Anda di halaman 1dari 48

TEORI BIAYA PRODUKSI

1. Definisi Teori Biaya Produksi


• Biaya produksi adalah sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan- bahan
mentah yang akan di gunakan untuk menciptakan barang-barang yang
di produksi perusahaan tersebut. 
• Biaya dalam pengertian Produksi ialah semua “beban” yang harus
ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya
produksiadalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan
untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang
akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan
perusahaan tersebut.Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan
faktor-faktor produksi sepertibahan baku, tenaga kerja, modal, dan
keahlian pengusaha. Semua faktor-faktorproduksi yang dipakai adalah
merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai
ukuran untuk menentukan harga pokok barang. Input yang digunakan
untuk memproduksi output tersebut sering disebut biaya oportunis. Biaya
oportunis sendiri merupakan biaya suatu faktor produksi yang memiliki
nilai maksimum yang menghasilkan output dalam suatu penggunaan
alternatif.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
• Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah
jadi
• Bahan-bahan pembantu atau penolong
• Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
• Penyusutan peralatan produksi
• Uang modal, sewa
• Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi,
pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi
• Biaya pemasaran seperti biaya iklan
• Pajak
Jenis Biaya Produksi
Biaya produksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu
1. Biaya Eksplisit
Biaya Eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan dalam
memperoleh faktor produksi (nilai dan semua input yang dibeli untuk
produksi). Pembayarannya berupa uang untuk mendapatkan faktor-faktor
produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.Contoh: biaya
tenaga kerja, sewa gedung, dll.
2. Biaya Implisit
Biaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos tersembunyi), ialah
taksiran biaya atas faktor produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaan
dan ikut digunakan dalam proses produksi yang dimiliki oleh perusahaan.
Contoh: Penggunaan gedung milik perusahaan sendiri.
Macam-macam Biaya Produksi
 Biaya produksi
Biaya produksi adalah biaya yang berhubungan langsung dengan
produksi produk tertentu. Biaya produksi terdiri atas biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
Biaya administrasi
 Biaya administrasi adalah biaya yang terjadi dalam rangka
pengarahan, pengendalian, dan pengoperasian perusahaan.
Biaya pemasaran
 Biaya pemasaran adalah biaya yang terjadi dalam rangka promosi
suatu produk. Biaya keuangan
 Biaya keuangan adalah biaya yang berhubungan dengan
perolehan dana untuk operasi perusahaan, misalnya biaya bunga.
Hubungan Biaya Produksi dengan Hasil
Produksi
 Biaya = f (Q) dimana Q = Output
 Output = f(X) dimana X = Input
 Fungsi Biaya Produksi, hubungan input dan output
(besarnya biaya produksi dipengaruhi jumlah
output, besarnya biaya output tergantung pada
biaya atas input yang digunakan).
 Perilaku biaya produksi , dipengaruhi;
1. Karakteristik fungsi produksi
2. Harga input yang digunakan dalam proses
produksi.
2. Biaya Produksi Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Pendek yaitu jangka
waktu dimana perusahaan telah dapat
menambah faktor-faktor produksi yang
digunakan dalam proses produksi.
Dalam biaya produksi jangka pendek
ditinjau dari hubungannya dengan produksi di bagi mejadi 2
yaitu:

A. Dalam hubungannya dengan tujuan biaya


1. Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara
langsung pada suatu proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai
contoh adalah biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja yang dibutuhkan
oleh perusahaan. Begitu juga dengan supervise, listrik, dan biaya overhead
lainnya yang dapat langsung ditelusuri pada departemen tertentu.
2. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi
secara langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu, misalnya
biaya lampu penerangan dan Air Conditioning pada suatu fasilitas.
B. Dalam hubungannya dengan perubahan volume
kegiatan
1. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/FC)
Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan
walaupun perusahaan tidak berproduksi. Biaya tetap merupakan
biaya setiap unit waktu untuk pembelian input tetap. Misalnya :
gaji pegawai, biaya pembuatan gedung, pembelian mesin-mesin,
sewa tanah dan lain-lain. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti
biaya variabel, yaitu dari penurunan rumus menghitung biaya
total. Penurunan rumus tersebut, adalah:
TC = FC + VC
FC = TC – VC
Keterangan: TC = Biaya total (Total Cost)
    FC = Biaya tetap (Fixed Cost)
    VC = Biaya Variabel (Variable Cost)
FC : Fixed cost biaya tetap dimana biaya yang tidak akan berubah
berapapun output yang diproduksi
Contoh : sewa gedung, sewa pabrik
Bentuk kurva FC : horinzontal sebab jumlahnya tidak akan berubah

Kurva Biaya Tetap


Biaya tetap (FC) adalah biaya
yang besarnya tidak berubah
seiring dengan berubahnya
jumlah produksi (Q). Berapapun
jumlah produksi apakan
mengalami kenaikan atau
penurunan, maka jumlah biaya
(P) yang dikeluarkan adalah
tetap.
2. Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost/VC)
Biaya Variabel Total adalah biaya yang
dikeluarkan apabila berproduksi dan besar
kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya
barang yang diproduksi. Semakin banyak
barang yang diproduksi biaya variabelnya
semakin besar, begitu juga sebaliknya. Biaya
variabel rata-rata dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu:
 VC = TC – FC
VC : variable cost adalah biaya yang berubah jika terjadi perubahan jumlah
output yang diproduksi
Contoh biaya variable cost : bahan baku pembuatan coklat missal gula dsb
Bentuk kurva variable cost : akan meningkat seiring kenaikan output

Kurva Biaya Variabel


Biaya variabel (VC) adalah biaya
yang besarnya berubah searah
dengan berubahnya jumlah
produksi. Itulah sebabnya kurva
VC ini mengarah ke kanan atas.
3. Biaya Total (Total Cost/TC)
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya
produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari
biaya tetap dan biaya variabel. Dengan kata lain, biaya
total adalah jumlah biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
TC = FC + VC
Biaya variabel merupakan unsur biaya total karena
biaya total memiliki sifat yang juga dimiliki oleh biaya
variabel, yaitu bahwa besarnya biaya total itu berubah-
ubah seiring dengan berubah-ubahnya jumlah output
yang dihasilkan.
• Dalam ekonomi dikenal beberapa kurva daintaranya : TC, TFC/FC. VC, AFC, AVC, ATC, MC.
• TC: Total cost adalah biaya total dari semua produksi TC diperoleh dari FC + VC
• bentuk kurva TC adalah kurva semakin curam seiring kenaikan jumlah yang diproduksi 

Kurva Biaya Total


Biaya Total (TC) adalah
penjumlahan biaya tetap dan
biaya variabel. Kurva TC memiliki
bentuk yang persis sama dengan
bentuk kurva Variabel Cost (VC),
serta antara keduanya terpisah
oleh suatu jarak vertikal yang
selalu sama.
4. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed
Cost/AFC)
Biaya Tetap Rata-Rata adalah hasil bagi antara
biaya tetap total dan jumlah barang yang
dihasilkan. Rumus :
AFC = FC/Q
Keterangan: FC = Biaya Tetap Total
Q = Kuantitas
• AFC / Average Fixed Cost : merupakan biaya tetap dibagi jumlah output (FC/Q)
• Bentuk : kurva AFC akan selalu menurun karena biaya tetap semakin tersebar
dengan jumlah output yang semakin banyak

Kurva Biaya Tetap Rata-Rata (AFC)


Kurva AFC merupakan sebuah
garis lengkung yang mengarah ke
kanan bawah. Hal itu dikarenakan
kedua ujung kurva AFC tidak
pernah menyinggung ataupun
memotong sumbu-sumbunya.
Semakin tinggi jumlah output,
semakin rendah nilai AFC.
5. Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variabel
Cost/AVC)
Biaya variabel rata-rata adalah biaya variable
satuan unit produksi.
Rumusnya: AVC = VC/Q
keterangan: VC = Biaya Variabel Total
Q = Kuantitas
• AVC /Average variable cost merupakan biaya yang dibagi jumlah output (VC/Q)
• Bentuk : kurva AVC akan naik seiring dengan jumlah outpur yang diproduksi

Kurva Biaya Variabel Rata-


Rata(AVC)
Biaya variabel rata-rata adalah
biaya per satuan output. Bentuk
kurvanya menyerupai huruf U.
Kurva AVC akan menurun
karena tergantung kepada besar
kecilnya output(Q)
6. Biaya Total Rata-Rata (Average Cost/ATC/AC)
Average Cost adalah biaya total rata-rata yang
dapat dihitung dari Total Cost dibagi
banyaknya jumlah barang tertentu (Q).
Nilainya dihitung menggunakan rumus di
bawah ini:
AC= TC /Q atau (VC+FC)/Q
AC= AVC+AFC
• ATC : average Total Cost/ biaya total rata-rata, adalah biaya total dibagi dengan ouput yang
dihasilkan ( TC/Q)
• Bentuk kurva ATC : berbentuk U, hal ini disebabkan ATC adalah penjumlahan dari biaya tetap rat-
rata (AFC) dan biaya varibel rata-rata (AVC), (ATC = AFC+AVC), AFC selalu meurun seiring naiknya
output yang dihasilkan , karena biaya tetap semakin terebar dengan jumlah unit yang semakin
banyak. AVC akan meningkat seiring kenaikan output yang dihasilkan karena perilaku dari
penurunan produk marginal

Kurva Biaya Total Rata-Rata (ATC)


Biaya total rata-rata adalah biaya total
per satuan output. Bentuk kurvanya juga
menyerupai huruf U, namun memiliki
perbedaan dengan biaya variabel.
Bedanya adalah AC turun dengan cepat
tetapi naik dengan perlahan-lahan, atau
dengan perkataan lain, bagian kiri kurva
itu lebih curam dibanding dengan bagian
kanannya.
7. Biaya Marginal (Marginal Cost/MC)
Biaya Marginal adalah tambahan biaya yang disebabkan
karena tambahan satu unit produksi. Biaya marginal
diperoleh dari selisih Total Cost dan selisih kuantitas
dari barang yang diproduksi. Sehingga dapat
dirumuskan:
MC = dTC/dQ
Atau
MC = TCn – TCn-1
Oleh karena tambahan produksi satu unit output tidak
akan menambah ataumengurangi biaya produksi tetap
(FC), maka tambahan biaya marginal iniakan
menambah biaya variable total (VC).
• MC/marginal cost kenaikan biaya total yang muncul dari unit produksi tambahan
secara matematis MC = ^ TC/^Q
• Contoh kasus : jika produksi 2 gelas biaya total 3,8, produksi 3 gelas biaya total 4,5
• MC = 0,70/1 =0,70

Kurva Biaya Marginal (MC)


Kurva biaya marginal juga
menyerupai huruf U. Titik-titik
yang dilalui oleh kurva MC
tidak tepat berada pada suatu
tingkat output tertentu
melainkan berada diantara
dua titik output.
8. Hubungan Antar Kurva-Kurva Biaya
Berkaitan dengan hal itu, antara kurva biaya marginal
dengan kurva biaya rata-rata maupun dengan kurva biaya
variabel rata-rata terdapat hubungan tertentu. Hubungan
itu adalah
1. Apabila MC < AVC, maka nilai AVC menurun (berarti kalau
kurva MC dibawah kurva AVC, maka kurva AVC sedang
menurun).
2. Apabila MC > AVC maka nilai AVC akan semakin besar
(berarti kalau kurva MC diatas AVC, maka kurva AVC
sedang menaik).
Analisis Biaya Produksi Jangka Pendek

• Dalam analisis biaya jangka


pendek sebahagian faktor Biaya Produksi
produksi tidak dapat ditambah TC
jumlahnya.
• 3 konsep (fungsi) tentang biaya TVC
produksi, yaitu;
1. Biaya Tetap Total (Total Fixed
Cost),
TFC = f (Konstan).
2. Biaya Variabel Total (Total TFC
Variabel Cost), TVC = f (output
atau Q).
3. Total Cost (Total Cost), TC = TFC Q
+ TVC
Biaya Produksi Jangka Pendek
Tenaga Produksi FC VC TC AFC AVC AC MC
Kerja
(FC+VC) (FC:Q) (VC:Q) (TC:Q) (∆TC/ ∆Q)

0 0 50000 0
1 1 50000 50000
2 3 50000 100000
3 6 50000 150000
4 10 50000 200000
5 15 50000 250000
6 19 50000 300000
7 22 50000 350000
8 24 50000 400000
9 25 50000 450000
10 25.5 50000 500000
Analisis Biaya Produksi Jangka Pendek

• Biaya Rata-rata; Biaya Produksi


1. Average Fixed Cost, AFC
= TFC/Q MC
2. Average Variabel Cost, AVC
AC
= AVC/Q
AVC
3. Average Cost,
TC TFC  TVC
AC    AFC  AVC
Q Q
• Biaya Marjinal (Marginal
Cost); AFC
MC = ∆TC/ ∆Q Q
Dalam menggambarkan kurva-kurva biaya rata-rata perlulah disadari dan
diingat bahwa kurva AVC dan AC dipotong oleh kurva MC pada titik terendah
dari masing-masing kurva tersebut. Hal itu harus dibuat agar tidak menyalahi
hukum matematik.
Contoh yang berikut dapat memberikan penerangan mengapa sifat
perpotongan yang baru dijelaskan ini harus wujud. Misalkan pada waktu
produksi sebesar 10, nilai AVC adalah Rp 100. Dengan pemisalan ini maka TVC
adalah 10 x RP 100 = Rp 1000. Misalkan untuk menambah 1 unit produksi lagi
biaya marjinalnya adalah Rp 56. Dengan demikian TVC adalah Rp 1000 + Rp
56 = Rp 1056 dan oleh karenanya AVC adalah Rp 1056/11 = Rp 96. Sekarang
kita misalkan pula bahwa biaya marjinal adalah Rp 155. Maka sekarang TVC
adalah Rp 1000 + Rp 155 = Rp 1155, dan oleh sebab itu AVC adalah Rp
1155/11 = Rp 105. Contoh ini pada hakikatnya menunjukan bahwa:
Apabila MC < AVC, maka nilai AVC menurun (berarti kalau kurva MC di bawah
kurva AVC maka kurva AVC sedang menurun).
Apabila MC > AVC, maka nilai AVC akan semakin besar (berarti kalau kurva MC
di atas AVC maka kurva AVC sedang menaik).
 Biaya Produksi Dalam Jangka Pendek
 Kalau dalam jangka pendek ada faktor produksi
tetap dan faktor produksi berubah, maka dengan
sendirinya biaya produksi yang ditimbulkan oleh
proses produksi juga menyangkut biaya tetap dan
biaya variabel.
 Yang dimaksud biaya tetap adalah biaya yang
jumlahnya tidak tergantung dari banyak sedikitnya
jumlah output. Bahkan bila untuk sementara
produksi dihentikan, biaya tetap ini harus tetap
dikeluarkan dalam jumlah yang sama.
Lanjutan
 Yang termasuk dalam biaya tetap ini misalnya gaji tenaga
administrasi, penyusutan mesin, penyusutan gedung dan peralatan
lain, sewa tanah, sewa kantor dan sewa gudang. Dalam jangka
panjang biaya tetap ini akan mengalami perubahan 

Biaya Tetap Total (TFC)    


Lanjutan
• Biaya variabel merupakan biaya yang besarnya
berubah-ubah tergantung dari banyak
sedikitnya output yang dihasilkan. Semakin
besar jumlah output semakin besar pula biaya
variabel yang harus dikeluarkan.  
Lanjutan
 Yang termasuk dalam biaya variabel ini adalah biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, bahan bakar, listrik dsb.
Biaya tetap dan biaya variabel ini jika dijumlahkan hasilnya
merupakan biaya total. Jika digambarkan dalam kurva, maka
pola biaya tetap total (TFC), biaya variabel total (TVC) dan
biaya total (TC)

Biaya Variabel Total (TVC)


Lanjutan
• Biaya variabel total (TVC) adalah biaya yang
besar kecilnya mengikuti banyak sedikitnya
output yang dihasilkan. Gambar yang
menunjukkan bahwa kurva biaya variabel total
terus menerus naik. Jadi semakin banyak
output yang dihasilkan maka biaya variabel
akan semakin tinggi
Lanjutan
• Jika antara biaya tetap dan biaya variabel dijumlahkan, maka
hasilnya disebut biaya total (TC). Jadi, TC = TFC + TVC. Total Cost
(TC) berada pada jarak vertikal di semua titik antara biaya tetap
total (TFC) dan biaya berubah total (TVC), yaitu sebesar n. 

Total Cost (TC)


3. BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG
• Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau
input yang akan digunakan. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi
dibedakan dengan biaya tetap dan biaya berubah. Dalam jangka panjang semua
biaya adalah variabel. Karena itu biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah
biaya total, biaya variabel, biaya rata-rata dan biaya marjinal. Perubahan biaya total
adalah sama dengan perubahan biaya variabel dan sama dengan biaya marjinal.
• Cara meminimumkan biaya dalam jangka panjang dapat memperluas kapasitas
produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plan size) yang akan
meminimumkan biaya produksi dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik dapat
digambarkan kurva biaya rata-rata. (AC). Sehingga analisis mengenai bagaimana
produsen menganalisis kegiatan produksinya dalam usaha meminimumkan biaya
dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-
beda.
• Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan yaitu tingkat
produksi yang akan dicapaiserta sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia.
Jenis biaya produksi jangka
panjang
a. Biaya Rata-Rata Jangka Panjang (Long-run
Average Cost/LAC)
Biaya total rata-rata jangka panjang adalah
biaya total dibagi jumlah output.
LAC = LTC/Q
Keterangan : LAC = Biaya rata-rata jangka
panjang
Q = Jumlah output
b. Biaya Marginal Jangka Panjang (Long-run Marginal
Cost/LMC)
Biaya marginal jangka panjang adalah tambahan
biaya karena menambah produksi sebanyak satu
unit. Perubahan biaya total adalah sama dengan
perubahan biaya variabel. Biaya marginal jangka
panjang dapat dihitung dengan rumus:
LMC = ∂LTC/ ∂Q
Keterangan: LMC = Biaya marginal jangka panjang
∂LTC = Perubahan biaya total jangka panjang
∂Q = Perubahan output.
c. Biaya Total Jangka Panjang (Long-run Total Cost/LTC)
Biaya total jangka panjang adalah biaya yang dikeluarkan
untuk memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat
variabel. Biaya total jagka panjang dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
LTC = LVC
Keterangan: LTC = Biaya total jangka panjang
LVC = Biaya Variabel jangka panjang
LTC untuk tiap tingkat output dapat kita peroleh dengan
mengalikan output dengan biaya rata-rata jangka panjang
(LAC) pada tingkat output. Dengan menerakan nilai LTC
untuk berbagai tingkat output dan menghubungkan titik-
titiknya, maka akan didapat kurva LTC.
Analisis Biaya Jangka Panjang (Long-run
average cost atau LAC)
• Proses produksi yang sudah tidak menggunakan
input tetap, seluruh biaya produksi adalah variabel.
• Perilaku biaya produksi jangka panjang; keputusan
penggunaan input variabel oleh perusahaan dalam
jangka pendek.
• Fungsi biaya jangka panjang; Biaya rata-rata jangka
panjang (LAC), Biaya marjinal jangka panjang
(LMC), yang diperoleh dari biaya total jangka
panjang (LTC).
Perilaku Biaya Jangka Panjang
K (a)
Jalur Ekspansi

K3 C Q3
K2 B
K1 A Q2
Q1

0 L1 L2 L3 L

TC (b)

LTC

TC3 C`
TC2
B`
TC1 C`

0 Q1 Q2 Q3 Q

AC (c)
MC LMC

LAC
A``
B``
C``

0 Q1 Q2 Q3 Q
Perilaku Biaya Jangka Panjang
• Long-run average cost (LAC), menunjukkan biaya rata-
rata terendah dari kombinasi input yang digunakan untuk
menghasilkan setiap tingkat output tertentu (least cost
combination)

LAC
SAC1 LMC SAC10 LAC
SAC2 SAC9
SAC3
SAC8
SAC4 SAC7
SAC5 SAC6

0 Q
Kurva LRAC bukanlah dibentuk berdasarkan kepada bebearap kurva AC saja, tetapi
berdasarkan kepada kurva AC yang tidak terhingga banyaknya. Yaitu ia tidak dibentuk
oleh tiga kurva AC seperti yang ditunjukan oleh Gambar 1.02, akan tetapu oleh kurva
AC yang sangat banyak, yaitu seperti yang terdapat dalam Gambar 1.03. Oleh karena
kurva AC banyak jumlahnya maka kurva LRAC adalah suatu kurva yang berupa garis
lengkung yang berbentuk U. Kurva LRAC tersebut merupakan kurva yang menyinggung
beberapa kurva AC jangka pendek. Titik-titik persinggungan tersebut merupakan biaya
produksi yang paling optimum/minimum untuk berbagai tingkat produksi yang akan
dicapau pengusaha di dalam jangka panjang.
Satu hal yang harus diingat dalam menggambarkan kurva LRAC adalah bahwa
kurva itu tidak menyinggung kurva-kurva AC pada bagian (di titik) yang terendah dari
kurva AC. Dalam Gambar 1.03 hanya kurva ACx yang disinggung oleh kurva LRAC pada
bagian kurva ACx yang paling rendah, yaitu titik B. Kurva AC yang terketak di sebelah
kiri dari ACx disinggung oleh kurva LRAC di bagian yang lebih tinggi dan di sebelah kiri
dari titik terendah. Perhatikanlah misalnya kurva AC2. Jelas kelihatan bahwa titik A
bukanlah titik terendah pada kurva AC2. Titik tersebut terletak di sebelah kiri dari titik
terendah AC2. Kurba AC yang terletak di sebelah kanan dari kurva ACx disinggung oleh
kurva LRAC juga di bagian yang terletak lebih tinggi dari minimum pada AC yang
bersangkutan, dan titik singgung tersebut terletak di sebelah kanan dari titik yang
terendah. Titik C pada kurva AC3 jelas menggambarkan keadaan tersebut.
Di dalam jangka panjang titik terendah dari suatu AC tidak
menggambarkan biaya yang paling minimum untuk memproduksi suatu
tingkat produksi. Terdapat kapasitas produksi lain (AC lain) yang dapat
meminimumkan biaya. Sebagai buktinya perhatikanlah AC1 dan AC2. Titik A1
adalah titik terendah pada AC1. Dengan demikian dalam jangka pendek,
produksi sebesar QA dapat diproduksikan dengan biaya yan lebih rendah dari
titik mana pun pada AC1. Tetapi dalam jangka panjang biaya itu belum
merupakan biaya yang paling minimum, karena apabila kapasitas produksi
yang berikut digunakan (AC2), produksi sebesat QA akan mengeluarkan biaya
sebanyak seperti ditunjukan oleh titik A pada AC2. Dari contoh ini dapat
disimpulkan bahwa kurva LRAC, walaupun tidak menghubungkan setiap titik
terendah dari AC, menggambarkan biaya minimum perusahaan dalam jangka
panjang.
4. Skala Ekonomis dan Tidak Ekonomis
 Skala kegiatan produksi dikatakan ekonomis apabila
pertambahan produksi menyebabkan ongkos produksi rata-
rata menjadi semakin rendah.
 Beberapa faktor yang menimbulkan skala ekonomis:
spesialisasi faktor produksi, pengurangan harga bahan mentah
dan kebutuhan produksi lain, memproduksi barang-barang
sampingan, pengembangan fasilitas di luar perusahaan
 Ineconomic scale terjadi apabila pertambahan produksi
barang yang dihasilkan menyebabkan ongkos produksi rata-
rata menjadi semakin tinggi
CARA MEMINIMUMKAN BIAYA JANGKA
PANJANG
Dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik
digambarkan oleh kurva biaya total rata-rata
( AC = Average Cost). Peminimuman biaya jangka
panjang tergantung kepada 2 faktor berikut :
Tingkat produksi yang ingin dicapai
Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang
tersedia
KURVA BIAYA TOTAL RATA-RATA JANGKA
PANJANG ( KURVA LRAC)
Kurva yang menunjukkan biaya rata-rata minimum
untuk berbagai tingkat produksi apabila perusahaan
dapat selalu mengubah kapasitas produksinya.

Titik persinggungan dalam kurva-kurva AC tersebut


merupakan biaya produksi yang paling
optimum/minimum untuk berbagai tingkat produksi
yang akan dicapai produsen dalam jangka panjang.
BIAYA PRODUKSI DALAM JANGKA
PANJANG DAN SKALA EKONOMI
Kurva AC jangka panjang juga berbentuk U. Faktor yang menyebabkan
hal itu dinamakan skala ekonomi dan skala tidak ekonomi. Skala
ekonomi menyebabkan kurva AC jangka panjang, yaitu kurva LRAC,
menurun ke bawah. Yang mewujudkan skala ekonomi tersebut adalah
1. spesialisasi penggunaan faktor produksi
2. efisiensi dalam penggunaan bahan mentah dan input lain
3. terdapatnya produksi sampingan
4. perkembangan usaha lain yang bertalian rapat dengan perusahaan
induk.
Sebaliknya,skala tidak ekonomi menyebabkan kurva LRAC meningkat
ke sebelah kanan. Faktor utama yang menyebabkan skala tidak
ekonomi adalah birokrasi organisasi yang semakin rumit dan
memperlambat pengambilan keputusan.

Anda mungkin juga menyukai