Dosen Pengampu :
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada kami
sehingga dapat menyelesaikan Rekayasa ide yang berjudul ” Penerapan model pembelajaran
IPS berbasis internet dengan media audio-visual” tepat pada waktunya.
Dalam perancangan rekayasa ide ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Sujarwo, S.Pd, M.Pd
selaku dosen Mata Kuliah Pendidikan IPS di Kelas Rendah atas bimbingan, pengarahan, dan
kemudahan yang telah diberikan kepada kami dalam pengerjaan rekayasa ide ini.
kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada perancangan rekayasa ide ini.
Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan dari pembaca sekalian.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................................................................4
B. Tujuan................................................................................................................................................5
C. Manfaat.............................................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
BAB III........................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN........................................................................................................................................8
Audio Visual.......................................................................................................................................13
BAB IV......................................................................................................................................................15
A. Kesimpulan..................................................................................................................................15
B. Saran.............................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
Pembelajaran yang terjadi di dalam kelas diharapkan bisa menarik, efektif dan efisien.
Pembelajaran yang diberikan oleh guru akan menarik jika dalam sebuah proses pembelajaran
menggunakan model-model pembelajaran yang bisa memacu siswa untuk lebih aktif, kreatif
dan inovatif. Dengan demikian, jika proses pembelajaran menyenangkan maka siswa akan
lebih fokus dalam pembelajaran dan pada akhirnya siswa mampu mengaplikasikan berbagai
nilai dan ilmu yang didaptkan dari pembelajaran ke dunia nyata. Sehingga, siswa mampu
menyelesaikan masalahnya sendiri.
Pembelajaran IPS sangat luas cakupannya, merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi,
sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga bidang
humaniora, pendidikan dan agama (Numan Soemantri, 2001). Dengan luasnya cakupan ini
terkadang muncul rasa bosan saat mengajar dengan menggunakan metode ceramah dan tanya
jawab. Ini baru dari sisi guru belum lagi dari sisi siswa sebagai si belajar. Beban berat yang
harus dilaksanakan baik oleh guru maupun siswa tentunya merupakan faktor kesulitan yang
mau tidak mau harus dihadapi dan dicarikan solusi. Karena itu, penggunaan teknologi
informasi dalam KBM sangat diperlukan agar rasa bosan bisa dieliminir dan siswa akan terasa
lebih nyaman didalam menerima materi ajar.
Pembelajaran yang membosan dan dengan media yang yang ketinggalan jaman tentunya sudah
tidak menarik bagi siswa. Sebagai guru kami harus mampu mengantar dan memotivasi siswa
agar memiliki semagat belajar yang tinggi. Lingkungan sekitar siswa saat kini tentunya tidak
asing lagi dengan perangkat atau media media yang berbasis TIK.
Pembelajaran IPS tentunya akan lebih menarik bila dikemas dengan media pembelajaran yang
familiar dengan siswa. Berangkat dari permasalah itu kami mencoba menunjukan suatu solusi
dalam Kegiatan Belajar IPS dengan menggunakan media pembelajaran yang berbasis TIK.
Mungkin tak pernah terbayangkan oleh kita semua teknologi informasi yang begitu pesat
perkembangannya. Serasa tidak terbatas ruang dan waktu meskipun secara geografi berlainan
tetapi kita bisa merasakan batas ruang tersebut tak bisa kita bendung. Pendidikan sebagai agen
pembaharu mutlak harus mengikuti dan tidak boleh tidak. Dalam pembelajaran seharusnya
guru/ tenaga pendidik mampu membuat konten-konten edukasi yang menarik. Jujur harus
diakui kita kekurangan konten-konten yang menarik siswa untuk belajar. Perkembangan
IPTEK yang semakin pesat, dan kemajuan teknologi yang semakin cepat berimbas pula pada
sistem pendidikan. Dengan teknologi yang semakin berkembang memudahkan siswa dalam
pembelajaran. Sehingga guru dapat memanfaatkan teknologi berupa internet untuk basis dari
model pembelajaran dikelas, agar lebih mudah, menarik, serta efisien. Berbagai media
pembelajaran di dapat melalui kemajuan teknologi seperti media audio visual. Pada makalah
ini akan di paparkan mengenai model pembelajaran IPS berbasis internet dan media audio
visual, semoga ide ini bermanfaat bagi pembaca.
B. Tujuan
Berdasarkan penjelasan dari latar belakang, penulis membatasi materi yang akan kami kritik,
antara lain:
3. Untuk menerapkan model pembelajaran IPS berbasis internet dengan media audio-visual
C. Manfaat
Manfaat dari ide ini adalah terciptanya model pembelajaran yang memudahkan siswa
dalam pembelajaran. Sehingga guru dapat memanfaatkan teknologi berbasis internet dari model
pembelajaran dikelas, agar lebih mudah, menarik, serta efisien.
BAB II
Pada saat ini, pembelajaran ICT di lingkungan Sekolah merupakan hal yang sangat
penting. Hal ini dikarenakan semakin meningkatnya kebutuhan informasi dan komunikasi dalam
berbagai keperluan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). ICT
yang secara sederhana disimbolkan oleh perangkat computer dan jaringan internet serta
perangkat komunikasi telah banyak dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas kerja para
pelajar mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Satu bentuk produk TIK yang sedang menjadi “trend” adalah internet yang berkembang
pesat di penghujung abad 20 dan di ambang abad 21. Kehadiran internet telah memberikan
dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi.
Internet merupakan salah satu instrumen dalam era globalisasi yang telah menjadikan dunia ini
menjadi transparan dan terhubungkan dengan sangat mudah dan cepat tanpa mengenal batas-
batas kewilayahan atau kebangsaan.Melalui internet setiap orang dapat berkomunikasi. Bahkan,
dunia pendidikan pun tidak luput untuk memanfaatkannya sehingga kelas maya dapat tercipta.
Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau
pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah
lain yang makin populer saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan
menggunakan media TIK khususnya internet. Dengan e-learning memungkinkan terjadinya
proses belajar mengajar jarak jauh. E-learning merupakan dasar dari perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta didik tidak perlu duduk dengan manis di
ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga
dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran dan tentu saja menghemat biaya yang
harus dikeluarkan oleh sebuah program pembelajaran.
E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan materi, peserta didik
dengan pengajar maupun sesame peserta didik. Peserta didik dapat saling tukar informasi dan
dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Dengan kondisi yang
demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaanya terhadap materi
pembelajaran.
Selain e-learning, potensi TIK dalam pembelajaran di sekolah dapat juga memanfaatkan e-
laboratory dan e-library. Adanya laboratorium virtual (virtual lab) memungkinkan guru dan
siswa dapat belajar menggunakan alat-alat laboratorium atau praktikum tidak di laboratorium
secara fisik, tetapi dengan menggunakan media computer. Perpustakaan elektronik (e-library)
sekarang ini sudah menjangkau berbagai sumber buku yang tak terbatas untuk bisa diakses tanpa
harus membeli buku/sumber belajar tersebut.
BAB III
PEMBAHASAN
IPS sebagai sebuah kajian memiliki kepentingan bagi pendidikan. Bruce Joyce (Leonard S.
Kenworthy, 1981 : 7) menyatakan ada tiga katagori dalam pendidikan yang merupakan
karakteristik tujuan IPS yaitu :
1. Pendidikan kemanusiaan.
2. Pendidikan kewarganegaraan.
3. Pendidikan intelektual.
Muhammad Numan Somantri (2001: 92) menyatakan bahwa Pendidikan IPS di sekolah
(dasar dan menengah) merupakan pengintegrasian dari berbagai disiplin ilmu sosial dan
humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan, disajikan secara ilmiah dan
pedagogis untuk tujuan pendidikan. Pendidikan IPS untuk sekolah disajikan terpadu dengan
mengintegrasikan beberapa disiplin ilmu yang ditujukan untuk kepentingan pendidikan.
Keterpaduan berbagai disiplin ilmu ini siswa diharapkan mampu mencapai tujuan dari
pendidikan itu sendiri.
Trianto (2010: 171) mengemukakan IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-
ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya yang
dirumuskan atas dasar kenyataan dan fenomena sosial dan diwujudkan dalam suatu
pendekataan interdisipliner dari aspek dan cabang ilmu-ilmu sosial. IPS merupakan bagian dari
kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu sosial.
IPS adalah mata pelajaran yang berkembang sesuai dengan berkembangnya jaman. Pada
saat ini, perkembangan teknologi begitu pesat dan kebutuhan manusia akan informasi secara
global semakin besar. Untuk mempermudah aktivitas manusia muncullah internet yang
menjadi salah satu model pembelajaran yang digunakan dalam pelajaran IPS tujuan nya adalah
untuk perkembangan proses pembelajaran dengan basis internet atau e-learning yang
mempermudah dalam melaksanakan pembelajaran.
Kemajuan teknologi yang menyatukan kemajuan komputasi, televisi, radio, dan telepon
menjadi satu kesatuan (terintegrasi) terbentuk sebagai suatu revoluasi informasi dan
komunikasi global. Revolusi ini terwujud dari kemajuan teknologi di bidang komputer pribadi,
komunikasi data dan kompresi, bandwitdh, data stroge dan data acess, integrasi multimedia
dan jaringan komputer. Teknologi Informasi dapat menjadi alat pendorong ke arah kemajuan
bangsa. Salah satu dampak terbesar adalah perkembangan pembangunan di bidang
pendidikan. Hal yang merupakan jembatan menuju bangsa yang maju di mana masyarakat
dapat memiliki alat-alat yang membantu mereka mengembangkan usaha dan menikmati
hasilnya secara mudah, murah dan merata. Sesuatu yang merupakan kerangka akses untuk
semua orang dalam mengarungi abad 21 ini.[7]
Ada tiga bentuk sistem pembelajaran melalui internet yang layak dipertimbangkan sebagai
dasar pengembangan sistem pembelajaran dengan mendayagunakan internet, yaitu: 1) Web
Course, 2) Web Centric Course, dan 3) Web Enhanced Course (Haughey, 1998).[8]
1. Web Course
Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran, dimana seluruh
bagian bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan ujian sepenuhnya
disampaikan melalui internet. Siswa dan guru sepenuhnya terpisah, namun hubungan atau
komunikasi antara peserta didik dengan pengajar bisa dilakukan setiap saat.
Bentuk pembelajaran model ini biasanya digunakan untuk keperluan pendidikan jarak jauh
(distance education/learning). Aplikasi bentuk ini antara lain virtual campus/university
ataupun lembaga pelatihan yang menyelenggarakan pelatihanpelatihan yang bisa diikuti secara
jarak jauh dan setelah lulus ujian akan diberikan sertifikat.
Sebagian bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, dan latihan disampaikan melalui
internet, sedangkan ujian dan sebagian konsultasi, diskusi dan latihan dilakukan secara tatap
muka, walaupun dalam proses belajarnya sebagaian dilakukan dengan tatap muka yang
biasanya berupa tutorial, tetapi prosentase tatap muka tetap lebih kecil dibandingkan dengan
prosentase proses pembelajaran melalui internet.
Bentuk ini memberikan makna bahwa kegiatan belajar bergeser kegiatan di kelas menjadi
kegiatan melalui internet sama dengan bentuk web course, siswa dan guru sepenuhnya
terpisah tetapi pada waktu-waktu yang telah ditetapkan mereka bertatap muka, baik di sekolah
maupun ditempat-tempat yang telah ditentukan seperti di ruang perpustakaan, taman bacaan,
ataupun di balai pertemuan. Penerapan bentuk ini sebagaimana yang telah dilakukan pada
perguruan tinggi terkemuka yang menggunakan sistem belajar secara of campus.
Berbeda dengan kedua bentuk sebelumnya, pada bentuk web enhanced course ini
prosentase pembelajaran melalui internet justru lebih sedikit dibandingkan dengan prosentase
pembelajaran secara tatap muka, karena penggunaan internet adalah hanya untuk mendukung
kegiatan pembelajaran secara tatap muka. Bentuk ini dapat pula dikatakan sebagai langkah
awal bagi intitusi pendidikan yang akan menyelenggarakan pembelajaran berbasis teknologi
informasi, sebelum menyelenggarakan pembelajaran dengan internet secara lebih kompleks,
seperti web centric course ataupun web course. Baik pada model ataupun web course, web
centric course ataupun web enhanced course, terdapat beberapa komponen aktivitas seperti
informasi, bahan belajar, pembelajaran ataupun komunikasi, penilaian yang bervariasi. Secara
umum komponen aktivitas dan strukturnya dapat diterapkan dalam pengembangan
pembelajaran melalui internet.
Kendala dari penerapan e-learning: (a). Besarnya biaya yang dibutuhkan, (b). Antusias siswa
terhadap e-learning.
Peran komputer bagi pendidikan anak: memungkinkan anak mengambil dan mengolah ilmu
pengetahuan ataupun informasi dari situs-situs yang dikunjunginya tanpa adanya batasan
jarak dan waktu. Di samping itu, anak bisa membuat surat-menyurat (e-mail), berbincang
(chatting), mengambil dan menyimpan informasi (download).
E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan
ajar kepada siswa dengan menggunakan media internet, atau media jaringan komputer lain
(Hartley, 2001)
E-laerning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik
(internet), baik secara formal maupun informal. E-learning cesara formal, misalnya pembelajaran
dengan dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran, dan tes yang telah diatur dan disusun
berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-phak terkait (pengelolae-learning dan
pembelajar). E-learning secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melaui
sarana mailing list, e-newsletter, atau website pribadi atau sekolah yang ingin menyosialisasikan
jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas.
Keuntungan menggunakan e-learning:
Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.
Media audio visual dapat dibedakan menjadi dua yaitu audio visualdiam dan audio
visual gerak. Audio visual diam adalah media yang menampilkan suara dan gambar diam (tidak
bergerak). Misalnya, film bingkai suara sound system, film rangkai suara, dan cetak
suara. Audio visual gerak adalah media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang
bergerak. Misalnya, film suara, slide
Karakteristik:
a) Bersifat linear.
1) Audio visual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari satu sumber
seperti video kaset.
2) Audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang
berbeda. Misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya berasal dari slides proyektor dan
unsur suaranya berasal dari tape recorder.
Audio Visual
Pembelajaran akan menarik jika guru memberikan proses pembelajaran yang menarik pula,
yaitu dengan menggunakan berbagai model pembelajaran. Salah satunya adalah model
pembelajaran berbasis internet dengan menggunakan media audio visual. Berbagai teori
mengenai pembelajaran berbasis internet dan media audio visual sudah dibahas sebelumnya,
pada poin ini penulis akan memaparkan mengenai penerapan model pembelajaran IPS berbasis
internet dengan media audio visual.
Penerapan model pembelajaran berbasis internet dengan media audio visual, antara lain :
Contoh :
Seorang guru yang mengajar IPS kelas V, hendak menggunakan model pembelajaran berbasis
internet dengan menggunakan media audio visual. Materi pelajaran nya adalah kegiatan
ekonomi. Dalam menyampaikan pembelajaran nya guru tersebut menggunakan sebuah laptop
atau komputer untuk mencari bahan sumber belajar, selain itu guru tersebut memberikan
tayangan film mengenai kegiatan ekonomi berupa jual beli dipasar tradisional, selain
menampilkan film guru tersebut juga memberikan video tentang kegiatan ekonomi. Setelah itu,
guru memberikan tugas kepada siswa untuk mencari gambar kegiatan ekonomi bersumber dari
internet.
Analisis contoh di atas adalah seorang guru yang menggunakan model pembelajaran berbasis
internet dengan mencari sumber belajar dari internet dan menggunakan media audio visual
berupa film dan video.
BAB IV
A. Kesimpulan
Model pembelajaran berbasis internet dengan media audio visual akan mempermudah
siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Guru dapat dengan mudah mendapatkan sumber
belajar dan guru dapat menyajikan berbagai media audio visual seperti film, video, dll. Dengan
demikian siswa akan lebih tertarik dalam melakukan pembelajaran karena penggunaan media
tersebut. Hasilnya, proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik dan siswa akan lebih
bersemangat dalam belajar.
B. Saran
Pemerataan fasiltas pendidikan perlu semakin digencarkan demi terlaksana nya pendidikan
yang berkualitas baik dengan anak-anak yang mempunyai semangat tinggi dalam belajar yang
nanti nya akan menjadi agent of change bagi negeri ini.
DAFTAR PUSTAKA
Reny Yuliati dan Ade Munajat Ilmu Pengetahuan Sosial untuk kelas V SD,pusat perbukuan
departemen pendidikan Nasional,2008
Siti Syamsiyah, Sutono, Sri Sadiman, Sutrisno, Abdul Kharis ,Ilmu Pengetahuan Sosial 5
Untuk SD/MI Kelas 5.pusat perbukuan departemen pendidikan Nasional,2008