Anda di halaman 1dari 28

Makalah Himpunan Relasi dan Fungsi

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah


Konsep dasar matematika
Dosen pengampu:
Masniladevi, S.Pd, M.Pd

Disusun oleh:
Anggota Kelompok 7

 Diego Ferdiantara (22129135)

 Dina Rahayu (22129026)

 Elisabet Armina Tasireligi (22129029)

 Falsy Rahalyu (22129274)

Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang
Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Himpunan Relasi dan Fungsi ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen Masniladevi
S. pd., M.pd pada bidang studi konsep dasar matematika SD. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang himpunan relasi dan fungsi bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

kami mengucapkan terima kasih kepada  ibu Masniladevi S. pd., M.pd , selaku dosen bidang
studi konsep dasar matematika SD yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

[Padang, 26 Agustus 2022]

Penulis
Daftar isi
Kata Pengantar...................................................................................................................

Daftar Isi..............................................................................................................................

BAB I : PENDAHULUN

1.1. Latar belakang......................................................................................................

1.2. Rumusan masalah...............................................................................................

1.3. Tujuan penelitian..................................................................................................

BAB ll : PEMBAHASAN

2.1. Himpunan............................................................................................................

2.2. Relasi...................................................................................................................

2.3. Fungsi..................................................................................................................

BAB III : PENUTUP

3.1 KESIMPULAN.....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
Bab I
Pendahuluan
A.Latar Belakang
Himpunan relasi dan fungsi merupakan bagian dari pembelajaran matematika yang
menjadi salah satu konsep dasar penting dalam pembelajaran di SD. Materi tersebut
berguna dalam kehidupan sehari-hari dimana relasi dapat digunakan untuk
mengkategorikan komponen sedangkan fungsi digunakan untuk mengitung jumlah
tabungan dalam kurun waktu tertentu.

B.Rumusan Masalah
 Apa yang dimaksud dengan himpunan?
 Bagaimana cara menyatakan himpunan?
 Apa saja macam-macam himpunan?
 Sebutkan operasi pada himpunan?
 Sebutkan himpunan dalam kehidupan sehari-hari (dalam bentuk soal cerita)?
 Apa saja sifat-sifat pada fungsi
 Apa saja jenis-jenis fungsi?
 Bagaimana hubungan antar himpunanan relasi dan fungsi?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan diatas, maka tujuan dari
penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian himpunan
2. Untuk mengetahui cara menyatakan himpunan
3. Untuk mengetahui macam-macam himpunan
4. Untuk mengetahui operasi pada himpunan
5. Untuk mengetahui himpunan dalam kehidupan sehari-hari
6. Untuk mengetahui sifat-sifat fungsi
7. Untuk mengetahui jenis-jenis fungsi
8. Untuk mengetahui hubungan antar himpunan relasi dan fungsi
Bab II
Pembahasan

1. Himpunan
A.Pengertian
Himpunan adalah suatu kumpulan/koleksi benda-benda atau objek yang biasa
disebut unsur/elemen yang didefinisikan dengan jelas. Objek yang terdefinisi
tersebut disebut dengan anggota atau elemen himpunan. Adapun yang dimaksud
definisikan dengan jelas adalah dapat ditentukan dengan tegas benda atau objek
apa saja yang termasuk dan yang tidak termasuk dalam suatu himpunan yang
diketahui.Ada dua metode penulisan untuk menentukan suatu himpunan yaitu:
a) Mendeskripsikan elemen dari suatu himpunan dengan kalimat.
b) Mendaftar semua elemen himpunan,kemudian elemen ditulis di antara kurung
kurawal.
Contoh
a. Mendeskripsikan
1. “Ibukota dari enam provinsi di Indonesia”
2. “Kelipatan 10 dari 10-200”
b. Mendaftar
1. {Palembang, Jakarta, Semarang, Bandung, Padang, Medan}
2. {10,20,30,40,50,60,70,80,90,100,…,190,200}

Jika elemen himpunannya banyak seperti bilangan pada contoh 2, maka daftar
elemen dapat dituliskan dengan menggunakan tiga titik yang menunjukkan
bahwa elemen himpunan tersebut masih berlanjut.

Suatu himpunan yang tidak mempunyai elemen disebut himpunan kosong atau
himpunan nol dan dilambangkan dengan kurung kurawal, himpunan yang tidak
ada elemen diantaranya {}, atau himpunan nol dapat dinyatakan dengan  ᴓ
B.Cara Menyatakan Himpunan
Untuk menyatakan himpunan dapat di gunakan tiga cara:
1. Menuliskan dengan kata-kata atau syarat keanggotaannya
2. Memberikan notasi pembentuk himpunan.
3. Mendaftarkan anngota-anggotanya

N Dengan kata-kata Notasi Pembentuk Mendaftarkan


o Himpunan anggotanya
1. A adalah himpunan A = {x|x < 15 x ∈ A=
bilangan ganjil di bilangan genap} [1,3,5,7,9,11.1
bawah 15 3,15}

2. B adalah himpunan B = {x|x < 20 x ∈ B=


kelipatan 3 di bawah bilangan 20} {3,6,9,12,15,18
20 }

C. Macam-macam himpunan
1. Himpinan kosong(Notasi: Ø atau {})
Himpunn kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota
Contoh:
P adalah himpunan nama bulan yang di awali dengan huruf L.
Tidak ada nama bulan yang di awali dengn huruf L,maka P = {}
2. Himpunan terhingga
Himpunan terhingga adalah himpunan yang banyak anggotanya
terhingga atau terbatas.
Contoh :
P adalah himpunan bilangn ganjil di bawah 10,di tulis P = {1,3,5,7,9,}
3. Himpunan tak terhingga
Himpunan tak terhingga adalah himpunan yang banyak anggotanya tak
terhingga atau tak terbatas.
Contoh:
Q adalah himpunan bilangan cacah,di tulis Q={0,1,2,3,…}
4. Himpunan semesta {Notasi:S}
Himpunan semesta adalah seluruh objek yang sedang di nyatakan
{dibicarakan}. Himpunan semesta di sebut juga semesta pembicara
Contoh:
Himpunan semesta dari {1,3,5,7,11}
S = {x | x bilangan prima}
5. Himpunan bagian (Notasi:  ⊂)
Himpunan A merupakan himpunan bagian dari himpunan B jika setiap
anggota A menjadi anggota B, ditulis dengan notasi A  ⊂ B
Contoh:
A={2,4}
B={1,2,3,4,5}
Maka A ⊂ B
6. Himpunan Ekuivalen
Himpunan A dan B dikatakan Ekuivalen jika banyak anggota kedua himpunan
tersebut sama ⇾ n (A) = n (B)
Contoh:
A= {1,2,3} ⇾ n (A)=3
B= {4,5,6} ⇾ n (B) =3
n(A) = n(B), maka A ekuivalen dengan B
7. Himpunan yang sama (Notasi : =)
Himpunan yang mempunyai elemen yang sama disebut himpunan sama. Jika A
himpunan bagian dari B dan B himpunan bagian dari A, maka kedua himpunan
memiliki elemen yang sama dan mereka merupakan himpunan sama. Hubungan
ini ditulis A=B
Contoh:
A=[1,2,3,4}
B={4,3,2,1}
Setiap anggota A juga merupakan semua anggota B, jadi A=B.
Himpunan yang sama terjadi jika setiap anggota himpunan A juga merupakan
anggota himpunan B.
8. Himpunan lepas (Notasi://)
Himpunan lepas adalah himpunan yang tidak memiliki anggota himpunan yang
sama.
Contoh :
A=(1,2,3,4)
B=(5,6)
Himpunan lepas atau saling terpisah jika Adan B sama sekali tidak memiliki
anggota yang sama. Karena anggota himpunan A dan B sama sekali berbeda,
maka A dan B saling lepas, ditulis dengan lambang A//B.
D. Operasi pada himpunan
1. Irisan himpunan (notasi:Ո)
Irisan himpunan A dan B adalah himpunan yang anggota-anggotanya
merupakan anggota himpunan A sekaligus menjadi anggota himpunan B.
Ditulis A Ո B = {x|x ∈ A dan x ∈ B}

Diagram Venn

Contoh:
A = {1,2,3}
B = (2,3,4,5)
Maka A Ո B = {2,3}
Irisan dari dua himpunan Adan B merupakan himpunan dari semua
elemen yang ada pada A dan B. Operasi ini ditulis AՈB.

2. Gabungan himpunan (Notasi: U)


Gabungan dua himpuanan Adan B adalah himpunan yang anggota-
anggotanya merupakan himpunan A saja atau himpunan B saja.
Gabungan himpunan Adan B dinotasikan dengan:
A U B = {x|x ∈ A dan X ∈ B}

Daerah yang di arsir merupakan daerah himpunan A U B


Contoh:
S={0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}
A={1,2,3,4,5,}
B={6,7,8,}
a) Buatlah diagram Venn-nya
b) Tentukan A U B
Jawab:
a.

b. A U B = {1,2,3,4,5,6,7,8}
3. Selisih Himpunan (-)
Selisih dua himpunan A dan B (ditulis A – B) adalah himpunan yang
anggota –anggotanya A tetapi bukan anggota B,ditulis :
A – B= { x | x ∈ A dan x ∉ B }
Contoh:
n(A U B) = 34; n(A)=26; n(B) = 18;
Banyaknya siswa yang menyukai A maupun B atau n(A Ո B) adalah
Jawab:
Diketahui

A U B =34
N (A U B) = n(A) +n(A Ո B) +n(B)
34= (26-x) + x + (18-x)
34= 26+18 – x + x - x
34= 44 - x
34 - 44 = -x
X=10 ⇾ A Ո B =10
Jadi jumlah siswa yang menyukai A maupun B adalah 10 siswa
4. Komplemen
Jika S adalah himpunan semesta dan A adalah suatu himpunan.
Komplemen dari himpunan A adalah himpunan yang terdiri dari semua
anggota himpunan S yang bukan anggota himpunan A/
Komplemen A dinotasikan dengan A’ atau AC.

Contoh:
a) Apa komplemen dari himpunan bilangan genap
b) Apa komplemen dari himpunan bulat yang kurang dari 10?

Jawab:

a. Himpunan dari semua bilangan ganjil


b. Himpunan bilangan bulat lebih besar atau sama 10
Komplemen dari A {ditulis A’} adalah himpunan yang
anggota-anggotanya bukan anggota A tetapi anggota
himpunan semesta, ditulis:
A’ = {X|X € S tetapi X ∉ A}

A= {1,2,3,4}
B = {1,2,3,4,5,6,7}
Maka A’ = {5,6,7}
E. Himpunan dalam kehidupan sehari-hari (dalam bentuk soal cerita)
Contoh Soal 1
Dalam suatu kelas terdapat 48 siswa. Mereka memilih dua jenis olahraga
yang mereka gemari. Ternyata 29 siswa gemar bermain basket, 27 siswa
gemar bermain voli, dan 6 siswa tidak menggemari kedua olahraga
tersebut. Gambarlah diagram Venn dari keterangan tersebut dan tentukan
banyaknya siswa yang gemar bermain basket dan voli.

Penyelesaiannya:
Gambar diagram Venn dari keterangan tersebut dapat diperoleh jika banyak
siswa yang gemar bermain basket dan diketahui, maka cari terlebih dahulu
banyak siswa yang gemar bermain basket danvoli:
n{AΛB} = (n{A} + n{B}) - ( n{S} - n{X})
n{AΛB} = (29 + 27) – (48 – 6)
n{AΛB} = 14

Siswa yang memilih keranjang saja = 29 - 14 = 15 orang


Siswa yang memilih voli saja = 27 - 14 = 13 orang

Gambar diagram Venn dari keterangan tersebut adalah 

Diagram Ven
Banyaknya siswa yang gemar bermain basket dan voli ada 14 orang

Contoh Soal 2
Pada sebuah kelas yang terdiri atas 46 siswa dilakukan pendataan pilihan
ekstrakurikuler. Hasil sementara diperoleh 19 siswa memilih KIR, 23 siswa
memilih PMR, dan 16 siswa belum menentukan pilihan. Tentukan banyak siswa
yang hanya memilih PMR saja dan KIR saja.

Penyelesaiannya:
Siswa yang memilih PMR dan KIR adalah:
n{AΛB} = (n{A} + n{B}) - (n{S} - n{X})
n{AΛB} = (19 + 23) – (46 – 16)
n{AΛB} = 12

Siswa yang memilih KIR saja = 19 - 12 = 7 orang


Siswa yang memilih PMR saja = 23 - 12 = 11 orang

Jika digambarkan ke dalam diagram venn maka gambarnya seperti di bawah


ini.

Jadi banyak siswa yang hanya memilih PMR saja ada 11 siswa dan KIR saja
ada 7 siswa

Contoh Soal 3
Dari 40 siswa dalam suatu kelas, terdapat 30 siswa yang gemar pelajaran
matematika dan 26 siswa menyukai pelajaran fisika. Jika 2 siswa tidak gemar
dengan kedua pelajaran tersebut, tentukan banyaknya siswa yang gemar
pelajaran matematika dan fisika.
 Penyelesaiannya: n{AΛB} = (n{A} + n{B}) - (n{S} - n{X}) n{AΛB} = (30 + 26)
- (40 - 2) n{AΛB} = 56 - 38 n{AΛB} = 1 8
Jadi banyak siswa yang gemar matematika dan fisika ada 18 siswa

Contoh Soal 4
Dari 50 siswa di suatu kelas, diketahui 25 siswa gemar matematika, 20
siswa gemar fisika, dan 7 siswa gemar kedua-duanya. Tentukan banyaknya
siswa yang tidak gemar matematika dan fisika.

Penyelesaiannya:
n{AΛB} = (n{A} + n{B}) - (n{S} - n{X})
7 = (25 + 20) - (50 - n{X})
7 = 45 - 50 + n{X}
7 = - 5 + n{X}

n{X} = 7 + 5
n{X} = 12

Jika digambarkan ke dalam diagram venn maka gambarnya seperti di


bawah ini.

Jadi banyak siswa yang tidak gemar matematika dan fisika ada 12 siswa
2.Relasi
A.Pengertian
Relasi adalah hubungan antara anggota suatu himpunan dengan anggota
himpunan lain. Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah
menghubungkan anggota-anggota himpunan A dengan anggota-anggota
himpunan B.
Contoh:
Diketahui:
A=Himpunan ekstratuktur music yang bernama Siti,Dewi,dan Nadia
B=Himpunan jenis music piano dan gitar
Dari himpunan A dan B kesukaan bermain musik mereka tersebut
dinyatakan sebagai berikut:
a) Siti suka bermain piano dan gitar.
b) Dewi suka bermain gitar.
c) Nadia suka bermain piano.
Jawab:
Dari contoh tersebut terdapat hubungan (relasi) antara himpunan A
dan B atau sering dikatakan antara A dan B mempunyai “suka
bermain musik Relasi”suka bermain musik” dari himpunan A ke B
diatas,diagram panahnya dapat digambar sebagai berikut:

Siti .
 Piano
 Gitar
Dewi .
Nadia .
Gambar 9.1

Perhatikan gambar 9.1 tampak bahwa panah menunjuk relasi “ suka


bermain musik”. Relasi dapat ditulis dengan “R”. Secara umum jika a
mempunyai relasi R dengan b,maka ditulis R b. Pada gambar 9.1
berlaku seperti dibawah ini:
1) Siti R piano artinya Siti suka bermain piano
2) Siti R gitar artinya Siti suka bermain gitar
3) Dewi R gitar artinya Dewi suka bermain gitar
4) Dewi R piano artinya Dewi suka bermain piano
5) Nadia R piano artinya Dewi suka bermain piano
6) Nadian R gitar artinya Nadia suka bermain gitar.
Relasi dari A ke B pada contoh diatas juga dapat dinyatakan ke
dalam pasangan berurutan. Pasangan berurutan artinya
pasangan yang diperhatikanurutannya, maksudnya(a,b) tidak
sama dengan (b,a). himpunan pasangan berurutan yang
menyatakan relas “suka bermain music” dari himpunan Ake B
pada contoh 1 diatas ditulis {(siti, piano),(Siti, gitar), (Dewi,
gitar), (Nadia,piano)}.

Relasi yang dinyatakan dengan pasangan berurutan tersebut


dapat digambarkan pada diagram cartesiusyang disebut
jugadiagram koordinat, anggota himpunan pertama
digambarkan pada sumbu horizontal (sumbu x) dan anggota
kedua digambarkan pada sumbu vertikal (sumbu y). diagram
koordinat dari contoh 1 relasi “suka bermain music” Ake B
seperti diatas ini:
Jadi suatu relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah
pemasangan atau perkawanan atau korespondensasi anggota
A dengan anggota B.

B. Menyatakan Relasi
Relasi antara dua himpunan yang ditentukan, dapat dinyatakan dengan cara

berikut ini :

a. Diagram panah
b. Diagram cartesius
c. Himpunan pasangan berurutan
a) Diagram panah
Misalnya himpunan anak; A= { Tito , Iqbal, Fandi,Budi } dan
himpunan permainan B = {bakso, tekwan, siomay} terdapat relasi
“gemar makan”.

Pada gambar diatas menunjukkan relasi gemar bermain dari


himpunanA ke himpunan B. Anggota himpunan A yang berelasi
dengan anggota himpunan B ditunjukkan dengan arah panah. Oleh
karena itu diagramnya disebut diagram panah.
Dari dua himpunan dapat terjadi lebih dari satu macam relasi.
Misalnya dari P= (2,3,5) ke Q = (2,4,6) terdapat relasi “kurang
dari”,”lebih dari”,dan “factor dari” seperti ditunjukkan dengan
diagram panah dibawah ini:

b) Diagram Cartesius
Relasi antara anggota dua himpunan A dan B dinyatakan dengan
diagram (grafik) Cartesius dengan anggota himpunan A sebagai
himpunan pertama berada pada sumbu mendatar (horizontal) dan
anggota himpunan B sebagai himpunan kedua berada pada sumbu
tegak (vertikal). Setiap pasangan anggota himpunan pertama yang
berelasi dengan anggota himpunan kedua dinyatakan dengan
.
sebuah noktah ( )
Berikut ini adalah contoh relasi yang dinyatakan dengan diagram
panah dengan diagram (grafik) Cartesius

c) diagram pasangan berurutan


Relasi antara dua himpunan K dan L dapat dinyatakan sebagai
pasangan berurutan (x,y) dengan X ∈ K dan Y ∈ L yang
berpasangan.
Relasi yang ditunjukkan dengan diagram panah pada gambar di
bawah ini dapat dinyatakan sebagai himpunan pasangan berurutan
berikut ini {(Siska,Biru),(Tiwi,Biru),(Tiwi,Merah),(Tiwi,Kuning),
(Rini,Merah),(Rini,Kuning),(Raisa,Kuning)}.

Pasangan berurutan (Siska,merah) bukan anggota himpunan


pasangan berurutan pada relasi K ke L,karena Siska tidak menyukai
Merah.
3.Fungsi
A. Pengertian
Fungsi dari himpunan A ke himounan B merupakan relasi yang
menghubungkan setiap anggota himpunan A ke tepat satu anggota himpunan
B.

Contoh:

a) Diketahui C={2,3} dan D ={4,9},relasi dari C ke D adalah “faktor dari”


dengan demikian pemasangan sebagai berikut.
2 ∈ C dipasangkan dengan 4 ∈ D dan
3 ∈ C dipasangkan dengan 9 ∈ D
b) Diketahui C = {2,3} dan D ={4,9}. Relasi dari C ke D adalah “kurang dari”
dengan demikian terdapat pemasangan sebagai berikut
2 ∈ C dipasangkan dengan 4 ∈ D dan
2 ∈ C dipasangkan dengan 9 ∈ D
3 ∈ C dipasangkan dengan 4 ∈ D dan
3 ∈ C dipasangkan dengan 9 ∈ D
Setiap anggota C pasangannya tidak tepat satu ( dalam hal ini lebih dari
satu pasangannya) pada anggota D berarti relasi “kurang dari” dari C ke
D tersebut bukan merupakan fungsi.
Jadi,suatu pemetaan atau fungsi dari himpunan A ke himpunan B
adalah relasi yang memasangkan setiap anggota A dengan tepat satu
anggota B.

B. Domain,kodomain, dan range

Domain : daerah asal

Kodomain : daerah lawan

Range : daerah hasil

Himpunan A = {1,2,3} disebut domain

Himpunan A {A,B,C} disbut kodomain

Hasil pemetaannya {A,B} disebut range


B. Sifat-sifat pada Fungsi
a)Fungsi Injektif (Satu-Satu)
Fungsi injektif adalah fungsi dengan tiap elemen kodomain tidak
mempunyai relasi lebih dari satu dengan elemen domain. Fungsi
injektif disebut juga dengan "fungsi satu-satu" karena tiap elemen
kodomain hanya boleh berelasi satu kali. Berikut beberapa contoh
relasi fungsi injektif dalam diagram pemetaan relasi fungsi.

b) Fungsi Surjetif (on-to)


Fungsi surjektif adalah fungsi dengan semua elemen kodomain berelasi dengan
elemen domain. Fungsi surjektif juga disebut fungsi "on-to". Berikut beberapa
contoh relasi fungsi surjektif dalam digaram pemetaan relasi fungsi.
c) Fungsi Bijektif (Korespondensi Satu-Satu)
Fungsi bijektif adalah fungsi yang memenuhi sifat injektif dan
surjektif. Fungsi bijektif juga disebut fungsi korespondensi satu-
satu, karena elemen domain dan kodomain semuanya berelasi
satu-satu. Berikut beberapa contoh relasi fungsi bijektif dalam
diagram pemetaan relasi fungsi.

C.Jenis – jenis Fungsi


a. fungsi konstan (fungsi tetap)
Suatu fungsi f : A → B ditentukan dengan rumus f(x) disebut fungsi
konstan. apabila setiap anggota domain fungsi selalu berlaku f(x) =
C, di mana C bilangan konstan. 
Contoh:
f : R → R dengan rumus f(x) = 3 dengan daerah domain: {x | –3 x <
2}. Sehingga, gambar grafiknya.

b. Fungsi kuadrat
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi kuadrat apabila fungsi itu
ditentukan oleh f(x) = ax 2 + bx + c, di mana a 0 dan a, b, dan c
bilangan konstan dan grafiknya berupa parabola.
Perhatikan contoh fungsi kuadrat berikut.
fungsi f ditentukan oleh f(x) = x2 + 2x – 3, gambar grafik
c. Fungsi identitas
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi identitas apabila setiap anggota
domain fungsi berlaku f(x) = x atau setiap anggota domain fungsi
dipetakan pada dirinya sendiri. Grafik fungsi identitas berupa garis
lurus yang melalui titik asal dan semua titik absis maupun
ordinatnya sama. Fungsi identitas ditentukan oleh f(x) = x. 
contoh :
a) Fungsi pada R didefinisikan sebagai f(x) = x untuk setiap
x.
sebuah. didekati f(–2), f(0), f(1), f(3).
b)  Gambarlah grafiknya.

Penyelesaian :
a) Nilai f(–2), f(0), f(1), dan f(3).
f(x) = x
f(–2) = –2
f(0) = 0
f(1) = – 1
f(3) = 3
b)  Gambar grafik.
d. Fungsi tangga (bertingkat)
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi tangga apabila grafik fungsi f(x)
berbentuk interval-interval yang sejajar. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan contoh berikut ini.
dekat fungsi:

Tentukan interval dari:


sebuah. 
1. f(–2) 
2.  f(0)
3.  f(3)
4.  f(5)
5. gambar grafiknya.

Penyelesaian:
1) sebuah. f(–2) = -1 
2)  f(0) = 0
3)  f(3) = 2
4) f(5) = 3
5)  Gambar grafik
e. Fungsi modulus
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi modulus (mutlak) apabila fungsi ini
merupakan setiap bilangan real pada domain fungsi ke unsur harga
mutlaknya. Untuk lebih memahaminya, belajarlah fungsi berikut.
f : x → | x | atau f : x → | kapak + b |
f(x) = | x | artinya:

Gambar grafiknya

f. Fungsi ganjil dan fungsi genap


Suatu fungsi f(x) disebut fungsi ganjil apabila berlaku f(–x) = –f(x)
dan disebut fungsi genap apabila berlaku f(–x) = f(x). Jika f(–x) –f(x)
maka fungsi ini tidak genap dan tidak ganjil. Untuk memahami
fungsi ganjil dan fungsi genap, perhatikan contoh berikut ini.
Tentukan fungsi di bawah ini termasuk fungsi genap, fungsi ganjil,
atau tidak
genap dan tidak ganjil.
1. f(x) = 2x 3 + x
2. f(x) = 3 cos x – 5
3. f(x) = x 2 – 8x
Penyelesaian
1. f(x) = 2x 3 + x
  f(–x ) = 2(–x) 3 + (–x)
             = –2x 3 – x
= –(2x 3 + x)
             = –f(x)
Jadi, fungsi f(x) merupakan fungsi ganjil.
2. f(x) = 3 cos x – 5
  f(–x) = 3 cos (–x) – 5
           = 3 cos x – 5
Jadi, fungsi f(x) merupakan fungsi genap.
3. f(x) = x 2 – 8x
  f(–x) = (–x) 2 – 8 (–x)
           = x 2 + 8x
Fungsi f(–x) ≠ f(x) dan f(–x) –f(x).
Jadi, fungsi f(x) adalah tidak genap dan ganjil.
3. hubungan antar himpunan relasi dan fungsi
Relasi dapat diartikan sebagai hubungan antara daerah asal (domain) dan daerah kawan
(kodomain). Sedangkan fungsi adalah relasi yang memasangkan setiap anggota himpunan
daerah asal tepat satu ke himpunan daerah kawannya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a) Berdasarkan materi diatas dapat disimpulkan bahwa himpunan merupakan
suatu kumpulan/koleksi benda-benda atau objek yang biasa disebut
unsur/elemen yang didefinisikan dengan jelas. Himpunan dapat dinyatakan
dengan cara:
o Menuliskan dengan kata-kata atau syarat keanggotaannya
o Memberikan notasi pembentuk himpunan.
o Mendaftarkan anngota-anggotanya

Himpunan dibagi menjadi maenjadi beberapa macam yairu:

 Himpinan kosong(Notasi:ᴓ atau{})


 Himpunan terhingga
 Himpunan tak terhingga
 Himpunan semesta (Notasi=S)
 Himpunan bagian (Notasi: ⊂)
 Himpunan ekuivalen
 Himpunan yang sama (Notasi : =)
 Himpunan lepas (Notasi: //)

Terdapat beberapa operasi dalam himpunan yaitu

o Irisan himpunan (notasi:Ո)


o Gabungan himpunan (Notasi: U)
o Selisih Himpunan (-)
o Komplemen

Adapun sifat dan jenis dari fungsi yaitu:

a) Sifat
 Fungsi Injektif (Satu-Satu)
 Fungsi Surjetif (on-to)
 Fungsi Bijektif (Korespondensi Satu-Satu)
b) Jenis
a. fungsi konstan (fungsi tetap)
b. Fungsi kuadrat
c. Fungsi identitas
d. Fungsi tangga (bertingkat
e. Fungsi modulus
f. Fungsi ganjil dan fungsi genap
Hubungan antara himpunan relasi fungsi
Relasi dapat diartikan sebagai hubungan antara
daerah asal (domain) dan daerah kawan (kodomain).
Sedangkan fungsi adalah relasi yang memasangkan
setiap anggota himpunan daerah asal tepat satu ke
himpunan daerah kawannya
Daftar Pustaka
Febriani Rotua Manullang, Mpd. (2019) konsep dasar matematika SD untuk PGSD jl. Tambra
Raya No.23 Rawarmangun.Jakarta Timur Prenadamedia Group
Hidayanti (2013)https://mafia.mafiaol.com/2013/01/contoh-soal-penerapan-himpunan-
dalam.html , diakses pada 3 september 2022 pukul 09.00
Advernesia https://www.advernesia.com/blog/matematika/sifat-sifat-fungsi-injektif-surjektif-dan-
bijektif/, diakses pada 3 september 2022 pukul 09.30
Madematika (2015) https://www.madematika.id/2015/08/jenis-jenis-fungsi-dan-sifat-sifat.html,
diakses pada 3 september 2022 pukul 10.00

Anda mungkin juga menyukai