Biaya Total (Total Cost) dalam ekonomi akan membahas mengenai keseluruhan biaya yang
diperlukan dalam produksi. Biaya total disini juga bisa termasuk didalamnya menyangkut
opportunity costnya juga. Agar tidak bingung, pembahasan ini akan dibuat dalam beberapa
bagian:
Pada kesempatan ini kita akan khusus membahas terkait biaya total (total cost) didalam
produksi barang dan jasa. Sebagaimana pengertian biaya total diatas, maka biaya total dapat
dirumuskan dengan:
TC = TFC + TVC
Dimana:
Biaya variabel total adalah jumlah keseluruhan biaya yang diperlukan yang dimana biaya
tersebut menyesuaikan dengan tingkat output yang ingin dihasilkan dalam produksi jangka
pendek. Sedangkan biaya tetap adalah semua biaya yang tidak bergantung pada tingkat output
yang dihasilkan perusahaan.
Agar lebih memahami konsep biaya total, mari kita ilustrasikan dalam contoh tabel berikut:
Pada tabel diatas kita mengilustrasikan perhitungan total biaya dalam bentuk tabel. Kita
mendapati bahwa kolom TFC mempunyai biaya tetap total sebesar 100 rupiah baik saat tidak
memproduksi barang ataupun saat memproduksi barang. Hal tersebut karena penggunaan
inputnya bersifat tetap. Artinya biaya untuk pengguaan input tetap ini bersifat tidak berubah.
Input tetap contohnya seperti mesin. Mesin baik digunaan untuk produksi ataupun tidak
digunakan, bila sudah dibeli maka biayanya dihitung tetap seharga mesin tersebut.
Pada kolom TVC kita mendapati bahwa biaya variabel total terus mengalami kenaikan dan
perubahan seiring dengan pertambahan output yang dihasilkan. Biaya variabel total ini
merupakan biaya produksi yang disesuaikan dengan jumlah output yang dihasilkan. Biaya
produksi bersifat variabel dibayarkan untuk penggunaan input variabel yang dimana inputnya
dibeli atau digunakan bila produksi dilakukan. Contohnya bila ingin memproduksi produk A,
dibutuhkan tenaga kerja. Bila tidak melakukan produksi maka tenaga kerja tidak diperlukan.
Biaya yang seperti ini diperhitungkan dalam biaya variabel.
Pada saat kolom TVC, kita melihat bahwa ketika outputnya 0 maka tidak diperlukan biaya
variabel karena perusahaan tidak melakukan produksi. Setelah perusahaan melakukan
produksi untuk menghasilkan 1 unit barang, maka biaya variabel yang diperlukan sebesar 20
rupiah. Untuk menghasilkan output sebesar 2 unit barang maka diperlukan biaya variabel
sebesar 36 rupiah. Semakin banyak output yang dihasilkan maka biaya variabel yang
diperlukan semakin besar.
Konsep biaya total bila digambarkan dalam bentuk kurva dapat diperlihatkan sebagai berikut:
Pada kurva biaya tota (total cost) diatas, kita dapat memahami beberapa hal. Perhatikanlah
kurva biaya tetap total (TFC). Kurva TFC berbentuk garis horizontal karena merupakan biaya
tetap. Tidak peduli berapapun jumlah output yang dihasilkan karena bersifat biaya tetap maka
biayanya sama untuk semua tingkatan output yang dihasilkan.
Pada kurva biaya variabel total (TVC) kita melihat kurva TVC yang terus mengalami kenaikan.
Artinya kurva TVC menggambarkan biaya variabel total yang terus meningkat seiring
pertambahan jumlah output yang dihasilkan. Biaya variabel ini akan menyesuaikan dengan
biaya yang diperlukan untuk penggunaan input variabel.
Pada kurva TC menggambarkan biaya total (total cost). Bentuk kurva TC ini merupakan
penjumlahan antara biaya tetap total (TFC) dan biaya variabel total (TVC) yang dikeluarkan.
Kurva TC dimulai dari garis yang bersinggungan dengan biaya tetap saat 0 output dihasilkan,
yang berarti saat tidak berproduksi pun perusahaan harus mengeluarkan biaya tetap. Seiring
pertambahan output dibutuhkan biaya variabel (TVC), sehingga selanjutnya kurva TC bentuknya
seperti mengikuti bentuk kurva TVC. Jadi disini bentuk kurva TC akumulasi dari biaya tetap total
dan biaya variabel total.
Catatan Penting:
Disini kami ingin memberikan sedikit catatan penting yang harus dipahami oleh pembaca.
Biaya total secara ekonomi akan memperhitungkan semua biaya yang timbul, termasuk
didalamnya sudah memasukkan biaya peluang (opportunity cost)nya. Bila tidak memahami
konsep opportunity cost, silahkan membaca disini:
Misalkan ketika memperhitungkan biaya untuk penggunaan modal, disitu harus sudah
diperhitungkan juga opportunity cost atas penggunaan modal tersebut.
Kedua, hal yang harus dipahami dalam total biaya secara ekonomi adalah didalam total biaya
sudah mencakup tingkat pengembalian normal. Adanya tingkat pengembalian normal ini
memberikan hasil yang cukup bagi perusahaan/produsen untuk tetap menjalankan bisnis
tersebut.
Catatan ini penting untuk dipahami, agar tidak kebingungan ketika mempelajari mengenai
maksimalisasi laba/profit.
Pada kesempatan ini saya tidak akan mengulang kembali pembahasan mengenai AFC dan AVC.
Silahkan membaca tulisan sebelumnya.
Hubungan diantara biaya total rata-rata (ATC) dengan biaya tetap rata-rata (AFC) dan biaya
variabel rata-rata (AVC) dalam bentuk kurva dapat digambarkan sebagai berikut:
Pada pelajaran mengenai biaya tetap dan pada pelajaran biaya variabel, kita telah
menggambarkan kurva AFC dan kurva AVC. Pada kurva diatas kita menyatukan kurva AVC dan
AFC dalam satu gambar. Kita juga melihat pada gambar diatas terdapat kurva ATC.
Sebagaimana pemahaman pada persamaan 2 diatas kita mengetahui bahwa ATC sama dengan
AFC + AVC.
Kurva ATC diatas terbentuk dari gabungan antara kurva AFC ditambah AVC. Garis orange putus-
putus dibawah kurva AFC menggambarkan jarak kurva AFC. Hal tersebut menggambarkan
besarnya biaya tetap rata-rata (AFC).
Pada kurva AVC kita melihat garis orange putus-putus diatasnya. Garis orange putus-putus
diatas kurva AVC tersebut sama dengan besarnya besarnya garis putus-putus dibawah kurva
AFC. Adanya garis putus-putus diatas kurva AVC tersebut untuk memberitahukan besarnya
jarak tambahan yang dimiliki kurva AFC. Kita ingin menambahkan kurva AVC ditambah dengan
kurva AFC. Hasilnya adalah kurva ATC yang mempunyai nilai sama dengan kurva AVC+AFC.
Pada pembahasan mengenai biaya marginal, kita telah membahasan kurva yang menjelaskan
hubungan AVC dan MC. Pada penjelasan biaya marginal tersebut telah dibahas mengenai titik A
dan B pada kurva diatas. Disini kita akan menambahkan penjelasan untuk titik C. Kurva MC,
ATC dan AVC sebenarnya mempunyai arah perubahan yang sama. Hanya saja MC paling cepat
menyesuaikan keadaan, diikuti AVC yang sedikit lebih cepat menyesuaikan dibandingkan kurva
ATC.
Titik A merupakan kondisi kurva MC paling minimum. Sebelum mencapai titik A kurva MC
mengalami penurunan. Artinya biaya marginal yang diperlukan untuk menambah output
semakin kecil. Setelah melewati titik A, biaya marginal mulai mengalami kenaikan. Biaya
marginal mulai mengalami kenaikan karena produksi yang terbatas sehingga biaya untuk
menambah output semakin tinggi. Penjelasan lebih dalam baca disini.
Pada titik B, kurva MC berpotongan dengan kurva AVC yang minimum. Pergerakan kurva AVC
mengikuti kurva MC. Saat kurva MC mulai meningkat (setelah titik A), kurva AVC memang masih
menurun. Namun penurunan tersebut semakin kecil. Kurva AVC sedikit terlambat
menyesuaikan dengan kenaikan biaya karena perhitungan AVC memang total biaya variabel
dibagi keseluruhan output. Dalam perhitungannya masih memperhitungkan output-output
yang sebelumnya dihasilkan. Hal tersebut berbeda dengan kurva MC yang memperhitungkan
tambahan 1 output tambahan saja. Pergerakan kurva AVC yang semakin kecil penurunannya ini
akan berlangsung hingga mencapai titik B (titik minimum). Setelah melewati titik B tersebut,
kurva AVC akan naik mengikuti kurva MC.
Pada titik C akan menjadi titik terendah kurva ATC. Kurva ATC merupakan kurva rata-rata.
Kaitannya dengan kurva MC sebenarnya sama dengan penjelasan hubungan kurva MC dan
AVC. Hanya saja, kurva ATC pergerakannya lebih lambat lagi dibandingkan kurva AVC. Sebelum
mencapai titik C, kurva ATC akan terus mengalami penurunan. Kurva ATC akan mengalami
kenaikan setelah melewati titik C. Pergerakan kurva ATC yang lebih lambat mengikuti kurva MC
dikarena memang pada kurva ATC memperhitungkan rata-rata biaya tetap dan biaya variabel
untuk output-output sebelumnya juga.
Sekian pembahasan singkat mengenai biaya total (total cost). semoga bermanfaat.
FacebookTwitterEmailSambung
Related Posts:
1. Biaya Marginal (Marginal Cost)
2. Biaya Variabel (Variable Cost): Biaya Variabel Total, Biaya Marginal, Biaya Variabel
Rata-rata
3. Biaya tetap (Fixed Cost): Biaya tetap total & biaya tetap rata-rata
4. Teori Biaya Produksi
5. U Shaped kurva biaya rata-rata dan Optimal Scale of production