Anda di halaman 1dari 30

Pengantar Ilmu Ekonomi

BAB VII TEORI BIAYA PRODUKSI

Army Cahya Putra Rustamaji., S.Pd.,


M.M
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial
Universitas Pelita Bangsa
KONSEP BIAYA PRODUKSI
• Pengertian Biaya Produksi
Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran atau semua
beban yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk menghasilkan suatu jenis
barang atau jasa. Biaya produksi juga dapat didefinisikan sebagai semua
pengorbanan yang diperlukan untuk mendukung proses produksi barang atau
jasa tertentu yang dinyatakan dengan uang.
KONSEP BIAYA PRODUKSI

BIAYA TETAP (FIXED COST/FC)


Biaya Tetap adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah barang
yang dihasilkan. Artinya, biaya yang dikeluarkan tidak berubah berapapun
jumlah barang yang dihasilkan produsen. Contohnya biaya gaji, bunga utang
bank, sewa tempat dan sebagainya. Biaya tetap dibagi menjadi dua :
1) BIAYA TETAP TOTAL (TOTAL FIXED COST/TFC)
Biaya tetap total adalah seluruh biaya yang tetap haruss
dikeluarkan dalam juinlah yang sama selama memproduksi jumlah
barang tertentu.
2) BIAYA TETAP RATA-RATA (AVERAGE FIXED COST/AFC)
Biaya tetap rata-rata adalah biaya tetap yang harus dikeluarkan
per unit barang. Rumus untuk menghitung biaya tetap rata-rata
adalah dimana Q adalah jumlah barang yang diproduksi
Untuk mempermudah pemahaman kalian tentang konsep AFC, perhatikan tabel sebagai berikut :

Jumlah Produksi Total Fixed CosT Average Fixed Cost (Rp)


(Q) (Rp) AFC = TFC/Q)

5 30,000.00 6,000.00

10 30,000.00 3,000.00

15 30,000.00 2,000.00

20 30,000.00 1,500.00

25 30,000.00 1,200.00

30 30,000.00 1,000.00

Jika digambarkan dengan kurva, berikut gambaran kurva biaya tetap dan biaya tetap rata-rata.
Kurva Biaya Tetap Rata-rata
2) BIAYA VARIABEL (VARIABEL COST/VC)
Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung kepada jumlah barang yang
dihasilkan. Artinya, besarnya biaya variabell dipengaruhi oleh jumlah barang yang diproduksi.
Semakin banyak barang yang diproduksi, semakin banyak biaya variabel.
Biaya variabel dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :

(1) Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost/TVC)


Biaya variabel total adalah seluruh biaya variabel yang harus dikeluarkan
selama memproduksi barang dalam jumlah tertentu.

(2) Biaya Variabel Rata-rata (Average Variabel Cost/AVC)


Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel yang harus dikeluarkan per unit
barang yang diproduksi
Rumus untuk menghitung biaya variabel rata-rata adalah sebagai berikut

AVC = TVC
Q
Dimana Q adalah jumlah barang yang diproduksi Untuk mempermudah pemahaman kalian tentang konsep AVC,
perhatikan tabel sebagai berikut :

Jumlah Produksi Total Variable Cost Average Variable Cost


(Q) (Rp) (Rp)
5 30,000.00 6,000.00
10 50,000.00 5,000.00
15 75,000.00 5,000.00
20 90,000.00 4,500.00
25 100,000.00 4,000.00
30 110,000.00 3,666.67
Jika digambarkan dengan kurva, berikut gambaran kurva biaya variebal total dan biaya variabel rata-rata

Kurva Biaya Variabel Total dan Kurva Biaya Variabel Rata-rata


3) BIAYA TOTAL (TOTAL COST/TC)
Biaya total adalah jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk memproduksi suatu barang atau jasa yang dilakukan
produsen. Biaya total merupakan penjumlahan dari biaya tetap
total (TFC) dan biaya variabel total (TVC). Jika diformulasikan dalam
persamaan sebagai berikut :

TC = TFC + TVC
Jika digambarkan dengan kurva, berikut gambaran kurva biaya total dan biaya total rata-rata sebagai berikut.
4) Biaya Rata-Rata (Average Cost/AC)
Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan untuk setiap satu unit barang
yang diproduksi oleh produsen. Semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan,
maka biaya rata-rata (AC) akan semakin menurun sampai mencapai titik terendah
pada jumlah produksi tertentu. Namun, jika jumlah produksi ditingkatkan lagi, AC
bergerak naik kembali. Jika diformulasikan dalam persamaan sebagai berikut.

AC = TC atau AC = AFC + AVC


Q
5) Biaya Marginal (Marginal Cost/MC)
Biaya marginal adalah perubahan biaya total (ATC) jika produksi
ditambah/dikurangi satu unit. Dengan kata lain, MC adalah tambahan atau
pengurangan biaya jika produsen menambah/mengurangi satu unit produksi. MC
mula-mula menurun, tetapi selanjutnya meningkat sejalan dengan bertambahnya
jumlah barang yang dihasilkan.
Jika diformulasikan dalam persamaan sebagai berikut :
AC = TC
Q
PRODUKSI, PRODUKTIVITAS BIAYA

PRODUKSI
Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan atau menambah nilai
guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya
guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa.
Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam mencapai
kemakmuran.
FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI
1. Sumber Daya Alam Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang
disediakan oleh alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam usahanya
mencapai kemakmuran.
2. Sumber Daya Manusia adalah kemampuan atau usaha manusia berupa
jasmani maupun rohani yang digunakan untuk meningkatkan guna suatu
barang.
3. Sumber Daya Modal adalah alat atau barang hasil produksi yang dipakai
sebagai sarana untuk menghasilkan barang.
TAHAP – TAHAP MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA

Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi


barang atau jasa. Dalam proses produksi memerlukan waktu yang berbeda beda
dan digolongkan dalam empat macam yaitu :
a. Proses Produksi Pendek
b. Proses Produksi Panjang
c. Proses Terus Menerus atau Kontinyu
d. Proses Produksi Berselingan atau Intermitten
PRODUKTIVITAS

Produksi adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan hasil keluaran


dan umumnya dinyatakan dengan volume produksi, sedangkan produktivitas
berhubungan dengan efisiensi penggunaan sumber daya.
Definisi Produktivitas menurut para ahli
Menurut Blocher, Chen, Lin Produktivitas adalah hubungan antara
berapa output yang dihasilkan dan berapa input yang dibutuhkan untuk
memproduksi output tersebut.Produktivitas adalah kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan sejumlah barang dengan faktor produksi yang
tersedia.Menurut Husien Umar produktivitas mengandung arti sebagai
perbandingan antara hasil yang dicapai (output) denan keseluruhan sumber
daya yang digunakan (input).
Peningkatan Produktivitas :
1.) Ekstensif yaitu untuk meningkatkan jumlah produksi dengan cara menambah jumlah faktor produksinya.
2.) Intensif yaitu upaya untuk meningkatkan jumlah produksi dengan cara meningkatkan produktivitasnya
setiap faktor produksi.
3.) Resionalisasi yaitu upaya untuk meningkatkan jumlah produksi dengan cara mengeluarkan kebijaksanaan
yang rasional yang mengarah pada efisiensi produksi agar produktivitas optimal.

Sumber-sumber Produktivitas :
1.) Pikiran
2. ) Tenaga
3. ) Waktu
BIAYA

Biaya merupakan pengorbanan atau pengeluaran yang dilakukan oleh suatu


perusahaan atau peorangan yang bertujuan untuk memperoleh manfaat lebih dari
aktivitas yang dilakukan tersebut (Raharjaputra, 2009).
Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan dapat dibedakan menjadi dua jenis :
- Biaya Eksplisit, adalah segala biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan
faktor-faktor produksi
- Biaya Implisit (Tersembunyi), adalah taksiran pengeluaran terhadap faktor-
faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan.
Perilaku Biaya
Hansen dan Mowen (2006) menyatakan bahwa perilaku biaya adalah istilah umum yang
menggambarkan perubahan biaya ketika tingkat output berubah.

Jenis Biaya Berdasarkan Tujuan Pengambilan Keputusan


a. Biaya Relevan biaya yang terjadi pada suatu alternatif tindakan tertentu, tetapi tidak terjadi
pada alternatif tindakan lain.
b. Biaya Tidak Relevan biaya yang tidak berbeda diantara alternatif tindakan yang ada.
BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK

Biaya Jangka Pendek


yaitu biaya yang menunjukan sebagian faktor produksi
tidak dapat di tambah jumlahnya. Salah satu faktor produksi
bersifat tetap yang lain berubah, Misalnya jumlah modal
tetap, sedangkan tenaga kerja berubah.
Produksi Total, Produksi Marginal, Dan Produksi Rata-Rata
Produksi total (total product) adalah banyaknya produksi yang dihasilkan dari penggunaan total faktor produksi.
Produksi marginal (marginal product) adalah tambahan produksi karena penambahan penggunaan satu unit faktor
produksi. Produksi rata-rata (average product) adalah rata-rata output yang dihasilkan per unit faktor produksi
Produksi Total :
TP = f(K,L)
Dimana; TP = produksi total
K = barang modal(yang dianggap konstan)
L = tenaga kerja/buruh
Secara matematis TP akan maksimum apabila turunan pertama dari fungsi nilainya sama dengan nol.
Turunan pertama dari TP adalah MP,maka TP maksimum pada saat MP sama dengan nol.
Produksi Marginal
MP = TP’ = αTP/αL
Dimana : MP = produksi marginal
Perusahaan dapat terus menambah tenaga kerja selama MP > 0. Jika MP < 0,penambahan tenaga kerja justru
menguragi produksi total. Penurunan nilai MP merupakan indikasi telah terjadinya hukum Pertambahan Hasil
Yang Semakin Menurun atau The Law of Deminishing Return (LDR).
Produksi Rata-Rata
AP = TP/L
Dimana: AP = produksi rata-rata.
AP akan maksimum bila turunan pertama fungsi AP adalah 0 (AP’=0). Dengan penjelasan matematis,AP
maksimum tercapai pada saat AP = MP,dan MP memotong AP pada saat nilai AP maksimum.
Tiga Tahap Produksi

Untuk kasus umum dan bila dianggap penambahan faktor produksi dianggap kontinyu kurva akan menjadi
pada diagram 1.1. Diagram 1.1 menunjukan ada tiga tahap penting dari gerakan perubahan nilai TP. Yang pertama,pada
saat MP maksimum (titik 1 dan 4). Kedua,pada saat AP maksimum (titik 2 dan 5). Ketiga,pada saat MP = 0 atau TP
maksimum (titik 3 dan 6). Diagram tersebut dapat dibagi menjadi tiga tahap produksi (The Three Stages of Production):

1) Tahap I (stage I ),sampai pada saat kondisi AP maksimum


Penambahan tenaga kerja akan meningkatkan produksi total maupun produksi rata—rata. Karena itu hasil yang
diperoleh dari tenaga kerja masih jauh lebih besar dari tambahan upah yang harus dibayarkan. Perusahaan rugi jika
berhenti produksi pada tahap ini (slope kurva TP meningkat tajam).

2) Tahap II (stage II ),antara AP maksimum sampai saat MP sama dengan nol


Karena berlakunya LDR,baik produksi marginal maupun produksi rata-rata mengalami penurunan. Namun demikian nilai
keduanya masih positif. Penambahan tenaga kerja akan tetap menambah produksi total sampai mencapai titik
maksimum (slope kurva TP datar sejajar dengan sumbu horizontal).

3) Tahap III (stage III ),saat MP sudah bernilai < nol (negatif).
Perusahaan tidak mungkin melanjutkan produksi,karena penambahan tenaga kerja justru menurunkan produksi total.
Perusahaan akan mengalami kerugian (slope kurva TP negatif).
BIAYA PRODUKSI JANGKA
PANJANG

Dalam jangka panjang, perusahaan dapat menambah semua


faktor produksi, sehingga biaya produksi tidak perlu dibedakan menjadi
biaya tetap dan biaya variabel semua pengeluaran dianggap biaya
variabel.
Dalam teori produksi jangka panjang juga terdapat teori-teori biaya yakni antara lain;
- Biaya Total (jangka panjang)
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat
variabel. Biaya total sma dengan perubahan biaya variabel ditulis dengan rumus :
LTC = LVC
Dimana :
LTC = Biaya Total Jangka Panjang (Long Run Total Cost)
LVC = Biaya Variabel Jangka Panjang (Long Run Variable Cost)

- Biaya Marjinal
Adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya total
adalah sama dengan perubahan biaya variabel.

rumusnya : LMC = LTC


Q

Dimana :
LMC = Biaya Marjinal Jangka Panjang
LTC = Perubahan Biaya Total
Q = Perubahan Output
- Biaya Rata-rata
Adalah biaya total dibagi jumlah output.
rumus : LAC = LTC/Q
Dimana :
LAC = biaya rata-rata jangka panjang (Long Run Average Cost)
Q = jumlah output

Cara Meminimumkan Biaya


Dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik digambarkan pleh kurva biaya total rata-rata (AC =
Average cost ). Peminimuman biaya jangka panjang tergantung kepada 2 faktor berikut :
1. Tingkat produksi yang ingin dicapai
2. Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia
Terima Kasih
Barangsiapa mengamalkan ilmu yang telah ia pelajari, maka Allah akan membuka untuknya hal yang sebelumnya ia tidak tahu.” (Hilyatul Auliya’, 6: 163).

Anda mungkin juga menyukai