Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL JOURNAL RIVIEW

“PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN”

DI SUSUN OLEH :

NAMA : JOSUA CHRISTIAN MANALU

NIM : 1193111027

KELAS : PGSD REG E'19

DOSEN PEMBINGBING : Apiek Gandamana, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI S1- PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................2

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................3

BAB I..........................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR..........................................................................................................4

B. . Identitas Jurnal Yang Diriview......................................................................................................5

1) JURNAL UTAMA :....................................................................................................................5

2) JURNAL PEMBANDING :........................................................................................................5

BAB II.........................................................................................................................................................6

RINGKASAN JURNAL.............................................................................................................................6

1. Jurnal Utama....................................................................................................................................6

A. ABSTRAK......................................................................................................................................6

B. PEMBAHASAN..............................................................................................................................6

C. SIMPULAN.....................................................................................................................................7

2. Jurnal Pembanding..........................................................................................................................8

A. Abstrak............................................................................................................................................8

B. Pembahasan.....................................................................................................................................9

C. Kesimpulan....................................................................................................................................10

BAB III......................................................................................................................................................11

Kelebihan dan kelemahannya....................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12

LAMPIRAN JURNAL..............................................................................................................................13
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang mana telah
memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya atas kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
Critical Jurnal Report dengan Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
yaitu tugas Pendidikan Kewarganegaraan Saya berharap semoga dalam mereview CJR ini dapat
memudahkan para pembaca dalam memahami isi jurnal ini.

Penulis juga berharap dengan sungguh-sungguh agar CJR ini mampu berguna serta
bermanfaat. Selain itu saya juga sadar bahwa pada CJR saya ini dapat ditemukan banyak sekali
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, saya benar-benar menanti kritik
dansaran untuk kemudian dapat saya revisi dan saya tulis di masa yang selanjutnya,

sebab sekali kali lagi saya menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai
saran yang konstruktif.

Sabtu , September 2021

PENULIS
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR


Critical Journal Review merupakan tugas wajib yang diberikan oleh dosen ke
mahasiswanya, yang salah satunya merupakan mengkritik jurnal mengenai Pendidikan
Kewarganegaraan. Critical Journal Review ini dibuat untuk dapat memberikan suatu informasi
kepada pembaca ataupun masyarakat luas mengenai pembahasan tentang perkembangan dan
penerapan pendidikan kewarganegaraan.

Dalam memenuhi tugas Critical Journal Review ini, digunakan dua jurnal yang berkaitan dengan
Ekonomi Syariah, dimana jurnal ini berjudul: MENINGKATKAN KEMAMPUAN AFEKTIF
SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN VALUE
CLARIFICATION TECHNIQUE PADA PELAJARAN PKN KELAS VI SDN 104204
SAMBIREJO TIMUR dan UPAYA MENINGKATKAN BELAJAR PKN MELALUI
PENERAPAN MODEL NHT DI KELAS V SDN 050676 KEBUN BALOK.
B. . Identitas Jurnal Yang Diriview5

1) 5JURNAL UTAMA :

1. 1. Judul Artikel : MENINGKATKAN KEMAMPUAN AFEKTIF SISWA


DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION
TECHNIQUE PADA PELAJARAN PKN KELAS VI SDN 104204 SAMBIREJO
TIMUR

2. Penulis : ERNIWATY BATUBARA

3. Volume dan No : 8 nomor 2

4. Tahun Terbit : 2016

2) JURNAL PEMBANDING :
1. Judul : UPAYA MENINGKATKAN BELAJAR PKN MELALUI
PENERAPAN MODEL NHT DI KELAS V SDN 050676 KEBUN BALOK

2. Penulis : Zaitun

3. Volume Dan No : 5 dan Nomor 1

4. Tahun Terbit : 2016


BAB II

RINGKASAN JURNAL

1. Jurnal Utama

A. ABSTRAK

Masalah yang dihadapi dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan afektif siswa pada
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas VI SDN 104204 Sambirejo Timur pada materi keputusan
bersama. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan model
pembelajaran Value clarification technique dapat meningkatkan kemampuan afektif siswa pada materi
pokok Keputusan Bersama kelas VIb SDN 104204 Sambirejo Timur?”. Jenis penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 38 orang siswa yang berasal dari
siswa kelas VI-B pada tahun ajaran 2017/2018. Kegiatan ini dilakukan pada saat pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan berlangsung. Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini
penulis melakukan tes tertulis. Adapun teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskripsi
kuantitatif dengan menguraikan persentase yang digunakan. Penelitian yang dilakukan dengan cara
tindakan siklus I dan siklus II. Berdasarkan analisis data penelitipada saat pre test terdapat 11 siswa yang
mendapatkan nilai ≥ 75 (28,94%), dan ≤ 75 sebanyak 27 siswa (71,05%), kemudian pada post tes di
siklus I terjadi peningkatan dimana terdapat 23 siswa yang mendapatkan nilai ≥ 75 (60,52%), dan ≤ 75
sebanyak 15 siswa (39,47). Selanjutnya setelah dilakukan post tes di siklus II hampir semua siswa
mendapatkan nilai ≥ 75, sebanyak 32 siswa (84,21%), dan hanya ada 6 siswa yang mendapat nilai ≤ 75
(15,78%). Dengan demikian maka dapat dikatakan hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima dan
terbukti berdasarkan tindakan siklus I dan siklus II bahwa penggunakan model pembelajaran Value
clarification technique dapat meningkatkan kemampuan afektif siswa kelas VIb SDN 104204 Sambirejo
Timur pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam materi keputusan bersama. Disarankan kepada
peneliti untuk menggunakan model pembelajaran Value clarification technique dalam menyampaikan
materi pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

B. PEMBAHASAN

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan model pembelajaran


Value clarification technique adalah salah satu cara yang dipilih dan dilaksanakan oleh peneliti
untuk membantu siswa dalam memudahkan mereka mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan
tujuan akhir yaitu meningkatkan kemampuan afektif siswa pada mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan. Berdasarkan tes awal dari 38 orang siswa hanya 11 orang atau 28,94% yang
memperoleh nilai ≥75 dan dikatakan tuntas atau mencapai KKM sedangkan 27 orang atau
71,05% memperoleh nilai ≤75. Berdasarkan perolehan skor/nilai siswa dari tes awal tersebut
maka dapat dilihat bahwa rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh siswa kurang
memahami materi keputusan bersama.
Berdasarkan temuan penelitian tersebut maka upaya yang dapat dilakukan peneliti untuk
meningkatkan kemampuan afektif siswa adalah dengan menggunakan model pembelajaran
Value clarification technique. Kemudian di akhir pertemuan peneliti memberikan post tes I untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman materi yang dimiliki siswa. Dari hasil post tes I dapat
diketahui bahwa dari 38 orang siswa terdapat 23 orang siswa atau 60,52% mendapat nilai tuntas
atau mencapai KKM dan sebanyak 15 orang siswa atau 39,47% mendapat nilai tidak tuntas.
Rendahnya nilai/skor siswa pada siklus I ini disebabkan karena siswa masih belum memahami
materi keputusan bersama. Peneliti juga menemukan bahwa terdapat siswa yang tidak fokus
mendengarkan penjelasan peneliti sehingga tidak memiliki kemampuan dalam memahami nilai-
nilai kemanusiaan dan menjawab tes dengan baik.
Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan post tes di siklus II sebagai upaya
meningkatkan kemampuan afektif siswa pada siklus I. Berdasarkan tindakan melalui penerapan
model Value clarification technique pada siklus II diperoleh peningkatan nilai/skor
dibandingkan perolehan nilai/skor siswa pada siklus I. Dari post tes yang diberikan terdapat
sebanyak 32 orang siswa atau 84,21% yang mendapat nilai tuntas dan sebanyak 6 orang siswa
atau 15,78% yang belum tuntas.

C. SIMPULAN

1. Hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima dan terbukti berdasarkan tindakan siklus
I dan siklus II bahwa, “Penggunaan model pembelajaran Value Clarification
Technique dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas VI SDN
104204 Sambirejo Timur dapat meningkatkan kemampuan afektif siswa”.

2. Peningkatan kemampuan afektif dengan penggunaan model pembelajaran Value


Clarification Technique dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas
VI SDN 104204 Sambirejo Timur pada saat pre tes terdapat 11 siswa yang
mendapatkan nilai ≥ 75 (28,94%), dan ≤ 75 sebanyak 27 siswa (71,05%), kemudian
pada post tes di siklus I terjadi peningkatan dimana terdapat 23 siswa yang
mendapatkan nilai ≥ 75 (60,52%), dan ≤ 75 sebanyak 15 siswa (39,47). Selanjutnya
setelah dilakukan post tes di siklus II hampir semua siswa mendapatkan nilai ≥ 75,
sebanyak 32 siswa (84,21%), dan hanya ada 6 siswa yang mendapat nilai ≤ 75
(15,78%).

3. Dukungan yang kondusif dari faktor-faktor/unsur-unsur yang berpengaruh langsung


dalam proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Value
Clarification Technique sangat mendukung perolehan hasil yang maksimal.

4. Menggunakan materi Pendidikan Kewarganegaraan yang terdapat pada kurikulum SD


sangat sesuai untuk penanaman dan menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan sejak dini
kepada siswa

2. Jurnal Pembanding

A. Abstrak

Upaya Meningkatkan Belajar Pkn Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
NHT Di Kelas V SDN 050676 Kebun Balok. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi. Subjek penelitian siswa kelas VI dengan jumlah siswa
sebanyak 13 orang. Data aktivitas siswa menurut kedua pengamatan pengamat pada siklus I dan
II adalah Aktivitas menulis/membaca (37,1%), mengerjakan LKS (25,9% ), bertanya sesama
teman (13,5%), bertanya kepada guru (11,8%), dan yang tidak relevan dengan KBM (11,8%).
Aktivitas siswa pada Siklus II menurut pengamatan kedua pengamat antara lain:
menulis/membaca (24,7%), Mengerjakan LKS (49,9%), bertanya sesama teman (16,5%),
bertanya kepada guru (10,6%), dan yang tidak relevan dengan KBM (2,4%).
B. Pembahasan

Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif pendekatan struktural


Numbered Head Together memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-
ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat sehingga secara tidak langsung menuntut
siswa untuk mau dan mampu mengkonstruksi pengetahuan melalui proses kelompok maupun
individu melalui setiap tahapan model pembelajaran di setiap Siklus. Penelitian ini dilaksanakan
dalam dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dua kali pertemuan, pertemuan digunakan
untuk pembahasan materi dengan alokasi waktu 2x35 menit. Hal ini disesuaikan dengan jadwal
pelajaran PKn di kelas V SD Negeri 050676 Kebun Balok. Sebelum dilaksanakan Siklus I
dilakukan uji awal untuk menjajaki kemampuan awal siswa. Hasil pretes menunjukkan nilai rata-
rata 39,2 dengan nilai terendah 30 dan tertinggi 60. Dengan ketuntasan minimal (KKM) sebesar
70 maka ketuntasan klasikal hanya sebesar 0%.

Merujuk pada hasil belajar dan aktivitas belajar siswa serta dokumentasi penelitian, belum
tercapainya hasil belajar siswa secara klasikal 85% seperti indikator ketercapaian pada penelitian ini
disebabkan oleh :

1) Masih terjadi kesalahan-kesalahan dalam penarikan kesimpulan oleh siswa yang menandakan
terjadi kesalahpahaman dalam diskusi kelompok.

2) Jawaban siswa yang sama dengan jawaban temannya masih banyak hal ini menunjukkan bahwa
siswa cenderung untuk menyalin jawaban temannya.

3) Sebagian siswa masih belum terbiasa dengan alur pembelajaran atau masih bingung diperlihatkan
dengan besarnya aktivitas menulis dan membaca yang baru dilakukan di sekolah (42%) yang
seharusnya sudah dilakukan di rumah.

4) Sebagian siswa belum memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugasnya dalam kelompok
diperlihatkan dengan aktivitas mengerjakan LKS yang hanya mencapai 25,9%.

5) Ada siswa yang lebih suka mengerjakan soal sendiri.

6) Pada tahap pengajuan pertanyaan sebagian besar siswa tidak memusatkan perhatian dalam
mengerjakan LKS, terbukti dari tingginya persentase aktivitas yang tidak relevan dengan KBM
yaitu 11,8%.

7) Waktu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran tidak sesuai dengan waktu yang
direncanakan sebelumnya.

Perbaikan yang akan dilakukan pada sebelum melakukan Siklus II adalah sebagai berikut: (1)
Penjelasan dan penekanan kepada siswa tentang pembelajaran kooperatif di antaranya kerja sama dalam
menyelesaikan tugas, saling membantu, dan berdiskusi harus diperhatikan. (2) Pada pelaksanaan siklus II
penomoran siswa pada masing-masing kelompok sama dengan pelaksanaan siklus I untuk menghindari
siswa saling berebut dalam penentuan nomor. (3) Guru harus lebih sering mengunjungi kelompok pada
tahap berpikir bersama berlangsung untuk menghindari siswa ngobrol sendiri di luar materi pelajaran. (4)
Guru harus memberikan penghargaan kepada siswa/kelompok yang mendapatkan skor tertinggi.

C. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan hasil penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dalam pembelajaran PKn di
Kelas V SD Negeri 050676 Kebun Balok tahun pembelajaran 2015/2016 berikut ini:

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model


pembelajaran Numbered Heads Together dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas V
SDN. Melihat hasil analisis data penelitian menunjukkan bahawa hasil tes hasil belajar siswa
pada Siklus I meningkat siknifikan dbandingkan dengan siklus II. Dari hasil tes hasil belajar
pada Siklus I yang tuntas sebanyak 4 orang (30,7%), sedangkan secara kelas belum tuntas. Dari
hasil tes hasil belajar pada Siklus I yang tuntas sebanyak 13 orang (100%) secara kelas dikatakan
tuntas karena jumlah siswa yang memperoleh nilai diatatas nilai KKM (70) lebih dari 85%.

Data aktivitas siswa menurut kedua pengamatan pengamat pada siklus I dan II adalah
Aktivitas menulis/membaca (37,1%), mengerjakan LKS (25,9% ), bertanya sesama teman
(13,5%), bertanya kepada guru (11,8%), dan yang tidak relevan dengan KBM (11,8%). Aktivitas
siswa pada Siklus II menurut pengamatan kedua pengamat antara lain: menulis/membaca
(24,7%), Mengerjakan LKS (49,9%), bertanya sesama teman (16,5%), bertanya kepada guru
(10,6%), dan yang tidak relevan dengan KBM (2,4%). Dengan menerapkan model pembelajaran
Kooperatif tipe numbered heads together, aktivitas belajar siswa dari Siklus I ke Siklus
berikutnya mengalami peningkatan.
BAB III

Kelebihan dan kelemahannya


Jurnal Keunggulan Kelemahannya

Utama Dari setiap karya tulis pastinya tersebar Kekurangan jurnal tersebut
diberbagai tulisanya,namun pastilah ada yaitu jurnal tersebut
beberapa kelebihan yang menonjol pada memiliki kekurangan makna
karya tulis.kelebihan pada jurnal dari beberapa sub judul dan
pertama yaitu terletak pada materi yang membuat pembaca sedikit
cukup lengakap terhadap terlihat pada bingung.dan juga tidak
sub-sub judul dalam jurnal tersebut yang mencantumkan nama
lengakap dan mendetail,kemudian Instansi Penerbit, Nomor
kelebihan pada jurnal tersebut adalah Halaman, Kota Terbit, ISSN
penulis dapat mengembangkan beberapa dan Volume.11
pont-point kecil namun cukup penting
Dan Penlusi juga tidak
untuk dikaji dan penulis melakukanya
memberitahu Metode Penelitian
cukup baik. Kelebihan terdapat pada
apa yang digunakan didalam
tiap kalimat-kalimat,yang aman pada Jurnal.
tiap-taiap kalimat tersebut sangat
menarik dan tersusun dengan rapih
sehingga menarik minat para
pemabaca.kemudian jurnal memiliki
daftar pustaka atau referensi yang cukup
banayak sehingga terkesan lebih
berbasis dan kuat karana banayak
referensi yang tercantum.

11

Pembanding Kelebihan isi jurnal singkat,padat dan Kekurangan Model


jelas,penggunakan kata-kata yang tepat pembelajaran NHT adalah
dan baku menerapkan kerapihan dalam
1. Tidak terlalu cocok
menulis.keuntungan bagi para pembaca
diterapkan dalam jumlah siswa
lebih dapat dimengerti isi jurnal tersebut
yang banyak karena
karena mempunyai isi jurnal yang membutuhkan waktu yang
singkat dan padat lama.
Dan Juga Metode Pembelajaran yang
dipakai sangat baik karena Number 2. Tidak semua anggota
kelompok dipanggil oleh guru
Head Together adalah suatu model karena kemungkinan waktu
pembelajaran yang yang terbatas.12
lebihmengedepankan kepada aktivitas
3. Ada siswa yang takut
siswa dalam mencari, mengolah, dan
diintimidasi bila memberi nilai
melaporkan informasi dari berbagai jelek kepada anggotanya
sumber yang akhirnya dipresentasikan
di depan kelas. 4. Tidak semua anggota
kelompok dipanggil oleh guru
Dan juga Di jurnal tercantum, tahun terbit,
volume, nomor , nomor ISSN dan nama
jurnal.

DAFTAR PUSTAKA

Batubara, E. (2016). MENINGKATKAN KEMAMPUAN AFEKTIF SISWA DENGAN


MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE
PADA PELAJARAN PKN KELAS VI SDN 104204 SAMBIREJO TIMUR. Jurnal Handayani,
9.

Zaitun. (2016). UPAYA MENINGKATKAN BELAJAR PKN MELALUI PENERAPAN. Jurnal


Handayani(2355 - 1739), 146 - 152.
LAMPIRAN JURNAL
\

JURNAL JURNAL
UTAMA.docx PEMBANDING.pdf

Anda mungkin juga menyukai