Anda di halaman 1dari 3

Pertemuan: 12 LEMBARAN KERJA 10 SKS :2

Dosen:
Drs.JamalumPurba
,M.Si. Kode :
MATA KULIAH KEPEMIMPINAN
Hari/ Tanggal: Prodi S1 Pendidikan Kimia Waktu : 10’
..........15 November Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam–
2019…………. Unimed ParafDosen

Nama Mahasiswa : Andrew Alex Sandro Nilai :


Materi: Konsep, penyusunan dan simulasi skenario kepemimpinan operasional.
IndikatorCapaian: Dapat mendeskripsikan konsep, menyusun dan
mensimulasikan skenario kepemimpinan organisasi.

Soal:

1. Diskripsikan minimal 2 pendapat ahli tentang konsep, penyusunan dan


simulasi skenario kepemimpinan organisasi beserta rujukannya?

2. Simpulkan konsep, penyusunan dan simulasi skenario kepemimpinan


organisasi menurut Saudara berdasarkan rujukan yang dideskripsikan di atas
(no.1)!

3. Susun skenario simulasi implementasi kepemimpinan organisasi?

Jawaban:

1. DESKRIPSIKAN MINIMAL 2 PENDAPAT AHLI TENTANG KONSEP PENYUSUNAN DAN


SIMULASI SKENARIO KEPEMIMPINAN ORGANISASI BESERTA RUJUKANNYA?

Definisi Para Ahli Tentang Organisasi


Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama
sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi
sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational
behaviour), atau analisa organisasi (organization analysis).

Definisi Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok
sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai
tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan
sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber
daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
 Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan ( entity) sosial
yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi,
yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.
 Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikanorganisasi ialah setiap bentuk
persekutuan antara dua  orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat
dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat
seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut
dengan bawahan.

2. SIMPULKAN KONSEP PENYUSUNAN DAN SIMULASI SKENARIO KEPEMIMPINAN


ORGANISASI MENURUT SAUDARA BERDASARKAN RUJUKAN YANG DIDESKRIPSIKAN
DI ATAS NO 1!

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek


seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi
sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik
adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya,
karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam
masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang
terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan
tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam
keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang
dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.

3. SUSUN SKENARIO SIMULASI IMPLIMENTASI KEPEMIMPINAN ORGANISASI

Implementasi Peran Kepemimpinan Organisasi.


Mencermati berbagai konsep tentang kepemimpinan, peran kepemimpinan dan gaya
kepemimpinan, maka penulis yakin bahwa seorang pemimpin dalam sebuah
organisasi tidak akan berhasil mencapai tujuan tanpa memiliki kemampuan
mengimplementasikan peran kepemimpinan. Peran kepemimpinan yang dimaksud
pada tulisan ini adalah peran kepemimpinan yang mengacu pada pendapat Werren
Bennis & Burt Nanus yaitu peran kepemimpinan sebagai penentu arah, agen
perubahan serta juru bicara dan pelatih. Sedangkan gaya kepemimpinan adalah gaya
kepemimpinan Bass & Avolio yang dikutip dari Luthans yaitu gaya kepemimpinan
transformasional dan transaksional.
Hubungan kedua aspek ini dapat dilihat pada perilaku pemimpin dan yang
dipimpin. Pemimpin melaksanakan peran kepemimpinan dengan mengguanakan gaya
kepemimpinan. Sedangkan Pengikut sebagai staf menerima dan merespon peran yang
dimainkan oleh unsur pimpinan tersebut.
Mengimplementasikan peran kepemimpinan sebagai penentu arah, dalan arti
kata pemimpin mengarahkan pengikutnya ke arah pencapaian tujuan organisasi. Jika
pemimpin tidak memahami kondisi pengikut, maka untuk menggerakkan kearah
tujuan organisasi mustahil akan tercapai. Oleh karena itu para pemimpin di dalam
bertindak sebagai penentu arah, bagaikan alat (kompas) penentu arah yang digunakan
oleh seorang nahkoda di tengah laut kemana tujuan dan sasaran yang dituju. Tujuan
suatu organisasi tentunya mengacu pada visi organisasi, tanpa visi maka organisasi
tersebut bisa salah arah. Sebagaimana yang diungkapkan oleh ISSN 1411- 3341
JURNAL ACADEMICA Fisip Untad VOL.04 No. 01 PEBRUARI 2012 795 Werren
Bennis & Burt Nanus (2006:ii) mengatakan bahwa elemen yang paling penting dari
kepemimpinan yang sukses adalah visi yang disampaikan dengan jelas, atau indra
yang tajam dalam menentukan arah untuk memfokuskan perhatian semua orang yang
terkait dengan organisasi. Jadi visi organisasi merupakan panduan untuk mengarah
pada pencapaian tujuan organisasi yang bersangkutan. Untuk mengarahkan pengikut
kearah pencapaian visi, maka pemimpin harus memahami karkateritik pengikut
menurut Yulk, bahwa karakteristik setiap pengikut tercermin pada Ciri (Kebutuhan,
nilai, konsep peribadi, Keyakinan & Optimisme, Keterampilan & keahlian, Sifat dari
pemimpinnya, Kepercayaan kepada pemimpin, Komitmen dan upaya tugas, Kepuasan
terhadap pemimpin & Pekerjaan. Setelah memahami karkateristik pengikut, maka
unsur pimpinan memahami dan menyesuaikan gaya kepemimpinan apa yang cocok
bagi setiap pengikut agar mau mengikuti arahan yang bersumber dari pimpinan.
Misalkan salah satu karakterisitik yang dilihat dari aspek keterampilan dan keahlian,
maka unsur pimpinan sebenarnya menanamkan dan memberi keyakinan bahwa apa
yang dimiliki dapat memberi kontribusi terhadap organisasi, oleh karena itu pengikut
merasa diperhatian dan diharagai. Jika mengalami hambatan dengan adanya potensi
yang dimiliki maka unsur pimpinan mengarahkannya sesuai tujuan yang hendak
dicapai serta memberinya motivasi untuk meningkatkan kemampuan dengan
mengikuti pendidikan dsan pelatihan. Jika tidak menagalami hambatan, maka unsur
pimpinan memberi penghargaan baik berupa materi maupun non materi, seperti
pujian, karena tidak semua manusia dalam bekerja hanya sekedar memnuhi kebutuhan
hidup secara mendasar akan tetapi masih ada beberapa manusia membutuhkan
aktualisasi. Untuk memenuhi kebutuhan setiap manusia atau pengikut maka unsur
pimpinan dapat menerapkan gaya kepemimpinan transaksional maupun
transformasional.

Daftar Pustaka:

Harbani, Pasolong.2008.Kepemimpinan Birokrasi. Bandung : CV.Alfabeta.

Djafri N.& Syamsu Q.B.2017.Kepemimpinan & Perilaku Organisasi.Gorontalo:Ideas

Daswati.2012.Implementasi peran pemimpin dengan gaya kepemimpinan menuju kesuksesan


organisasi.Jurnal Academica Fisip Untad.Vol4(1).Hal:784-789.ISSN 1411-
3341.

Anda mungkin juga menyukai