Anda di halaman 1dari 21

HIPERBOLA

TUJUAN KHUSUS :
1. Mahasiswa dapat memahami pengertian Hiperbola.
2. Mahasiswa dapat memahami asal terbentuknya Hiperbola.
3. Mahasiswa dapat membedakan persamaan Hiperbola yang berpusat di (0,0) dan
(p,q).
4. Mahasiswa dapat menentukan persamaan Hiperbola jika diketahui unsur-unsur
hiperbola.
5. Mahasiswa dapat menentukan persamaan garis singgung hiperbola.
6. Mahasiswa dapat menentukan kedudukan garis terhadap hiperbola.

A. Pengertian Hiperbola

Hiperbola adalah himpunan titik-titik di dalam sebuah bidang yang selisih


jaraknya terhadap dua titik tertentu pada bidang itu adalah tetap.
B. Persamaan Hiperbola dengan Pusat di O ( 0,0 )

Perhatikan Gambar, yakni sebuah hiperbola yang ber[usat di O (0,0).


Jika kita menentukan dua
Y
g’ g titik tertentu, yang
P(x,y) dinamakan fokus, di F1 (-
c,0) dan F2 (c,0) dan jika
B
konstanta tersebut sama
A’ A
X
F1(-c,0) (-a,0) 0 (a,0) F2(c,0) dengan 2a, maka sebuah
B’ titik P (x,y) terletak pada
hiperbola itu jika dan
hanya jika :
Karena c > 0, maka c2> a2, sehingga c2 – a2> 0. Misalkan kita tentukan

sehingga persamaan menjadi :

Persamaan di atas adalah persamaan hiperbola.

Sifat-sifat hiperbola :
1. Perpotongan antara sumbu koordinat dengan hiperbola disebut puncak.
Koordinat-koordinat puncak adalah (-a,0) dan (a,0).
2. Ruas garis yang menghubungkan kedu fokus di sebut sumbu mayor. Pada
gambar sumbu mayornya adalah AA’ yang panjangnya 2a.
3. Ruas garis yang melalui titik pusat hiperbola dan memotong tegak lurus
sumbu mayor di sebut sumbu minor. Pada gambar sumbu minornya adalah
BB’ yang panjangnya 2b.
4. Sumbu simetri adalah sumbu X dan sumbu Y. Sumbu simetri yang melalui F1
dan F2 disebut sumbu utama atau sumbu nyata. Sedangkan sumbu simetri
yang melalui titik tengah F1 dan F2 serta tegak lurus sumbu mayor disebut
sumbu sekawan atau sumbu imajiner.
b b
y= x dan y =− x
5. Persamaan hiperbola di atas mempunyai asimtot : a a
Pada hiperbola terdapat dua buah garis yang membatasi kurva
sedemikian sehinggakurva tidak memotong garis tersebut. Persamaan garis
tersebut dinamakan persamaan asimtot dan dapat diperoleh dari proses
berikut ini.
b2x2 – a2y2 = a2b2
b2x2 – a2b2 = a2y2
2 2 2
b ( x −a )
= y2
a2

b2 a2 a2
a 2 ( )
1− 2 = y 2
x

y 2 b2 a2
=
x 2 a2( )
1−
x2

a2
y
x

b
a√( ) 1−
x2
a2
x →∞ , maka
untuk b 2 mendekati 0 sehingga
y b b
=± ⇔ y=± x
x a a
Perhatikan gambar :
Terlihat bahwa garis tersebut membatasi b Y
y = x
a b
daerah grafik darimasing-masing cabang y=
a
x

hiperbola.
A’ A
X
0

6. Panjang latus rectum hiperbola adalah :


2b 2
L= a
Besarnya Eksentrisitashiperbola adalah :

c √ a2 +b 2
e= = , e>1
a a
Persamaan garis direktriks hiperbola adalah :
2
a a
x= x=
g’ : e atau g’ : c
2
a a
x=− x=−
g’’ : e atau g’’ : c

Contoh soal :

Diketahui persamaan hiperbola 4x2 – 9y2 = 36. Tentukanlah :


a. Koordinat pusat e. Persamaan garis asimtot
b. Koordinat titik puncak f. Panjang latus rectum
c. Koordinat titik focus g. eksentrisitas
d. Persamaan garis direktriks h. sketsa grafiknya
Penyelesaian:
x2 y 2
⇔ − =1
4x2 – 9y2 = 36 9 4
a2 = 9  a  3
b2 = 4 ⇔b=2
a. koordinat titik pusatnya adalah ( 0,0 )
b. koordinat titik puncaknya (a,0) dan (-a,0) adalah (3,0) dan (-3,0)

c. c=√ a 2 +b2 =√ 9+4=√13

koordinat titik fokusnya F1 ( -c,0) dan F2 (c,0) adalah F1 (- √ 13 ,0) dan F2

( √ 13 ,0)
d. Persamaan garis direktriksnya adalah
a2 9 9 a2 9
x= √13 x=− √13
c = √13 = 13 dan c = - 13
e. persamaan garis asimtotnya adalah
b 2 b 2
y= x = x dan y=− x =− x
a 3 a 3
f. panjang latus rectum :
2
2b 2.4 8
=
L= a = 3 3
c √13
e= =
g. nilai eksentrisitas : a 3

h. sketsa grafiknya adalah :

-3 -2 -1 0 1 2 3 x

Hiperbola dengan pusat di O (0,0) yang lain diperlihatkan di dalam gambar


berikut: y = - (a/b)x y y = (a/b)x

F2 (0,c)
A(0,a) g1
0 x
A’ (0,a) g2
F1(0.-c)
Koordinat titik fokusnya F1 (0,-c) dan F2 (0,c).
Koordinat titik puncaknya A (0,a) dan A’ (0,-a)
Hiperbola ini mempunyai persamaan :
y2 x2
− =1
a 2 b2
Sifat-sifat hiperbola ini adalah :
1. Sumbu nyatanya adalah sumbu Y, sedangkan sumbu kawannya adalah sumbu
X.
a a
y= x dan y=− x
2. Persamaan garis asimtotnya b b

a2 a2
x= x=−
3. Persamaan garis direktriksnya adalah c dan c

Contoh soal :

Diketahui hiperbola dengan persamaan


Tentukan:
Koordinat titik puncak, koordinat titik ujung sumbu minor, dan koordinat fokus.
Nilai eksentrisitas,persamaan direktris,persamaan asimtot.
Panjang latus rectum dan grafiknya.
Penyelesaian :

Koordinat titik puncak

Koordinat titik ujung sumbu minor


Koordinat fokus
Nilai eksentrisitas

Persamaan direktris

Persamaan asimtot

Panjang latus rectum

C. Persamaan Hiperbola yang Berpusat di M ( p,q )


Perhatikan gambar berikut yaitu sebuah hiperbola dengan pusat (p,q).

y sumbu sekawan
g h

F2 A’ (p,q) A F1 sumbu utama

0 e

Pada Gambar diperlihatkan hiperbola yang berpusat di M (p,q), sumbu


utama sejajar dengan sumbu X,panjang sumbu mayor 2a, dan panjang sumbu
minor 2b.Dengan menggunakan devinisi hiperbola,dapat ditunjukkan bahwa
persamaan hiperbola itu adalah:
( x− p)2 ( y−q )2
2
− 2
=1
a b
Hiperbola ini mempunyai sifat :
a. Koordinat titik puncaknya adalah A(p+a, q) dan A’ (p-a, q),koordinat titik
ujung sumbu minor adalah B (p, q-b) dan B’ (p, q+b).
c. Koordinat titik fokus di F1 (p-c, q) dan F2 (p+c, q).
c
e=
d. Nilai eksentrisistas a
a a
x= p+ x= p−
e. Persamaan direktriks adalah e dan e
b b
y= ( x −p )+ q y=− ( x−p ) +q
f. Persamaan asimtot adalah a dan a

2 b2
=
g. Panjang latus rectum : L a

Hiperbola dengan pusat di (p,q) yang lain diperlihatkan dalam gambar berikut :
y

F2
A

A’
F1
0 g x

Hiperbola ini berpusat di M (p,q), sumbu utama sejajar dengan sumbu Y,


panjang sumbu mayor 2a, dan panjang sumbu minor 2b. Dengan menggunakan
definisi hiperbola, dapat ditunjukkan bahwa persamaan hiperbola itu adalah :
2 2
( y−q ) (x −p )
− =1
a2 b2
Hiperbola ini mempunyai sifat :
a.Persamaan sumbu utama dan sumbu nyata adalah x= p sedangkan persamaan
sumbu sekawan atau sumbu imajiner adalah y= q.
b. Koordinat titik puncak adalah A(p, q+a) dan A’ (p, q-a),koordinat titik ujung
sumbu minor adalah B1(p-b, q) dan B’ (p, q+c).
c. Koordinat titik fokus di F1 (p, q-c) dan F2 (p, q+c).
c
e=
d. Nilai eksentrisistas a
a a
y=q− y=q +
e.Persamaan direktris adalah e dan e
a a
y= ( x −p )+ q y=− ( x−p ) +q
f. Persamaan asimtot adalah b dan b
g. Panjang latus rectum

D. Bentuk Umum Persamaan Hiperbola

Jika bentuk baku dari suatu persamaan hiperbola dijabarkan ,maka kita akan
memperoleh bentuk umum persamaan hiperbola.
Sebagai contoh:
2 2
( x− p) ( y−q )
− =1
a2 b2
⇔ b2( x-p )2 – a2 ( y-q )2 = a2b2
⇔ b2( x2 - 2px + p2 ) - a2 (y2 – 2qy + k2 ) = a2b2
⇔ b2x2 - 2b2px + b2p2 - a2y2 + 2a2qy - a2q2 - a2q2 - a2b2 = 0
⇔ b2x2 - a2y2 - 2b2px + 2a2qy + (b2p2 - a2q2 - a2b2 ) = 0

Dengan menetapkan b2 = A, a2 = B, -2b2p = C, 2a2q = D, dan ( b2p2 – a2q2 - a2b2) =


E, maka bentuk persamaan yang terakhir itu dapat dituliskan menjadi :
Ax2- By2 + Cx + Dy + E = 0
Dengan A, B, C, D dan E merupakan bilangan-bilangan real (A ¿ 0, B ¿ 0,
A ¿ B). Persamaan ini disebut bentuk umum persamaan hiperbola.

Contoh:
( x−2)2 ( y+1)2
− =1
Diketahui hiperbola dengan persamaan 16 9
Tentukanlah :
a. Koordinat titik pusat, koordinat titik puncak, koordinat titik ujung sumbu
minor, dan koordinat focus.
b. Persamaan sumbu utama, persamaan sumbu sekawan, panjang sumbu mayor,
dan panjang sumbu minor.
c. Persamaan garis asimtot, nilai eksentrisitas, dan persamaan garis direktris.
d. Panjang latus rectum.
e. Gambarkansketsa hiperbola tersebut.

Penyelesaian :
( x−2)2 ( y +1)2
− =1
16 9 merupakan hiperbola horizontal
p = 2, q = -1, a2 = 16 ⇒ a = 4 dan b2 = 9 ⇒ b=3.
c2=a2+b2,didapat:
c2=16+9=25 ⇒ c=5
a. Koordinat titik pusatnya di M( 2, -1 )
Koordinat titik puncak di ( 2 ± 4, -1 ) ⇒ A (6, -1 ) dan A’ ( -2, -1 ).
Koordinat titik ujung sumbu minor ( 2, -1 ± 3 ) ⇒ B(2, -4 ) dan B’ ( 2,
2 ).
Koordinat fokus ( 2 ± 5, -1 ) ⇒ F1 ( -3, -1 ) dan F2( 7, -1 )
b. Persamaan sumbu utama atau sumbu nyata adalah y = -1 dan persamaan
sumbu sekawan atau sumbu imajiner adalah x = 2. Panjang sumbu mayor =
2a = 2 (4) = 8 dan panjang sumbu minor = 2b = 2(3) = 6.
b
c. persamaan asimtotnya : y - q = ± a (x–h) ⇒ (y+1)= ±

3
( x−2 )
4

3 3
− ( x−2 ( x−2 )
l1 ¿ y +1= 4 ) dan l2 ¿ y +1= 4
⇒ l1 ¿4 y +4=−3 x+6 dan l2 ¿ 4 y +4=3 x−6
⇒ l1 ¿3 x+4 y−2=0 dan l2 ¿3 x−4 y −10=0
c 5 1
= = =1
Nilai eksentrisitas e a 4 4
a
Persamaan direktriksnya : x = p ± e
4 16 46
x=2+ =2+ =
5 5 5 16 6
x=2− =−
4 dan 5 5

2 b2 2(9 ) 9
= = =
d. Panjang latus rectum a 4 2
Dengan menggunakan hasil-hasil di atas, sketsa hiperbola

( x−2)2 ( y+1)2
− =1
16 9

Diperlihatkan pada gambar berikut :


-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
F1 A’ -1 P A F2

E. Perpotongan Antara Garis dengan Hiperbola

Pandang hiperbola dengan persamaan :


x2 y2
− =1
a2 b2
dan garis h dengan persamaan y = mx + n
Bila persamaan hiperbola tersebut di substitusikan ke dalam persamaan garis,
diperoleh :
2
x 2 ( mx+n )
− =1
a2 b2
2
x 2 ( mx+n )
− =1
a2 b2
b2x2 - a2 ( mx + n )2 = a2b2
b2x2 - a2 ( m2x2 + 2mnx + n2 ) - a2b2 = 0
( b2- a2m ) x2 - 2a2mnx - a2 ( n2 + b2 ) = 0
Persamaan yang terakhir merupakan persamaan kuadrat dalam x. Diskriminan
dari persamaan ini adalah :
D = (-2a2 mn)2 - 4( b2 - a2m2 ) – (-a2(n2+b2))
D = 4a4m2n2 + 4a2 ( b2n2+ b4- a2m2n2 - a2b2m2 )
D = 4a2b2 ( n2 + b2 - a2m2 )
Kedudukan garis h terhadap hiperbol ditentukan oleh nilai D di atas, sehingga
ada tiga kemungkinan hubungan antara garis h dengan hiperbol, seperti
diperlihatkan dalam gambar :

Y y y
H h h

0 x 0 x 0
x

Gambar (a) menunjukkan bahwa garis h tidak memotong maupun menyinggung


hiperbol. Hal ini terjadi bila D < 0.
Gambar (b) menunjukkan bahwa garis h menyinggung hiperbol. Hal ini terjadi
bila D = 0.
Gambar (c) menunjukkan bahwa garis h memotong hiperbol di dua titik yang
berbeda. Hal ini terjadi bila D > 0.

Contoh:
a). Tentukan nilai a, supaya garis 4x + y + a = 0 menyinggung hiperbola

x2 y2
− =1
12 48 !
b). Tentukan pula koordinat titik singgungnya !
Penyelesaian :
a) 4x + y + a = 0 → y = -4x - a,Subtitusikan y = -4x - a ke persamaan
hiperbola,didapat:

2
x 2 (−4 x−a )
− =1
12 48
⇔ 4x2 - (16x2 + 8ax + a2 ) = 48
⇔ 12x2 + 8ax + ( a2 + 48 ) = 0

Nilai diskriminan :
D = (8a)2 – 4(12) (a2 + 48 )
⇔ D = 64a2 – 48a2 - 2304
⇔ D = 16a2 –2304
Supaya garis menyinggung hiperbola, maka nilai diskriminan D = 0
16a2 - 2304 = 0
⇔ a2 -144 = 0
⇔ (a + 12 ) ( a – 12 ) = 0
⇔ a = -12 atau a = 12
2 2
x y
− =1
Jadi,supaya garis 4x + y +a = 0 menyinggung hiperbola 12 48 untuk
nilai a = -12 atau a = 12.

b) Untuk a = -12, substitusi ke 12x2 + 8ax +(a2+48)=0, didapat

12x2 - 96x + (144 + 48) =0


⇔ x2 – 8x + 16 = 0
⇔ (x-4)2 = 0
⇔ x=4

Subtitusi a = -12 dan x = 4 ke garis y = -4x – a, didapat y = -4 (4) – ( -12) =


-4 ⇒ titik singgung (4,-4)
Untuk a = 12, subtitusi ke 12x2 + 8ax + (a2 + 48 ) = 0, di dapat
12x2 +96x +(144 + 48 ) = 0
⇔ x2 + 8x + 16 = 0
⇔ ( x + 4 )2 = 0
⇔ x = -4

Subtitusi a = 12 dan x = -4 ke garis y = -4x-4, di dapat


y = -4(-4) – 12 = 4 ⇒ titik singgung (-4, 4 )
Jadi, koordinat titik-titik singgungnya adalah ( 4,-4 ) dan (-4, 4 )
F. Persamaan Garis Singgung dengan Gradien m pada Hiperbola

Jika garis h menyinggung hiperbola, maka diskriminan D = 0, sehingga :


4a2b2 ( n2 + b2 – a2m2 ) = 0
n2 + b2 – a2m2 = 0
n2 = a2m2 – b2

n= ±√ a2 m2 −b2
2 2
x y
2
− 2 =1
Jadi, persamaan garis singgung dengan gradien m pada hiperbola a b

didefinisikan dengan persamaan y=mx±√ a2 m2 −b 2 .


Contoh :
Tentukan persamaan garis singgung dengan gradien 1 pada hiperbol

x2 y2
− =1
100 64 ?
Penyelesaian :
x2 y2
− =1
100 64 , maka a2 = 100, b2 = 64
Gradien m = 1
Persamaan garis singgungnya adalah :

y=mx±√ a2 m2 −b 2
y=x± √100.1−64
y=x± √36
y=x±6
G. Persamaan Garis Singgung Melalui Sebuah Titik pada
Hiperbola

Gambar di bawah adalah sebuah garis h yang menyinggung hiperbola

2 2
x y
2
− 2 =1
a b di titik P (x1, y1 ).

y
h

0 P(x1,y1) x

Garis h melalui titik (x1, y1 ) sehingga persamaan garis h adalah ;


y – y1 = m ( x – x1 )
dy
m= ](x , y )
Kita mengetahui bahwa dx 1 1

Diferensialkan persamaan hiperbola sebagai berikut :

x2 y2
d ( ) − =d (1)
a2 b 2

x2 y2
a ( ) ( )
d 2 −d 2 =0
b
2x 2y
2
dx− 2 dy=0
a b
2y 2x
2
dy= 2 dx
b a

dy 2 x b2
=
dx a2 2 y
2
dy b x
=
dx a 2 y x
2
y
2

2
− 2 =1
Sehingga gradien garis singgung pada hiperbol a b di titik (x1, y1 )

b2 x 1
m=
adalah : a2 y 1

H. Garis Singgung Melalui Suatu Titik di Luar Hiperbola

Persamaan garis singgung yang ditarik melalui titik P(x 1 , y1) di luar
hiperbola, dapat ditentukan dengan menggunakan langkah-langkah yang sama
seperti persamaan garis singgung yang ditarik di titik P(x 1, y1) di luar lingkaran,
di luar elips. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut:
Contoh:
x2 y2
− =1
Titik P(1,4) terletak di luar hiperbola 12 3 . Tentukan persamaan-
persamaan garis singgung yang dapat ditarik melalui titik P(1,4) ke hiperbola

x2 y2
− =1
12 3 !
Sebutlah titik-titik singgungnya itu adalah A dan B. tentukanlah koordinat titik
A dan B !
Tentukan persamaan garis AB!
Jawab:
Misalkan garis yang melalui titik P(1,4) mempunyai gradien m, persamaannya
adalah
y - 4 = m (x – 1)  y = mx – m + 4

x2 y2
− =1
Subtitusi y = mx – m + 4 ke persamaan hiperbola 12 3 , didapat
2
x 2 ( mx−m+ 4 )
− =1
12 3
⇔ x 2 −4 ( m2 x 2 + m2 +16−2 m2 x +8 mx−8 m )−12=0
⇔ ( 1−4 m2 ) x 2 −4 (−2 m2 +8 m ) x−4 ( m2 −8 m+19 ) =0
Nilai diskriminan :

D=( −4 ( −2m2 + 8 m) x−4 ( m2 −8 m ) +19 )


⇔ D=−176 m2 −128 m+304

Karena garis menyinggung hiperbola haruslah D = 0, didapat:


−176 m2−128 m+304=0
⇔ ( 11m+19 ) ( m−1 )=0
19
⇔m=− atau m=1
11
Subtitusi nilai-nilai m ke persamaan y = mx – m + 4
19

Untuk m = 11 , didapat untuk m = 1 , didapat
19 19 y=x−1+4
y=− x+ +4
11 11 ⇔ y=x +3
⇔11 y=−19 x +63 ⇔ x− y +3=0
19 x +11 y−63=0
Jadi, persamaan-persamaan garis singgung yang ditarik melalui titik P(1,4) ke

x2 y2
− =1
hiperbola 12 3 adalah 19x + 11y – 63 = 0 dan x – y + 3 = 0. Kedua
garis singgung tersebut diperlihatkan pada gambar berikut:
19

Subtitusi m = 11 ke persamaan

( 1−4 m2 ) x 2−4 ( −2m2+8 m) x−4 ( m2−8 m+19 )=0 , didapat:

19 2 19 2 19 19 19
{ ( ) } { ( ) ( )} {( ) ( ) }
1 −4 − − 4 −2 − +8 − x−4 − −8 − +19 =0
11 11 11 11 11
1444 2 732 152 361 152
(
⇔ 1−
21 ) ( x −4 − −
121 121 ) (
x+4 + +19 =0
121 11 )
9576 17328
⇔1323 x 2 + x− =0 , kedua ruas dikalikan dengan −121
121 121
2
⇔ 441 x −3192 x+5776=0, kedua garis dibagi dengan 3
2
⇔ ( 21 x−76 ) =0
76
⇔ x=
21

76
Untuk x = 21 didapat;
1 76 1 1444 3323 1 121 11
y=
11 { ( ) } (
−19
21
+ 63 = −
11 21
+
21
= −
11 21
=−
21 ) ( )
Koordinat titik
A (7621 ,−1121 )
Suibtitusi m = 1 ke persamaan
( 1−4 m2 ) x 2 −4 ( −2m2 + 8 m) x−4 ( m2 −8 m+ 19 )=0 maka akan didapat:
( 1−4 ( 1 )2) x 2−4 (−2 ( 1 )2 +8 ( 1 ) ) x−4 ( ( 1 )2−8 (1 ) +19 ) =0
⇔−3 x2 −24 x −48=0
2
⇔ x +8 x+16=0
⇔ ( x+4 )2 =0
⇔ x=−4
Untuk x = -4, didapat :
y = x + 3 = (-4) + 4 = -1
koordinat titik B(-4,-1).

Jadi koordinat titik-titik singgungnya adalah


A (7621 ,−1121 ) dan B(-4,-1)

Dengan menggunakan rumus persamaan garis melalui dua titik


A (7621 ,−1121 )
dan B(-4,-1) , persamaan garis AB adalah:
y +1 x +4
=
11 76
−1+ −4−
21 21
y +1 x +4
⇔ =
10 16

21
⇔16 y +16=x+4
⇔ x−16 y−12=0
Jadi, persamaan garis AB adalah x – 16y – 12 = 0

Soal-soal Hiperbola
1. Tentukan persamaan hiperbola yang puncaknya (0,3) dan (0,-3) serta
fokusnya (0,5) dan (0,-5) ?
2. Perhatikan hiperbola dengan persamaan 9x2 – 16y2 – 18x – 64y – 199 = 0.
Tentukan koordinat titik pusat, puncak, fokus, panjang sumbu mayor dan
minor, persamaan asimtot?
x2 y2
− =1
3. Tentukan persamaan garis singgung hiperbola 3 2 melalui titik (3

√3 ,4)?
x2 y2
− =1
4. Tentukan persamaan garis singgung hiperbola 9 4 yang bergradien
–4?
5. Tentukan persamaan garis singgung hiperbola x2 – 4y2 = 12 melalui titik
(1,4) ?
x2 y2
− =1
6. Tunjukkan bahwa titik P ( 2 √6 ,2 ) terletak pada hiperbola 16 8 .
Kemudian tentukan persamaan garis singgung hiperbola itu yang
melalui titik P?
x2 y2
− =1
7. Tunjukkan bahwa titik P (0,0) terletak di luar hiperbola 9 4 .
Tentukan persamaan garis singgung pada hiperbola tersebut yang melalui titik
P?

Anda mungkin juga menyukai