PENGERTIAN BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK DAN BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG
Faktor produksi (input) yang digunakan dalam suatu proses produksi dikelompokkan
menjadi 2 macam :
1. Input tetap : adalah “input yang jumlahnya tetap dalam suatu proses produksi
berapapun jumlah output (produksi) yang dihasilkan” contohnya : tanah, gedung, mesin,
peralatan, kendaraan dan lain sebagainya. Artinya perusahaan berproduksi atau tidak
berproduksi maka input tetap, tetap ada.
2. Input variabel : adalah “input yang jumlahnya berubah dalam suatu proses produksi
sesuai dengan jumlah output (produksi) yang dihasilkan” contohnya: bahan baku, tenaga
kerja langsung. Artinya input variabel baru ada jika perusahaan berproduksi, dan jika
perusahaan tidak berproduksi maka tidak ada input variabel.
Setiap penggunaan input memerlukan pengeluaran untuk membeli input terebut. Pengeluaran
untuk membeli input tetap disebut biaya tetap (Fixed Cost). Sedangkan pengeluaran untuk
membeli input variabel disebut biaya variabel (Variable Cost)
Dalam proses produksi jangka pendek, perusahaan harus mengeluaran biaya tetap karena
dalam proses produksi jangka pendek masih terdapat input tetap. Sedangkan dalam proses
produksi jangka panjang semua biaya adalah biaya variabel, karena semua input yang
digunakan dalam proses produksi jamgka panjang adalah variabel.
AFC = dimana
AFC = Average Fixed Cost ( biaya tetap rata-rata)
TFC = Total Fixed Cost ( biaya tetap total)
Q = Quantity ( jumlah output)
Jika harga input tetap tidak berubah, maka bertambahnya output yang dihasilkan, biaya tetap
rata-rata akan semakain kecil. Misalkan untuk memproduksi barang sebanyak 100 unit
dibutuhkan pengeluaran total untuk membeli input tetap sebasar Rp.90.000.000,-
TFC = 90.000.000 dan Q = 100
Biaya tetap rata-rata: AFC = = = 900.000, jadi setiap 1 unit output memerlukan
biaya tetap sebasar Rp.900.000. Misalkan outputnya bertambah menjadi 300 unit, berarti TFC =
90.000.000, dan Q = 300, maka biaya tetap rata-rata:
AFC = = = 300.000, Jadi setiap I unit output yang dihasilkan memerlukan biaya
tetap sebeasr Rp.300.000,- atau semakin besar output yang dihasilkan maka semakin kecil biaya
tetap rata-ratanya dan sebaliknya.
BIAYA VARIABEL RATA-RATA (AVERAGE VARIABLE COST= AVC)
Biaya variabel rata-rata (AVC) adalah biaya variabel per unit output yang dihasilkan . Biaya
variabel rata-rata diperoleh dari membagi biaya variabel total (TVC) dengan jumlah output yang
dihasilkan (Q), secara matematis dapat dinyatakan : AVC = dimana:
AVC = Average Variable Cost (biaya variabel rata-tata)
TVC = Total Variabel Cost (biaya variabel total)
Q = Quantity (jumlah output)
Misalnya untuk menghasilkan output sebanyak 100 unit dibutuhkan pengeluaran total
untuk membeli semua input variabel sebesar Rp.75.000.000,-
TVC = 75.000.000 dan Q = 100 unit
AVC = = = 750.000, jadi setiap 1 unit output yang dihasilkan membutuhkan biaya
variabel sebesar Rp.750.000,-
MC = = = = 3.200.000
Jika perubahan biaya total (TC) dan perubahan jumlah output yang dihasilkan adalah
kontinyu, maka besarnya biaya marginal (MC) merupakan Derivatif pertama (turunan
pertama) fungsi biaya (TC) terhadap jumlah output yang dihasilkan (Q) secara matematis
dapat dinyatakan : MC = dimana tanda
Misalnya hubungan antara biaya produksi dengan jumlah barang X yang dihasilkan
ditunjukkan oleh persamaan :
TC = 100 + 20 Q – 4 Q2 + Q3
Hitunglah besarnya AC, AFC, AVC, MC jika jumlah barang X yang dihasikan sebanyak 5 unit
(Qx = 5 unit)
TC = 100 + 20 Q – 4 Q2 + Q3
TFC = 100
TVC = 20 Q – 4 Q2 + Q3
AC = =
= 100/Q + 20 – 4 Q + Q2 jika Q = 5 unit maka
= 20 + 20 – 20 + 25 = 45
AVC = = = 20 – 4 Q + Q2
= 20 – 4(5) + (5)2
= 20 -20 + 25 = 25
MC = = 20 -8 Q + 3 Q2
= 20 – 8(5) + 3 (5)2
= 20 -40 +75 = 55