Anda di halaman 1dari 5

TEORI BIAYA PRODUKSI

HUBUNGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN HASIL PRODUKSI


Biaya produksi dalam suatu proses produksi merupakan pengeluaran untuk membeli input
dalam proses produksi. Besarnya biaya dalam suatu proses produksi tergantung dari jumlah
output yang dihasilkan atau dapat dinyatakan Biaya = f (output) artinya besar kecilnya biaya
tergantung pada besar kecilnya output (produksi ) yang dihasilkan.
Sedangkan output yang dihasilkan tergantung dari jumlah input yang digunakan atau dengan
kata lain dapat dinyatakan : Output = f (input) atau Q = f(X), dimana Q adalah output dan X
adalah input X yang digunakan.

PENGERTIAN BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK DAN BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG
Faktor produksi (input) yang digunakan dalam suatu proses produksi dikelompokkan
menjadi 2 macam :
1. Input tetap : adalah “input yang jumlahnya tetap dalam suatu proses produksi
berapapun jumlah output (produksi) yang dihasilkan” contohnya : tanah, gedung, mesin,
peralatan, kendaraan dan lain sebagainya. Artinya perusahaan berproduksi atau tidak
berproduksi maka input tetap, tetap ada.
2. Input variabel : adalah “input yang jumlahnya berubah dalam suatu proses produksi
sesuai dengan jumlah output (produksi) yang dihasilkan” contohnya: bahan baku, tenaga
kerja langsung. Artinya input variabel baru ada jika perusahaan berproduksi, dan jika
perusahaan tidak berproduksi maka tidak ada input variabel.

Setiap penggunaan input memerlukan pengeluaran untuk membeli input terebut. Pengeluaran
untuk membeli input tetap disebut biaya tetap (Fixed Cost). Sedangkan pengeluaran untuk
membeli input variabel disebut biaya variabel (Variable Cost)
Dalam proses produksi jangka pendek, perusahaan harus mengeluaran biaya tetap karena
dalam proses produksi jangka pendek masih terdapat input tetap. Sedangkan dalam proses
produksi jangka panjang semua biaya adalah biaya variabel, karena semua input yang
digunakan dalam proses produksi jamgka panjang adalah variabel.

BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK


Dalam pembahasan mengenai produksi jangka pendek terdapat tiga konsep penting
mengenai biaya produksi yaitu:
a. Biaya Tetap (Fixed Cost)
b. Biaya Variabel (Variable Cost)
c. Biaya Total (Total Cost)
Biaya total (Total Cost) merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabel atau
TC = TFC + TVC
Dimana TC =Total Cost, TFC = Total Fixed Cost, dan TVC = Total Variable Cost

Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost = TFC)


Biaya tetap timbul karena perusahaan menggunakan input tetap. Besarnya input tetap
yang harus dikeluarkan dalam suatu proses produksi tergantung dari:
a. Jumlah input tetap yang digunakan
b. Harga input tetap tersebut
Biaya tetap : “adalah biaya yang totalnya tetap tidak berubah berapapun output yang
dihasilkan tetapi biaya tetap per unitnya berubah”. contohnya: gaji karyawan tetap, Pajak Bumi
dan Bangunan (PBB), Depresiasi, Premi asuransi. Selama harga input tetap tidak berubah, maka
biaya tetap total juga tidak berubah berapapun jumlah output yang dihasilkan

Biaya Variabel Total (Total Variable Cost = TVC)


Dalam proses produksi jumlah input variabel yang digunakan berubah sesuai dengan
jumlah output yang ingin dihasilkan. Jadi biaya variabel adalah “ biaya yang totalnya berubah
sesuai dengan perubahan jumlah output (produksi) yang dihasilkan tetapi biaya variabel per
unit nya tetap”. Besarnya biaya variabel (pengeluaran perusahaan untuk membeli input
variabel) dipengaruhi oleh:
a. Jumlah input variabel yang digunakan
b. Harga input variabel tersebut
Dalam suatau proses produksi jangka pendek jumlah input variabel berubah-ubah sesuai
dengan jumlah output yang dihasilkan. Pengeluaran untuk membeli input variabel adalah biaya
variabel dalam proses produksi tersebut, contoh biaya variabel adalah: upah Tenaga Kerja
Langsung, Biaya Bahan Baku (raw material)

Biaya Total (Total Cost =TC)


Biaya total merupakan seluruh pengeluaran untuk membeli input dalam suatu proses
produksi, baik pengeluaran untuk membeli input tetap maupun input variabel, atau dengan
kata lain biaya total dapat dinyatakan : TC = TFC + TVC
Pada tingkat produksi nol (perusahaan tidak berproduksi) maka biaya variabel adalah nol.
Sedangkan biaya total sama dengan biaya tetap total. TC = TFC + TVC jika perusahaan tidak
berproduksi maka TC = TFC .
Jika perusahaan mulai menghasilkan output dalam proses produksi jangka pendek,
perusahaan harus menggunakan input variabel. Pengeluaran untuk membeli input variabel ini
merupakan biaya variabel total. Biaya total adalah biaya tetap total ditambah biaya variabel
total.
Biaya Produksi Rata-Rata dan Biaya Produksi Marginal
Dalam pembahasan mengenai biaya produksi terdapat empat macam konsep biaya yang
penting diketahui yaitu:
1. Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost = AFC)
2. Biaya Variabel Rata-rata (Average Variable Cost = AVC)
3. Biaya total Rata-rata (Average Cost = AC)
4. Biaya Marginal (Marginal Cost = MC)
Masing-masing konsep biaya ini dapat diperoleh dari konsep biaya total (Total Cost = TC)

BIAYA TETAP RATA-RATA (AVERAGE FIXED COST = AFC)


Biaya tetap rata-rata (AFC) adalah biaya tetap per unit output yang dihasilkan. Besarnya
biaya tetap rata-rata dapat diperoleh dari membagi biaya tetap total (TFC) dengan jumlah
output yang dihasilkan (Q), secara matematis dinyatakan sebagai berikut:

AFC = dimana
AFC = Average Fixed Cost ( biaya tetap rata-rata)
TFC = Total Fixed Cost ( biaya tetap total)
Q = Quantity ( jumlah output)

Jika harga input tetap tidak berubah, maka bertambahnya output yang dihasilkan, biaya tetap
rata-rata akan semakain kecil. Misalkan untuk memproduksi barang sebanyak 100 unit
dibutuhkan pengeluaran total untuk membeli input tetap sebasar Rp.90.000.000,-
TFC = 90.000.000 dan Q = 100
Biaya tetap rata-rata: AFC = = = 900.000, jadi setiap 1 unit output memerlukan
biaya tetap sebasar Rp.900.000. Misalkan outputnya bertambah menjadi 300 unit, berarti TFC =
90.000.000, dan Q = 300, maka biaya tetap rata-rata:
AFC = = = 300.000, Jadi setiap I unit output yang dihasilkan memerlukan biaya
tetap sebeasr Rp.300.000,- atau semakin besar output yang dihasilkan maka semakin kecil biaya
tetap rata-ratanya dan sebaliknya.
BIAYA VARIABEL RATA-RATA (AVERAGE VARIABLE COST= AVC)
Biaya variabel rata-rata (AVC) adalah biaya variabel per unit output yang dihasilkan . Biaya
variabel rata-rata diperoleh dari membagi biaya variabel total (TVC) dengan jumlah output yang
dihasilkan (Q), secara matematis dapat dinyatakan : AVC = dimana:
AVC = Average Variable Cost (biaya variabel rata-tata)
TVC = Total Variabel Cost (biaya variabel total)
Q = Quantity (jumlah output)
Misalnya untuk menghasilkan output sebanyak 100 unit dibutuhkan pengeluaran total
untuk membeli semua input variabel sebesar Rp.75.000.000,-
TVC = 75.000.000 dan Q = 100 unit
AVC = = = 750.000, jadi setiap 1 unit output yang dihasilkan membutuhkan biaya
variabel sebesar Rp.750.000,-

BIAYA TOTAL RATA-RATA (AVERAGE COST = AC)


Biaya rata-rata (AC) adalah biaya per unit output yang dihasilkan. Besarnya biaya rata-rata
dapt diperoleh dari membagi biaya total (TC) dengan jumlah output yang dihasilkan (Q), secara
matematis dapat dinyatakan : AC = dimana:
AC = Average Cost (biaya rata-rata)
TC = Total Cost (biaya total)
Q = Quantity (jumlah Output
Biaya rata-rata (AC) merupakan penjumlahan dari biaya tetap rata-rata (AFC) dan biaya
variabel rata-rata (AVC), secara matematis dapat dinyatakan ; AC = AFC + AVC
Misalnya untuk menghasilkan output sebanyak 100 unit dibutuhkan pengeluaran untuk
membeli input variabel per unit sebesar Rp.750.000,- dan biaya tetap rata-rata sebesar
Rp.600.000,-, maka besarnya biaya rata-rata : AC = AFC + AVC = Rp.600.000 + Rp.750.000 =
Rp.1.350.000,-

BIAYA MARGINAL (MARGINAL COST = MC)


Biaya marginal (MC) adalah perubahan biaya total bagi setiap unit perubahan output yang
dihasilkan. Besarnya biaya marginal dapat ditentukan dengan cara membagi perubahan biaya
total ( dengan perubahan jumlah output yang dihasilkan ( secara matematis
dinyatakan : MC = =
MC = Marginal Cost (biaya marginal)
TC = Perubahan biaya total ( TC2 - TC1 )
Q = Perubahan jumlah output ( Q2 – Q1 )
Misalnya untuk menghasilkan output sebanyak sebanyak 100 unit dibutuhkan pengeluaran total
untuk membeli input tetap dan input variabel sebesar Rp.135.000.000. Jika output yang dihasilkan
meningkat menjadi 125 unit pengeluaran total untuk membeli input tetap dan input variabel menjadi
Rp.215.000.000,-
Q1 = 100 Q2 = 125
TC1 = 135.000.000 TC2 = 215.000.000

MC = = = = 3.200.000

Jika perubahan biaya total (TC) dan perubahan jumlah output yang dihasilkan adalah
kontinyu, maka besarnya biaya marginal (MC) merupakan Derivatif pertama (turunan
pertama) fungsi biaya (TC) terhadap jumlah output yang dihasilkan (Q) secara matematis
dapat dinyatakan : MC = dimana tanda
Misalnya hubungan antara biaya produksi dengan jumlah barang X yang dihasilkan
ditunjukkan oleh persamaan :

TC = 100 + 20 Q – 4 Q2 + Q3
Hitunglah besarnya AC, AFC, AVC, MC jika jumlah barang X yang dihasikan sebanyak 5 unit
(Qx = 5 unit)
TC = 100 + 20 Q – 4 Q2 + Q3
TFC = 100
TVC = 20 Q – 4 Q2 + Q3

AC = =
= 100/Q + 20 – 4 Q + Q2 jika Q = 5 unit maka

AC = 100/5 + 20 – 4 (5) + (5)2

= 20 + 20 – 20 + 25 = 45

AFC = TFC/Q = 100/5 = 20

AVC = = = 20 – 4 Q + Q2

= 20 – 4(5) + (5)2

= 20 -20 + 25 = 25

MC = = 20 -8 Q + 3 Q2

= 20 – 8(5) + 3 (5)2

= 20 -40 +75 = 55

Anda mungkin juga menyukai