Anda di halaman 1dari 42

Biaya Produksi

Oleh : Endrianto Ustha

1
Pengantar
• Biaya produksi tidak dapat dipisahkan
dari proses produksi sebab biaya
produksi merupakan masukan atau
input dikalikan dengan harganya.

• Dengan demikian dapat dikatakan


bahwa ongkos produksi adalah semua
pengeluaran atau semua beban yang
harus ditanggung oleh perusahaan
untuk menghasilkan suatu jenis
barang atau jasa yang siap untuk
dipakai konsumen

2
Konsep Biaya Produksi
 Salah satu maksimisasi keuntungan
produsen/ perusahaan adalah dengan
minimisasi biaya produksi.
 Opporunity Cost, selisih biaya produksi
tertinggi terhadap biaya produksi alternatif
atas sumber daya yang digunakan.
 Biaya Eksplisit, pengeluaran aktual (secara
akuntansi) perusahaan untuk penggunaan
sumber daya dalam proses produksi.
 Biaya Implisit, biaya ekonomi perusahaan
atas penggunaan sumber daya yang
ditimbulkan karena proses produksi.
Dalam teori produksi dikenal
adanya periode produksi jangka
pendek dan jangka panjang,
Maka dalam teori biaya produksi
juga mengenal biaya produksi
jangka pendek dan biaya produksi
jangka panjang.
Biaya produksi jangka pendek
meliputi biaya tetap (fixed cost)
dan biaya berubah (variable cost).

4
Analisis Biaya Produksi
Jangka Pendek
 3 konsep (fungsi)
tentang biaya Biaya Produksi
TC
produksi, yaitu;
1. Biaya Tetap Total (Total TVC
Fixed Cost),
TFC = f (Konstan).
2. Biaya Variabel Total
(Total Variabel Cost), TFC
TVC = f (output atau Q).
3. Total Cost (Total Cost), Q
TC = TFC + TVC
Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap (fixed cost) adalah


biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk menghasilkan
sejumlah output tertentu, yang
mana biaya tersebut besarnya
tetap tidak tergantung dari
output yang dihasilkan.

6
Produksi Jangka Panjang

Sedangkan dalam produksi


jangka panjang, semua biaya
adalah biaya berubah (variable
cost). Biaya berubah adalah biaya
yang besarnya berubah-ubah
tergantung dari sedikit
banyaknya jumlah output yang
dihasilkan

7
Biaya Produksi Dalam Jangka
Pendek
a. Biaya Tetap dan Biaya Variabel

• Kalau dalam jangka pendek ada faktor produksi


tetap dan faktor produksi berubah, maka
dengan sendirinya biaya produksi yang
ditimbulkan oleh proses produksi juga
menyangkut biaya tetap dan biaya variabel.

8
Biaya Tetap
 Yang dimaksud biaya tetap adalah
biaya yang jumlahnya tidak
tergantung dari banyak sedikitnya
jumlah output. Bahkan bila untuk
sementara produksi dihentikan, biaya
tetap ini harus tetap dikeluarkan
dalam jumlah yang sama.

9
 Yang termasuk dalam biaya tetap ini
misalnya:

gaji tenaga administrasi, penyusutan


mesin, penyusutan gedung dan
peralatan lain, sewa tanah, sewa
kantor dan sewa gudang. Dalam
jangka panjang biaya tetap ini akan
mengalami perubahan.

10
Biaya Variabel

 Biaya variabel merupakan biaya yang


besarnya berubah-ubah tergantung dari
banyak sedikitnya output yang
dihasilkan. Semakin besar jumlah
output semakin besar pula biaya
variabel yang harus dikeluarkan.


11
 Yang termasuk dalam biaya variabel
ini adalah biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, bahan bakar,
listrik dsb. Biaya tetap dan biaya
variabel ini jika dijumlahkan hasilnya
merupakan biaya total. Jika
digambarkan dalam kurva, maka pola
biaya tetap total (TFC), biaya variabel
total (TVC) dan biaya total (TC) dapat
dilihat sebagai berikut:

12
Biaya Tetap Total (TFC)

TC

TFC
C

0
Q

13
Biaya Tetap Total (TFC)
 Biaya tetap total (TFC) dilukiskan
sebagai garis lurus (horizontal) sejajar
dengan sumbu kuantitas. Hal ini
menunjukkan bahwa berapapun
jumlah out­put yang dihasilkan,
besarnya biaya tetap total (TFC) tidak
berubah yaitu sebesar C.

14
Biaya Variabel Total (TVC)
 Biaya variabel total (TVC) adalah biaya
yang besar kecilnya mengikuti banyak
sedikitnya output yang dihasilkan.
Gambar yang menunjukkan bahwa
kurva biaya variabel total terus
menerus naik. Jadi semakin banyak
output yang dihasilkan maka biaya
variabel akan semakin tinggi.

15
 Misalnya adalah pengeluaran untuk
pembelian bahan baku. Semakin
banyak barang yang dihasilkan, maka
semakin besar pula pengeluaran untuk
pembelian bahan baku. Namun
demikian laju peningkatan biaya
tersebut berbeda-beda (tidak konstan).
Laju peningkatan mula-mula dari titik
asal adalah menurun hingga titik A.
Pada titik A ini tidak terjadi
peningkatan sama sekali. Kemudian
sesudah titik A laju kenaikannya terus
menerus naik.

16
Biaya Variabel Total (TVC)

TC TVC

0
Q

17
 Jika antara biaya tetap dan biaya
variabel dijumlahkan, maka hasilnya
disebut biaya total (TC). Jadi, TC = TFC
+ TVC.
 Total Cost (TC) berada pada jarak
vertikal di semua titik antara biaya
tetap total (TFC) dan biaya berubah
total (TVC), yaitu sebesar c.

18
Total Cost (TC)

Rp TC

TVC

c A TFC

0
Q

19
b. Biaya Rata-rata

• besarnya biaya tetap per satuan


produk :
AFC= TFC
Q

AFC = biaya tetap rata-rata


TFC = biaya tetap total
Q = jumlah output
20
 Biaya variabel rata-rata
menggambarkan besarnya biava
variabel per satuan produk. Biaya
variabel rata-rata dapat dihitung
dengan rumus :
 AVC = TVC / Q

 AVC = biaya variabel rata-rata


 TVC = biaya variabel total
Q = jumlah output

21
BERBAGAI KONSEP BIAYA
JUMLAH FC VC TC MC AC AFC AVC
Q (Rp) (Rp) (RP) (Rp) (RP) (RP) (RP)
FC+VC TC/Q FC/Q VC/Q

0 55 0 55 TAK TENTU TAK TENTU TAK TENTU

1 55 30 85 30 85 55 30

2 55 55 110 25 55 27,5 27,5

3 55 75 130 20 43,5 18,33 25

4 55 105 160 30 40 13,75 26,25

5 55 155 210 50 42 11 31

6 55 225 280 70 46,6 9,17 37,5

7 55 315 370 110 52,8 7,84 45

8 55 425 480 130 60 6,88 53,13

9 55 555 610 150 67,8 6,11 61,66

10 55 705 760 76 5,5 70,5


Gambar AVC
Biaya Variabel Rata-rata (AVC)

23
 Pada gambar AVC dapat dilihat perilaku
biaya variabei rata-rata, yaitu menurun
dengan cepat pada kuantitas produksi
dan kemudian laju penurunannya
semakin lambat sampai pada kuantitas
produksi tertentu. Bila kuantitas
produksi diperluas lagi, maka kurva
AVC akan naik lagi dengan laju
kenaikan yang semakin cepat. Biaya
variabel rata-rata menggambarkan
besarnya biaya variabel per satuan
produk.
24
 Biaya rata-rata menggambarkan
besarnya biaya per satuan produk.
Besarnya biaya rata-rata per satuan
produk (AC) dapat dihitung dengan
rumus:

 AC = TC/Q

 AC = biaya total rata-rata


 TC = biaya total
Q = jumlah output

25
Gambar AC
Biaya Total Rata-rata (AC)

26
 Biaya total rata-rata mempunyai perilaku
yang sama dengan biaya variabel rata-rata,
yaitu menurun dengan cepat pada kuantitas
produksi rendah dan kemudian laju
penurunannya semakin lambat sampai pada
kuantitas produksi tertentu. Bila kuantitas
produksi diperluas lagi, maka kurva AC akan
naik lagi dengan laju kenaikan yang
semakin cepat. Penurunan biaya rata-rata di
atas disebabkan karena kenaikan
produktivitas yang terjadi pada kuantitas
produksi yang masih rendah.

27
 Semakin luas kuantitas produksi semakin
menurun produktivitas faktor
produksinya,sehingga laju penurunan biaya
rata-rata pun semakin lambat. Apabila produksi
terus ditingkatkan dengan menggunakan skala
pabrik yang sama, penurunan biaya rata-rata
akan berhenti dan selanjutnya justru akan naik
dengan laju kenaikan semakin cepat. Jadi pada
saat hukum kenaikan tambahan produksi(law
of increasing returns) berlaku, produktivitas
naik, sedangkan biaya rata‑rata menurun. Dan
biaya rata-rata akan naik pada saat
produktivitas faktor produksi menurun, yaitu
pada saat berlakunya hukum penurunan
tambahan produksi

28
 Jadi pada saat hukum kenaikan
tambahan produksi(law of increasing
returns) berlaku, produktivitas naik,
sedangkan biaya rata‑rata menurun.
Dan biaya rata-rata akan naik pada
saat produktivitas faktor produksi
menurun, yaitu pada saat berlakunya
hukum penurunan tambahan produksi

29
 Dengan demikian ada perilaku yang
berkebalikan antara perilaku produksi
(yang dicerminkan pada kurva
produksi) dan perilaku biaya
produksi(yang dicerminkan oleh kurva
biaya rata-rata dan biaya variabel
rata-rata).

30
Hubungan Biaya Produksi
dengan Hasil Produksi
 Biaya = f (Q) dimana Q = Output
 Output = f(X) dimana X = Input
 Fungsi Biaya Produksi, hubungan input dan
output (besarnya biaya produksi
dipengaruhi jumlah output, besarnya biaya
output tergantung pada biaya atas input
yang digunakan).
 Perilaku biaya produksi , dipengaruhi;
1. Karakteristik fungsi produksi
2. Harga input yang digunakan dalam proses produksi.
Analisis Biaya Produksi Jangka
Pendek
 Biaya Rata-rata; Biaya Produksi
1. Average Fixed Cost,
AFC = TFC/Q MC
2. Average Variabel Cost,
AC
AVC = AVC/Q
AVC
3. Average Cost,
TC TFC  TVC
AC    AFC  AVC
Q Q
 Biaya Marjinal
TFC
(Marginal Cost);
MC = ∆TC/ ∆Q Q
Pada umumnya sebuah perusahaan akan
menutup usahanya dalam jangka pendek
ketika ia tidak dapat menutup biaya
variabelnya lagi.
Ingat bahwa meskipun sebuah perusahaan
tidak berproduksi sama sekali, ia masih tetap
harus membayar biaya tetap seperti bunga
obligasi, sewa, dan gaji direktur.

Kaidah penghentian usaha:


Bila harga turun sedemikian rendahnya
sehingga penerimaan totalnya lebih kecil dari
biaya variabel, dan harga lebih kecil dari
biaya variabel rata-rata, maka perusahaan
dapat meminimumkan kerugian dengan cara
menutup usahanya.
Perilaku Biaya Produksi
Jangka Pendek
 Perubahan output menaik (Increasing return
to input variable);
fungsi output; Q = bX + cX2
fungsi biaya; TC = a +bQ – cQ2
TVC = bQ – CQ2 ; TFC = a
AC > AVC > MC
 Perubahan output tetap (constan return to
input variable);
fungsi output; Q = bX
fungsi biaya; TC = a + bQ
TVC = bQ ; TFC = a
AC > AVC = MC
Perilaku Biaya Produksi
Jangka Pendek
 Perubahan Output Menurun (Decreasing
Return to input variable);
fungsi output; Q = bX – cX2
fungsi biaya; TC = a + bQ +cQ2
TVC = bQ + cQ2 ; TFC = a
MC > AC > AVC
 Perubahan Output Menaik dan Menurun
(Increasing Decreasing Return to input
variable);
fungsi output; Q = bx + cX2 – dX3
fungsi biaya; TC = a + bQ – cQ2 + dQ3
TVC = bQ – cQ2 + dQ3 ; TFC = a
MC > AC > AVC
Analisis Biaya Jangka Panjang
(Long-run average cost atau
LAC)
 Proses produksi yang sudah tidak
menggunakan input tetap, seluruh biaya
produksi adalah variabel.
 Perilaku biaya produksi jangka panjang;
keputusan penggunaan input variabel
oleh perusahaan dalam jangka pendek.
 Fungsi biaya jangka panjang; Biaya
rata-rata jangka panjang (LAC), Biaya
marjinal jangka panjang (LMC), yang
diperoleh dari biaya total jangka
panjang (LTC).
Perilaku Biaya Jangka Panjang
K (a)
Jalur Ekspansi

K3 C Q3
K2 B
K1 A Q2
Q1

0 L1 L2 L3 L

TC (b)

LTC

TC3 C`
TC2
B`
TC1 C`

0 Q1 Q2 Q3 Q

AC (c)
MC LMC

LAC
A``
B``
C``

0 Q1 Q2 Q3 Q
Perilaku Biaya Jangka Panjang
 Long-run average cost (LAC), menunjukkan
biaya rata-rata terendah dari kombinasi input
yang digunakan untuk menghasilkan setiap
tingkat output tertentu (least cost combination)
LAC
SAC1 LMC SAC10 LAC
SAC2 SAC9
SAC3
SAC8
SAC4 SAC7
SAC5 SAC6

0 Q
KASUS-KASUS

Soal kasus 1

Hubungan antara biaya produksi


dengan jumlah barang X yang
dihasilkan ditunjukkan oleh persamaan;
TC = 100 + 20Q – 4Q2 + Q3. Tentukan
besarnya (a) AC; (b) AFC; (c) AVC dan
(d) MC. Jika jumlah barang X yang
dihasilkan sebanyak 5 unit.
Soal kasus2
Sebuah perusahaan menggunakan tenaga
kerja (L) dan modal (K) untuk menghasilkan
barang X. Modal merupakan input tetap dan
tenaga kerja merupakan input variabel. Fungsi
produksi yang dihadapi oleh perusahaan
tersebut ditunjukkan oleh persamaan sebagai
berikut:
Q = 1.620L + 18L2 – 0,2L3
Dimana Q adalah jumlah unit barang X yang
dihasilkan per minggu dan L adalah jumlah
tenaga kerja yang digunakan.
Pertanyaan:
1.Tentukan jumlah barang X yang dihasilkan
agar biaya marjinal sama dengan biaya
variabel rata-rata.
2.Jika perusahaan ingin berproduksi pada
tingkat produksi total maksimum, tentukan
jumlah tenaga kerja yang harus digunakan.
3.Jika perusahaan menjual barang X yang
dihasilkan dengan harga 0,2 pada kondisi shut
down point, tentukan upah tenaga kerja
maksimal agar perusahaan tidak memilih tutup
usaha.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai