Anda di halaman 1dari 32

CRITICAL BOOK REPORT

DISUSUN OLEH :
Aulia Putri Lubis (4193311015)
Dara Kartika (4193311008)
Naila Fauziah (4193311020)
Nona Farahdiba (4193311012)
Semi Syaina Amanda (4193311005)

MATEMATIKA DIK E 2019


EVALUASI PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR
Pentingnya Critical Book Review (CBR) bagi mahasiswa yang baru
belajar tentang mengkritik buku agar lebih mengerti atau memahami
apa isi buku yang dibacanya, dan tidak hanya dibaca saja dan lupa
begitu saja. Tugas ini juga berfungsi untuk mengajarkan mahasiswa
bagaimana caranya berpikir kritis. Mengkritik buku (critical book
report) ini adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai sebuah hasil karya
atau buku.
Mengkritik buku dilakukan bukan untuk menjatuhkan atau
menaikkan nilai suatu buku melainkan untuk menjelaskan apaa danya
suatu buku yaitu kelebihan atau kekurangannya yang akan menjadi
bahan pertimbangan atau ulasan tentang sebuah buku kepada pembaca
perihal buku-buku baru dan ulasan kelebihan maupun kekurangan buku
tersebut.
B. Tujuan Penelitian
Alasan dibuatnya Critical Book Review (CBR) yaitu untuk:
Penyelesaian tugas : Critical Book Review yang membandingkan beberapa
buku yang akan kita baca.
Menambah : Pengetahuan dan wawasan mengenai buku yang dikritik.
Meningkatkan : Ketelitian dan pemahaman dari buku yang kita kritik
dengan cara meneliti isi buku lalu meringkas pembahasan buku tersebut.
Menguatkan : Potensi ataupun keahlian dalam mengkritik isi buku yang
kita baca dan melakukan perbandingan dengan buku yang lainnya.

C. Manfaat CBR
Manfaatnya sangat banyak terutama bagi mahasiswa, karena CBR tidak
sembarangan diciptakan. Semuanya pasti mempunyai arti tersendiri, seperti
CBR ini. Manfaatnya tidak bisa kita sebutkan satu persatu, kita hanya akan
membahas yang penting saja untuk memahami dan mengerti isi buku.
Buku I : BUKU AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN
Buku II : EVALUASI PEMBELAJARAN
 
RINGKASAN BUKU I :

BAB I KONSEP DASAR EVALUASI PEMBELAJARAN


4.1. Hakekat Evaluasi
Pengertian Evaluasi Menurut Para Ahli
Stufflebeam, dkk (1971) mendefinisikan evaluasi sebagai“The process of delineating, obtaining,
and providing useful information for judging decision al­ternatives”.
Frey, Barbara A., and Susan W. Alman. (2003): Evaluation The systematic process of collecting,
analyzing, and interpreting information to determine the extent to which pupils are achieving
instructional objectives.
Viviane dan Gilbert de Lansheere (1984) menyatakan bahwa evaluasi adalah proses penentuan
apakah materi dan metode pembelajaran telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
4.2 RUANG LINGKUP EVALUASI
Ruang lingkup yang dimaksudkan disini adalah aspek-as­pek apa saja yang akan dievaluasi. Dalam mengevaluasi
pro­gram evaluasi pembelajaran aspek-aspeknya bisa mencakup aspek murid, guru, fasilitas dan sebagainya.

4.3 METODE EVALUASI


Metode-metode yang juga dapat digunakan untuk mengevaluasi super­visi pendidikan adalah catatan anekdot,
catatan pertumbuhan, daftar cek, inventory, interview.

4.4 PENGGUNAAN HASIL EVALUASI


Dengan pelaksanaan evaluasi supervisi pendidikan ini dapat memperoleh, informasi tentang kebutuhan-
kebutuhan pada diri yang dinilai, kemudian dapat dijadikan dasar merancang pengalaman-pengalaman untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu.

4.5 DASAR-DASAR EVALUASI


Evaluasi pembelajaran di SD adalah penaksiran terha­dap pertumbuhan dan kemajuan siswa SD kearah tujuan
atau nilai-nilai yang telah ditetapkan dalam kurikulum setelah se­orang siswa mengikuti suatu program
pembelajaran.
4.6 Hakikat Penilaian (Asesment)
Penilaian merupakan suatu tindakan atau proses menentukan nilai
sesuatu obyek. Penilaian adalah suatu keputusan tentang nilai.

4.7. Hakikat Pengukuran (Measurement)


Pengukuran dapat diartikan sebagai proses memasangkan fakta-fakta
suatu obyek dengan satuan-satuan ukuran tertentu

4.8. Hakikat Tes


Pengertian tes adalah cara yang digunakan atau prosedur yang
ditempuh dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang
pendidikan.
RINGKASAN BUKU I
BAB II TUJUAN, PRINSIP, CIRI, DAN JENIS EVALUASI PEMBELAJARAN

4.1 Tujuan Evaluasi 4.2. Prinsip Dasar Evaluasi

Tujuan evaluasi adalah untuk Untuk memperoleh hasil evaluasi


melihat dan mengetahui proses yang baik maka kegiat­an
yang terjadi dalam pembelajaran. evaluasi harus bertitik tolak dari
Proses pembelajaran memiliki 3 prinsip-prinsip antara lain:
hal penting yaitu, input, Kontinyu, Kooperatif,
transformasi dan output. Komprehensif, Praktis, Adil dan
Obyektif.
RINGKASAN BUKU I

4.3. Ciri-Ciri Evaluasi Belajar

 Desain atau rancangan program evaluasi itu komprehensif,


 Perubahan-perubahan tingkah laku individu harus men­dasari
penilaian perumbuhan dan perkembangannya,
 Hasil-hasil evaluasi harus disusun dan dikelompokkan sedemikian
rupa sehingga memudahkan interpretasi yang berarti,
o Program evaluasi haruslah berkesinambungan dan saling berkaitan
(interrelated) dengan kurikulum.

4.4. Jenis-Jenis Evaluasi


4.4. Jenis-Jenis Evaluasi
 Evaluasi Formatif,
 Evaluasi Formatif,
 Evaluasi Sumatif,
 Evaluasi Sumatif,
 Evaluasi Penempatan,
 Evaluasi Penempatan,
o Evaluasi Diagnostik.
o Evaluasi Diagnostik.
RINGKASAN BUKU I
BAB III SASARAN, FUNGSI DAN KLASIFIKASI EVALUASI PEMBELAJARAN

4.1. Sasaran evaluasi.


4.3. Fungsi Evaluasi
1). Tujuan pembelajaran

A
2). sumber belajar a). Untuk mengukur kemajuan dan
3). Pelaksanaan pembelajaran perkembangan peserta didik
4). Kurikulum. b). Untuk mengukur keberhasilan
sistem pengajaran
c). Sebagai bahan pertimbangan

B perbaikan proses belajar mengajar.

4.2. Fungsi Evaluasi.


C
Scriven (1967) : fungsi formatif dan
4.4. Klasifikasi evaluasi
fungsi sumatif.
D a. Klasifikasi berdasar fungsi
b. Klasifikasi berdasarkan
keputusan pendidikan
c. Klasifikasi formatif dan sumatif
RINGKASAN BUKU I
BAB IV PROSEDUR EVALUASI PEMBELAJARAN

1. Membuat Perencanaan Evaluasi


1.1. Menyusun Kisi-kisi (Layout/Blue-Print/Table of
Specification) 4. Penafsiran Hasil Evaluasi
1.2. Uji Coba
Ada dua jenis penafsiran data, yatu
2. Pelaksanaan Evaluasi penafsiran kelompok dan penafsiran
individual.
bagaimana cara melaksanakan suatu
evaluasi, baik melalui tes (tertulis, lisan 5. Laporan
maupun perbuatan) maupun melalui nontes.
Semua kegiatan dan hasil evaluasi harus
3. Pengolahan Data dilaporkan kepada berbagai pihak yang
berkepentingan, seperti pimpinan/kepala
Mengolah data berarti ingin memberikan nilai sekolah, pemerintah, dan peserta didik itu
dan makna kepada peserta didik mengenai sendiri.
kualitas hasil pekerjaannya.
RINGKASAN BUKU I
BAB V TEKNIK TES DAN NON TES

Teknik Tes Bentuk tes terbagi Teknik Nontes


atas tiga:
1. tes kecepatan  pengamatan
2. tes kemampuan (1) tes lisan, (observation),
3. tes hasil belajar (2) tes tertulis dan  wawancara
(3) tes tindakan atau (interview),
perbuatan  kuesioner/angket
(questionanaire),
4. Tes kemajuan  analisis dokumen
belajar yang bersifat
5. tes diagnostik unobtrusive.
6. tes formatif
7. tes sumatif
.
2. Realiabilitas (Keterandalan)

Reliabilitas suatu alat pengukur


1. Validitas (Kesahihan) adalah derajat
1. Validitas (Kesahihan)
keajegan/konsistensi alat
 validitas isi, tersebut dalam mengukur apa
 validitas
validitas isi,
konstruk, saja yang di-ukurnya.
 validitas
validitas konstruk,dan
konkuren, Realiabilitas terbagi 2:
 validitas
validitas konkuren, dan
prediksi a. Reliabilitas Konsistensi
 validitas prediksi
Tanggapan
koefisien korelasi product moment (r) b. Reliabilitas Konsistensi
koefisien
yang korelasi product
menggunakan rumus: moment (r)
yang menggunakan rumus: Gabungan Item
r  = N (
rumus koefisien Alpha
Atau
 
Atau
rt =
  rii = RINGKASAN
BUKU I
BAB VI VALIDITAS DAN REABILITAS TES
RINGKASAN BUKU I
BAB VII TEKNIK PEMERIKSAAN, PEMBERIAN SKOR DAN PENGOLAHAN HASIL TES

 pemberian skor tes benar salah


●   atau

 Pemberian skor tes pilihan ganda

5.2. Perbedaan Skor dan Nilai


● Skor : hasil pekerjaan menskor yang diperoleh dengan menjumlahkan angka-
angka bagi setiap soal tes yang dijawab betul oleh siswa, dengan
memperhitungkan bobot jawaban betulnya.
● Nilai : angka (bisa juga huruf) yang merupakan hasil ubahan dari skor yang
sudah dijadikan satu dengan skor-skor lainnya, serta dengan menggunakan
acuan/ standar tertentu, yakni acuan patokan dan acuan norma.
● Penilaian Acuan Patokan (PAP) Pemberian nilai jenis ini berdasarkan atas
tujuan instruksional yang telah ditentukan,
● Penilaian Acuan Norma (PAN) Pemberian nilai jenis ini menggunakan
kelompok sebagai criteria. Nilai seorang siswa (peserta tes) ditentukkan oleh
posisinya daam kelompok.
BAB VIII TEKNIK MENGANALISA ITEM
TES HASIL BELAJAR
Teknik Analisis Derajat Kesukaran Item
derajat kesukaran item tes hasil belajar dapat diketahui dari
besar kecilnya angka yang melambangkan tingkat kesulitan
dari item tersebut.Angka yang dapat memberikan petunjuk
mengenai tingkat kesulitan item itu dikenal dengan istilah
Difficulty Index (angka indeks kesukaran item).
Teknik Analisis Daya Pembeda Item
Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item tes
hasil belajar untuk dapat membedakan antara testee yang
berkemampuan tinggi dengan testee yang berkemampuan
rendah sehingga sebagian besar testee yang memiliki
kemampuan tinggi dapat menjawab butir item tersebut
dengan benar, sementara testee yang kemampuannya rendah
tidak dapat menjawab soal itu dengan benar.
Lanjutan....

Fungsi Distraktor (Pengecoh)


Fungsi distraktor hanya berlaku pada soal bentuk pilihan
ganda oleh karena ada alternative jawaban (opsi) yang
merupakan pengecoh. Butir soal yang baik, pengecohnya
akan dipilih secara merata oleh peserta didik yang menjawab
salah. Sebaliknya, butir soal yang kurang baik, pengecohnya
akan dipilih secara tidak merata. Pengecoh dianggap baik
apabila jumlah peserta didik yang memilih pengecoh itu sama
atau mendekati jumlah ideal.
BUKU II :
BAB I KONSEP DASAR EVALUASI
PEMBELAJARAN

Istilah evaluasi pembelajaran sering disamaartikan dengan ujian.


Ada lima ciri evaluasi dalam pendidikan, yaitu:
1. penilaian dilakukan secara tidak langsung.
2. dari penilaian pendidikan yaitu penggunaan ukuran kuantitatif.
3. dari penilaian pendidikan, yaitu bahwa penilaian pendidikan
menggunakan, unit-unit untuk satuan-satuan yang tetap karena IQ
105 termasuk anak normal
4. dari penilaian pendidikan adalah bersifat relative artinya tidak sama
atau tidak selalu tetap dari satu waktu ke waktu yang lain.
5. dalam penilaian pendidikan adalah bahwa dalam penilaian
pendidikan itu sering terjadi kesalahan-kesalahan.
Lanjutan....
Tujuan Dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran

Secara umum tujuan evaluasi pembelajaran


adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi
system pembelajaran secara luas. Sistem
pembelajaran dimaksud meliputi: tujuan, materi,
metode, media, sumber belajar, lingkungan maupun
sistem penilaian itu sendiri.
BAB II EVALUASI PEMBELAJARAN
DALAM PERSPEKTIF KURIKULUM 2013
(PENILAIAN OTENTIK)
Teori Pendekatan Saintifik

Proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses


pembelajaran yang mengupayakan agar peserta didik dapat secara aktif
mengonstruk konsep, hokum atau prinsip melalui tahapan tahapan
mengamati dalam rangka mengidentifikasi atau menemukan masalah,
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data,
menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hokum atau prinsip
yang ditemukan.
Lanjutan....
Penilaian Otentik dan Tugas Otentik
Penilaian otentik merupakan penilaian langsung dan ukuran
langsung (Mueller, 2006:1). Ketika melakukan penilaian, banyak
kegiatan akan menjadi lebih jelas apabila dinilai langsung,
misalnya dalam hal kemampuan berargumentasi atau berdebat,
keterampilan menggunakan media seperti komputer dan
keterampilan melaksanakan percobaan.
Jenis-Jenis Penilaian Otentik
Untuk melaksanakan penilaian otentik yang baik harus
menguasai jenis-jenis penilaian otentik, yang antara lain terdiri
atas: (1) penilaian kinerja, (2) penilaian proyek, (3) penilaian
portofolio, dan (4) penilaian tertulis.
BAB III INSTRUMEN EVALUASI BENTUK TES

Instrumen Evaluasi pembelajaran jenis tes adalah


teknik yang paling umum digunakan dalam kegiatan
pengukuran. Meskipun teknik ini tidak selalu yang terbaik
dan tepat untuk beberapa tujuan. Jenisnya juga bermacam-
macam. Misalnya tes prestasi belajar (achievement test), tes
penguasaan (proficiency test), tes bakat (aptitude test), tes
diagnostik (diagnostic test). dan tes penempatan
(placement test).
Jika dilihat dari bentuk jawaban peserta didik, maka tes
dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu tes tertulis, tes lisan,
dan tes perbuatan. Tes tertulis ada dua bentuk, yaitu bentuk
uraian (essay) dan bentuk objektif (objective).
BAB IV INSTRUMEN EVALUASI BENTUK NON-TES
Instrumen evaluasi jenis non-tes dapat digunakan jika kita ingin mengetahui kualitas proses dan
produk dari suatu pembelajaran yang berkenaan dengan domain afektif, seperti sikap, minat, bakat,
motivasi, dan lain-lain. Termasuk jenis instrumen evaluasi jenis non-tes adalah observasi, wawancara,
skala sikap, dan lain-lain.
Jenis instrumen non-tes antara lain:
A. Daftar Cek
E. Penilaian Produk
B. Skala Rentang
F. Penilaian Portofolio
C. Penilaian Sikap
G. Penilaian Diri
D. Penilaian Proyek
BAB V PENILAIAN BERBASIS KELAS

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) merupakan suatu proses


pengumpulanpelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil
belajarsiswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian
berkelanjutan,otentik, akurat, dan konsisten dalam kegiatan
pembelajaran di bawahkewenangan guru di kelas.

A. Analisis Instrumen
Suatu instrumen hendaknya dianalisis dulu sebelum
digunakan.Ada dua model analisis yang dapat dilakukan, yaitu
analisis kualitatifdan kuantitatif. Analisis kualitatif adalah analisis
yang dilakukan olehteman sejawat dalam rumpun keahlian yang
sama. Tujuannya adalahuntuk menilai materi, konstruksi, dan
apakah bahasa yang digunakansudah memenuhi pedoman dan bisa
dipahami peserta didik.
LANJUTAN....

B. Pengembangan Silabus dan Sistem Penilaian


Penilaian berbasis kelas sebagai komponen KBK, tidak bisa
melepaskandiri dari silabus. Oleh karena itu selalu dikatakan
bahwa Silabus dansistem penilaian merupakan urutan penyajian
bagian-bagian dari silabusdan sistem penilaian suatu mata
pelajaran. Silabus dan sistem penilaiandisusun berdasarkan
prinsip yang berorientasi pada pencapaian kompetensi.
Bab VI PENGUKURAN RANAH KOGNITIF, AFEKTIF dan
PSIKOMOTORIK
•Pengukuran Ranah Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah •Pengukuran Ranah
yang mencakup kegiatan Afetktif
mental (otak).Bloom Ranah afektif adalah ranah •Pengukuran ranah
mengelompokkan ranah yang berkaitan dengan piskomotorik merupakan
kognitif ke dalam enam sikap dannilai. Sikap merupakan pengukuranyang
kategori dariyang sederhana adalah salah satu istilah dilakukan dengan
sampai kepada yang paling bidang psikologi yang mengamati kegiatan peserta
kompleks dan berhubungan dengan didik dalam melakukan
diasumsikanbersifat hirarkis, persepsi dan tingkah laku. sesuatu. Penilaian ini cocok
yang berarti tujuan pada level Istilah sikap dalam bahasa digunakan untuk menilai
yang tinggi dapat Inggris disebut attitude. ketercapaiankompetensi
dicapaiapabila tujuan pada yang menuntut peserta didik
level yang rendah telah menunjukkan unjuk kerja.
dikuasai
Bab VII ANALISIS INSTRUMEN
PENILAIAN
A. Validitas tes

1. Buat tabel persiapan menghitung validitas item

2. Hitung harga Mp
3. Hitung harga Mt

4. Hitung harga St

5. Hitung harga p

6. Hitung harga q
Bab VIII PENILAIAN ACUAN PATOKAN DAN PENILAIAN ACUAN
NORMA
Penilaian acuan patokan (PAP) atau dikenal dengan istilah Criterion Referenced Test adalah penilaian acuan patokan
adalah penilaian yang mengacu kepada kriteria pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya
(Slameto, 1988). Penilaian acuan norma (PAN) atau dikenal dengan istilah Norm Referenced Test adalah penilaian
yang dilakukan dengan mengacu pada norma kelompok.

PAP dan PAN memang memiliki perbedaan yaitu:


1. Kriteria atau patokan yang digunakan PAP bersifat “mutlak”, sedangkan PAN
menggunakan kriteria yang bersifat relatif, dalam arti tidak tetap atau selalu berubah-
ubah, disesuaikan dengan kondisi dan atau kebutuhan pada waktu itu.
2. Nilai dari hasil PAP dapat dijadikan indikator untuk mengetahui sampai di mana
tingkat kemampuan dan penguasaan peserta didik tentang materi pengajaran tertentu,
sedangkan nilai hasil PAN tidak mencerminkan tingkat kemampuan dan penguasaan
peserta didik tentang materi pengajaran yang diteskan, tetapi hanya menunjukan
kedudukan peserta didik di dalam peringkat kelompoknya.
Kelebihan dan Kekurangan Buku 1

Kelebihan Buku I:

1. Pada setiap awal bab dipaparkan deskripsi singkat,


relevansi, kompetensi dasar dan materi dari tema yang
akan dibahas.
2. Penjelasan materi dipaparkan secara terstruktur dan Kekurangan Buku I:
jelas.
3. Memuat kesimpulan berdasarkan apa yang telah
dipaparkan para ahli. 1. Terlalu banyak nya menggunakan tabel
4. Disertai dengan rangkuman, soal latihan dan daftar dalam menjelaskan submateri dari
pustaka di akhir bab.
5. Tidak hanya menyelesaikan dengan satu rumus, tetapi
suatu bab.
diberikan pilihan rumus lainnya untuk mencari tujuan 2. Terdapat ilustrasi soal yang sama di
yang sama. antara buku utama dan buku
6. Contoh soal pada materi sesuai dengan pembanding. Ilustrasi kurang
pertanyaan(latihan) di akhir bab. berkembang.
Kelebihan dan Kekurangan Buku II

Kelebihan Buku II

1. Pada akhir bab memuat rangkuman dan latihan


soal.
2. Pada awal bab diberikan saran dan penjelasan
mengenai keterkaitan materi yang dibahas dengan
keadaan nyata yang ada.
3. Tujuan PAP (penilaian acuan aptokan) tertera
dengan jelas daripada buku pembanding
Kelemahan Buku II:
1. Tidak memuat kesimpulan dari apa
yang telah dipaparkan oleh para ahli
2. Penjelasan materi tidak terstruktur
sehingga sulit untuk memahami materi
3. Menggunakan bahasa yang sulit
dipahami hanya menyelesaikan dengan
satu rumus, tetapi diberikan pilihan
rumus lainnya untuk mencari tujuan
yang sama
4. Terdapat ilustrasi soal yang sama di
antara buku pembanding dan buku
utama
5. Ilustrasi kurang berkembang
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah proses penentuan apakah
materi dan metode pembelajaran telah sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Ciri evaluasi dalam pendidikan yaitu:
1. Penilaian dilakukan secara tidak langsung
2. Penggunaan ukuran kuantitatif
3. Penilaian pendidikan menggunakan, unit-unit untuk satuan-
satuan yang tetap karena IQ 105 termasuk anak normal
4. Bersifat relative artinya tidak sama atau tidak selalu tetap dari
satu waktu ke waktu yang lain
5. Dalam penilaian pendidikan itu sering terjadi kesalahan-
kesalahan.

Dengan adanya Critical Book Review ini kita dapat membandingkan antara
satu buku utama dengan dua buku pembanding dengan pengarang yang
berbeda agar dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam evaluasi
pembelajaran.
30

SARAN
Untuk pembaca yang ingin menggali informasi
tentang evaluasi pembelajaran kami sarankan
untuk membaca buku utama dan buku
pembanding yang dapat menambah wawasan
mengenai evaluasi seperti ciri, tujuan, metode,
hasil, dan hal-hal yang berhubungan dengan
evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai