Anda di halaman 1dari 16

Critical Journal Review

MK. Manajemen Berbasis


Sekolah
Prodi S1 Pendidikan Bisnis
Skor Nilai:

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah:


Manajemen berbasis Sekolah

Nama Mahasiswa : Samuel Bernad Hasugian


Nim : 7193343005
Dosen Pengampu : Lenti Susana Saragih S.Pd., M.Si.
Mata Kuliah : Manajemen Berbasis Sekolah

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BISNIS


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
NOVEMBER 2020

0
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis limpahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya berupa kesehatan dan kesempatan menyelesaikan
tugas CJR ini, Tidak lupa pula penulis mengucapkan rasa terimakasih kepada dosen
pengampu mata kuliah Manajemen Berbasis Sekolah, Ibu Lenti Susana Saragih S.Pd.,
M.Si. yang telah membimbing penulis, memberi kesempatan penulis untuk mengasah
kemampuan dan menguasai materi pembelajaran dengan tugas Critical Journal Review ini.
Saya menyadari tugas Critical Journal Review ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
tugas CJR ini. Dengan adanya tugas ini, penulis berharap akan semakin mampu menguasai
materi pembelajaran, serta makin kritis dalam menanggapi materi-materi dalam jurnal,
artikel ataupun dalam sumber bacaan lainnya. Begitu juga dengan para pembaca, semoga
tugas ini bermanfaat dalam referensi bacaan mengenai mata kuliah Manajemen Berbasis
Sekolah dan referensi Critical Journal Review.
Akhir kata, saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang bersangkutan
dalam pembuatan tugas ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati segala
usaha yang kita lakukan. Amin.

Medan, 1 November 2020

Samuel B Hasugian

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………1

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...2

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………..3

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR……………………………………………………….3

B. Tujuan Penulisan CJR………………………………………………………………..3

C. Manfaat CJR…………………………………………………………………………3

D. Identitas Jurnal Yang Di Review…………………………………………………….3

BAB II RINGKASAN ISI JOURNAL……………………………………………....5

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………...14

A. Kesimpulan……………………………………………………………………….....14

B. Rekomendasi………………………………………………………………………...14

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...15

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CJR
CJR sebagai salah satu pemenuhan tugas mata kuliah yang diberikan oleh dosen
pengampu. Dengan adanya Critical Journal Review mahasiswa banyak mendapatkan
pengetahuan mengenai membandingkan dan mereview satu atau lebih jurnal penelitian
mengenai mata kuliah terkait, selain itu mahasiswa juga dapat mengetahui dan
memahami dalam hal melakukan sebuah penelitian di bidangnya masing – masing.

B. Tujuan Penulisan CJR


Tujuan dari penulisan CJR ini yaitu sebagai salah satu pemenuhan tugas yang
diberikan oleh dosen pengampu. Sebagai mana tugas CJR ini dibuat untk menambah
pemahaman mata kuliah dengan cara mereview point – point yang penting saja, dan
meningkatkan kesadaran para pembaca mengenai materi yang bersangkutan serta
menguatkan pemahaman akan isi dari jurnal yang terkait, selain itu untuk menguatkan
pemahaman pola pikir mahasiswa terhadap mata kuliah terkait berbasis penelitian.

C. Manfaat CJR
CJR ini bermanfaat bagi pembaca, karena CJR ini membantu kita untuk memahami
suatu jurnal dengan cara yang lebih mudah, mengetahui isi suatu jurnal dengan lebih
mendalam, dan juga dapat sebagai perbandingan jurnal – jurnal yang relevan terhadap
suatu mata kuliah.

D. Identitas Jurnal Yang Di Review


Jurnal Pertama
1. Judul Artikel : Hakikat Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah
2. Nama Jurnal : Jurnal Ilmu Pendidikan
3. Edisi Terbit : Volume VI Nomor 12016
4. Pengarang Artikel : Rosmalah
5. Nomor ISSN : ISSN 2088-2092
6. Alamat Situs : http://ojs.unm.ac.id/index.php/pubpend

Jurnal Kedua
1. Judul Atikel : MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS SEKOLAH
2. Nama Jurnal : Jurnal EduTech
3. Edisi Terbit : Vol. 2 No. 1 Maret 2016
4. Pengarang Artikel : Sri Nurabdiah Pratiwi
5. Penerbit : Universitas Muhammadiyah Suatera Utara
6. Kota Terbit : Medan
7. Nomor ISSN : ISSN: 2442-6024e-ISSN: 2442-7063
8. Alamat Situs : Https://media.neliti.com

3
Jurnal Ketiga
1. Judul Artikel : Penggunaan Metode Pembelajaran Dalam Peningkatan
Hasil Belajar Siswa
2. Nama Jurnal : STUDIA DIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Bidang Pendidikan
3. Edisi Terbit : Vol. 11, No. 1, 2017;
4. Pengarang Artikel : Mardiah Kalsum Nasution
5. Penerbit : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN “SMH”
6. Kota Terbit : Serang, Banten
7. Nomor ISSN : ISSN 1978-8169
8. Alamat Situs :
http://www.jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/studiadidaktika/article/view/515/443

4
BAB II
RINGKASAN ISI JOURNAL
A. Pendahuluan
MBS (manajemen berbasis sekolah) adalah terjemahan langsung dari School-
Based Management yang secara luas berarti pendekatan politis untuk mendesain ulang
organisasi sekolah dengan memberikan kewenangan dan kekuasaan kepada partisipan
sekolah pada tingkat lokal guna memajukan sekolah. Partisipan sekolah adalah kepala
sekolah, guru, konselor, pengembang kurikulum, administrator, orangtua siswa,
masyarakat sekitar, dan siswa.1 Sementara itu Myers 6dan Stonehill mengemukakan, MBS
adalah strategi untuk memperbaiki pendidikan dengan mentransfer otoritas pengambilan
keputusan secara signifikan dari pemerintah pusat dan daerah ke sekolah-sekolah secara
individual dengan memberi kepala sekolah, guru, siswa, orangtua dan masyarakat untuk
memiliki kontrol yang lebih besar dalam proses pendidikan dan memberikan mereka
tanggungjawab tentang dana, personel dan kurikulum2. Kemudian Fasli Jalal dan Dedi
Supriadi menyatakan bahwa MBS adalah bentuk alternatif sekolah sebagai hasil dari
desentralisasi pendidikan. MBS pada prinsipnya bertumpu pada masyarakat dan sekolah
serta jauh dari birokrasi dan sentralistik. MBS berpotensi untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat, pemerataan, efisiensi, serta manajemen yang bertumpu pada tingkat sekolah3.

B. Deskripsi Isi
A. Jurnal Pertama
RINGKASAN ARTIKEL
Manajemen Berbasis sekolah adalah model pengelolaan sekolah dengan
memberikan kewenanangan yang lebih besar pada tingkat sekolah untuk mengelolah
sekolahnya sendiri secara langsung sesuai dengan arah peningkatan kualitas pendidikan.
Dimilikinya kewenangan tersebut sebagai akibat adanya pergeseran kekuasaan dari
pemerintah pusat atau pemerintah daerah kepada sekolah dalam pengelolaan sekolah.
Dengan adanya kewenangan yang besar tersebut maka sekolah memiliki otonomi,tanggung
jawab, dan partisipasi dalam menentukan program-program sekolah.
Manajemen Berbasis Sekolah mengakibatkan adanya perubahan sikap dan tingkah
laku seluruh komponen sekolah, yakni : kepala sekolah, guru, dan tenaga administrasi
termasuk orangtua dan masyarakat dalam memandang, memahami, dan membantu sekolah
melaksanakan tugas pengelolaannya. Berdasarkan penjelasan diatas, maka ciri yang dapat
dengan mudah dikenali untuk mengetahui apakah sekolah telah berhasil menggunakan
pendekatan Manajemen Berbasis Sekolah adalah dengan mengoptimalklan kinerja
organisasi sekolah, kegiatan proses pembelajaran, pengelolaan sumber daya manusia dan
pengelolaan sumber daya administrasi lainnya.
Secara umum implementasi Manajemen Berbasis Sekolah dimaksudkan untuk
membentuk sekolah sekolah yang efektif sehingga dapat meningkatkan kualitas
pendidikan. Tujuan penerapan Manajemen Berbasis Sekolah adalah untuk meningkatkan
kualitas pendidikan secara umum baik itu menyangkut kualitas pembelajaran, kualitas
kurikulum , kualitas sumber daya manusia baik guru maupun tenaga kependidikan lainnya,
dan kualitas pelayanan pandidikan secara umum. peran dan komonen yang diperlukan
dalam manajemen berbasis sekolah adalah sebagai beriku:

5
 Peran Kepala Sekolah. Pencapaian tujuan sekolah yang efektif memerlukan kepala
sekolah yang kuat dan handal dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia maupun
sumber daya potensial yang masih berada di luar institusi sekolah.Sehingga penerapan
Manajemen Berbasis Sekolah menuntut adanya sistem kepemimpinan kepala sekolah
yang dapat melakukan perubahan ketika perubahan itu memang menjadi suatu
keharusan.
 Peran Komite Sekolah. Pembentukan komite sekolah sebagai badan yang mandiri yang
memiliki kewajiban membantu sekolah, terutama dalam hal pembiayaan, pada
hakikatnya telah mengurangi beban kkepala sekolah dalam meemnuhi
kebutuhannya.Eksistensi komite sekolah bukan hanya sebagai pelengkap organisasi
sekolah.Siahaan (2006: 70) mengemukakan bahwa “Komite sekolah bersifat
komplementer dalam mendukung kinerja sekolah.”
 Peran Guru Sebagai Pengajar. Dalam implementasi Manajemen Berbasis Sekolah
guru memegang peranan penting yang akan menentukan kadar keberhasilan program
tersebut. Program prioritas harus difokuskan pada penyusunan rencana peningkatan
pembelajaran siswa, meliputi proses dan hasil pembelajarannya. Sehingga wajar bila
Siahaan mengemukakan bahwa “guru seyogyanya memiliki kreativitas tinggi dalam
menciptakan situasi pembelajaran yang inovatif. Segala potensi yang dimiliki
diarahkan untuk mencapai target kualitan”. (2006:44).
 Peran Orang tua dan Masyarakat. Dalam konteks manajemen Berbasis Sekolah orang
tua berperan sebagai partner dan pendukung. Sebagai partner, orang tua harus berusaha
mendidik anak secara kooperatif, dan berusaha membantu penrkembangan yang sehat
terhadap sekolah sedang kan sebagi pendukung, orang tua melindungi dan memberi
dukungan berupa sumber daya dan informasi kepada sekolah pada saat mengalami
kesulitan.
 Implementasi Kurikulum Dalam Manajemen Berbasis Sekolah. Untuk terlaksananya
kurikulum secara efektif dan efisien diperlukan manajemen kurikulum di tingkat
sekolah sebagai refleksi dari otonomi pendidikan.Kurikulum menjadi bagian terpenting
dalam penerapan manajemen berbasis sekolah sebagai bagian dari pelaksanaan
otonomi sekolah. (Siahaan,dkk,2006).
 Strategi Manajemen Berbasis Sekolah. Secara garis besar strategi yang dianggap
efektif dalam upaya mengimplementasikan manajemen berbais sekolah, yakni
pemberian otonomi sekolah, meningkatkan partisipasi aktif masyarakat, mendorong
kepemimpinan kepala sekolah yangkutat, proses pengambilan keputusan yang
demokratis, transparansi dan akuntabilitas sekolah, pencapaian kinerja sekolah,
sosialisasi secara terus menerus.
 Pemberian Otonomi Sekolah. Pemberian otonomi yang diberikan dalam rangka
menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah, memang masih dalam tahap permulaan
yang masih perlu dikembangkan polanya.Pemberian otonomi kepda sekolah sekolah
merupakan awal dari penerapan manajemen persekolahan, yang diharapkan dapat
memberikan pencerahan bagi sekolah sehingga mampu memberikan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat sebagai p engguna jada pendidikan.

6
ANALISIS JURNAL
Tujuan Penelitian  Untuk mengetahui dan memahami kekuatan, kelemaham,
peluang, dan ancaman bagi sekolah sehingga sekolah dapat
mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang
untukmemajukan sekolah.
 Untuk mengetahui keterlibatan warga sekolah dan masyarakat
dalam pengambilan keputusan dapat menciptakan transparansi
dan demokrasi yang sehat.
Subjek Penelitian Sekolah dan Stakeholder
Assessment Data Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan skala
adaptabilitas karier.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan dari sumber
berupa buku-buku ilmiah, laporan penelitian, tesis dan disertasi dan
data tersebut dianalisis menggunakan skala adaptabilitas karier
secara deskriptif.
Langkah Pada penelitian ini, langkah penelitian tidak dijelaskan. Peneliti
Penelitian hanya menguraikan rincian data mengenai konsep konsep
manajemen berbasis sekolah. Tetapi hal ini sudah sesuai karena
mengingat penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis
secara deskriptif dan menguraikan pembahasan serinci mungkin.
Hasil Penelitian MBS dengan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah yang
diartikan sebagai “model manajemen yang memberikan, otonomi
yang lebih besar pada sekolah dan mendorong pengambilan
keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung warga
sekolah untuk meningkatkan kualitas sekolah berdasarkan
kebijakan pendidikan nasional”.
Kekuatan  Jurnal ini sangat memberikan implikasi pada dunia
Penelitian pendidikan, karena membahas masalah-masalah dalam dunia
pendidikan yaitu mengenai manajemen berbasis sekolah.
 Jurnal ini merangkum pendapat dan penelitian dari para ahli
sehingga hasil penelitian kuat.
 Jurnal tersebut menggunakan metode pengembangan analisis
pendidikan karakter.
 Penggunaan kalimat dan kata juga mudah dipahami serta
dicerna oleh pembaca. Kata-kata yang sederhana diikuti
dengan penjelasan setiap konsep memudahkan pembaca untuk
memahami apa yang ingin disampaikan dalam jurnal ini.
Kelemahan  Abstrak pada jurnal ini hanya mencantumkan secara singkat
Penelitian mengenai permasalahan tetapi tidak dengan tujuan penelitian,
subjek penelitian, metode yang digunakan.
 Jurnal tersebut terlalu sedikit menggunakan metode
pengembangan.

7
B. Jurnal Kedua
1 Judul MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS SEKOLAH
2 Jurnal Jurnal EduTech
3 Download Https://media.neliti.com
4 Volume dan Vol. 2 No. 1
Halaman
5 Tahun Maret 2016
6 Penulis Sri Nurabdiah Pratiwi
7 Riviewer Ahmad Said
8 Tanggal 04 November 2020
9 Abstrak
Negara maju ditunjukkan melalui kualitas sumber daya manusianya
Penelitian yang dihasilkan melalui pendidikan. Indonesia sebagai salah satu
negara yang jumlah penduduknya terbesar di dunia sedang menuju
menjadi negara besar dan maju melalui pendidikan. Pada dasarnya
peningkatan mutu pendidikan nasional sudah mulai populer sejak
awal tahun 1990-an melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan
pemerintah seperti strategi Primary Educational Quality
Improvement (PEQIP) di delapan provinsi. Adanya sekolah dasar
negeri yang dijadikan model dalam bidang manajemen sekolah,
manajemen kelas dan pengembangan sumber daya sekolah. Hanya
saja kebijakan ini cenderung pada kebijakan pemerintah pusat dan
kurang berkelanjutan, karena menggunakan sistem sentralistik.
Perubahan sistem pemerintahan dari sentralisasi menjadi
desentralisasi atau lebih dikenal dengan otonomi daerah memberi
harapan besar bagi setiap lembaga pendidikan formal atau sekolah
untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitasnya sesuai dengan
kondisi sekolah. Dengan mengadopsi pola manajemen di negara
barat, school-based management yang lebih dikenal dengan
manajemen berbasis sekolah dan disesuaikan dengan kondisi negara
Indonesia, diharapkan mampu memberi kebebasan bagi sekolah
untuk meningkatkan kualitas seluruh program kegiatan yang ada di
sekolah, tanpa menunggu perintah dari pemerintah pusat ataupun
daerah.
Tujuan Untuk meningkatkan Adanya sekolah dasar negeri yang dijadikan
model dalam bidang manajemen sekolah, manajemen kelas dan
Penelitian pengembangan sumber daya sekolah
Subjek SD,SMP,SMK
Penelitian
Assesment Studi pustaka
Data

8
Kata Kunci Kata kunci: manajemen berbasis sekolah
1 Pendahuluan Kekuatan yang hakiki dari reformasi bangsa dimulai dari sumber
daya manusia (SDM) yang memiliki visi, dan kepribadian yang
0
mau mengedepankan kepentingan orang banyak dalam berbagai
aspek kehidupan. Sekarang ini banyak bangsa yang mengabaikan
peranan SDM sehingga mau saja menerima keadaan yang telah
merendahkan harkat dan martabat bangsa yang nampak dari
kemiskinan, kebodohan dan tidak tegaknya hukum.
Agar suatu masyarakat atau bangsa dapat melakukan perubahan
atau reformasi diperlukan peningkatan kualitas SDM. Salah satu
wahana untuk meningkatkan kualitas SDM adalah melalui
pendidikan, dan pelatihan dalam arti yang luas. Upaya
meningkatkan kualitas pendidikan haruslah mencakup semua
jenjang, jalur dan jenis pendidikan seperti yang terdapat dalam
Sistem Pendidikan suatu bangsa. Banyak faktor yang ikut
berpengaruh terhadap kualitas pendidikan, namun salah satu yang
diduga besar pengaruhnya ialah faktor manajemen pendidikan,
terutama Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
Dalam hal ini, manajemen pendidikan menurut MBS berbeda
dengan manajemen pendidikan sebelumnya yang sifatnya
sentralisasi, sedangkan MBS memberikan otonomi yang luas pada
unit sekolah itu sendiri dan melibatkan masyarakat untuk
berperanserta dalam memajukan pendidikan di sekolah. Dengan
demikian, terjadi perubahan paradigma manajemen sekolah, yaitu
semula diatur oleh birokrasi di kantor pusat menuju pengelolaan
yang berbasis pada potensi internal sekolah itu sendiri.
1 Metode Mengumpulkan berbagai data yang diambil dengan cara observasi
1 Penelitian langsung
1 Analisis
2 Jurnal
Kekuatan Definisi Manajemen Berbasis Sekolah
Istilah MBS (manajemen berbasis sekolah) adalah terjemahan
Penelitian
langsung dari School-Based Management yang secara luas berarti
pendekatan politis untuk mendesain ulang organisasi sekolah
dengan memberikan kewenangan dan kekuasaan kepada
partisipan sekolah pada tingkat lokal guna memajukan sekolah.
Partisipan sekolah adalah kepala sekolah, guru, konselor,
pengembang kurikulum, administrator, orangtua siswa,
masyarakat sekitar, dan siswa.1 Sementara itu Myers 6dan
Stonehill mengemukakan, MBS adalah strategi untuk
memperbaiki pendidikan dengan mentransfer otoritas
pengambilan keputusan secara signifikan dari pemerintah pusat

9
dan daerah ke sekolah-sekolah secara individual dengan memberi
kepala sekolah, guru, siswa, orangtua dan masyarakat untuk
memiliki kontrol yang lebih besar dalam proses pendidikan dan
memberikan mereka tanggungjawab tentang dana, personel dan
kurikulum2. Kemudian Fasli Jalal dan Dedi Supriadi menyatakan
bahwa MBS adalah bentuk alternatif sekolah sebagai hasil dari
desentralisasi pendidikan. MBS pada prinsipnya bertumpu pada
masyarakat dan sekolah serta jauh dari birokrasi dan sentralistik.
Kelemahan Kelemahan yang ditemukan oleh riviewer hanya satu yaitu
Penelitian kurangnya penjelasan mengenai hasil penelitian. Misalnya tidak
adanya penjelasan bagaimana cara mengoptimalkan peran guru
yang telah senior. Sebab guru senior sulit untuk menerima hal
baru yang menurut mereka tidak perlu untuk diterapkan. Hal
tersebut merupakan satu masalah terhadap peningkatan
keprofesionalan guru di Indonesia.
1 Kesimpulan Menurut konsep MBS, kepala sekolah dan guru memiliki
3 kebebasan yang luas dalam mengelola sekolah tanpa mengabaikan
kebijakan dan otoritas pemerintah melalui strategi seperti berikut:
(a) kurikulum yang bersifat inklusif, (b) proses belajar-mengajar
yang efektif, (c) lingkungan sekolah yang mendukung, (d) sumber
daya yang berasas pemerataan, dan (e) standardisasi dalam hal-hal
tertentu, monitoring, evaluasi, dan tes.8 Kelima strategi ini akan
diusahakan terpadu pelaksanaanya dengan fungsi pengelolaan
sekolah, sehingga terbentuk komponen-komponen manajemen
berbasis sekolah, yakni: (1) manajemen, (2) proses belajar-
mengajar, (3) sumber daya manusia, dan (4) administrasi sekolah.
1 Saran saran yang dapat diberikan oleh riviewer adalah agar dalam
4 menuliskan hasil penelitian disertakan penjelasan yang padat
dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti agar dapat
dipahami oleh orang yang belum aktif dalam penelitian, misalnya
mahasiswa. Ada beberapa paparan hasil penelitian yang tidak
dapat dimengerti oleh mahsiswa termasuk riviewer sendiri. Untuk
itu riviewewr menyarankan agar penulis lebih bayak memberikan
penjelasan dengan bahasa yang ringan.

10
C. Jurnal Ketiga
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis penggunaan metode
pembelajaran dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa di sekolah, peningkatan
prestasi atau hasil belajar siswa menjadi tujuan utama dalam proses pembelajaran di
sekolah. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif melalui analisis deskriptif dan
analisis inferensial.
Penelitian dilakukan terhadap guru Madrasah Tsanawiyah Negeri di Jakarta
Selatan, untuk kebutuhan penelitian alat pengumpulan data menggunakan angket, data
penelitian dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis korelasi, dari
penelitian ini didapati bahwa metode pembelajaran dan hasil belajar siswa berada
dikategori medium, serta terhadap hubungan yang kuat antara metode pembelajaran
terhadap hasil belajar siswa, dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar
siswa dapat ditingkatkan dengan adanya penggunaan metode pembelajarna yang tepat
dan baik oleh guru dalam proses pembelajaran di sekolah.

1) Pendahuluan
Hasil belajar siswa merupakan salah satu tujuan dari proses pembelajaran di
sekolah, untuk itu seorang guru perlu mengetahui, mempelajari beberapa metode
mengajar, serta dipraktekkan pada saat mengajar. Untuk menghasilkan prestasi (hasil)
belajar siswa yang tinggi, guru dituntut untuk mendidik dan mengajar siswa dengan
menggunakan metode pembelajaran yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran di
kelas.
Djamarah dan Zain (2010) menyebutkan bahwa kedudukan metode adalah sebagai
alat motivasi ekstrinsik, sebagai strategi pengajaran dan juga sebagai alat untuk
mencapai tujuan.Metode pembelajaran sangat dibutuhkan dalam sekolah, khususnya
bagi pembelajaran di dalam kelas. Trianto (2010), menyebutkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman
dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial. Pupuh dan
Sobry S (2010) berpendapat makin tepat metode yang digunakan oleh guru dalam
mengajar, diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran.
Roestiyah (1989) mengatakan guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat
belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Sebagai
seorang tenaga pendidikan guru harus dapat menguasai keadaan kelas sehingga tercipta
suasana belajar yang menyenangkan, untuk menghasilkan proses pembelajaran yang
berkualitas,seorang guru membutuhkan metode pembelajaran yang baik pula, yang
mampu memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa, sehingga dibutuhkan
kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik peserta didiknya.
Dapat dikatakan bahwa adanya hasil belajar siswa yang tinggi dan berkualitas,
dapat dihasilkan dari proses pembelajaran yang berkualitas, untuk menghasilkan proses
pembelajaran yang berkualitas seorang tenaga pendidik membutuhkan kemampuan
dalam menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dalam kelas,
ketidaksesuaian metode pembelajaran yang diterapkan dapat menurunkan kualitas
proses pembelajaran itu sendiri, dengan demikian maka perbaikan dan peningkatan hasil
belajar siswa di sekolah dapat dilaksanakan dengan adanya penggunaan metode
pembelajaran yang tepat oleh guru, dengan demikan dalam penelitian ini ingin

11
mengetahui dan menganalisis mengenai penggunaan metode pembelajaran dalam
peningkatan hasil belajar siswa di sekolah.

2) Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, metode ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh metode pembelajaran yang digunakan guru dalam upaya
peningkatan hasil belajar siswa di sekolah. Metode kuantitatif yang paling sesuai
digunakan untuk melihat hubungan antara variabel (Kerlinger, 2010). Penelitian
dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jakarta Selatan, DKI Jakarta Indonesia
sebanyak 340 pada Tahun 2015/2016.
Sampel penelitian adalah guru di Madrasah sebanyak 100 orang guru yang berada
di Madrasah Tsanawiyah Negeri. Pengambilan sampel berdasarkan pada pendapat Gay
& Airasian (2008) yang mengatakan bahwa sampel 10-20% daripada populasi adalah
mencukupi untuk menjalankan penyelidikan. Analisis data penelitian menggunakan
analisis deskriptif dan inferensial melalui analisis korelasi. Penelitian deskriptif adalah
studi untuk menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat, termasuk studi melukiskan
secara akurat sifat dari beberapa fenomena, kelompok atau individu (Nazir, 1988).
Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan angket instrument dengan
menggunakan pengukuran skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang mengenai fenomena social (Suliyanto, 2005).
Instrumen metode pembelajaran terdiri dari beberapa metode yang digunakan yaitu
metode ceramah (Preaching Method), metode percobaan (Experimental method),
metode latihan keterampilan (Drill method), metode diskusi (Discussion method),
metode pemecahan masalah (Problem solving method), metode perancangan (projeck
method). Instrument hasil belajar siswa mengikut Bloom yang disesuaikan dengan
penelitian, secara garis besar Taksonomi Bloom dalam Yulaelawati, (2004)
dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yakni: Ranah kognitif, Ranah afektif dan Ranah
psikomotor.

3) Hasil Penelitian
Adanya metode pembelajaran yang tepat pada dasarnya bertujuan untuk
menciptakan kondisi pembelajaran yang sehingga siswa dapat belajar secara aktif dan
menyenangkan berdampak positif pada hasil belajar dan prestasi yang optimal. Metode
pembelajaran digunakan guru untuk menyajikan materi pelajaran kepada murid di
dalam kelas baik secara individual atau secara kelompok agar materi pelajaran dapat
diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh murid dengan baik (Ahmadi dan Prastya,
2005).
Penggunaan metode pembelajaran di sekolah beracuan pada Permendiknas Nomor
41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
yang menyatakan bahwa dalam kegiatan inti pembelajaran merupakan proses untuk
mencapai Kompetensi Dasar (KD) yang harus dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemadirian sesuai
denganbakat, minat, dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik.
Metode pembelajaran mempermudah proses kegiatan belajar-mengajar.
Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat diukur melalui seberapa banyak cara
yang digunakan didalam mengajar (Sugiyono, 2006). Pembelajaran memberikan
kesempatan kepada setiap siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-

12
tugas yang terstruktur, dan dibantu oleh guru sebagai fasilitator ataupun pembimbing
(Dimyati dan Mudjiono, 1996).
Dari hasil penelitian didapati metode pembelajaran berpengaruh terhadap
peningkatan prestasi belajar siswa, dalam proses pembelajaran di sekolah guru dapat
menggunakan berbagai metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan
siswa di sekolah, guru dapat menggunakan metode ceramah (Preaching Method),
metode percobaan (Experimental method), metode latihan keterampilan (Drill method),
metode diskusi (Discussion method), metode pemecahan masalah (Problem solving
method), metode perancangan (projeck method), metode pembelajaran tersebut
memiliki pengaruh yang kuat dan sedang terhadap peningkatan prestasi belajar siswa,
setiap metode pembelajaran memiliki peranan dan keunggulan masing-masing, untuk
itu diperlukan kemampuan guru dalam menyesuaikan metode pembelajaran dalam
proses pembelajaran.
Secara keseluruhan metode pembelajaran akan memberikan berbagai manfaat bagi
guru dan siswa di sekolah, guru sangat dituntut untuk mampu dalam menggunakan
metode pembelajaran, banyaknya metode pembelajaran yang dikuasai dan dimiliki
seorang guru akan mempermudah dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran itu
sendiri, hal ini didasari pada rumusan metode pembelajaran itu sendiri. Metode
pembelajaran mengacu pada tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan
pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas (Arends, 1997).

4) Kelebihan Kekurangan
Kelebihan : Penulisan jurnal ini teratur dan sesuai dengan kaidah pembuatan
jurnal
Dalam jurnal ini terdapat hasil dan pembahasan secara konsiten
dan isi dalam jurnal ini sudah sesuai dalam permasalahan yang
disampaikan dalam jurnal ini.
Kekurangan : Penggunaan bahasa dalam jurnal ini sulit untuk dipahami

  

BAB III
13
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber daya manusia merupakan bagian penting dan utama dalam memajukan bangsa,
oleh karena itu peningkatan sumber daya manusia perlu dilakukan secara terus menerus
dan berkesinambungan. Lembaga pendidikan merupakan bagian utama dalam
meningkatkan sumber daya manusia, terutama lembaga pendidikan formal atau sekolah.
Sekolah pada era otonomi saat ini, sangat dibutuhkan peningkatannya dalam
meningkatkan sumber daya manusia, adanya pola manajemen berbasis sekolah memberi
harapan besar bagi sekolah untuk bisa mengembangkan dan meningkatkan kemampuan
sesuai dengan kondisi sekolah. Oleh karena itu hasil dari pelaksanaan MBS di setiap
sekolah tidak bisa sama. Tetapi semua sekolah memiliki kesempatan yang sama untuk
menjadi sekolah yang berkualitas

B. Rekomendasi
Sebaiknya jurnal tersebut diperbaiki dari segi bahasa yang digunakan, yaitu
bahasanya agak sulit untuk dimengerti oleh saya sebagai pembaca, dari segi tampilan
jurnal.

DAFTAR PUSTAKA

14
Rosmalah. 2016. Hakikat Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah. Publikasi
Pendidikan. Volume VI (Nomor 01): 64-76
Nurabdiah Sri Pratiwi. 2016. Manajemen Berbasis Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas
Sekolah. Jurnal EduTech. Vol. 2 No. 1
http://www.jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/studiadidaktika/article/view/515/443

15

Anda mungkin juga menyukai