Anda di halaman 1dari 13

1

BAB l

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut ahli sejarah, Heroditus (450 M) menyatakan bahwa
geometri berasal dari Mesir. llmu geometri lahir dari tradisi pengukuran
tanah di tepi sungai Nil. Pengukuran tanah senantiasa dilakukan sebagai
akibat banjir yang sering terjadi. Sebuah manuskrip tua orang Mesir
berlajuk Papyrus Rhind yang ditulis oleh Ahmes 200 SM (saat ini disimpan
di musium London lnggris) menginformasikan tentang aturan-aturan dan
rumus-rumus unmk mencari luas ladang dan isi gudang gandum yang
digunakan waktu itu. Orang mesir juga telah mengetahui bahwa bentuk Al-
jabar ax + b = 0 seem geometri dapat dinyatakan sebagai garis lurus.
Demikian pula dengan bentuk-bentuk pangkat dua. telah mampu mereka
wujudkan sebagai bentuk-bemuk seperti ellips. parabola. dan hiperbola.

Pada awal abad ke-I7 terdapat dua perkembangan penting dalam


geometri. Perkembangan geometri yang pertama dan yang terpenting,
adalah penciptaan geometri analitik. atau geometri dengan koordinat dan
persamaan. Oleh Rene Descartes ( l596-l650) dan Pierre de Fennat (l601-
l665). lni adalah awal yang di perlukan untuk perkembangan kalkulus.
Perkembangan geometrik kedua adalah penyelidikan sistematik dari
geometri projektif oleh Girard Desargues (l59l 1661). Di akhir abad ke-I7,
Isaac Newton dan Gottried Wilhelm van Leibniz secara mandiri dan hampir
bersamaan mengembangkan kalkulus ke dalam apa yang sekarang disebut
analisis. Hal ini tidak dianggap cabang dari geometri tetapi berlaku di
geometri.

B. Rumuun Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan geometri analitik?
2. Bagaimana sejarah perkembangan kalkulus?
3. Bagaimana hubungan dengan konsep-konsep yang berkaitan?
2

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan geometri analitlk.
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan kalkulus.
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Geometri Analitik


Menurut J.Sitorus (1990:210) mengatakan bahwa Geometri Analitik ini
ialah menghasilkan ruang ilmu ukur dan ruang angka. Penggambaran secara
grafis dari fungsi-fungsi suatu perubah, menghasilkan tempat kedudukan
(himpunan titik) yang menentukan kurva-kurva.

Terdapat perbedaan pendapat tentang siapa yang menemukan geometri


analitik. Tidak diketahui dengnn jelas siapa penemu geometri analitik. Kita tahu
bahwa Yunani Kuno menemukan berbagai hal tentang aljabar geometri, dan
dikenal banyak orang tentang koordinat yang digunakan di jaman kuno oleh
orang Mesir dan Romawi dalam pembuatan peta. Dan orang-orang Yunani
mempunyai andil besar dalam geometri khususnya persamaan geometri.
Persamaan kurva Cartesius, merupakan pendapat asli dari Menaechmus.

Pada abad l4 Nicole Oresme melahirkan dalil-dalil dengan cara


pembualatan gratik kurva variabel bebas (latitudo) yang berbeda dengan graflk
kurva variabel tidak bebas (longitude). Semua ini masih jauh dari apa yang
sebenamya kita pikirkan tentang geometri analitik, dan mungkin memang benar
bahwa kontribusi konstanta telah ditemukan Descartes dan Fermat pada abad
ke l7 sebagai suatu hal penting dalam geometri analitik.

Pada awal abad ke-17 terdapat dua perkembangan penting dalam


geometri. Perkembangan geometri yang pertama dan yang terpenting, adalah
penciptaan geometri analitik, atau geometri dengan koordinat dan persamaan,
oleh Rene Descartes (1596-1650) dan Pierre de Fermat (1601-1665). lni adalah
awal yang di perluukan untuk perkembangan kalkulus. Perkembangan geometri
kedua adalah penyelidikan sistematik dari geometri projektif oleh Girard
Desargues (l59l l661). Geometri projektif adalah penyelidlkan geometri tanpa
ukuran, cuma dengan menyelidiki bagaimana poin selari dengan satu sama Iain.
4

B. Para Penemu Geometri Analitik


1. Rene Descartes (1596-1650)
Matemaukawan Rene Descartes. yang lahir di sebuah Desa La Haye
Prancis 1596, adalah orang yang memiliki ketertarikan pada bidang
geometri analitik. Terobosan baru pada penemuan karya matematika dalam
bidang analitik geometri yang dipelopori oleh Descartes. Pemikiran
Descartes mengenai geometri analitik dituaangkan dalam tulisanya yang
berjudul “La Géométrie”. Karyanya yaitu koardinat kartesius. Uraian
geometri pada bagian pertama dari karya ini diuraikan mengenai aljabar
geometri sebagai pengembangan dari aljabar geometri gerik purbakala. Saal
Beliau mempelajari bentuk-bentuk dengnn menggunakan sumbu-sumbu.
Descartes mcnemukan hasil mcngejutkan. diketahui bahwa semua bentuk
mempunyai kategori persamaan umum. seperti halnya garis lurus.
Menemukan suatu titk memenuhi relasi x dan y.

Pada suatu sumbu dilukiskan x. mengapit sudut tenentu dengan


sumbu yang dilukiskan y. maka terbentuk (x.y). Untuk menangani garis-
garis dan bentuk-bentuk ruang diperlukan sebuah grafik untuk
menggambarkannya. Grafik dibuat dengan menyilangkan garis horizontal
diberi nama sumbu x. dengnn garis vertikal diberi nama sumbu y. Dimana
persilangan itu terjadi pada titk nol [0]. Pada sumbu x sisi kanan adalah
positf sedang sisi kiri negatif. Begitu pula, bagi sumbu y di sisi atas adalah
positif dan sedang di sisi bawah negatif. Bentuk-bentuk atau garis-garis
dapat digambar pada grafik sesuai dengan posisinya yang ditandai dengan
angka-angka. Sebagai contoh, sebuah titik dapat digambarknn oleh dua
angka, satu menunjukkan jarak pada sumbu x dan lainnya menunjukkan
jarak pada sumbu y.

Misal: titik P dihadirkan dengan dua angka 3 dan 2 menunjuk 3


satuan ukuran pada sumbu x dan 2 satuan ukuran pada sumbu y dan ditulis
dengan notasi titik P (2.3). Notasi positif karena berada di kuadran l. Pada
kuadran 2, maka titk pada sumbu x bertanda negatif dan titik pada sumbu Y
positf seperti pada contoh (-2,3). Pads kuadran 3, titik-titik pada sumbu X
maupun sumbu Y, sama-sama negatif seperti contoh (-l.-2). Untuk kuadran
5

4. titik pada sumbu X positif sedang titik pada sumbu Y bertanda negatif
seperti (2.-3). Untuk lebih jelasnya Anda bisa melihat gambar di bawah ini.

Gambar2.1
Contoh diagram cartesius

Saat Beliau mempelajari bentuk-bentuk dengan menggunakan


sumbu-sumbu, Descartes menemukan hasil mengejutkan. Diketahui bahwa
semua bentuk memunyai kategori persamaan umum, seperti halnya garis
lurus. Menggambar theorem Pythagoras, pada sebuah lingkaran dengan
pusat pada titik (0.0) dengan x dan y masing-masing menunjuk jarak dari
titik pusat dan r adalah jari-jari lingkaran, diperoleh 𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑟 2 .

Menurut J. Sitorus (1999:211) mengatakan bahwa Felix Klein


menyusun geometrinya menggunakan logika sebagai pemikirannya.
Demikian pula Hilbert dalam Grundlagen der Geometrie menekankan aspek
logika dalam geometri itu.
6

Gambar. 2.1
Rumus di atas merupakan fungsi lingkaran.
Ide dasar sislem ini dikembangkan pada tahun 1637 dalam dua
tulisan karya Descartes. Pada bagian kedua dari tulisannya “Discourse on
Method", ia memperkenalkan ide barn untuk menggambarkan posisi titik
atau obyek pada sebuah permukaan, dengan menggunakan dua sumbu yang
bertegak lurus antara satu dengan yang lain. Dalam tulisannya, "La
Géométrie", ia memperdalam konsep-konsep yang telah dikembangkannya.

2. Pierre de Fermat (1601I665)

Fermat lahir di Toulouse. anak dari seomng saudagar kulit. Beliau


memperoleh pendidikan di bidang hukum. dan bekerja sebagai ahli hukum
dengan penampilannya yang sederhana. Beliau dipandang sebagai ahli yang
amat teliti dalam tugasnya dan bersikap rendah hati sebagai anggota dewan
kota praja Toulouse pada usia 30 tahun. Beliau memanfaatkan waktu
luangnya belajar malematika. Bersamaan dengan saat Descartes
merumuskan dasar geometri analitik. Fermat juga mempelajari bahan
pelajaran ini. Maka Fermat dipandang sebagai jenius matematika Prancis
abad 17.

Fermat menekuni “olah raga" paling menantang pada masa itu yakni
memburu dan melakukan restorasi barang-barang peninggalan kuno.
7

Dengan dasar bahan-bahan yang diperoleh. Fermat merekonstruksi Plane


Loci dari Apollonius dan meng-updale “Koleksi Matematika”
(Mathematical Collection) dari Pappus dari Alexandria.

Pada tahun 1629. Fermat memberikan salinan karya Apollonius


yang selamat, Plane Loci, kepada salah seorang matematikawan di sana.
Tidak lama kemudian, Fermat mencetuskan karya tentang maksimal,
minimal dan tangen, di mana karya itu kemudian diberikan kepada Etienne
d‘Espagnet yang mempunyai minat sama terhadap matematika guna
dipelajari. Hasil sampingan dari upaya Fermat ini adalah suatu pertemuan.
Pada tahun 1636. Fermat mencetuskan prinsip dasar analitik geometri:

Apabila dikelahui persamaan dengan dua peubah (variabel) yang


tidak diketahui dan dapal dihitung, akan didapar locus. yang secara
gamblang menunjuklmn suatu garis, lurus atau lengkung.

Pernyataan di atas, ditulis setahun sebelum Descartes menerbitkan


Geometry, tampaknya merupkan pengembangan dari aplikasi Fermat
lerhadap analisis Viete guna mempelajari loci dari Apollonius.

Gambar2.3
Garis lengkung(titik terendah dan tertinggi)
Gambar di atas tampak seperti bukit dan lembah. Yang membedakan
hanyalah gambar tersebut terletak dalam sistem kuadran dan Descartes.
Perhatikan bahwa garis lengkung itu mempunyai maksimal (titik teninggi)
8

dan minimal (titik terendah). Disebut tertinggi dan terendah karena


dibandingkan dengan titik-titik yang terletak disebelahnya. Sekarang,
amatilah tangen masing-masing titik maksimal dan minimal yang terletak
pada sumbu t yang sejajar dengan sumbu x.

Arah tangen pada titik ekstrim (maksimal dan minimal) dari f(t)
adalah tilik nol. Apabila kita mencari titik ekstrim dari fungsi. F(t), maka
kita dapat menyelesaikan problem arah (slope) untuk kurva y = f(t). dan
tentukan bahwa arah untuk titik t, y sama dengan 0, bila arah itu
diekspresikan dengan notasi aljabar. Hal ini sangat panting guna
menemukan nilai t yang sesuai dengan titik ekstrim. Metode penemuan
Fermat pada tahun 1628-l629 tidak pemah dipublikasikan sampai sekitar
satu dekade lamanya. Penemuan ini baru diketahui karena karya tersebut
dikirim ke Descartes lewat perantaraan Mersenne.

C. Sejarah Perkembangau Kalkulus


Menurut J.Sitorus (1999:161) mengatakan bahwa pelajaran kalkulus
di sekolah lanjutan mendahulukan pokok bahasan diferensial sebagai
operasi hitung dari pengajaran pokok bahasan integral sebagai anti
diferensial. Akan tetapi sejarah penemuannya berlawanan dengan
pengajaran itu.

Sejarah perkembangan kalkulus bisa ditilik pada beberapa periode


zaman yaitu zaman kuno, zaman pertengahan. dan zaman modern.

Pada periode zaman kuno. beberapa pemikiran tentang kalkulus


integral telah muncul, tetapi tidak dikembangakan dengan baik dan
sistematis. Perhitungan volume dan luas yang merupakan fungsi utama dari
kalkulus integral bisa ditelusuri kembali pada Papirus Moskwa Mesir (c.
I800 SM) di mana orang Mesir menghitung volume piramida terpancung.
Archimedes mengembangkan pemikiran ini lebih jauh dan menciptakan
heuristik yang menyerupai kalkulus inlegral.

Pada zaman pertengahan matematikawan India, Aryabhata,


menggunakan konsep kecil takterhingga pada tahun 499 dan
9

mengekspresikan masalah astronomi dalam bentuk persamaan diferensial


dasar. Persamaan ini kemudian mengantar Bhaskara ll pada abad ke-12
untuk mengembangkan bentuk awal turunan yang mewakili perubahan yang
sangal kecil takterhingga dan menjelaskan bentuk awal dari “Teorema
Rolle‘. Sekitar tahun 1000. matematikawan lrak lbn al-Haytham (Alhazen)
menjadi omng pertama yang menurunkan rumus perhitungan hasil jumlah
pangkat empat, dan dengan menggunakan induksi matematika. dia
mengembangkan suatu metode untuk menurunkan rumus umum dari hasil
pangkat integral yang sangal penting terhadap perkembangan kalkulus
integral. Pada abad ke-12. seorang Persia Sharaf aI-Din al-Tusi menemukan
turunan dari fungsi kubik. sebuah hail yang penting dalam kalkulus
diferensial. Pada abad ke-l4. Madhava. bersama dengan matematikawan-
astrnomi dari mazhab astronomi dan matemauka Kerala, menjelaskan kasus
khusus dari.. deret Taylor, yang dituliskan dalam teks Yuktibhasa.

Pada zamnn modern. penemuan independen terjadi pada awal abad


ke-17 di Jepang oleh matematikawan seperti Seki Kowa. Di Eropa.
beberapa malematikawan seperti John Wallis dan lsaac Barrow memberikan
terobosan dalam kalkulus. James Gregory membuktikan sebuah kasus
khusus dari teorema dasar kalkulus pada tahun 1668. Leibniz dan Newton
mendorong pemikiran-pemikiran ini bersama sebagai sebuah kesatuan dan
kedua orang ilmuwan tersebut dianggap sebagai penemu kalkulus seeara
terpisah dalam waktu yang hampir bersamaan. Newton mengaplikasikan
kalkulus secara umum ke bidang fisikasementara Leibniz mengembangkan
notasi-notasi kalkulus yang banyak digunakan sekarang. Ketika Newton
dan Leibniz mempublikasikan hasil mereka untuk pertama kali. timbul
kontroversi di antara matematikawan tentang mana yang lebih pantas untuk
menerima penghargaan terhadap kerja mereka. Newton menurunkan hasil
kerjanya terlebih dahulu, tetapi Leibniz yang pertama kali
mempublikamkannya. Newton menuduh Leibniz mencuri pemikirannya
dari catatan-catatan yang tidak dipublikasikan. yang sering dipinjamkan
Newton kepada beberapa anggota dnri Royal Society. Pemeriksaan secara
terperinci menunjukkan bahwa keduanya bekerja secara terpisah. dengan
10

Leibniz memulai dari integral dan Newton dari turunan. Sekarang, baik
Newton dan Leibniz diberikan penghargaan dalam mengembangkan
kalkulus secara terpisah. Adalah Leibniz yang memberikan nama kepada
ilmu cabang matemattka ini sebagai kalkulus. sedangkan Newton
menamakannya “ The scince of fiuxions“. Sejak itu, banyak matematikawan
yang memberikan kontribusi terhadap pengembangan lebih lanjut dari
kalkulus.

Kalkulus menjadi topik yang sangat umum di SMA dan universitas


zaman modern. Matematikawan seluruh dunia terus memberikan kontrbusi
terhadap perkembangan kalkulus.

D. Para Penemu Kalkulus


1. Archimedes (287-212 SM). merupakan seorang fisikawan sekaligus
matematikawan dari Syracuse, Yunani. Pada abad kedua sebelum
masehi. Archinmdes telah menemukan ide penjumlahan umuk
menentukan luas sebuah daerah terutup dan volume dari benda putar.
Diantaranya adalah rumus lingkaran, luas segmen parabola, volume
bola. volume kerucut. sorta volume benda putar yang lain. lde
penjumlahan ini merupakan salah satu konsep dasar dari Kalkulus
integral.
2. Isaac Newton (1643-1727 M). merupakan seorang matematikawan
sekaligus fisikawan dari lnggris. Isaac Newton dan Gottfried wilhelm
Leibniz dalam kurun waktu yang hampir bersamaan, meskipun bekerja
sendiri-sendlri. telah menemukan hubungan antara Kalkulus
Diferensial dan Kalkulus Integral. Walaupun konsep luas daerah yang
dibatasi oleh kurva tertutup (integral tenentu) telah lebih dahulu
diketahui. tetapi I Newton dan Leibniz merupakan dua tokoh terkemuka
dalam sejarah Kalkulus. Sebab, mereka mampu mengungkapkan
hubungan yang erat antara antiderivatif dengan intagral tenentu.
Hubungan ini dikenal dengan Teorema Dasar Kalkulus.
3. Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716 M), merupakan seorang
ilmuwan jenius dari Leipzig, Jerman. Leibniz seorang ilmuwan serba-
bisa. Ia mendalami bidang hukum, agama, filsafat sejarah, politik,
11

geologi, dan matematlka. Selain Teorema Dasar Kalkulus yang


dikembangkan bersama Newton, Leibniz juga terkenal dengan
pemakaian lambang matematika. Lambang dx/dy bagi turunan dan
lambang ∫ bagi integral merupakan lambang-lambang yang diusulkan
oleh Leibniz dalam Hitung Diferensial dan Hitung Integral.
4. George Friedrich Bernhard Riemann (1826-1866 M), merupakan
seorang matematikawan dari Gottingen, Jernan. Meskipun Teorema
Dasar Kalkulus telah dikemukakan oleh Newton namun Rieman
memberi definisi mutakhir tentang integral tertentu. Atas
sumbangannya inilah integral tentu sering disebut sebagai Integral
Riemann.
12

BAB III

PENUTUP

A. kesimpulan
Pada awal abad ke-17 terdapat dua perkembangan penting dalam
geometri. Perkembangan geometri yang pertama dan yang terpenting adalah
penciptaan geometri analikatau geometri dengan koordinat dan persamaan,
oleh Rene Descartes (1596-1650) dan Pierre De Fermat (1601-1665). Ini
adalah awal yang diperlukan untuk perkembangan kalkulus. Perkembangan
geometrik kedua adalah penyelidikan sistematik dari geometri projektif oleh
Girard Desargues (1591-1661). Geometri projrktif adalah penyelidikan
geometri tanpa ukuran, Cuma dengan menyelidik bagaimana poin selari
dengan satu sama lain. Di akhir abad ke-17, Isaac Newton dan Gottfried
Wilhelm von Leibniz secara mandiri dan hampir bersamaan
mengembangkan kalkulus ke dalam apa yang sekarang disebut analis. Hal
ini tidak dianggap cabang dari geometri tetapi berlaku di geometri.

B. Saran
Mengingat keterbatasan sumber literatur penulis, maka untuk
keakuratan data sejarah yang diperoleh, disarankan kepada pembaca juga
memiliki sumber literatur lain yang lebih valid, di luar sumber bacaan dari
internet yang belum dapat divalidasi seluruhnya.
13

DAFTAR PUSTAKA

J.Sitorus. (1990). Pengantar Sejarah Matematika dan Pembaharuan Pengajaran


Matematika di Sekolah. Bandung: PT. TARSITO.

Sejati, T. S. (2017, march 10). Perkembangan Geometri Analiti dan Kalkulus dan Konsep-
Konsep yang Berkaitan. Diambil kembali dari Academia.edu:
http://www.academia.edu/992198/Geometri-Analitik-dan-Kalkulus-dan-
Konsep-Konsep_yang_berkaitan

Anda mungkin juga menyukai