahan, diantaranya ialah:
1. Seperti apa teori produksi jangka pendek?
2. Seperti apa teori produksi jangka panjang?
3. Skala ekonomi dan tidak ekonomi?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui konsep dari biaya produksi.
2. Untuk memahami teori produksi jangka pendek.
3. Untuk memahami skala ekonomi dan tidak ekonomi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. TEORI BIAYA PRODUKSI


Biaya dalam pengertian produksi ialah semua beban yang harus
ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi
adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh
faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk
menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Untuk
menghasilkan barang atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi seperti bahan
baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha. Semua faktor-faktor produksi
yang dipakai adalah merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga
berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan harga pokok barang. Input yang
digunakan untuk memproduksi output tersebut sering disebut biaya oportunis.
Biaya oportunis sendiri merupakan biaya suatu faktor produksi yang memiliki
nilai maksimum yang menghasilkan output dalam suatu penggunaan alternatif.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
1. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi.
2. Bahan-bahan pembantu atau penolong.
3. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
4. Penyusutan peralatan produksi.
5. Uang modal, sewa.
6. Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi,
pemeliharaan,biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi.
7. Biaya pemasaran seperti biaya iklan.
8. Pajak.
Pandangan akuntan mengenai biaya menekankan pada biaya-biaya
langsung, biaya-biaya historis, dan biaya-biaya lainnya. Maka definisi biaya
menurut ahli ekonomi setiap sumber daya adalah pembayaran yangdiperlukan
supaya sumber daya tersebut pada penggunaannya yang sekarang. Dengan kata
lain biaya ekonomi suatu sumber daya tersebut pada alternatif kesempatan
penggunaannya yang terbaik.

3
B. Biaya Produksi Jangka Pendek

Dalam jangka pendek perusahan adalah jangka waktu di mana Sebagian


faktor produksi tidak dapat di tambah jumlahnya. Teori - teori biaya produksi
dalam jangka pendek, yakni:
- Dalam hubungannya dengan tujuan biaya
a. Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara
langsung pada suatu proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai
contoh adalah biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja yang
dibutuhkan oleh perusahaan. Begitu juga dengan supervise, listrik, dan
biaya overhead lainnya yang dapat langsung ditelusuri pada departemen
tertentu.
b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat
diidentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu atau output
tertentu, misalnya biaya lampu penerangan dan Air Conditioning pada
suatu fasilitas.
- Dalam hubungannya dengan volume kegiatan
a. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/FC)
Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun
perusahaan tidak berproduksi. Biaya tetap merupakan biaya setiap unit
waktu untuk pembelian input tetap. Misalnya: gaji pegawai, biaya
pembuatan gedung, pembelian mesin-mesin, sewa tanah dan lain-lain.
Biaya tetap dapat dihitung sama seperti biaya variabel, yaitu dari
penurunan rumus menghitung biaya total. Penurunan rumus tersebut,
adalah:
TC = FC + VC
FC = TC – VC
 Keterangan: TC = Biaya total (Total Cost)
FC = Biaya tetap (Fixed Cost)
VC = Biaya Variabel (Variable Cost)

4
Biaya tetap (FC) adalah biaya yang besarnya tidak berubah seiring dengan
berubahnya jumlah produksi (Q). Berapapun jumlah produksi akan mengalami
kenaikan atau penurunan, maka jumlah biaya (P) yang dikeluarkan adalah tetap.

b. Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost/VC)


 
Biaya Variabel Total adalah biaya yang dikeluarkan apabila berproduksi dan
besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya barang yang diproduksi.
Semakin banyak barang yang diproduksi biaya variabelnya semakin besar,
begitu juga sebaliknya. Biaya variabel rata-rata dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu:
VC = TC-FC
Biaya variable (VC) adalah biaya yang besarnya berubah searah dengan
berubahnya jumlah produksi. Itulah sebabnya kurva VC ini mengarah kekanan
atas.

c. Biaya Total (Total Cost/TC)


Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan
perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Dengan kata lain,
biaya total adalah jumlah biaya tetap dan biaya variabel.

Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


TC = FC + VC
Biaya variabel merupakan unsur biaya total karena biaya total memiliki sifat
yang juga dimiliki biaya variabel, yaitu bahwa besarnya biaya totalitu berubah-
ubah seiring dengan berubah-ubahnya output yang dihasilkan.
Biaya Total (TC) adalah penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel. Kurva TC
memiliki bentuk yang persis sama dengan bentuk kurva Variabel Cost (VC),
serta antara keduanya terpisah oleh suatu jarak vertical yang selalu sama.

5
d. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost/AFC)
Biaya Tetap Rata-Rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah
barang yang dihasilkan. Rumus:
AFC = FC/Q
Keterangan: FC = Biaya tetap total
Q = kuantitas
Kurva AFC merupakan sebuah garis lengkung yang mengarah ke kanan
bawah. Hal itu karena kedua ujung kurva AFC tidak pernah menyinggung atau
pun memotong sumbu-sumbunya. Semakin tinggi jumlah output, semakin
rendah nilaiAFC.

e. Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost/AVC)

 Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel satuan unit produksi.Rumusnya:


AVC = VC/Q
Keterangan: VC = Biaya variabel total
Q = kuantitas

Biaya variabel rata-rata adalah biaya per satuan output. Bentuk kurvanya
menyerupai huruf U. Kurva AVC akan menurun karena tergantung kepada
besar kecilnya output (Q).
 

f. Biaya Total Rata-Rata (Average Cost/AC)


Average Cost adalah biaya total rata-rata yang dapat dihitung dari TotalCost
dibagi banyaknya jumlah barang tertentu (Q). Nilainya dihitung menggunakan
rumus di bawah ini:
AC = TC/Q atau (VC+FC)/Q
AC =AVC + AFC
Biaya total rata-rata adalah biaya total per satuan output. Bentuk kurvanya juga
menyerupai huruf U, namun memiliki perbedaan dengan biaya variabel. Bedanya
adalah AC turun dengan cepat tetapi naik dengan perlahan-lahan, atau dengan

6
perkataan lain, bagian kiri kurva itu lebih curam dibanding dengan bagian
kanannya.

g. Biaya Marjinal (Marginal Cost/MC)


Biaya Marginal adalah tambahan biaya yang disebabkan karena tambahan satu
unit produksi. Biaya marginal diperoleh dari selisih Total Cost dan
selisih kuantitas dari barang yang diproduksi. Sehingga dapat dirumuskan: 
MC = dTC / dQ
atau
MC = TCn– TCn-1
 
Oleh karena tambahan produksi satu unit output tidak akan menambah atau
mengurangi biaya produksi tetap (FC), maka tambahan biaya marginal ini akan
menambah biaya variable total (VC).
Kurva biaya marginal juga menyerupai huruf U. Titik-titik yang dilalui oleh
kurva MC tidak tepat berada pada suatu tingkat output tertentu melainkan
berada diantara dua titik output.

h. Hubungan Antara Kurva-Kurva Biaya


Berkaitan dengan hal itu, antara kurva biaya marginal dengan kurva biaya rata-
rata maupun dengan kurva biaya variabel rata-rata terdapat hubungan tertentu.
Hubungan itu adalah:
1. Apabila MC < AVC, maka nilai AVC menurun (berarti kalau kurvaMC
dibawah kurva AVC, maka kurva AVC sedang menurun.
2. Apabila MC > AVC, maka nilai AVC akan semakin besar (berarti kalau
kurva MC di atas AVC, maka kurva AVC sedang menaik).
Sebagai akibat yang dinyatakan dalam (1) dan (2) maka kurva AVC dipotong
oleh kurva MC di titik terendah dari kurva AVC. Dengan cara yang sama dapat
dibuktikan bahwa kurva AC dipotong oleh kurva MC pada titik terendah kurva
AC.

C. Biaya Jangka Panjang

7
Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi
atau input yang akan digunakan. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi
dibedakan dengan biaya tetap dan biaya berubah. Dalam jangka panjang semua
biaya adalah variabel. Karena itu biaya yang relevan dalam jangka Panjang adalah
biaya total, biaya variabel, biaya rata-rata dan biaya marjinal
Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel dan
sama dengan biaya marjinal. Cara meminimumkan biaya dalam jangka panjang
dapat memperluas kapasitas produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas
pabrik (plansize) yang akan meminimumkan biaya produksi dalam analisis
ekonomi kapasitas pabrik dapat digambarkan kurva biaya rata-rata. (AC).
Sehingga analisis mengenai bagaimana produsen menganalisis kegiatan
produksinya dalam usaha meminimumkan biaya dapat dilakukan dengan
memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-beda.
Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan yaitu
tingkat produksi yang akan dicapai serta sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang
tersedia.
a. Biaya Rata-Rata Jangka Panjang (Long-run Average Cost/AC)
Biaya total jangka panjang adalah biaya total dibagi jumlah output.Rumus:
LAC = LTC/Q
Keterangan: LAC = Biaya rata-rata jangka Panjang
Q = Jumlah output
Kurva LAC menunjukkan biaya produksi per-unit terendah untuk setiap
output pada setiap skala pabrik yang dapat dibangun. LAC menyinggung
semua kurva biaya rata-rata jangka pendek Short-run Average Cost (SAC)
yang mencerminkan semua alternatif perencanaan skala yang dapat
dibangun oleh perusahaan dalam jangka panjang.

Kurva LAC bukanlah dibentuk berdasarkan kepada beberapa kurva AC


saja, tetapi berdasarkan kurva AC yang tidak terhingga banyaknya. Oleh
karena kurva AC banyak jumlahnya maka kurva LAC adalah suatu kurva
yang berupa garis lengkung yang berbentuk U. Kurva LAC tersebut
merupakan kurva yang menyinggung berbagai kurva AC jangka
pendek.Titik-titik persinggungan tersebut merupakan biaya produksi yang

8
paling optimum/minimum untuk berbagai tingkat produksi yang akan
dicapai pengusaha didalam jangak panjang.

b. Biaya Marginal Jangka Panjang (Long-run Marginal Cost/LMC)


Biaya marginal jangka panjang adalah tambahan biaya karena menambah
produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya total adalah sama dengan
perubahan biaya variabel. Biaya marginal jangka Panjang dapat dihitung
dengan rumus:
LMC = ∂LTC/ ∂Q
Keterangan: LMC = Biaya marginal jangka Panjang
∂LTC = Perubahan biaya total jangka Panjang
∂Q = Perubahan output
Kurva biaya marginal jangka panjang (LMC) mengukur perubahan biaya total
jangka panjang (LTC) per unit perubahan output. LTC untuk setiap tingkat
output dapat diperoleh dengan mengalikan output dengan LAC untuk setiap
tingkat output tersebut. Dengan menerakan nilai-nilai LMC pada pertengahan
antara tingkat output yang berurutan dan menghubungkan titik-titiknya, maka
akan diperoleh kurva LMC. Kurva ini berbentuk U dan mencapai
titik minimum sebelum kurva LAC mencapai titik minimumnya. Disamping
itu, bagian kurva LMC yang menarik akan melalui titik terendah kurva LAC
tersebut.

c. Biaya Total Jangka Panjang (Long-run Total Cost/LTC)


Biaya total jangka panjang adalah biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat variabel. Biaya
total jangka panjang dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
LTC = LVC
Keterangan: LTC = Biaya total jangka Panjang
LVC = Biaya variabel jangka panjang
LTC untuk tiap tingkat output dapat kita peroleh dengan mengalikan output
dengan biaya rata-rata jangka panjang (LAC) pada tingkat output.Dengan
menerakan nilai LTC untuk berbagai tingkat output dan menghubungkan titik-

9
titiknya, maka akan didapat kurva LTC. Kurva LTC menunjukkan biaya total
minimum guna memproduksi tiap tingkat output pada skala operasi yang
diinginkan. Kurva LTC juga dinyatakan oleh kurva yang menyinggung semua
kurva biaya total jangka pendek (STC).

D.  Skala Ekonomi Dan Tidak Ekonomi

Kurva LRAC berbentuk huruf U atau lebih tepat berbentuk kuali,


disebabkan oleh faktor-faktor yang dinamakan oleh ahli-ahli ekonomi sebagai
skala ekonomi (economies of scale) dan skala tidak ekonomi (diseconomies of
scale).
a. Skala Ekonomi
Menurut Sadono Sukirno skala kegiatan produksi jangka Panjang dikatakan
bersifat mencapai skala ekonomi apabila pertambahan produksi menyebabkan
biaya produksi rata-rata menjadi semakin rendah. Produksi
yang semakin tinggi menyebabkan perusahaan menambah kapasitas produksi, dan
pertambahan kapsitas ini menyebabkan kegiatan memproduksi bertambah efisien.
Ini dicerminkan oleh biaya produksi yang bertambah rendah. Pada kurva LRAC
keadaan ini ditunjukkan oleh bagian kurva LRAC yang semakin menurun apabila
produksi bertambah. Dalam gambar keadaan ini berlaku di antara produksi
sebesar 0 sampai sebesar QB. Di bawah ini diuraikan beberapa faktor penting
yang menimbulkan skala ekonomi.

 Spesialisasi faktor-faktor produksi. Dalam perusahaan yang besar


dilakukan spesialisasi. Setiap pekerja diharuskan melakukan suatu
pekerjaan tertentu saja, dan ini menambah keterampilan mereka.
Produktifitas mereka bertambah tinggi dan akan menurunkan biaya per
unit.
 Pengurangan harga bahan mentah dan kebutuhan produksi lain. Makin
tinggi produksi, makin banyak bahan-bahan mentah dan peralatan
produksi yang digunakan. Keadaan ini menyebabkan biaya per unit
akan menjadi semakin murah.

10
 Memungkinkan produk sampingan diproduksi. Di dalam perusahaan
adakalanya terdapat bahan-bahan yang terbuang (waste). Tetapi kalau
perusahaan memiliki barang residu yang cukup banyak, barang residu
ini dapat diproses menjadi barang yang diproduksi secara sampingan.
Kegiatan yang baru ini akan menurunkan biaya per unit
dari keseluruhan operasi perusahaan.
 Mendorong perkembangan usaha lain.Kalau suatu perusahaan telah
menjadi sangat besar, timbul permintaanyang cukup ekonomis untuk
mengembangkan kegiatan di bidang usahalain yang menghasilkan
barang-barang atau fasilitas yang dibutuhakan perusahaan besar
tersebut. Di samping itu perusahaan – perusahaan yang menyediakan
jasa-jasa kepada persusahaan tersebut akan berkembang. Berbagai
perkembangan ini akan mengurangi biaya perunit.

b. Skala Tidak Ekonomi


Wujudnya skala tidak ekonomi terutama disebabkan oleh organisasi
perusahaan yang sudah menjadi sangat besar sekali sehingga menimbulkan
kerumitan di dalam mengatur dan memimpinnya. Perusahaan yang terus-
menerus membesar biasanya berarti jumlah tenaga kerja yang digunakan
meliputi beribu-ribu orang, dan mempunyai pabrik dan cabang di berbagai
tempat. Sebagai akibatnya kegiatan dan organisasi perusahaan itu sudah
menjadi sangat kompleks. Tidak mungkin lagi ia dipimpin oleh seorang
manajer saja. Ini megakibatkan pengambilan keputusan dan kebijakan
perusahaan yang sangat kaku dan memakan waktu yang lama untuk
merumuskannya. Keadaan ini mengurangi efisiensi kegiatan perusahaan,
dan menyebabkan biaya produksi rata-rata semakain tinggi.
 

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Biaya Produksi merupakan semua beban yang harus dikeluarkan oleh
produsen untuk dapat menghasilkan suatu barang/produksi. Dalam Teori
ini,dikenal berbagai macam biaya dan dibedakan menurut jangka waktunya
yakni jangka pendek dan jangka panjang.
Biaya Tetap ialah biaya yang besarnya tidak tergantung pada hasil
produksi,artinya biaya tetap dikeluarkan dengan jumlah sama meskipun hasil
produksi mengalami penurunan. Sedangkan Biaya Variabel ialah biaya yang
besarnya berubah-ubah mengikuti tingkat produksi, artinya biaya ini akan
semakin banyak dikeluarkan apabila produksi yang dihasilkan semakin
meningkat.
Pada teori biaya Produksi Periode Jangka Panjang semua biaya
bersifatVariabel (berubah-ubah). Sedangkan pada periode Jangka Pendek biaya
bersifat tetap (tidak berubah). Namun hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa
biaya tetap pada periode jangka pendek juga akan mengalami perubahan. Tentu
hal ini dikarenakan faktor – faktor tertentu yang harus menambah biaya tersebut.
Misalkan dalam suatu usaha perkembangan dari usaha tersebut sangat maju dan
oleh karena itu diperlukan tambahan peralatan untuk menunjang hasil produksi
tersebut. Maka tambahan biaya tetap dalam jangka waktu tersebut memang harus
dikeluarkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Rosyidi, Suherman. 2005. Pengantar Teori Ekonomi. Surabaya: PT


Rajagrafindo Persada.

Aicholas, Walter. 1995. Teori Mikro Ekonomi. Jakarta Barat: Bima Pusara
Aksara.

Sumarsono, Sonny. 2012. Pengantar Ekonomi Mikro. Jember: Laboratorium


Kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

Salvatore, Dominick. 1994. Mikro Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Sunarwo, Hendri. 2013. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Caps

Sukirno, Sadono. 2008. Mikro Ekonomi: Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada

13

Anda mungkin juga menyukai