Anda di halaman 1dari 2

BAB II

ORIGINALITAS IDE DAN KONTEKS SOSIALNYA

2.1. ORIGINALITAS IDE

Ide yang dikemukakan di dalam makalah ini adalah ide yang di kemukakan oleh
penulis dari sebuah artikel hasil penelitian mahasiswa. Dalam makalah ini akan dipaparkan
pendapat materi-materi bilangan bulat yang dipelajari oleh setiap tingkat pendidikan peserta
didik, baik itu di tingkat SD,SMP,SMA.

Pada tingkat Sekolah dasar berdasarkan Kompetensi Kurikulum 2013, peserta didik
akan mempelajari Konsep dasar bilangan bulat seperti bilangan cacah dan bilangan bulat
negatif,operasi pada bilangan bulat . Cara penanaman konsep Bilangan bulatnya pun harus
disesuaikan dengan kebutuhan anak usia SD. Dapat dilakukan dengan menggunakan
defenisi,garis,ataupun benda konkret.

Pada Tingkat Sekolah Menengah Pertama, maka kompetensi yang perlu dipenuhi akan
semakin tinggi. Operasi-operasi bilangan bulat seperti penjumlahan,pengurangan,perkalian
dan pembagian harus sudah dipehami. Kompetensi selanjut nya yang harus di kuasai adalah
pemangkatan bilangan bulat,akar pangkat dua dan akar pangkat tiga. Cara penanaman
konsepnya pun harus berbeda dengan anak SD. Pada Operasi penjumlahan dan
pengurangan,dapat menggunakan pendekatan pada garis bilangan,kartu warna dan pedekatan
pola bilangan. Sementara pada operasi pembagian dan perkalian dapat menggunakan daftar
perkalian dan pengamatan pola.

Pada tingkat SMA pembelajaran mengenai bilangan bulat sudah lebih mendalam.
Pada tingkatan ini,dipelajari sifat-sifat dari bilangan bulat secara menyeluruh. Beberapa sifat
yang dipelajari yaitu sifat refleksif,sifat simetri,sifat transitif,sifat subsitusi,sifat assosiatif,dan
sifat komutatif. Kompetensi yang akan dipenuhi juga akan semakin rumit. Ide yang
dipaparkan atau dikemukakan dalam rekayasa ide ini merupakan suatu ide yang berasal dari
penelitian yang telah pernah dilakukan sebelumnya.

2.2. KONTEKS SOSIALNYA


Struktur kurikulum dalam kurikulum 2013 maupun KTSP tidak jauh berbeda.
Perbedaannya, pengertian kurikulum 2013 tidak menyebutkan adanya standar kompetensi
dan kompetensi dasar. Akan tetapi, dalam kurikulum 2013 nanti terdapat kompetensi inti dan
kompetensi dasar.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan


Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, beban belajar di kelas I adalah 30
JPL per minggu. Kelas II adalah 32 JPL, kelas III adaah 34 JPl per minggu, kelas IV, V dan
VI adalah 36 JPL per minggu. Satu jam pelajaran memiliki durasi 35 menit.

Pelaksanaan pembelajaran di kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling
sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu. kelas IV, V dan VI adalah 36 JPL per
minggu. Satu jam pelajaran memiliki durasi 35 menit.

Pelaksanaan pembelajaran di kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling
sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu. Khusus untuk kelas VI, beban belajar pada
semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling banyak 16 minggu. Penambahan jumalh
alokasi waktu per minggu dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada guru dan peserta
didik melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan tematik.

Perubahan kebijakan 2013 menyangkut empat elemen perubahan kurikulum yaitu


pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses, dan Standar
Penilaian. Sedangkan perubahan kebijakan kurikulum 2013 berdampak pada empat hal yaitu
model pembelajaran berupa tematik-integratif, pendekatan saintifik, strategi aktif, dan
penilaian autentik. Perubahan kebijakan tersebut dalam rangka menyiapkan generasi masa
depan Indonesia yang kreatif, innovatif, produktif, dan afektif yang mampu membawa bangsa
Indonesia maju dan berperadapan di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai