KELOMPOK 4
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan perlindungan-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Teknik
penyusunan dan pelaksanaan evaluasi hasil belajar” ini tepat pada waktunya. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Wildansyah Lubis., M.Pd / Syahrial, M.Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Pembelajaran yang telah membimbing dan
mengarahkan penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun makalah ini disusun
dengan tujuan untuk memenuhi tanggung jawab sebagai mahasiswa dalam perkuliahan pada
mata kuliah Evaluasi Pembelajaran. Disamping itu penyusunan makalah ini bertujuan untuk
membantu baik pembaca maupun penulis sendiri untuk dapat memahami lebih dalam mengenai
penulisan butir soal dalam pembelajaran dan teknik pelaksaan evaluasi pembelajaran.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan dan penyusunan makalah ini terdapat
kendala dan berada diluar batas kemampuan penulis sehingga makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca guna penyempurnaan penulisan dan penyusunan makalah dikemudian hari.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak termasuk penulis
sendiri. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan evaluasi hasil belajar adalah untuk memperbaiki cara, pembelajaran, mengadakan
perbaikan dan pengayaan bagi peserta didik, serta menempatkan peserta didik pada situasi
pembelajaran yang lebih tepat sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya. Dalam
pelaksanaan evaluasi belajar berlangsung juga kegiatan atau proses belajar mengajar.
Dimana evaluasi belajar mengukur hasil capaian siswa yang difokuskan pada penugasan
KD (Kompetensi Dasar) yang banyak bergantung pada upaya dan cara guru dalam
melakukan proses pembelajaran dikelas dengan memanfaatkan perangkat pembelajaran
yang tertera dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Dan untuk mengetahui
ketercapaian KD, guru harus melakukan penilaian sekaligus untuk mengukur efektifitas
proses belajar mengajar. Hasil penilaian dianalisis untuk mendapatkan umpan balik untuk
proses belajar mengajar selanjutnya dan akan diimplementasikan pada proses belajar
mengajar serikutnya.
Melaksanakan evaluasi hasil belajar merupakan tugas rutin dari seorang guru. Evaluasi
hasil belajar tersebut harus dilaksanakan dengan penuh kecermatan dan ketelitian, karena
berpengaruh bagi peserta didik. Kecermatan dan ketelitian yang dimaksud adalah dengan
mengetahui bagaimana Langkah-langkah, perencanaan dalam melaksanakan evaluasi
secraa sistematis serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selain itu, seorang guru juga
harus memahami teknik-teknik dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar dan penulisan
setiap butir soal evaluasi hasil belajar. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai penulisan
butir soal evaluasi hasil belajar beserta teknik-teknik pelaksanaan evaluasi hasil belajar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis dapat menuliskan rumusan masalah yaitu:
1. Bagaimana penulisan butir soal evaluasi hasil belajar?
2. Bagaimana teknik pelaksanaan evaluasi hasil belajar?
1
BAB II
KAJIAN TEORI
Dalam melaksanakan analisis butir soal, para penulis soal dapat menganalisis secara
kualitatif, dalam kaitan dengan isi dan bentuknya, dan kuantitatif dalam kaitan dengan ciri-
ciri statistiknya (Anastasi dan Urbina, 1997). Sebelum menentukan teknik dan alat
penilaian, penulis soal perlu menetapkan terlebih dahulu tujuan penilaian dan kompetensi
dasar yang hendak diukur. Suatu alat ukur/tes untuk mengevaluasi hasil belajar disebut
baik jika materi yang terkandung dalam butir-butir tes tersebut dapat mewakili seluruh
materi yang telah dipelajari peserta didik. Sebaliknya, suatu tes dikatakan kurang baik bila
tes tersebut hanya memuat sebagian kecil materi yang diajarkan oleh guru. Untuk
menghindari hal tersebut dan untuk mendapatkan tes yang representatif perlu
dilakukannya analisis rasional. Artinya dengan melakukan analisis berdasarkan pikiran
logik tentang materi-materi yang akan diteskan, tujuan tes, bentuk atau tipe tes serta
jenjang kognitif yang akan dicapai. Untuk jenjang kognitif bisanya yang dipakai adalah
taksonomi dari Bloom yang telah direvisi. Analisis rasional ini dituangkan dalam bentuk
“kisi-kisi” atau “blue print” atau “cetak biru” atau “desain” atau “rancangan” yang berisi
2
pokok uji yang termuat dalam tes.Kisi- kisi yang baik harus memenuhi persyaratan:
mewakili isi silabus/kurikulum atau materi yang telah diajarkan secara tepat dan
proporsional, komponen-komponennya diuraikan secara jelas dan mudah dipahami, dan
materi yang hendak ditanyakan dapat dibuatkan soalnya.Sedangkan untuk menentukan
materi penting yang akan diukur dilakukan dengan memperhatikan kriteria:
1. Urgensi, yaitu materi secara teoritis mutlak harus dikuasai oleh peserta didik,
2. Kontinuitas, yaitu materi lanjutan yang merupakan pendalaman dari satu atau lebih
materi yang sudah dipelajari sebelumnya
3. Relevansi, yaitu materi yang diperlukan untuk mempelajari atau memahami, mata
pelajaran lain, dan
4. Keterpakaian, yaitu materi yang memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan
sehari-hari.
4
4) Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas,
terbaca, dan berfungsi.
c. Bahasa
1) Rumusan kalimat soal harus komunikatif.
2) Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (baku).
3) Tidak menimbulkan penafsiran ganda.
4) Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
5) Tidak mengandung kata/ungkapan yang menyinggung perasaan peserta
didik.
5
4) Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas
dan terbaca
c. Bahasa/Budaya
1) Rumusan kalimat soal komunikatif
2) Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku.
3) Tidak menggunakan kata/ungkapan yang menimbulkan penafsiran
ganda atau salah pengertian.
4) Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
5) Rumusan soal tidak mengandung kata/ungkapan yang dapat
menyinggung perasaan peserta didik.
6
1) Pernyataan dirumuskan dengan singkat (tidak melebihi 20 kata) dan
jelas.
2) Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak relevan objek yang
dipersoalkan atau kalimatnya merupakan pernyataan yang diperlukan
saja.
3) Kalimatnya bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda.
4) Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mengacu pada masa lalu.
5) Kalimatnya bebas dari pernyataan yang faktual atau dapat
diinterpretasikan sebagai fakta.
6) Kalimatnya bebas dari pernyataan yang dapat diinterpretasikan lebih
dari satu cara.
7) Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mungkin disetujui atau
dikosongkan oleh hampir semua responden.
8) Setiap pernyataan hanya berisi satu gagasan secara lengkap.
9) Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak pasti seperti semua, selalu,
kadang-kadang, tidak satupun, tidak pernah.
10) Jangan banyak mempergunakan kata hanya, sekedar, semata-mata.
Gunakanlah seperlunya.
c. Bahasa/Budaya
1) Bahasa soal harus komunikatif dan sesuai dengan jenjang pendidikan
peserta didik atau responden.
2) Soal harus menggunakan bahasa Indonesia baku.
3) Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
7
a. Teknik Pelaksanaan Tes tertulls
Dalam pelaksanaan tes tertulis ada 10 hal penting yang perlu diperhatikan yaitu;
1) Para peserta tes hendaknya mendapat ketenangan, jauh dari keramaian,
kebisingan dan hiruk pikuk yang dapat membuat konsentrerasi peserta tes
terganggu;
2) Ruangan tes cukup longgar, jarak tempat duduk antara peserta tes yang cukup,
antara 75 cm sampai 100 cm;
3) Ruangan tes cukup pencahayaan dan pertukaran udara, tidak pengab, jauh dari
yang dapat mengeluarkan polusi bau udara (seperti WC, sampah, atau
sejenisnya);
4) Tersedia alat menulis yang cukup seperti meja, atau tripleks untuk alas menulis;
5) Pada waktu membagi soal tes hendaknya dalam keadaan terbalik dan tertutup,
agar peserta tes dapat serentak memulai ujian;
6) Pengawas ruang ujian hendaknya tidak terlalu banyak bergerak yang dapat
mengganggu konsentrasi peserta tes;
7) Sebelum tes dimulai hendaknya peserta tes telah mengetahul tata tertib
mengikuti ujian, dan sanksi yang diterima bila melakukan kecurangan;
8) Disiapkan daftar hadir peserta tes yang harus ditanda tangani peserta tes;
9) Jika waktu telah selesai, peserta tes diinstruksikan untuk berhenti bekerja dan
tetap duduk di tempat kemudian pengawas mengumpulkan seluruh lembar
jawaban, jika lembar jawaban sudah sesuai dengan jumlah peserta tes, baru
diperkenankan meninggalkan tempat; dan
10) Hendaknya ada Berita Acara (BA) yang berisi jumlah kehadiran peserta tes dan
yang absen lengkap dengan identitasnya.
8
5) Penguji hendaknya jangan sekali-kali memberikan "angin segar" atau kode-
kode tertentu yang mengarah kepada menolong peserta tes;
6) Tes lisan harus berlangsung secara wajar, artinya tidak menimbulkan rasa takut,
gugup, atau panik di kalangan peserta tes;
7) Hendaknya ada patokan waktu yang disediakan untuk setiap butir pertanyaan;
8) Hendaknya dalam mengajukan pertanyaan kepada peserta tes yang satu dengan
lainnya dilakukan bervariasi namun tetap dalam materi yang sama, dan
9) Sedapat mungkin tes lisan dapat dilakukan secara individual.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan penulisan butir soal dan teknik pelaksanaan hasil berlajar
diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya:
1. Dalam tes evaluasi sejajar ada 3 tes yang dapat dilakukan itu tes tertulis, tes lisan,
dan tes tindakan.Dalam penulisan butir soal tes tertulis dapat dilakukan dengan
cara penulisan soal pilihan berganda dan uraian.Bentuk penulisan butir soal
evaluasi hasil belajar ada 2 bentuk yakni: Pertama, Penulisan Butir Soal Uraian
(Essay Test). Umumnya terdapat dua tipe tes uraian, yaitu tes uraian
bebas/terbuka, baik digunakan untuk mengukur hasil belajar pada tingkat aplikasi,
analisis, sintetis dan evaluasi. Dan tes uraian terbatas, terbagi menjadi dua: tes
melengkapi dan tes jawaban singkat. Kedua, Penulisan Butir Soal Objektif, secara
umum terdapat tiga tipe yakni: (a) benar salah (True False), (b) menjodohkan
(matching), dan (c) pilihan ganda (multiple choice).
2. Teknik pelaksanaan evaluasi hasil belajar dapat digolongkan ke dalam tiga
kategori yaitu: (a) teknik pelaksanaan tes tertulis, (b) tes lisan, dan (c) tes
perbuatan.
B. Saran
Karena evaluasi hasil belajar merupakan tugas rutin dari seoarang guru sudah
seharusnya bagi calon-calon guru atau guru dapat memahami bagaiamana konsep dari
pelaksanaan, perencanaan, penulisan butir soal dan teknik pelaksanaan evaluasi hasil
belajar secara universal dan kompehensif.
10
DAFTAR PUSTAKA
Sawaluddin, S., & Muhammad, S. (2020). Langkah-Langkah dan Teknik Evaluasi Hasil
Belajar Pendidikan Agama Islam. Jurnal PTK Dan Pendidikan, 6(1).
https://doi.org/10.18592/ptk.v6i1.3793
Sudiijono, A. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan, cetakan ke 11. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Siregar, W. L. (2023). Evaluasi Pembelajaran Prinsip,Strategi dan Implementasi.
11