Anda di halaman 1dari 12

PERUMUSAN

MASALAH DALAM PTK


Kelompok 3
Nama Mahasiswa :
● Vania Valletta Priono (1193111025)
● Josua Christian Manalu (1193111027)
● Windi Afriani Pohan (1193111028)
● Esra Pelita Situmorang (1193111045)
● Angel Natasya Naibaho (1193111048)
● Riswanda Hugo (1193111057)
Kelas : PGSD Reguler E 2019
Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas
Dosen Pengampu : Dra. Sorta Simanjuntak, M.Pd
2.1 Pendahuluan PTK atau Classroom action research (CAR)
adalah action research yang dilaksanakan oleh
guru di dalam kelas. Penelitian Tindakan pada
hakikatnya merupakan rangkaian riset
tindakan, yang dilakukan secara siklus, dalam
rangka memecahkan masalah, sampai masalah
itu terpecahkan. Sehingga dalam kajian
permasalahan PTK ada beberapa hal yang
perlu kita pahami hingga masalah tersebut
dapat terpecahkan diantaranya adalah
identifikasi, analisis dan rumusan masalah.
2.2 Identifikasi Masalah
Pada tahap ini peneliti menguraikan kesenjangan (masalah) penelitiannya secara
jelas dan ringkas. Jika calon peneliti sudah menemukan masalah yang akan
ditelitinya maka calon peneliti dapat melanjutkan langkah-langkah penelitian
berikutnya.

1. Pemahaman tentang Masalah Peneltian

Ketika peneliti sudah mengidentifikasi (menemukan) masalah penelitiannya


maka sebenarnya peneliti sekaligus sudah menentukan topik penelitiannya. Oleh
karena itu, calon peneliti perlu memahami tentang masalah dalam penelitian. Dalam
kegiatan penelitian, masalah dipahami sebagai adanya kesenjangan antara kondisi
riel (nyata) yang ada dengan teoritis, atau apa yang diharapkan ternyata berbeda
dengan kenyataan yang ada.
2. Cara Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah penelitian pada umumnya terwujud saat peneliti
menguraikan masalah penelitiannya. Identifikasi masalah tersebut merupakan
wujud penguraian dan penegasan batas-batas temuan permasalahan penelitian,
sehingga cakupan penelitian terfokus pada hal-hal tertentu saja. Dalam identifikasi
permasalahan penelitian terdiri atas dua langkah pokok, yaitu

Penguraian Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah


Penelitian Penelitian
Setelah menyusun rumusan masalah penelitiannya,
selanjutnya peneliti merumuskan tujuan penelitian.
Rumusan tujuan penelitian berisikan kalimat
3. Tujuan Penelitian
pernyataan yang menjelaskan secara lugas tujuan yang
ingin dan akan dicapai oleh peneliti dalam
penelitiannya. Isi rumusan tujuan penelitian harus
memiliki “benang merah” (keterkaitan) dengan isi
rumusan masalah.
2.3 Perumusan Masalah dan Analisis Penyebabnya
A. Rumusan Masalah

Memberi petunjuk tentang


Masalah hendaknya
kemungkinan mengumpulkan
dirumuskan dalam bentuk
data dalam rangka menjawab
kalimat tanya.
pertanyaan-pertanyaan yang
Patokan terkandung dalam rumusan-
rumusan itu.

Rumusan itu hendaklah Menghindari rumusan masalah

khusus, padat dan jelas, yang terlalu umum, dan terlalu

dan tidak terlalu umum. argumentatif, mengandung


emosi, prasangka atau unsur-
unsur yang tidak ilmiah,
B. Analisis Penyebabnya

Menganalisis masalah merupakan langkah yang harus dilakukan guru setelah melakukan
identifikasi. Jika melalui identifikasi anda dapat menemukan beberapa masalah yang terkait
dengan kegiatan pembelajaran di kelas, maka analisis bertujuan agar masalah tersebut menjadi
lebih jelas dan dapat menduga faktor-faktor penyebabnya. Guru sebagai peneliti selanjutnya perlu
melakukan analisis.Melalui Brainstorming (secara kolaboratif), analisis penyebab munculnya
masalah dapat dijabarkan dengan mudah. Dengan memahami berbagai kemungkinan penyebab
masalah tersebut, suatu tindakan dapat dikembangkan. pengumpulan data dapat diterapkan.
Misalnya (a) mengembangkan angket, (b) mewawancarai siswa, dan (c) melakukan observasi
langsung dalam kelas.
2.4 Perumusan Hipotesis Tindakan
Ciri-ciri rumusan hipotesis, menurut Soesilo (2015) sebagai berikut:
Dalam penelitian eksperimen hipotesis berisi
Dinyatakan dalam kalimat pernyataan
pernyataan mengenai efektivitas,
(declarative statement), bukan
perbedaan atau pengaruh dari suatu variabel ke
kalimat tanya.
variabel yang lain.

1 2 3 4

Peneliti harus konsisten (tidak Hipotesis harus dapat


berubah-ubah) mengenai isi diuji (testable).
hipotesisnya.
A. Macam-Macam Hipotesis A. Macam-Macam Hipotesis

Hipotesis Tanpa Arah Hipotesis Searah


(Dua Arah)
B. Cara Menyusun Hipotesis

Dengan membaca dan menelaah ulang (mereviu) teori atau konsep-konsep yang
1. membahas mengenai variabel-variabel penelitian beserta hubungan dari variabel-
variabel tersebut.

Dengan membaca dan mereviu hasil atau temuan-temuan penelitian terdahulu yang
2.
relevan dengan permasalahan penelitian.

Azwar (1999)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai