Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ALAT PERAGA BLOK ATRIBUT

Makalah ini disusun untuk: memenuhi tugas Mata Kuliah praktikumAlat peraga

Disusun Oleh:

Kelompok 9

Yovanka lumbanTobing (4202111014)

Muthia Az zahra (4203111149)

Nabila Kanasya Saragih (4203311029)

Nurul mardiyah br pinem (4203111099)

KELAS : PSPM 2020A


MATA KULIAH : Praktikum Alat peraga
DOSEN PENGAMPU : Tiur Malasari Siregar,s.Pd ,M.si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
i
KATA PENGANTAR
 
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah pada mata kuliah
Praktikum alat peraga dengan tepat waktu. 
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Praktikum alat peraga, Bapak TIUR
MALASARI SIREGAR ,s.Pd,M.si
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. 
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
 
 
Medan, 09September 2021
 

Kelompok IX

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Dialam semesta ini, sangat banyak sekali sesuatu yang ada.
Mulai dari yang bernyawa dan mati, cair dan padat, besar dan
kecil dan masih banyak lain sebagainya. Sehingga, dengan
banyaknya jenis-jenis tersebut diperlukan suatu
pengelompokkan untuk membedakan banyaknya jenis yang
melimpah itu. Seperti pengelompokkan hewan menurut apa
yang dimakan, ada kelompok herbivora, karnivora dan
omnivora. Begitu juga dengan pengelompokkan yang lainnya.
Sehingga, didalam ilmu matematika, matematika adalah salah
satu pelajaran yang terkesan sulit dan menakutkan bagi
sebagian siswa. Anggapan tersebut mengakibatkan turunnya
minat dan motivasi siswa dalam mempelajari matematika,
seperti halnya didalam bab ini kita akan mempelajari
mengenai himpunan. Himpunan adalah suatu kumpulan/
koleksi dari objek-objek sembarang Dengan himpunan kita
akan bisa mengelompokkan objek-objek dengan suatu
keadaan atau sifat-sifat yang sama. Dengan penggunaan alat
peraga seperti alat peraga blok atribut diharapkan dapat
meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam mempelajari
matematika sehingga prestasi matematika siswa dapat lebih
baik. Dalam bab ini kami akan membahas alat peraga yang
berjudul blok atribut, dimana alat peraga ini sangat penting
karena dapat membantu seorang guru dalam penyampaian
materi seperti halnya mengenai himpunan .
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat pada makalah ini,
antara lain :
1.Apa yang dimaksud dengan blok atribut?
2. Apa saja jenis-jenis blok atribut ?
3. Bagaimana tahapan blok atribut?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan blok atribut?

C. Tujuan 
Sedemikian dengan rumusan masalah, adapun tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui defenisi dari blok atribut
2. Untuk mengetahui jenis-jenis blok atribut
3. Untuk mengetahui defenisi dari himpunan
4. Untuk mengetahui tahapan blok atribut
5. Untuk mengetahui contoh dari blok atribut
6. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari blok atribut
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Himpunan
Secara umum, himpunan disimbolkan dengan huruf kapital dan jika anggota
himpunan tersebut berupa huruf maka anggotanya dituliskan dengan huruf kecil.
Terdapat beberapa cara penulisan himpunan, yaitu
• Dengan kata-kata

yaitu dengan menyebutkan semua syarat ataupun sifat dari anggota himpunan tersebut
di dalam kurung kurawal.
Contoh: A merupakan bilangan prima antara 10 dan 40
Ditulis menjadi A = {bilangan asli antara 10 dan 40}
• Dengan notasi pembentuk himpunan

yaitu dengan menyebutkan semua sifat dari anggota himpunan tersebut, dengan
anggotanya dinyatakan dalam suatu variabel dan dituliskan di dalam kurung kurawal.
Contoh: A merupakan bilangan prima antara 10 dan 40
Ditulis menjadi A= {x |10 < x < 40, x ϵ bilangan prima}
• Dengan mendaftarkan anggota-anggotanya

yaitu dengan menuliskan semua anggota dari himpunan tersebut di dalam kurung
kurawal dan tiap anggotanya dibatasi dengan tanda koma.
Contoh: A merupakan bilangan prima antara 10 dan 40
Ditulis menjadi A={11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 33, 37}
Himpunan Semesta 
Himpunan Semesta didefinisikan sebagai himpunan yang memuat semua anggota
ataupun objek himpunan yang dibicarakan. Himpunan semesta disimbolkan dengan S.
Sebagai contoh, misalkan A = { 3, 5, 7, 9} maka kita bisa menuliskan himpunan
semesta yang mungkin adalah S = {bilangan ganjil} atau S = {bilangan asli} atau S =
{Bilangan Cacah} atau S = {bilangan real}. Tetapi kita tidak menuliskannya sebagai
S = {bilangan prima} karena ada angka 9 yang bukan termasuk bilangan prima.
Himpunan Kosong
Himpunan kosong didefinisikan sebagai himpunan yang tidak memiliki anggota.
Himpunan kosong disimbolkan dengan Ø atau { }.
Sebagai contoh, misalkan B adalah himpunan bilangan ganjil yang habis dibagi dua.
Karena tidak ada bilangan ganjil yang habis dibagi dua, maka A tidak memiliki
anggota sehingga merupakan himpunan kosong. Ditulis menjadi B = { } atau B = Ø.
Himpunan Bagian
Himpunan A merupakan himpunan bagian B, jika setiap anggota A juga anggota B
dan dinotasikan A ⊂ B atau B ⊃ A.
Contoh soal:
P = {1, 2, 3}
Q = {1, 2, 3, 4, 5}
Maka P ⊂ Q atau Q ⊃ P
Jika ada anggota A yang bukan anggota B, maka A bukan himpunan bagian dari B
dan dinotasikan dengan A ⊄ B.
Contoh Soal:
Q = {1, 2, 3, 4, 5}
R = {4, 5, 6}
Maka R ⊄ Q
Operasi Himpunan
 1. irisan
Irisan dari dua himpunan A dan B adalah himpunan yang anggota-anggotanya ada di
himpunan A dan ada di himpunan B. Irisan antara dua buah himpunan dinotasikan
oleh tanda ‘∩’
Contoh Soal:
A = {a, b, c, d, e}
B = {b, c, e, g, k}
Maka A ∩ B = {b, c}
 2. Gabungan
Gabungan dari dua himpunan A dan B adalah himpunan yang anggota-anggotanya
merupakan gabungan dari anggota himpunan A dan himpunan B. Gabungan antara
dua buah himpunan dinotasikan oleh tanda ‘∪‘.
Contoh Soal:
A = {a, b, c, d, e}
B = {b, c, e, g, k}
Maka A ∪ B = {a, b, c, d, e, g, k}
 3. Selisih
A selisih B adalah himpunan dari anggota A yang tidak memuat anggota B. Selisih
antara dua buah himpunan dinotasikan oleh tanda ‘– ‘.
Contoh Soal:
A = {a, b, c, d, e}
B = {b, c, e, g, k}
Maka A – B = {a, d}
 4. Komplemen
Komplemen dari suatu himpunan adalah unsur-unsur yang ada pada himpunan
universal (semesta pembicaraan) kecuali anggota himpunan tersebut. Komplemen dari
A dinotasikan   (dibaca A komplemen).
Contoh Soal:
A = {1, 3, 5, 7, 9}
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}

Maka   = {2, 4, 6, 8, 10}


Relasi
Menyatakan hubungan antara suatu anggota himpunan dengan anggota himpunan
lainnya. Himpunan A dan himpunan B dikatakan memiliki relasi jika ada
anggota himpunan yang saling berpasangan. Relasi antara dua himpunan dapat
dinyatakan dengan tiga cara yaitu dengan diagram panah, himpunan pasangan
berurutan, dan diagram Cartesius.
1. Diagram Panah
Diagram panah merupakan cara yang paling mudah untuk menyatakan suatu
relasi. Diagram ini membentuk pola dari suatu relasi ke dalam bentuk gambar
arah panah yang menyatakan hubungan antara anggota himpunan A dengan
anggota himpunan B.
Misalnya, ada 4 orang anak yaitu Ali, Siti, Amir dan Rizki. Mereka diminta untuk
menyebutkan warna favorit mereka. Ali menyukai warna merah, Siti menyukai warna
ungu, Amir menyukai warna hitam, dan Rizki menyukai warna merah. Dari hasil
uraian tersebut, terdapat dua buah himpunan. Himpunan pertama adalah himpunan
anak, kita sebut himpunan A dan himpunan yang kedua adalah himpunan warna, kita
sebut himpunan B. Hubungan antara himpunan A dan himpunan B dapat di
ilustrasikan dengan diagram panah seperti berikut:

Jadi, dapat disimpulkan bahwa diagram panah di atas merupakan relasi antara anak
dengan warna yang mereka sukai. Relasi antara kedua himpunan tersebut dapat
dinyatakan dengan panah-panah yang memasangkan anggota himpunan A dengan
anggota himpunan B. 
2. Himpunan Pasangan Berurutan
Selain dengan diagram panah, suatu relasi juga dapat dinyatakan dengan
menggunakan himpunan pasangan berurutan. Caranya dengan memasangkan
himpunan A dengan himpunan B secara berurutan. Kita dapat mengambil contoh
dari contoh diagram panah tadi.
Ali menyukai warna merah
Siti menyukai warna ungu
Amir menyukai warna hitam
Rizki menyukai warna merah
Dari uraian di atas kita dapat menyatakan relasinya dengan himpunan pasangan
berurutan seperti berikut:
(Ali, merah), (Siti, ungu), (Amir, hitam), (Rizki, merah).
Jadi, relasi antara himpunan A dengan himpunan B dinyatakan sebagai
himpunan pasangan berurutan (x,y) dengan x ∈ A dan y ∈ B.
3. Diagram Cartesius
Menyatakan relasi antara dua himpunan dari pasangan berurutan yang
kemudian dituliskan dalam bentuk dot (titik-titik). Contoh dari relasi antara anak
dengan warna kesukaannya yaitu himpunan A = {Ali, Siti, Amir, Rizki} dan
himpunan B = {merah, ungu, hitam}, dapat digambarkan dalam bentuk diagram
Cartesius seperti di bawah ini:

Blok atribut
Atribut blok adalah sebuah alat peraga yang sering digunakan di SD, SMP maupun
SMA. Media Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga akan mempermudahkan
siswa memahami materi yang diberikan. materi yang sering menggunakan alat peraga
blok atribut adalah Himpunan. Konsep Himpunan adalah kumpulan dari elemen-
elemen atau anggota-anggota yang memiliki ciri khas atau karakteristik yang sama.
Pada materi ini, akan dilakukan praktikum 1 blok atribut tentang himpunan dan relasi
antar himpunan yang berbahan karton dan kardus. Seperangkat blok atribut (blok
logika) terdiri 48 buah model benda dengan empat kekhususan :
a)         4 macam bentuk lingkaran, segitiga, bujur sangkar, dan persegi panjang
b)         2 macam ukuran besar dan kecil
c)         2 macam ketebalan tebal dan tipis
d)         3 macam warna merah, kuning, dan biru
            Bentuk blok atribut tersebut adalah seperti gambar dibawah ini.

B.Tujuan
Menanamkan konsep hmpunan, relasi antara himpunan
C.Bahan dan Alat
Bahan :
● Kardus 

● Origami warna 

Alat :
● Gunting 

● Lem kertas 

● Pinsil 

● Penggaris 
 
D.cara kerja
● Menggambarkan pola lingkaran, segitiga, bujur sangkar, persegi panjang di
kardus 
● Menggunting kardus sesuai dengan pola yang sudah di buat

● Menggambar pola sesuai dengan ukuran pada kardus di atas kertas origami

warna 
● Menggunting kertas origami sesuai pola yang telah digambar 

● Menempel kertas origami dengan kardus 

● Membedakan kardus yang tebal dan tipis 

● Lakukan hal tersebut kepada 3 warna yang berbeda yaitu kuning, merah,

dan biru.
 
E.kesimpulan
Dengan blok atribut kita dapat mengetahui relasi antara himpunan dengan
cara mengumpulkan bentuk-bentuk yang sama dengan warna yang berbeda
dan ukuran yang berbeda akan membentuk suatu himpunan dan dengan 48
buah alat peraga tersebut dapat diperoleh 15 himpunan sesuai data yang
sudah dilampirkan.
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari alat peraga :
● Kelebihan dari alat peraga ini yaitu membuat siswa lebih aktif dalam

kegiatan belajar dan juga memudahkan guru dalam menyampaikan materi


serta mempermudahkan siswa dalam memahami konsep dari himpunan itu
sendiri 
● Kekurangannya dari alat peraga ini yaitu masih terbentuk dalam 2 dimensi

dan membutuhkan waktu dalam pengerjaannya.

Daftar pustaka

http://bang-kode.blogspot.com/2015/02/alat-peraga-blok-
atribut.html (Di akses tgl 8 September )
https://www.zenius.net/blog/pengertian-himpunan-beserta-cara-
menyatakan-dan-jenis-jenisnya (diakses tgl 8 September )

Anda mungkin juga menyukai