MATEMATIKA EKONOMI
HIMPUNAN, FUNGSI LINIER, FUNGSI NON LINIER DAN
PERSAMAAN GARIS LURUS
Dosen Pengampu :
Ali Rahmad Hasibuan, S.Pd, M.Pd.
Disusun oleh :
Khairunisa Damar Wulan
2005170235
E1 Akuntansi Pagi
JUDUL …………………………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………. 1
C. Tujuan Penulisan …………………………………………………………………... 1
BAB II PEMBAHASAN
HIMPUNAN ……………………………………………………………………………. 5
A. Pengertian Himpunan ……………………………………………………………… 5
B. Jenis-jenis Himpunan ………………………………………………………………. 5
C. Pengertian Himpunan Semesta ……………………………………………………... 6
D. Pengertian Diagram Venn ………………………………………………………….. 6
E. Notasi dan Anggota Himpunan …………………………………………………….. 7
F. Menyatakan Suatu Himpunan ………………………………………………………. 7
G. Himpunan Bagian …………………………………………………………………… 8
H. Menentukan Banyaknya Himpunan Bagian Dari Suatu Himpunan ………………… 9
FUNGSI ………………………………………………………………………………….. 9
A. Pengertian Fungsi …………………………………………………………………… 9
B. Jenis-jenis Fungsi ……………………………………………………………………. 9
C. Menggambarkan Fungsi Linier ………………………………………………………. 13
D. Menggambarkan Fungsi Non Linier …………………………………………………. 15
PERSAMAAN GARIS LURUS …………………………………………………………. 16
A. Pengertian Persamaan Linier atau Fungsi Linier …………………………………… 16
B. Menentukan Persamaan Linier ………………………………………………………. 16
a. Cara Dwi-Koordinat ………………………………………………………………. 16
b. Cara Koordinat Lereng ……………………………………………………………. 16
c. Cara Penggal Lereng ……………………………………………………………… 17
d. Cara Dwi-Penggal ………………………………………………………………… 17
B. Rumusan Masalah
Menjelaskan tentang himpunan
Menjelaskan tentang fungsi
Menjelaskan tentang persamaan garis lurus
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui tentang himpunan, fungsi dan persamaan garis lurus
BAB II
PEMBAHASAN
HIMPUNAN
A. Pengertian Himpunan
Dalam matematika, himpunan adalah kumpulan objek yang memiliki sifat yang dapat
didefenisikan dengan jelas, atau lebih jelasnya adalah segala koleksi benda-benda tertentu yang
dianggap sebagai satu kesatuan. Teori himpunan dapat dianggap sebagai dasar yang membangun
hamper semua aspek dari matematika dan merupakan sumber dari mana semua matematika
diturunkan.
B. Jenis-jenis Himpunan
1. Himpunan Kosong
Himpunan kosong yaitu himpunan yang tidak memiliki satupun elemen atau himpunan dengan
kardinalitas = 0 atau { }
Contoh :
Diketahui himpunan A = {3, 9, 15, 17} dan himpunan B = {5, 7, 21}. Sebutkan bilangan genap
yang ada !
Penyelesain :
Karena tidak terdapat bilangan genap pada himpunan tersebut maka jawabannya { } atau ø
2. Himpunan Bagian
Himpunan A dikatakan himpunan bagian atau subset dari himpunan B jika dan hanya jika setiap
elemen A merupakan elemen B. Sehingga B dapat dikatakan superset dari A.
Simbol untuk himpunan bagian ⸦ untuk subset dan ⸧ untuk superset.
Contoh :
A = {1, 2, 3, 4, 5, 6} dan B = {1, 3, 5}
Seluruh anggota himpunan B ada dalam himpunan A, maka B⸦A dan A⸧B.
3. Himpunan Sama
Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B jika keduanya mempunyai anggota yang sama.
Maksudnya A sama dengan B jika A merupakan himpunan bagian dari B dan B merupakan
himpunan bagian dari A. Jika tidak seperti itu, maka tidak bias dikatakan himpunan A tidak sama
dengan himpunan B.
Notasi : A = B
Contoh :
- Jika A = {5, 6, 7, 8, 9} dan B = {7, 5, 6, 9, 8}
Maka A ⸦ B dan B ⸦ A, maka A = B
- Jika A = {1, 2, 1, 3} dan B = {1, 2, 3}
Maka A ⸦ B dan B ⸦ A, maka A = B
4. Himpunan Saling Lepas
Dua himpunan yang tidak kosong bias dikatakan saling lepas jika kedua himpunan tersebut tidak
memiliki anggota yang sama satu pun.
Simbol : //
Contoh :
Himpunan A = {1, 2 3, 4} dan B = {6, 7, 8, 9}
Maka A // B
5. Himpunan Ekuivalen
Himpunan dikataka ekuivalen jika dua himpunan mempunyai jumlah anggota yang sama
walaupun objek/benda nya tidak sama.
Simbol : ~
Contoh :
Jika A = {7, 8, 9, 20} dan B = {d, e, f, g}
Maka A ~ B, karena n(A) = 4 dan n(B) = 4.
Cara Tabulasi
Menyebutkan setiap anggota yang termasuk dalam suatu himpunan yang sedang
dibahas.
Contoh :
1. A adalah himpunan bilangan cacah kurang dari lima
A = {0, 1, 2, 3, 4}
2. B = {x | 1 < x < 5, x € bilangan asli}
B = {2, 3, 4}
G. Himpunan Bagian
Himpunan A dikatakan himpunan bagian atau subset dari himpunan B jika dan hanya jika
setiap elemen A merupakan elemen B. Sehingga B dapat dikatakan superset dari A.
Simbol untuk himpunan bagian ⸦ untuk subset dan ⸧ untuk superset.
Contoh :
A = {1, 2, 3, 4, 5, 6} dan B = {1, 3, 5}
Seluruh anggota himpunan B ada dalam himpunan A, maka B⸦A dan A⸧B.
Jika suatu himpunan memiliki anggota himpunan sebanyak 5, maka himpunan tersebut memiliki
25 himpunan bagian. Perlu kalian ingat bahwa himpunan kosong { } juga merupakan anggota
himpunan bagian.
Contoh:
Penyelesaian:
Banyaknya himpunan dari A adalah 4 atau 22 dengan 2 adalah banyaknya anggota himpunan A.
FUNGSI
A. Pengertian Fungsi
Fungsi dalam istilah matematika merupakan pemetaan setiap anggota sebuah himpunan (domain)
kepada anggota himpunan yang lain (kodomain) yang dapat dinyatakan dengan lambang y = f
(x), atau dapat menggunakan lambang g (x), P (x).
B. Jenis-jenis Fungsi
1. Fungsi Konstan (Fungsi Tetap)
Suatu fungsi f : A → B ditentukan dengan rumus f(x) disebut fungsi konstan apabila untuk setiap
anggota domain fungsi selalu berlaku f(x) = C, dimana C bilangan konstan.
Contoh :
Diketahui f : R → R dengan rumus f(x) = 3 dengan daerah domain: {x | –3 ≤ x < 2}.
2. Fungsi Linear
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi linear apabila fungsi itu ditentukan oleh f(x) = ax + b, di mana a
≠ 0, a dan b bilangan konstan dan grafiknya berupa garis lurus.
Contoh :
Diketahui f(x) = 2x + 3
3. Fungsi Kuadrat
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi kuadrat apabila fungsi itu ditentukan oleh f(x) = ax2 + bx + c, di
mana a ≠ 0 dan a, b, dan c bilangan konstan dan grafiknya berupa parabola.
Contoh :
Fungsi f ditentukan oleh f(x) = x2 + 2x – 3, gambar grafiknya.
4. Fungsi Identitas
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi identitas apabila setiap anggota domain fungsi berlaku f(x) = x
atau setiap anggota domain fungsi dipetakan pada dirinya sendiri. Grafik fungsi identitas berupa
garis lurus yang melalui titik asal dan semua titik absis maupun ordinatnya sama. Fungsi
identitas ditentukan oleh f(x) = x.
Contoh
Fungsi pada R didefenisikan sebagai f(x) = x untuk setiap x f(-2), f(-1), f(0), f(1), f(3)
f(x) = x f(-2) = -2
f(-1) = -1 f(0) = 0
f(1) = 1 f(3) = 3
5. Fungsi Tangga (bertingkat)
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi tangga apabila grafik fungsi f(x) berbentuk interval-interval yang
sejajar.
Contoh :
Diketahui fungsi :
6. Fungsi Modulus
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi modulus (mutlak) apabila fungsi ini memetakan setiap bilangan
real pada domain fungsi ke unsur harga mutlaknya.
Contoh :
f : x → | x | atau f ; x → | ax + b |
f(x) = | x | artinya :
Grafik :
2. Cara Matematis
Yaitu menggambarkan ciri-ciri penting dari fungsi kuadrat, diantaranya :
- Titik potong fungsi dengan sumbu y, pada x = 0, maka y = d. Jadi titiknya adalah A (o,d).
- Titik potong fungsi dengan sumbu x, pada y = 0, maka harus mencari nilai deskriminan (D)
terlebih dahulu.
Nilai deskrimanan ini akan menentukan apakah parabola vertical memotong, menyinggung dan
tidak memotong maupun menyinggung sumbu x.
Contoh :
Diketahui titik A (2, 3) dan titik B (6, 5) maka persamaan liniernya
y− y 1 x−x 1
=
y 2− y 1 x 2−x 1
y−3 x−2
=
5−3 6−2
y−3 x−2
=
2 4
Jadi 4y – 12 = 2x – 4 atau 4y = 2x + 8
Sehingga persamaan yang dimaksud adalah y = 2 + 0,5 x
Apabila diketahui sebuah titik A dengan koordinat (x1, y1) dan lereng garisnya b, maka
persamaan liniernya adalah :
y – y1 = b (x – x1)
Contoh :
Diketahui titik A (2, 3) dan lereng garisnya adalah 0,5 maka persamaan linier yang memenuhi
kedua persamaan kedua data ini adalah
y – y1 = b (x – x1)
y – 3 = 0,5 (x – 2)
y – 3 = 0,5 x – 1
y = 2 + 0,5 x
Persamaan yang dimaksud adalah y = 2 + 0,5 x
y = a + bx
; a = penggal, b = lereng
d. Cara Dwi-Penggal
Sebuah persamaan linier dapat pula dibentuk apabila diketahui penggal garis pada masing-
masing sumbu, yaitu penggal pada sumbu vertical (ketika x = 0) dan penggal sumbu horizontal
(ketika y = 0), maka persamaan liniernya adalah :
−a
y= x
c
a = penggal vertical, b = penggal horizontal
Contoh :
Andaikan penggal sebuah garis pada sumbu vertical dan sumbu horizontal masing-masing 2 dan
-4 , maka persamaan liniernya adalah
−a
y= x
c
2
y = 2− x
(−4)
y = 2 + 0,5 x
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Himpunan adalah kumpulan objek yang memiliki sifat yang dapat didefenisikan dengan jelas,
atau lebih jelasnya adalah segala koleksi benda-benda tertentu yang dianggap sebagai satu
kesatuan. Teori himpunan dapat dianggap sebagai dasar yang membangun hamper semua aspek
dari matematika dan merupakan sumber dari mana semua matematika diturunkan.
Jenis-jenis Himpunan : himpunan kosong, himpunan bagian, himpunan sama, himpunan
ekuivalen, himpunan saling lepas.
Fungsi dalam istilah matematika merupakan pemetaan setiap anggota sebuah himpunan (domain)
kepada anggota himpunan yang lain (kodomain) yang dapat dinyatakan dengan lambang y = f
(x), atau dapat menggunakan lambang g (x), P (x).
Jenis-jenis fungsi : fungsi konstan, fungsi linier, fungsi identitas, fungsi kuadrat, fungsi tangga,
fungsi mutlak (modulus), fungsi ganjil dan fungsi genap.
Persamaan linier adalah sebuah persamaan alajabr, yang tiap sukunya mengandung konstanta,
atau perkalian konstanta dengan variabel tunggal.
B. Saran
Pelajari matematika dari berbagai sumber yang tepat dan terpercaya.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Himpunan_(matematika)
https://www.zinergi.id/2018/04/himpunan.html?m=1
https://www.google.co.id/amp/s/nusacaraka.com/2019/10/21/notasi-himpunan-dan-cara-
penulisannya/amp/
https://www.google.co.id/amp/s/www.kelaspintar.id/blog/edutech/dua-cara-menyatakan-
himpunan-5605/amp/
https://www.madematika.net/2015/08/jenis-jenis-fungsi-dan-sifat-sifat.html?m=1
https://www.beni95h.com/2017/03/grafik-fungsi-linear-fungsi-linear.html?m=1