Anda di halaman 1dari 14

TEOREMA DAN EKSISTENSI KETEGAKLURUSAN

Makalah

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur

Mata Kuliah : Geometri Euclid

Dosen Pengampun : Sirojudin Wahid, M. Pd

Oleh:

Kelompok 3

1. (18081050)
2. (18081050)
3. (18081050)
4. (18081050)

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

2019

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat,
anugerah serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Ketegaklurusan” tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Geometri Euclid Program Studi Tadris
Matematika (S1) Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon.

Makalah ini dapat terselesaikan karena bantuan, dukungan, serta doa. Dengan segala
kerendahan hati, penulis menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada rekan-rekan yang telah mendukung kelancaran mengerjakan dan
menyelesaikan makalah ini.

Dengan makalah ini penulis akan menjelaskan proposisi 11, 12, dan 13 yang ada pada
buku The Elements, yaitu tentang teorema dan eksistensi ketegaklurusan melalui langkah-
langkah pembuktian yang kami pahami dari buku The Elemets karya Euclid.

Semoga mendapatkan manfaat yang tidak hanya sekedar bagi diri sendiri, melainkan
kepada semua pihak. Makalah ini mungkin jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan
maupun kesalahan, baik dari segi penulisan, penyampaian materi, kalimat, atau yang lainnya.
Untuk itu, ucapan maaf yang sebesar-besarnya dan diharapkan kritik dan saran yang dapat
memberikan masukkan menuju perubahan yang lebih baik. Karena, kita mengetahui bahwa
manusia tidaklah luput dari suatu kesalahan. Terima Kasih.

Cirebon, 16 Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2

1.3. Manfaat dan Tujuan ........................................................................................................ 2

BAB II........................................................................................................................................ 3

KAJIAN TEORI ........................................................................................................................ 3

2.1. Teorema dan Eksistensi Ketegaklurusan......................................................................... 3

BAB III ...................................................................................................................................... 9

PENUTUP.................................................................................................................................. 9

3.1. Simpulan.......................................................................................................................... 9

3.2. Saran ................................................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Geometri berasal dari bahasa Yunani “ Geometrein” yaitu geo yang
artinya tanah/bumi dan metrein yang artinya pengukuran. Maka, geometri
dapat diartikan sebagai ilmu pengukuran bumi. Jadi, geometri merupakan
studi ruang dan sistematisasi dari cara kita memandang ruang di sekitar
kita. Geometri yang menjelaskan bukti-buktinya secara sistematis pertama
kali muncul pada matematikawan bernama Euclid pada 330 SM.
Dalam buku The Elements karya Euclid, dijelaskan tentang aksioma,
definisi, postulat, teorema, corrolary/akibat, proposisi dan lemma. Aksioma
yaitu suatu pernyataan yang diterima sebagai kebenaran dan bersifat
umum, tanpa memerlukan pembuktian. Definisi dibuat dengan hanya
menggunakan konsep yang tak terdefinisi atau konsep yang telah
didefinisikan sebelumnya. Postulat adalah pernyataan matematika yang
disepakati benar tanpa pembuktian. Teorema adalah suatu pernyataan
matematika yang masih memerlukan pembuktian. Corrolary/akibat adalah
suatu hasil dimana bukti mempercayakan sepenuhnya kepada suatu teori
yang diberikan. Proposisi adalah hubungan yang logis antara beberapa
konsep seperti definisi, aksioma, dan postulat. Maka, dalam pembuktianya
saling berkesinambungan antara definisi satu dengan definisi lainnya antar
proposisi satu dengan proposisi lainya. Lemma adalah suatu proposisi yang
digunakan untuk pembuktian pernyataan lainnya. Adapun eksistensi
merupakan kata yang berasal dari bahasa latin yaitu Existere yang
memiliki arti muncul, ada, timbul dan berada atau segala sesuatu yang
dialami dengan penekanan bahwa sesuatu itu ada. Sedangkan berdasarkan
Definisi 10 Buku 1 The Elements, bahwa ketegaklurusan adalah jika garis
lurus berdiri pada sebuah garis lurus dan membentuk sudut yang

1
berdekatannya sama maka masing-masing sudut tersebut adalah sudut
siku-siku.
Dengan demikian untuk ketegaklurusan tersebut termasuk dalam materi
Geometri Euclid. Dimana pada abad ke-3 SM, Geometri Euclid merupakan
cabang ilmu matematika yang mempelajari titik, garis, bidang, benda-
benda ruang serta sifat-sifatnya, ukuran-ukurannya dan hubungannya satu
sama lain yang diletakkan dalam aksioma Euclid.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana teorema ketegaklurusan?
1.2.2. Bagaimana eksistensi dan ketunggalan garis tegak lurus yang melalui
titik pada garis atau pada titik diluar garis?

1.3. Manfaat dan Tujuan


1.2.1. Dapat menjelaskan teorema ketegaklurusan.
1.2.2. Dapat menjelaskan eksistensi dan ketunggalan garis tegak lurus yang
melalui titik garis atau pada titik di luar garis.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1. Teorema dan Eksistensi Ketegaklurusan


Teorema ketegaklurusan ini mengkaji tiga hal, yaitu: (a) dua garis tegak
lurus, (b) garis tegak lurus bidang, dan (c) dua bidang yang saling tegak lurus.
Pada dasarnya tegak lurus artinya memiliki ukuran sudut 90°. Kajian
ketegaklurusan ini mendahului kajian tentang sudut dalam ruang karena kekhasan
dari sifat tegak lurus. Sehingga dalam Geometri Euclid pada Buku 1 eksistensi
ketegaklurusan inilah akan dijelaskan dengan pembuktian dari Euclid. Dan yang
berkaitan tentang ketegaklurusan ini terletak pada proposisi 11, proposisi 12, dan
proposisi 13.

2.1.1. Proposisi 11
Yang berbunyi: To draw a straight line at right angles to a given
straight line from a given point on it.
“Jika diberikan sebuah garis lurus dan sebuah titik pada garis lurus
tersebut, maka melalui titik tersebut dapat dibuat garis lurus yang tegak
lurus pada garis lurus yang diberikan.”
Di bawah ini adalah langkah-langkah untuk membuktikan kebeneran
dari proposisi 11:
 Diberikan garis lurus AB dan sebuah titik pada garis lurus tersebut
yang diberi nama titik C.

 Setelah itu buat titik sembarang yaitu titik D diantara titik A dan titik
C.

 Lalu buat lingkarang dengan titik pusat C dan jari-jari CD (postulat


3).Maka akan didapat titik potong dan beri nama titik E.

3
 Setelah itu buat lingkaran dengan titik pusat D dan jari-jari DE. Dan
buat lagi lingkaran dengan titik pusat E dan jari-jari ED. (Postulat 3)

 Maka didapat titik potong diantara dua lingkaran tersebut yang diberi
nama titik F. gunakan (Postulat 1),
 Tarik garis dari titik F ke titik D dan titik E dan kita bisa juga
menarik garis dari titik F ke titik C. ( Proposisi 1).

 Dari gambar tersebut kita dapat mengetahui bahwa terdapat segitiga.


Dan segitiga tersebut memiliki 2 sisi sama dan 1 sudut yang sama.
Maka dari itu segitiga DFC = segitiga EFC.
 Jika terdapat 2 sisi sama, akibatnya terdapat 1 sudut sama, maka
sudut yang lain pun dama.
 Jadi sudut DCF = sudut ECF dan sudut CDF = sudut CEF. Sehingga
sudut DCF = sudut ECF.

4
Berdasarkan definisi 10,” ketika garis lurus berdiri pada sebuah garis
lurus dan membentuk sudut berdekatan yang besarnya sama, masing-
masing sudut tersebut adalah sudut siku-siku, dan garis yang berdiri
dikatakan tegak lurus dengan garis lurus tempatnya berdiri”. Sehingga
masing-masing sudut DCF dan ECF adalah sudut siku-siku, dan
terbukti bahwa garis lurus FC membentuk sudut siku-siku terhadap
garis lurus AB dari titik C yang diberikan.

2.1.2. Proposisi 12
Bunyi dari proposisi 12: To draw a straight line perpendicular to a
given infinite straight line from a given point not on it.
“Untuk menarik garis lurus tegak lurus ke garis lurus tak terbatas dari
titik tertentu tidak di atasnya.”
Di bawah ini adalah langkah-langkah untuk membuktikan kebenaran
dari proposisi 12:
 Diberikan sebuah garis lurus tak terbatas, yaitu AB. Kemudian, buat
titik C di sembarang sisi AB dan titik D di sembarang sisi lain AB.

 Dari titik C dan D, lukis sebuah lingkaran dimana titik pusatnya


berada pada C dan jari-jarinya CD(Postulat 3). Didapat titik E dan F
yang mana hasil dari perpotongan lingkaran dan garis.

5
 Setelah itu, tarik garis C ke E dan C ke F (Postulat 1), Kemudian
buatlah lingkaran lagi dengan titik pusat di E dan jari-jari EF.
Dengan cara yang sama, buat lingkaran di titik F dengan jari-jari
FE(Proposisi 10).

 Kemudian, tarik garis lurus tak terbatas melalui perpotongan kedua


lingkaran d dan e. Maka didapat titik potong antara garis tersebut
yaitu, titik G dan H

 EG=FG
CE=CF
CG=CG
∆CEG sama dengan ∆CFG, <CGE= <CGF (Proposisi 8)

6
 Berdasarkan definisi 10, “ketika garis lurus berdiri pada sebuah garis
lurus dan membentuk sudut berdekatan yang besarnya sama, masing-
masing sudut tersebut adalah sudut siku-siku, dan garis yang berdiri
dikatakan tegak lurus dengan garis lurus tempatnya berdiri.”
Sehingga masing-masing sudut CGE dan sudut CGF adalah siku-
siku, dan terbukti bahwa garis lurus dari titik C yang diberikan.
2.1.3. Proposisi 13
Bunyi proposisi 13: If a straight line stands on a straight line, then it
makes either two right angles or angles whose sum equals two right
angles.
“Jika garis lurus berdiri dan menempel pada garis lurus, maka akan
membentuk sudut siku- siku yang jumlahnya sama dengan dua sudut
siku- siku.”
Di bawah ini adalah langkah-langkah untuk membuktikan kebenaran
dari proposisi 13:
 Diberikan garis AB dan garis CD, dan garis AB menempel diatas
garis CD, seperti pada gambar :

Dari gambar diatas, maka akan membentuk sudut ABC dan sudut DBA

7
 Kemudian gunakan proposisi 11

Maka, akan didapat garis tegak lurus EB, dan dua sudut siku- siku
yaitu sudut CBE dan sudut DBE.
 Sudut CBE = Sudut ABE + susut ABC
 Sudut CBE + sudut DBE = Sudut ABE + sudut ABC + sudut DBE
Sudut DBA= sudut ABE + sudut DBE
 Sudut DBA + sudut ABC = sudut ABE + sudut ABC + sudut DBE
(Aksioma 2)
 Jadi, Sudut CBE + sudut DBE = sudut DBA + sudut ABC (Aksioma
1)

8
BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan
Teorema Ketegaklurusan ini mengkaji tiga hal, yaitu: (a) dua garis tegak
lurus, (b) garis tegak lurus bidang, dan (c) dua bidang yang saling tegak lurus.
Pada dasarnya tegak lurus artinya memiliki ukuran sudut 90 °. Eksistensi
ketegaklurusan terdapat pada (a) Proposisi 11 yang menjelaskan tentang dua
garis tegak lurus, (b) Proposisi 12 yang menjelaskan tentang garis tegak lurus
bidang, (c) Proposisi 13 yang menjelaskan tentang dua bidang yang saling
tegak lurus. Dan dari ketiga proposisi tersebut bahwa eksistensi
ketegaklurusan ini terbukti.

3.2. Saran
Menurut hasil diskusi kelompok kami, bahwa dalam Geometri Euclid pun
ketegaklurusan harus ada pembuktiannya. Dengan cara mencari definisi,
aksioma, postulat dan berbagai teorema yang menyangkut pernyataan tersebut.
Sehingga, pada langkah terakhir pembuktian yaitu menarik kesimpulan dapat
terlihat apakah terbukti atau tidak suatu pernyataan itu. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca. Meskipun masih banyak kekurangannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://mathcs.clarku.edu/~djoyce/java/elements/toc.html

http://ppg.spada.ristekdikti.go.id/mod/page/view.php?id=14442

https://m.youtube.com/watch?v=w-Ujh7vGMgQ

https://m.youtube.com/watch?v=APFmBNiqmuM

https://m.youtube.com/watch?v=_R1Vou3NBMs

10
11

Anda mungkin juga menyukai