Anda di halaman 1dari 20

Teori Biaya

Kelompok IV
Shinta Atma Dewi (7192443013)
Rafiah Ardiyati (7192443014)
Nadya Elfani (7193143002)
Vivin Yesika Damanik (7192443012)
Konsep Biaya Produksi
1. Biaya Relevan
Biaya Relevan merupakan biaya yang akan digunakan untuk suatu
alokasi/kegiatan tertentu. Contoh: Sebuah perusahaan kontruksi memiliki
persediaan (inventori) 1000 ton baja yang dibeli 6 bulan yang lalu dengan
tingkat harga Rp 250.000 per ton. Saat ini perusahaan diminta untuk
mengerjakan sebuah proyek konstruksi dan Harga baja sekarang mengalami
kenaikan menjadi Rp 500.000 per ton. Biaya relevan terhadap baja tersebut
adalah harga baja saat ini atau Rp 500.000 per ton adalah biaya relavan dari
baja yang akan digunakan dalam pengerjaan proyek tersebut.
Lanjutan
2. Biaya Tumbal 3. Biaya Incremental dan
Stuck Cost
Konsep biaya tumbal (opportunity cost) Biaya increental merupakan biaya yang timbul
merupakan biaya dari pengambilan keputusan sebagai akibat dari adanya suatu pengambilan
berdasarkan alternatif-alternatif tindakan. keputusan. Biaya incremental merupakan
Biaya tumbal suatu sumber daya ditentukan perubahan biaya total yang disebabkan oleh
berdasarkan nilai penggunaan alternatif yang adanya suatu keputusan yang dibuat. Biaya
terbaik dari sumber daya tersebut, meliputi incremental bisa bersifat tetap dan juga bisa
biaya implisit dan eksplisit bersifat variabel. Sunk Cost merupakan biaya
vang bisa disebabkan oleh keberadaan faktor-
faktor produksi yang memiliki potensi tetapi
menganggur (tak terpakai) yang tidak memiliki
alternatif penggunaan.
Konsep-Konsep Biaya Produksi
Biaya langsung dan Biaya eksplisit Biaya kesempatan
tidak langsung dan implisit dan biaya historis

Biaya
Biaya relevan
incremental
Biaya Produksi Jangka Pendek

Biaya produksi jangka pendek adalah jangka


waktu dimana perusahaan telah dapat menambah
faktor-faktor produksi yang digunakan dalam
proses prooduksi. Dalam biaya produksi jangka
pendek ditinjau dari hubungannnya dengan
produksi, maka dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
Dalam Hubungannya Dengan Tujuan Biaya

01.
Biaya Langsung (Direct Cost)
02.
Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya Langsung merupakan biaya-biaya
yang dapat diidentifikasi secara Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-
langsung pada suatu proses tertentu biaya yang tidak dapat diidentifikasi
ataupun output tertentu. Sebagai secara langsung pada suatu proses
contoh adalah biaya bahan baku tertentu atau output tertentu, misalnya
langsung dan tenaga kerja yang biaya lampu penerangan dan Air
dibutuhkan oleh perusahaan. Begitu Conditioning pada suatu fasilitas.
juga dengan supervise, listrik, dan
biaya overhead lainnya yang dapat
langsung ditelusuri pada departemen
tertentu.
Dalam Hubungannya Dengan
Perubahan Volume Kegia
a. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost / TFC) TC = FC + VC FC = TC – VC
Biaya Tetap Total adalah biaya yang Keterangan: TC = Biaya Total (Total
tetap harus dikeluarkan walaupun Cost)
perusahaan tidak berproduksi. Biaya FC = Biaya Tetap (Fixed Cost)
tetap merupakan biaya setiap unit waktu VC = Biaya Variabel (Variable
untuk pembelian input tetap. Misalnya : Cost)
gaji pegawai, biaya pembuatan gedung, Kurva Fixed Cost
pembelian mesin-mesin, sewa tanah dan
lain-lain. Biaya tetap dapat dihitung sama
seperti biaya variabel, yaitu dari
penurunan rumus menghitung biaya total. TC
Penurunan rumus tersebut, adalah: TVC

TFC
b. Biaya Variabel Total (Total Variabel VC = TC – FC
Cost / VC)
Biaya Variabel Total adalah biaya yang
dikeluarkan apabila berproduksi dan
besar kecilnya tergantung pada banyak
sedikitnya barang yang diproduksi.
Semakin banyak barang yang
diproduksi biaya variabelnya semakin
besar, begitu juga sebaliknya. Biaya
variabel rata-rata dapat dihitung
dengan menggunakan rumus:
c. Biaya Total (Total Cost / TC)

Biaya total merupakan jumlah


keseluruhan biaya produksi yang
dikeluarkan perusahaan yang terdiri
dari biaya tetap dan biaya variabel.
Dengan kata lain, biaya total adalah
jumlah biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya total dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:

TC = FC + VC
d. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost / AFC)
Biaya Tetap Rata-Rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang yang
dihasilkan. Rumus:
AFC = FC / Q
 
Ket: FC = Biaya Tetap Total
Q = Kuantitas
 
e. Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variabel Cost / AVC)
Biaya variabel rata-rata adalah biaya variable satuan unit produksi.
Rumusnya:
AVC = VC/Q
keterangan: VC = Biaya Variabel Total
Q = Kuantitas
 
f. Biaya Total Rata-Rata (Average
Cost / AC)

Average Cost adalah biaya total


rata-rata yang dapat dihitung
dari Total Cost dibagi banyaknya M
jumlah barang tertentu (Q). AC
Nilainya dihitung menggunakan
C AV
rumus di bawah ini:
AC = TC /Q atau (VC+FC)/Q C
AC = AVC + AFC TFC
Q
Hubungan Antara Biaya Produksi Dengan Fungsi Produksi
Fungsi Produksi
 
Teori produksi merupakan teori pemilihan atas berbagai
alternatif, terutama menyangkut keputusan yang diambil
oleh seorang produsen dalam menentukan pilihan atas
alternatif-alternatif yang ada. Produsen berusaha dalam
memaksimalkan produksi yang dapat dicapainya dengan
suatu kendala biaya tertentu agar dapat dihasilkan
keuntungan yang maksimal.

 Secara metematik hubungan antara faktor produksi dan


produk itu dapat dituliskan sebagai berikut:

Q = f ( K, L, R, T )
 
Q = output
K = modal
L = tenaga kerja
R = kekayaan alam
Fungsi Biaya

Biaya produksi adalah semua pengeluaran


yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memperoleh faktor-faktor produksi dan
bahan-bahan mentah yang akan digunakan
untuk menciptakan barang – barang yang
diproduksikan oleh perusahaan  tersebut.

Para ekonomi mendefinisikan biaya


produksi untuk suatu output tertentu
sebagai nilai yang harus dikorbankan dari
alternatif produksi yang menggunakan
input dimana input tersebut digunakan
untuk memproduksi output tertentu.
Prinsip ini dikenal dengan
nama “opportunity cost principle”.
Contoh Soal:
Sebuah pabrik Sandal dengan Merk " Idaman" mempunyai biaya
tetap (FC) = 1.000.000; biaya untuk membuat sebuah sandal Rp
500; apabila sandal tersebut dijual dengan harga Rp 1.000,
maka:
 
Ditanya:
a.       Fungsi biaya total (C), fungsi penerimaan total ( TR) dan
Variable Cost.
b.      Pada saat kapan pabrik sandal mencapai BEP.
c.       Untung atau rugikah apabila memproduksi 9.000 unit.
 
Jawab:
a.       FC = Rp 1.000.000
VC= Rp 500.
Fungsi biaya variabel VC =
500  Q ..........................................................................(1)
Fungsi biaya total C = FC + VC     -----> C = 1.000.000 + 500
Q ..........................(2)
Fungsi penerimaan total  TR = P.Q -----> TR = 1.000
Q ..........................................(3)
b.      Break Even Point terjadi pada saat TR = TC
1.000 Q  = Rp 1.000.000 + 500 Q
1.000 Q - 500 Q = 1.000.000
500 Q = 1.000.000  
Q = 2.000 unit Bila  TR > TC, maka keadaan laba / untung.
Pabrik roti akan  mengalami BEP pada saat Q = Laba = TR – TC
2.000 unit = 9.000.00 - 5.500.000
Pada biaya total  C = 1.000.000 + 500 ( 2.000) = 3.500.000
C = 2.000.000  
  Bila hanya memproduksi 1.500 unit maka
c.       Pada saat memproduksi Q = 9000 unit akan mengalami kerugian sebesar :
TR = P.Q Rugi = TR – TC
= 1.000  X  9.000 = 1.000 (1.500)  - 1.000.000 + 500 ( 1.500)
= 9.000.000 = 1.500.000 - 1.750.000
C  = 1.000.000 + 500 (Q) = 250.000
= 1.000.000 + 500 ( 9.000)
= 1.000.000 + 4500.000
= 5.500.000
Biaya Produksi Jangka Panjang Faktor yang akan menentukan kapasitas
produksi yang digunakan yaitu tingkat
Dalam jangka panjang perusahaan dapat produksi yang akan dicapai serta sifat
menambah semua faktor produksi atau input dari pilihan kapasitas pabrik yang
yang akan digunakan. Oleh karena itu, biaya tersedia.
produksi tidak perlu lagi dibedakan dengan Biaya Rata-Rata Jangka Panjang (Long-run
biaya tetap dan biaya berubah. Dalam jangka Average Cos t/ LAC)
panjang semua biaya adalah variabel. Karena Biaya total rata-rata jangka panjang
itu biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total dibagi jumlah output.
adalah biaya total, biaya variabel, biaya rata- LAC = LTC/Q
rata dan biaya marjinal. Perubahan biaya Keterangan : LAC = Biaya rata-rata jangka
total adalah sama dengan perubahan biaya panjang
variabel dan sama dengan biaya marjinal. Q = Jumlah output
Biaya Marginal Jangka Panjang (Long-run Marginal Cost/LMC)
Biaya marginal jangka panjang adalah tambahan biaya karena menambah
produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya total adalah sama dengan
perubahan biaya variabel. Biaya marginal jangka panjang dapat dihitung
dengan rumus:
LMC = ∂LTC / ∂Q
Keterangan: LMC = Biaya marginal jangka panjang
∂LTC = Perubahan biaya total jangka panjang
∂Q = Perubahan output.

Biaya Total Jangka Panjang (Long-run Total Cost/LTC)


Biaya total jangka panjang adalah biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat variabel. Biaya
total jagka panjang dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
LTC = LVC
Keterangan: LTC = Biaya total jangka panjang
LVC = Biaya Variabel jangka panjang
Kurva biaya jangka panjang Kurva Biaya Total Rata Rata
Jangka Panjang
 
 
 K (a)

  Jalur Ekspansi

 K3
K2 B
C Q3

K1 A Q2

 0 L1 L2 L3
Q1

 
TC
L

(b)

  LTC

TC3 C`
TC2
B`
TC1 C`

0 Q1 Q2 Q3
Q

AC (c)
MC LMC

LAC
A``
B``
C``

0 Q1 Q2 Q3
Q
Hubungan Fungsi Kepuasan, Biaya, Dan Permintaan

Fungsi kepuasaan atau nilai guna atau utilitas merupakan kepuasan dan
kenikmatan yang diperoleh seseorang dalam mengkonsumsi barang dan jasa.
Jika tingkat kepuasan yang semakin tinggi, maka semakin tinggi pula daya
guna suatu barang atas jasa tersebut.
Dalam teori ekonomi, tingkat utility adalah sangat penting. Ini karena tingkat
utilitas akan sangat berpengaruh pada permintaan dan harga barang atau
jasa tersebut.
Thanks 😁

Anda mungkin juga menyukai