Disusun Oleh:
Kelompok 4
Selvi Shella (1173111087)
Shadrina Farhani (1173111088)
Sri Wahyuni Mela Sari (1173111096)
Tri Putri Anggraini (1173111100)
Veronika Michelle Sitepu (1173111104)
F Regular 2017
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan critical book report dalam mata kuliah seni rupa dan keterampilan yang
berjudul “Pendidikan Seni Rupa”. Kami berharap critical book report ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan bagi pembaca yang ingin mendalami materi yang terdapat
dalam critical book report.
Pada kesempatan ini, kami juga menyampaikan terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan Seni Rupa dan Keterampilan Ibu Dra. Masta Ginting,
M.Pd. yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Kami juga berterima kasih kepada teman-
teman yang telah memberikan masukan dan saran-saran yang bermanfaat dalam
penyelesaian critical book report ini.
Kami menyadari masih banyak kelemahan yang terdapat dalam tugas ini. Untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk critical
book report ini.
.
Medan, Maret 2019
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Penulisan CBR
Adapun tujuan dari critical book report ini ialah:
a. Meningkatkan pengetahuan mengenai pendidikan seni rupa
b. Meningkatkan kemampuan mengkritik atau menilai suatu isi buku agar lebih kritis
dalam memuat ilmu.
c. Untuk Menyelesaikan salah satu tugas yaitu CBR mata kuliah pendidikan seni
rupa dan keterampilan
d. Untuk lebih tau isi bab setiap buku serta dapat melihat cara atau hal hal yang harus
diperhatikan dalam membuat buku yang baik dan benar.
2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
3
Aliran-aliran dalam seni rupa yang muncul ada yang selaras, saling meneruskan,
atau menentang aliran sebelumnya, aliran-aliran tersebut yaitu: 1) Aliran Klasis, 2) Aliran
Neo-Klasis, 3) Aliran Romantis, 4) Aliran Realis, 5) Aliran Naturalis, 6) Aliran Post-
Impresionis, 7) Aliran Ekspresionis, 8) Aliran Fauvis, 9) Aliran Kubis, 10) Aliran Futuris;
11) Aliran Abstraksionis, 12) Aliran Dadais, 13) Aliran Surealis, dan 14) Aliran Pop-Art.
4
BAB 4 PAMERAN
Pameran merupakan media seorang seniman untuk mengadakan komunikasi
dengan masyarakat. Pameran di sekolah akan memberi banyak manfaat bagi siswa, di
antaranya adalah menambah kemampuan siswa dalam memberi apresiasi karya orang lain;
mampu mengadakan evaluasi karya secara obyektif; melatih kerja secara kelompok (tim);
mempertebal pengalaman sosialisasi bagi siswa; melatih tanggung jawab dan sikap
mandiri; serta melatih membuat rencana dan usaha pelaksanaan suatu pekerjaan.
Untuk menyelenggarakan pameran, harus memenuhi syarat-syarat utamanya, yaitu:
1) karya yang akan dipamerkan; 2) panitia pameran; 3) sarana dan prasarana; serta 4)
pengunjung. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pameran ialah: 1)
unsur karya; 2) unsur informasi; 3) unsur tempat; 4) unsur cahaya; serta 5) unsur penataan
karya. Bila semua unsur dan syarat pameran sudah terpenuhi, maka sebuah pameran dapat
dilaksanakan.
5
BAB III
PEMBAHASAN
Isi dari buku Seni Rupa ini sudah cukup lengkap yang membahas tentang wawasan
seni, apresiasi seni, seni kria dan pameran
Bahasa yang digunakan pada buku Seni Rupa ini juga sesuai dengan EYD dan
tidak menggunakan bahasa yang sulit untuk dipahami.
Isi pada buku Seni Rupa ini ada mencantumkan pendapat-pendapat para ahli bisa
kita temui pada bab 1
Pada buku ini juga terdapat gambar-gambar sehingga kita dapat dengan mudah
mengetahui jenis atau bentuk seni yang ada seperti karya seni rupa dua dimensi,
seni membatik, seni membuat patung dan lain sebagainya.
Pada setiap akhir bab terdapat soal-soal latihan yang dapat mengukur tingkat
pemahaman pembaca setelah membaca atau menganalisis buku Seni Rupa ini.
Buku Seni Rupa ini memiliki cover yang kurang bagus karena pada cover tidak
ditemui gambar atau warna yang dapat menarik minat orang untuk membaca buku
ini dan juga cover pada buku ini sudah rusak dan warnanya juga sudah kabur.
Buku Seni Rupa ini juga tidak memiliki synopsis di cover belakang buku sehingga
pembaca tidak dapat melihat cakupan-cakupan atau gambaran pembahasan yang
terdapat pada isi buku.
Buku Seni Rupa ini tidak memiliki identitas buku yang lengkap mulai dari penulis
sampai tahun terbit tidak ada tertera pada buku ini dan buku ini juga tidak memiliki
ISBN
Dilihat dari layout atau tata letak buku sangat tidak baik, bisa dilihat dari
keseluruhan isi buku sehingga pembaca merasa kesulitan saat membaca dan
memahami isi buku yang sedang dibacanya.
Pada buku ini juga tidak terdapat halaman-halaman pada setiap lembaran buku,
namun pada daftar isi ada dicantumkan halaman-halaman buku.
Buku Seni Rupa ini juga tidak ada memaparkan biodata dari penulis, sehingga
pembaca tidak dapat mengetahui latar belakang dan profil kehidupan pengarang.
6
Buku Seni Rupa ini menggunakan kertas seperti kertas yang sudah daur ulang
dimana kertas tersebut sangat tidak nyaman dilihat karena kertasnya berwarna
sangat gelap dan sangat tipis sehingga membuat pembaca tidak nyaman atau
bertahan lama dalam membaca buku. Sebaiknya buku ini menggunakan kertas
book paper yang dimana warnanya lebih nyaman dilihat sehingga pembaca betah
untuk membaca buku lebih lama lagi.
Buku Seni Rupa ini banyak mencantumkan gambar-gambar kesenian yang ada
namun kekurangannya gambar yang dicantumkan tidak berwarna sehingga
gambarnya tidak menarik.
Kondisi dari buku Seni Rupa ini sangat tidak baik mulai dari cover sampai isi
bukunya karena banyak didapati lembaran-lembaran isi buku yang sudah koyak
dan warnanya sudah kabur.
7
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sepanjang sejarah, manusia tidak dapat lepas dari seni, karena seni merupakan
salah satu kebudayaan yang mengandung nilai indah (estetis), Keindahan seni adalah
keindahan yang diciptakan manusia. Keindahan dalam seni timbul atas daya kreasi
seniman dalam menggambarkan intuisi pengalaman batinnya. Refleksi-refleksi tersebut
menjadi suatu keserasian yang bernilai estetis. Secara global fungsi seni dapat dibagi
menjadi fungsi individual dan fungsi sosial. Fungsi individual meliputi fungsi pemenuhan
kebutuhan fisik dan pemenuhan kebutuhan emosional. Sedangkan fungsi sosial terpilah ke
dalam empat bidang, yakni bidang rekreasi, bidang komunikasi, bidang pendidikan, dan
bidang keagamaan. Kemampuan seseorang menghayati sekaligus memberi evaluasi dan
kritik tanpa kehilangan rasa simpati terhadap sebuah karya seni disebut apresiasi. Dalam
proses apresiasi sebuah karya seni terdapat empat tahapan, yaitu: (1) pengamatan, (2)
penghayatan, (3) evaluasi, dan (4) apresiasi. Periodisasi sejarah seni rupa Indonesia dapat
dibagi menurut tingkat peradaban bangsa Indonesia, yaitu: seni rupa tradisional Indonesia,
yang terbagi atas: seni rupa zaman Prasejarah, seni rupa zaman Hindu-Budha, seni rupa
zaman Islam; dan seni rupa modern Indonesia.
4.2 Saran
Sebagai mahasiswa dan calon pendidik kita harus lebih dalam mempelajari suatu
seni rupa dan keterampilan untuk peserta didik di sekolah dasar melalui berbagai macam
buku, untuk menambah wawasan kita dalam membawakan pengajaran seni rupa dan
keterampilan di sekolah dasar. Bukannya hanya dari buku saja kita dapat memperdalam
ilmu tentang seni rupa dan keterampilan tetapi bisa juga melalui media sosial yang sudah
terpercaya artikelnya
8
DAFTAR PUSTAKA
Rasjoyo, dkk. 1997. Pendidikan Seni Rupa untuk SMU Kelas 1. Jakarta: Erlangga.