Dalam matematika, factorial dari bilangan asli n adalah hasil perkalian antara bilangan bulat
positif yang kurang dari atau sama dengan n. Faktorial ditulis sebagai n! dan disebut n faktorial.
Sebagai contoh, 7! adalah bernilai 7×6×5×4×3×2×1 = 5040. Berikut ini adalah daftar sejumlah
faktorial :
0! = 1
1! = 1
2! = 2
3! = 6
4! = 24
5! = 120
6! = 720
7! = 5040
8! = 40320
9! = 362880
10! = 3628800
11! = 39916800
12! = 479001600
Definisi
Fungsi faktorial didefinisikan sebagai:
Selain definisi tersebut, terdapat juga definisi secara rekursif, yang didefinisikan untuk
Untuk n yang sangat besar, akan terlalu melelahkan untuk menghitung n!menggunakan kedua
definisi tersebut. Jika presisi tidak terlalu penting, pendekatan dari n! bisa dihitung
menggunakan rumus Stirling:
Juga terdapat definisi analitik untuk faktorial, yaitu menggunakan fungsi gamma:
n! = Γ(n + 1)
PERMUTASI
Permutasi adalah penyusunan kembali suatu kumpulan objek dalam urutan yang berbeda dari
urutan yang semula. Sebagai contoh, kata-kata dalam kalimat sebelumnya dapat disusun kembali
sebagai "adalah Permutasi suatu urutan yang berbeda urutan yang kumpulan semula objek
penyusunan kembali dalam dari." Proses mengembalikan objek-objek tersebut pada urutan yang
baku (sesuai ketentuan) disebut sorting.
Pengertian
Jika terdapat suatu untai abjad abcd, maka untai itu dapat dituliskan kembali dengan urutan yang
berbeda: acbd, dacb, dan seterusnya. Selengkapnya ada 24 cara menuliskan keempat huruf
tersebut dalam urutan yang berbeda satu sama lain.
abcd abdc acbd acdb adbc adcb
bacd badc bcad bcda bdac bdca
cabd cadb cbad cbda cdab cdba
dabc dacb dbac dbca dcab dcba
Setiap untai baru yang tertulis mengandung unsur-unsur yang sama dengan untai semula abcd,
hanya saja ditulis dengan urutan yang berbeda. Maka setiap untai baru yang memiliki urutan
berbeda dari untai semula ini disebut dengan permutasi dari abcd.
Menghitung Banyaknya Permutasi yang Mungkin
Untuk membuat permutasi dari abcd, dapat diandaikan bahwa terdapat empat kartu bertuliskan
masing-masing huruf, yang hendak kita susun kembali. Juga terdapat 4 kotak kosong yang
hendak kita isi dengan masing-masing kartu:
Kartu Kotak kosong
----------- ---------------
a b c d [][][][]
Maka kita dapat mengisi setiap kotak dengan kartu. Tentunya setiap kartu yang telah dipakai
tidak dapat dipakai di dua tempat sekaligus. Prosesnya digambarkan sebagai berikut:
Di kotak pertama, kita memiliki 4 pilihan kartu untuk dimasukkan.
Kartu Kotak
----------- ---------------
a b c d [][][][]
^ 4 pilihan: a, b, c, d
Sekarang, kondisi kartunya tinggal 3, maka kita tinggal memiliki 3 pilihan kartu untuk
dimasukkan di kotak kedua.
Kartu Kotak
----------- ---------------
a * c d [b] [ ] [ ] [ ]
^ 3 pilihan: a, c, d
Karena dua kartu telah dipakai, maka untuk kotak ketiga, kita tinggal memiliki dua
pilihan.
Kartu Kotak
----------- ---------------
a * c * [b] [d] [ ] [ ]
^ 2 pilihan: a, c
Kotak terakhir, kita hanya memiliki sebuah pilihan.
Kartu Kotak
----------- ---------------
a * * * [b] [d] [c] [ ]
^ 1 pilihan: a
Kondisi terakhir semua kotak sudah terisi.
Kartu Kotak
----------- ---------------
* * * * [b] [d] [c] [a]
Di setiap langkah, kita memiliki sejumlah pilihan yang semakin berkurang. Maka banyaknya
semua kemungkinan permutasi adalah 4×3×2×1 = 24 buah. Jika banyaknya kartu 5, dengan cara
yang sama dapat diperoleh ada 5×4×3×2×1 = 120 kemungkinan. Maka jika digeneralisasikan,
banyaknya permutasi dari n unsur adalah sebanyak n!.
Bilangan Inversi
Setiap permutasi dapat kita kaitkan dengan barisan bilangan yang disebut sebagai barisan
bilangan inversi. Setiap unsur dalam permutasi dikaitkan dengan sebuah bilangan yang
menunjukkan banyaknya unsur setelah unsur tersebut, yang posisinya salah. Sebagai contoh,
salah satu permutasi dari untai abcdefg adalah dacfgeb. Maka untuk setiap unsur dacfgeb dapat
dibuat bilangan inversinya:
Posisi Unsur Bilangan
Ada 3 huruf
setelah posisi 0,
0 d 3 yang seharusnya
berada sebelum d,
yaitu a, b, dan c.
Tidak ada huruf
setelah posisi 1,
1 a 0
yang seharusnya
berada sebelum a.
Ada 1 huruf
setelah posisi 2,
2 c 1 yang seharusnya
berada sebelum c,
yaitu b.
Ada 2 huruf
setelah posisi 3,
3 f 2 yang seharusnya
berada sebelum f,
yaitu e, dan b.
Ada 2 huruf
setelah posisi 4,
4 g 2 yang seharusnya
berada sebelum g,
yaitu e, dan b.
5 e 1 Ada 1 huruf
setelah posisi 5,
yang seharusnya
berada sebelum g,
yaitu b.
Tidak ada huruf
6 b 0
setelah b.
Maka barisan bilangan inversi dari dacfgeb adalah 3, 0, 1, 2, 2, 1, 0.
Faktoradik
Barisan bilangan inversi dapat dimengerti sebagai sebuah sistem bilangan, yang setiap digitnya
memiliki sifat:
dan
Sistem bilangan ini disebut sebagai faktoradik. Masing-masing faktoradik dapat diubah maupun
dibentuk dari bilangan desimal. Ini berguna untuk dapat menghasilkan permutasi ke-k dari
sebuah untai.
Membangkitkan Permutasi
Permasalahan umum yang terdapat seputar membangkitkan permutasi adalah:
Diberikan sebuah untai S, tentukan:
Semua permutasi dari S
Semua permutasi n-elemen dari S
Permutasi berikutnya setelah S
Permutasi ke-k dari s sesuai urutan leksikografik (atau aturan lainnya)
Jenis-jenis Permutasi Lainnya
Permutasi-k dari n benda
Terkadang kita hanya ingin menyusun ulang sejumlah elemen saja, tidak semuanya. Permutasi ini
disebut permutasi-k dari n benda. Pada contoh untai abcd, maka permutasi-2 dari abcd (yang
semuanya ada 4 unsur) adalah sebanyak 12:
ab ac ad
ba bc bd
ca cb cd
da db dc
Sedangkan permutasi-3 dari untai yang sama adalah sebanyak 24:
abc abd acb acd adb adc
bac bca bad bda bcd bdc
cab cba cad cda cbd cdb
dab dba dac dca dbc dcb
Banyaknya kemungkinan permutasi seperti ini adalah
Lebih umum lagi, jika panjang untai adalah n, mengandung m macam unsur yang masing-masing
adalah sebanyak k1, k2, ..., km, maka:
atau
Dalam permutasi biasa, misalnya abcd, setiap unsur hanya muncul satu kali, sehingga
Unsur yang identik tersebut tidak perlu benar-benar identik, tetapi bisa merupakan unsur yang
berbeda, tetapi ada kualitas tertentu yang kita anggap sama dari kedua unsur tersebut. Sebagai
contoh, huruf A dan huruf a bisa dianggap identik untuk keperluan tertentu.
Permutasi siklis
Permutasi siklis menganggap elemen disusun secara melingkar.
h a
g b
f c
e d
Pada susunan di atas, kita dapat membaca untai tersebut sebagai salah satu dari untai-untai
berikut:
abcdefgh
bcdefgha
cdefghab
defghabc
efghabcd
fghabcde
ghabcdef
habcdefg
Cara membaca untai abcdefgh dalam susunan melingkar tersebut bermacam-macam, maka setiap
macam cara kita anggap identik satu sama lain. Permutasi siklis dapat dihitung dengan
menganggap bahwa satu elemen harus ditulis sebagai awal untai.
a bcdefgh
--------
^ bagian yang dipermutasikan
Dengan menganggap panjang untai (atau banyaknya elemen) adalah n, dan karena elemen awal
tidak boleh diubah-ubah posisinya, maka banyaknya elemen yang dapat berubah-ubah posisinya
adalah n-1. Dengan demikian kita cukup mempermutasikan elemen yang dapat berubah-ubah
posisi saja, yaitu sebanyak (n− 1)!.
KOMBINASI
Istilah kombinasidalam matematika kombinatorik berarti himpunan objek yang tidak
mementingkan urutan. Kombinasi berbeda dengan permutasi yang mementingkan urutan objek.
Definisi
Kombinasi C dari sebuah himpunan S adalah himpunan bagian dari S.
Sebagai contoh, misalkan terdapat suatu kumpulan buah: apel, jeruk, mangga, pisang. Maka {apel,
jeruk} dan {jeruk, mangga, pisang} adalah merupakan kombinasi dari kumpulan tersebut. Seluruh
himpunan bagian yang mungkin dibentuk dari kumpulan buah tersebut adalah:
tidak ada buah apa pun
satu buah:
apel
jeruk
mangga
pisang
dua buah:
apel, jeruk
apel, mangga
apel, pisang
jeruk, mangga
jeruk, pisang
mangga, pisang
tiga buah:
apel, jeruk, mangga
apel, jeruk, pisang
apel, mangga, pisang
jeruk, mangga, pisang
empat buah:
apel, jeruk, mangga, pisang
Kombinasi r dari sebuah himpunan S, berarti dari himpunan S diambil elemen sebanyak r untuk
dijadikan sebuah himpunan baru. Dalam hal kumpulan buah di atas, himpunan {apel, jeruk,
pisang} adalah sebuah kombinasi 3 dari S, sedangkan {jeruk, pisang} adalah sebuah kombinasi 2
dari S.
Banyaknya kombinasi r dari sebuah himpunan berisi n elemen dapat dihitung tanpa harus
memperhatikan isi dari himpunan tersebut. Besarnya dinyatakan dengan fungsi:
Aturan seperti ini dapat digeneralisasikan sehingga untuk setiap n unsur yang
dikombinasikan r unsur, berlaku:
Karena untai 1110 memiliki 4 unsur, tetapi ada 3 unsur identik, yaitu 1. Maka total permutasinya
adalah 4! dibagi dengan 3!. Kombinasi r dari n unsur, sesuai dengan pengertian itu, selalu setara
dengan permutasi yang terdiri dari r angka 1 dan n - rangka 0. Maka permutasinya menjadi:
1.
2.
3.
4.
Jika diteruskan, daftar koefisien ini akan membentuk susunan yang disebut sebagai Segitiga
Pascal.
1
1 1
1 2 1
1 3 3 1
1 4 6 4 1
1 5 10 10 5 1
1 6 15 20 15 6 1
1 7 21 35 35 21 7 1
1 8 28 56 70 56 28 8 1
Program aplikasi menggunakan Delphi