Anda di halaman 1dari 12

Critical Book Report

Pendidikan Seni Rupa untuk SMU Kelas 1


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Seni Rupa dan Keterampilan
Dosen Pengampu : Dra. Masta Ginting, M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 4
Selvi Shella (1173111087)
Shadrina Farhani (1173111088)
Sri Wahyuni Mela Sari (1173111096)
Tri Putri Anggraini (1173111100)
Veronika Michelle Sitepu (1173111104)
F Regular 2017

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan critical book report dalam mata kuliah seni rupa dan keterampilan yang
berjudul “Pendidikan Seni Rupa”. Kami berharap critical book report ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan bagi pembaca yang ingin mendalami materi yang terdapat
dalam critical book report.
Pada kesempatan ini, kami juga menyampaikan terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan Seni Rupa dan Keterampilan Ibu Dra. Masta Ginting,
M.Pd. yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Kami juga berterima kasih kepada teman-
teman yang telah memberikan masukan dan saran-saran yang bermanfaat dalam
penyelesaian critical book report ini.
Kami menyadari masih banyak kelemahan yang terdapat dalam tugas ini. Untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk critical
book report ini.
.
Medan, Maret 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR ...................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan CBR .................................................................................. 2
1.3 Manfaat CBR ................................................................................................. 2
1.4 Identitas Buku yang Direview ....................................................................... 2
BAB II RINGKASAN ISI BUKU ......................................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN ....................................................................................... 6
3.1 Kelebihan buku .............................................................................................. 6
3.2 Kelemahan buku ............................................................................................ 6
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 8
4.1 Kesimpulan .................................................................................................... 8
4.2 Saran ............................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR


CBR atau critical report book adalah salah tugas yang wajib diselesaikan pada
setiap mata kuliah sesuai dengan ketentuan kurikulum yang dipakai di UNIMED yaitu
kurikulum KKNI. Tugas ini adalah tugas mengkritik buku dan membandingkannya dengan
buku buku yang lain yang berkaitan atau memiliki pembahasan yang sama. Dimana tujuan
dari tugas ini adalah agar mahasiswa mampu mengambil ilmu secara kritis dan mampu
membandingkan buku yang layak digunakan sebagai sumber ilmu dan referensi.
Pada saat ini kami akan mengkritik sebuah buku yang berjudul pendidikan seni
rupa dimana buku ini menjelaskan tentang karya karya seni rupa. Pendidikan pada
dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik untuk mencapai tujuan
pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan tertentu. Interaksi ini disebut interaksi
pendidikan, yaitu saling pengaruh antara pendidik dan peserta didik. Dalam saling
mempengaruhi ini peranan pendidik besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih
dewasa lebih berpengalaman, lebih banyak menguasai nilai-nilai, pengetahuan dan
keterampilan. Fungsi pendidikan adalah membimbing anak ke arah suatu tujuan yang
dinilai tinggi.
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) diberikan di sekolah karena
keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta
didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan
berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan seni”, “belajar
melalui seni” dan “belajar tentang seni”. “Belajar dengan seni” yaitu menjadikan seni
sebagai unsur pokok dalam belajar. “Belajar melalui seni” yaitu menggunakan media seni
untuk belajar. “Belajar tentang seni” yaitu mempelajari segala sesuatu yang berkaitan
dengan seni. Peran ini tidak diberikan oleh mata pelajaran lain (Mendiknas, 2009: 210).
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan merupakan mata pelajaran yang berbeda
dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Hal itu dikarenakan ilmu yang dipelajari di
dalamnya berupa ilmu yang berkaitan dengan seni dan keterampilan. Keduanya
mengandung unsur keindahan. Mata pelajaran ini diberikan di sekolah untuk memenuhi
kebutuhan perkembangan peserta didik, guna memberikan pengalaman siswa dalam hal
mempelajari, menciptakan, maupun memberikan penilaian terhadap karya seni dan
keterampilan.

1
1.2 Tujuan Penulisan CBR
Adapun tujuan dari critical book report ini ialah:
a. Meningkatkan pengetahuan mengenai pendidikan seni rupa
b. Meningkatkan kemampuan mengkritik atau menilai suatu isi buku agar lebih kritis
dalam memuat ilmu.
c. Untuk Menyelesaikan salah satu tugas yaitu CBR mata kuliah pendidikan seni
rupa dan keterampilan
d. Untuk lebih tau isi bab setiap buku serta dapat melihat cara atau hal hal yang harus
diperhatikan dalam membuat buku yang baik dan benar.

1.3 Manfaat CBR


Manfaat dalam penulisan CBR ini ialah sebagai berikut:
a. Melatih untuk berpikir kritis dalam menanggapi sebuah buku menambah wawasan
tentang pengembangan bahan ajar dan media dalam pembelajaran.
b. pengetahuan kita bertambah dan kita juga lebih mampu memahami seni rupa yang
bisa dipelajari untuk meningkatkan kualitas peserta didik.
c. Kita menjadi lebih tau isi setiap buku pada babnya secara rinci.

1.4 Identitas Buku yang Direview


1. Judul : Pendidikan Seni Rupa untuk SMU Kelas 1
2. Penulis : Rasjoyo; Rena Pohan, Florence Napitu
3. Penerbit : Erlangga
4. Kota Terbit : Jakarta
5. Tahun Terbit : 1997
6. ISBN : 04-01-115-2

2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

BAB 1 WAWASAN SENI


Seni adalah salah satu hasil kebudayaan. Dan manusia adalah pencipta dan
penikmat kebudayaan itu sendiri. Sepanjang sejarah, manusia tidak dapat lepas dari seni,
karena seni merupakan salah satu kebudayaan yang mengandung nilai indah (estetis),
sedangkan setiap manusia menyukai keindahan. Seni selalu mengandung ide-ide yang
dinyatakan dalam aktivitas atau rupa sebagai lambang.
Keindahan seni adalah keindahan yang diciptakan manusia. Keindahan dalam seni
timbul atas daya kreasi seniman dalam membabarkan intuisi pengalaman batinnya.
Refleksi-refleksi tersebut menjadi suatu keserasian yang bernilai estetis.
Dalam proses penciptaan karya seni seorang seniman selalu berhubungan dengan
media yang dipilihnya untuk menghasilkan bentuk tertentu. Pemilihan media ini
menentukan apa yang harus dikerjakan sehingga ide yang ingin dibabarkan tercapai.
Perbedaan penggunaan media menyebabkan munculnya berbagai macam jenis seni. Setiap
jenis karya seni rupa mempunyai bentuk dan ciri yang khusus. Menurut cirinya karya seni
rupa dapat dibedakan menjadi: seni lukis, seni patung, seni relief, seni reklame, seni kria
(terapan), seni grafis, dan seni desain.
Secara global fungsi seni dapat dibagi menjadi fungsi individual dan fungsi sosial.
Fungsi individual meliputi fungsi pemenuhan kebutuhan fisik dan pemenuhan kebutuhan
emosional. Sedangkan fungsi sosial terpilah ke dalam empat bidang, yakni bidang rekreasi,
bidang komunikasi, bidang pendidikan, dan bidang keagamaan.
Perkembangan seni rupa dapat dikenal dan dipelajari dari berbagai belahan dunia.
Dengan mempelajari perkembangan seni rupa diharapkan dapat memahami dan
menghargai peradaban manusia dan hasil-hasil karya yang ditinggalkannya, karena setiap
karya seni memiliki kandungan nilai sejarah. Secara kronologis sejarah seni rupa dunia
dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1) Seni Rupa Timur Purba: Seni Mesir, Seni Mesopotamia, dan Seni Mediterania.
2) Seni Rupa Eropa Klasik: Seni Yunani, dan Seni Romawi.
3) Seni Abad Pertengahan: Seni Masa Pembentukan (500-1000 M), Seni Masa
Gemilang (1000-1300 M), dan Seni Masa Kemunduran (1300-1500 M).
4) Seni Renaissance: Seni Renaissance, Seni Barok, dan Seni Rococco.
5) Seni Rupa Modern.

3
Aliran-aliran dalam seni rupa yang muncul ada yang selaras, saling meneruskan,
atau menentang aliran sebelumnya, aliran-aliran tersebut yaitu: 1) Aliran Klasis, 2) Aliran
Neo-Klasis, 3) Aliran Romantis, 4) Aliran Realis, 5) Aliran Naturalis, 6) Aliran Post-
Impresionis, 7) Aliran Ekspresionis, 8) Aliran Fauvis, 9) Aliran Kubis, 10) Aliran Futuris;
11) Aliran Abstraksionis, 12) Aliran Dadais, 13) Aliran Surealis, dan 14) Aliran Pop-Art.

BAB 2 APRESIASI SENI


Kemampuan seseorang menghayati sekaligus memberi evaluasi dan kritik tanpa
kehilangan rasa simpati terhadap sebuah karya seni disebut apresiasi. Dalam proses
apresiasi sebuah karya seni terdapat empat tahapan, yaitu: (1) pengamatan, (2)
penghayatan, (3) evaluasi, dan (4) apresiasi.
Seni rupa Indonesia di awal pertumbuhannya tidak berdiri sendiri, namun
merupakan bagian dari suatu proses kehidupan kesenian secara multimedia. Artinya, seni
rupa hadir di tengah pertumbuhan cabang seni lainnya. Hal ini dikarenakan dalam
kebudayaan Indonesia semua cabang seni hidup dan berkembang bersama. Periodisasi
sejarah seni rupa Indonesia dapat dibagi menurut tingkat peradaban bangsa Indonesia,
yaitu: seni rupa tradisional Indonesia, yang terbagi atas: seni rupa zaman Prasejarah, seni
rupa zaman Hindu-Budha, seni rupa zaman Islam; dan seni rupa modern Indonesia.

BAB 3 SENI KRIA


Seni kriya sebenarnya tidak bisa lepas dari seni rupa. Kalau seni rupa
menitikberatkan segi nilai estetika, maka seni kria lebih mengutamakan segi fungsinya
(aplikasi). Fungsi dalam seni kria harus bersifat nyaman. Secara garis besar fungsi seni
kria terbagi atas 3 golongan, yaitu: 1) sebagai dekorasi (hiasan); 2) sebagai benda terapan
(siap pakai); dan 3) sebagai mainan. Dalam mendesain benda kria, harus memperhatikan
yaitu bentuk, fungsi dan materi (media) pembentukan benda.
Seni kria dikenal manusia sejak zaman Batu Muda. Pertama kali manusia meniru
alam untuk menciptakan benda kria (kerajinan) seperti tempurung kelapa, daun-daun,
bambu sebagai tempat air, batu sebagai alat pertanian, dan sebagainya sebagai benda
pakai. Pada perkembangan selanjutnya seni kria makin disempurnakan. Selain fungsi,
bentuk dan bahan juga semakin mendapat perhatian. Pada zaman modern ini seni kria
tidak dapat lagi digolongkan sebagai seni nomor dua, sebab ia telah menjadi cabang seni
yang dapat berdiri sendiri. Ia hidup dan berkembang sesuai dengan ciri-ciri khusus yang
dimilikinya.

4
BAB 4 PAMERAN
Pameran merupakan media seorang seniman untuk mengadakan komunikasi
dengan masyarakat. Pameran di sekolah akan memberi banyak manfaat bagi siswa, di
antaranya adalah menambah kemampuan siswa dalam memberi apresiasi karya orang lain;
mampu mengadakan evaluasi karya secara obyektif; melatih kerja secara kelompok (tim);
mempertebal pengalaman sosialisasi bagi siswa; melatih tanggung jawab dan sikap
mandiri; serta melatih membuat rencana dan usaha pelaksanaan suatu pekerjaan.
Untuk menyelenggarakan pameran, harus memenuhi syarat-syarat utamanya, yaitu:
1) karya yang akan dipamerkan; 2) panitia pameran; 3) sarana dan prasarana; serta 4)
pengunjung. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pameran ialah: 1)
unsur karya; 2) unsur informasi; 3) unsur tempat; 4) unsur cahaya; serta 5) unsur penataan
karya. Bila semua unsur dan syarat pameran sudah terpenuhi, maka sebuah pameran dapat
dilaksanakan.

5
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan Buku

 Isi dari buku Seni Rupa ini sudah cukup lengkap yang membahas tentang wawasan
seni, apresiasi seni, seni kria dan pameran
 Bahasa yang digunakan pada buku Seni Rupa ini juga sesuai dengan EYD dan
tidak menggunakan bahasa yang sulit untuk dipahami.
 Isi pada buku Seni Rupa ini ada mencantumkan pendapat-pendapat para ahli bisa
kita temui pada bab 1
 Pada buku ini juga terdapat gambar-gambar sehingga kita dapat dengan mudah
mengetahui jenis atau bentuk seni yang ada seperti karya seni rupa dua dimensi,
seni membatik, seni membuat patung dan lain sebagainya.
 Pada setiap akhir bab terdapat soal-soal latihan yang dapat mengukur tingkat
pemahaman pembaca setelah membaca atau menganalisis buku Seni Rupa ini.

3.2 Kelemahan Buku

 Buku Seni Rupa ini memiliki cover yang kurang bagus karena pada cover tidak
ditemui gambar atau warna yang dapat menarik minat orang untuk membaca buku
ini dan juga cover pada buku ini sudah rusak dan warnanya juga sudah kabur.
 Buku Seni Rupa ini juga tidak memiliki synopsis di cover belakang buku sehingga
pembaca tidak dapat melihat cakupan-cakupan atau gambaran pembahasan yang
terdapat pada isi buku.
 Buku Seni Rupa ini tidak memiliki identitas buku yang lengkap mulai dari penulis
sampai tahun terbit tidak ada tertera pada buku ini dan buku ini juga tidak memiliki
ISBN
 Dilihat dari layout atau tata letak buku sangat tidak baik, bisa dilihat dari
keseluruhan isi buku sehingga pembaca merasa kesulitan saat membaca dan
memahami isi buku yang sedang dibacanya.
 Pada buku ini juga tidak terdapat halaman-halaman pada setiap lembaran buku,
namun pada daftar isi ada dicantumkan halaman-halaman buku.
 Buku Seni Rupa ini juga tidak ada memaparkan biodata dari penulis, sehingga
pembaca tidak dapat mengetahui latar belakang dan profil kehidupan pengarang.

6
 Buku Seni Rupa ini menggunakan kertas seperti kertas yang sudah daur ulang
dimana kertas tersebut sangat tidak nyaman dilihat karena kertasnya berwarna
sangat gelap dan sangat tipis sehingga membuat pembaca tidak nyaman atau
bertahan lama dalam membaca buku. Sebaiknya buku ini menggunakan kertas
book paper yang dimana warnanya lebih nyaman dilihat sehingga pembaca betah
untuk membaca buku lebih lama lagi.
 Buku Seni Rupa ini banyak mencantumkan gambar-gambar kesenian yang ada
namun kekurangannya gambar yang dicantumkan tidak berwarna sehingga
gambarnya tidak menarik.
 Kondisi dari buku Seni Rupa ini sangat tidak baik mulai dari cover sampai isi
bukunya karena banyak didapati lembaran-lembaran isi buku yang sudah koyak
dan warnanya sudah kabur.

7
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sepanjang sejarah, manusia tidak dapat lepas dari seni, karena seni merupakan
salah satu kebudayaan yang mengandung nilai indah (estetis), Keindahan seni adalah
keindahan yang diciptakan manusia. Keindahan dalam seni timbul atas daya kreasi
seniman dalam menggambarkan intuisi pengalaman batinnya. Refleksi-refleksi tersebut
menjadi suatu keserasian yang bernilai estetis. Secara global fungsi seni dapat dibagi
menjadi fungsi individual dan fungsi sosial. Fungsi individual meliputi fungsi pemenuhan
kebutuhan fisik dan pemenuhan kebutuhan emosional. Sedangkan fungsi sosial terpilah ke
dalam empat bidang, yakni bidang rekreasi, bidang komunikasi, bidang pendidikan, dan
bidang keagamaan. Kemampuan seseorang menghayati sekaligus memberi evaluasi dan
kritik tanpa kehilangan rasa simpati terhadap sebuah karya seni disebut apresiasi. Dalam
proses apresiasi sebuah karya seni terdapat empat tahapan, yaitu: (1) pengamatan, (2)
penghayatan, (3) evaluasi, dan (4) apresiasi. Periodisasi sejarah seni rupa Indonesia dapat
dibagi menurut tingkat peradaban bangsa Indonesia, yaitu: seni rupa tradisional Indonesia,
yang terbagi atas: seni rupa zaman Prasejarah, seni rupa zaman Hindu-Budha, seni rupa
zaman Islam; dan seni rupa modern Indonesia.

4.2 Saran
Sebagai mahasiswa dan calon pendidik kita harus lebih dalam mempelajari suatu
seni rupa dan keterampilan untuk peserta didik di sekolah dasar melalui berbagai macam
buku, untuk menambah wawasan kita dalam membawakan pengajaran seni rupa dan
keterampilan di sekolah dasar. Bukannya hanya dari buku saja kita dapat memperdalam
ilmu tentang seni rupa dan keterampilan tetapi bisa juga melalui media sosial yang sudah
terpercaya artikelnya

8
DAFTAR PUSTAKA

Rasjoyo, dkk. 1997. Pendidikan Seni Rupa untuk SMU Kelas 1. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai