Kelompok 6 :
1. Ayu Risqah Annimuresha (1920206033)
2. Muhammad Alfarozi (1920206038)
3. Sarifatul umayah (1930206075)
4. Yusta Ulan Dari (1930206076)
5. Peni Hestuti (1930206088)
A. Sejarah Sistem Koordinat
Istilah Kartesius digunakan untuk mengenang ahli matematika
sekaligus filsuf dari PerancisDescartes, yang perannya besar dalam
menggabungkan aljabar dan geometri (Cartesius adalah latinisasi untuk
Descartes). Hasil kerjanya sangat berpengaruh dalam perkembangan
geometri analitik, kalkulus, dan kartografi.
Ide dasar sistem ini dikembangkan pada tahun 1637 dalam dua tulisan
karya Descartes. Pada bagian kedua dari tulisannya Discourse on Method,
ia memperkenalkan ide baru untuk menggambarkan posisi titik atau obyek
pada sebuah permukaan, dengan menggunakan dua sumbu yang bertegak
lurus antar satu dengan yang lain. Dalam tulisannya yang lain, La
Géométrie, ia memperdalam konsep-konsep yang telah dikembangkannya.
Dengan kelahiran bidang koordinat, terjadilah revolusi besar dalam
bidang matematika. Dengan cerdasnya Descartes menyajikan bentuk-
bentuk aljabar yang dilahirkan oleh orang-orang Mesir dan Khawarizmi ke
dalam bentuk permasalah goemetri secara sistematik.
Sistem koordinat ini terdiri dari 2 sumbu yang tegak lurus melintang
dengan arah horizontal (x) dan vertikal (y).
Titik pertemuannya adalah angka 0 atau pusat koordinat (0, 0).
Karena 2 sumbu ini saling melintang ke kanan kiri dan atas bawah,
sehingga membuatnya terbagi menjadi 4 bagian yang disebut kuadran.
•Sistem Koordinat 3 Dimensi
Keterangan:
Titik koordinat bertuliskan angka (1, 1).
Cara membaca titik koordinat dimulai dari koordinat (x) lalu (y).
Garis potongan sumbu (x) dan (y) diberi angka 0.
Bagian atas sumbu (x) dan bagian kanan sumbu (y) memiliki nilai
positif.
Bagian bawah sumbu (x) dan bagian kiri sumbu (y) memiliki nilai
negatif.
• Cara Menentukan Koordinat Kartesius
Koordinat berisi bilangan berupa titik (x) dan titik (y) dan cara
penulisannya adalah (x, y).
Cara menentukannya adalah sebagai berikut:
1. Angka pertama yang ditulis adalah titik yang terletak pada
koodinat(x)
2. Tarik garis lurus dari atas titik ke sumbu (x), maka itulah angka (x).
3. Angka kedua yang ditulis adalah titik yang terletak pada koordinat (y)
4. Tarik garis lurus dari titik menuju ke sumbu (y), maka itulah angka
(y).
•Contoh Soal dan Pembahasan Koordinat Kartesius
•Berapa tiap-tiap koordinat yang membentuk bangun trapesium pada
diagram kartesius di bawah ini? Sebutkan!
Jawab:
Bila ditarik garis lurus pada masing-masing sudut trapesium, maka sebagai
berikut:
Dibaca pertama kali (x) lalu (y) = (x, y), sehingga jawabannya adalah:
Koordinat A = (-2, 3)
Koordinat B = (2, 3)
Koordinat C = (4, -4)
Koordinat D = (-4, -4)
D. Sistem Koordinat Polar (Kutub)
Dalam matematika adalah suatu sistem koordinat 2-dimensi di mana
setiap titik pada bidang ditentukan dengan jarak dari suatu titik yang telah
ditetapkan dan suatu sudut dari suatu arah yang telah ditetapkan.
Titik yang telah ditetapkan (analog dengan titik origin dalam sistem
koordinat Kartesius) disebut pole atau “kutub”, dan ray atau garis geometri
“sinar” dari kutub pada arah yang telah ditetapkan disebut “aksis polar”
(polar axis). Jarak dari suatu kutub disebut radial coordinate atau radius,
dan sudutnya disebut angular coordinate, polar angle, atau azimuth.
Suatu titik P di bidang Cartesius dapat dinyatakan dalam koordinat polar
atau koordinat kutub dimana r merupakan jarak dari titik O (asal) ke P dan
sudut antara sumbu Polar dengan garis OP.
E. Mengkonversi Koordinat Cartesius ke Koordinat Kutub
(Polar) atau Sebaliknya.
•Hubungan koodinat kartesius dengan koordinat kutub diperlihatkan oleh
gambar berikut ini.
•Dari gambar di atas diperoleh hubungan jika pada koordinat kartesius titik
P (x,y) diketahui maka koordinat kutub P (r,θ) dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.
•Dengan demikian, apabila koordinat kartesius P (x,y) dinyatakan menjadi
koodinat kutub dapat dinyatakan dengan:
•Jika koordinat kutub titik P (r, θ) diketahui maka koordinat kartesius titik P
(x, y) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
WASSALAMU’ALAIKUM WR
WB.