Ringkasan Materi:
Kepemimpinan berdasarkan struktur. Studi ini menurut Siagian (1994:120) didasarkan kepada pemikiran
dasar bahwa efktivitas kepemimpinan seseorang terlihat pada dua jenis perilaku dalam
menyelenggarakan tugas-tugas kepemimpinannya, pertama ialah sampai sejauh mana seorang
pimpinan memberikan penekanan pada peranannya selaku pemrakarsa struktur tugas yang akan
dilaksanakan bawahannya, kedua sampai sejauh mana dan dalam bentuk apa seorang pimpinan
memberikan perhatian kepada para bawahannya. Studi ini dilakukan melalui penelitan yang sudah
berlangsung sejak decade 40-an oleh Universitas Ohio State, Amerika Serikat.
Dalam studi ini yang dimaksud dengan pemrakarsa struktur ialah sampai sejauh mana seorang pimpinan
mendefinisikan dan menyusun struktur peranannya dan peranan bawahannya dalam usaha mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Artinya sejauh mana seorang pimpinan menonjolkan
peranannya mengorganisasikan hal-hal seperti:
a) Tugas yang harus diselenggarakan dalam organisasi
b) Hubungan antara satu tugas dengan yang lain
c) Penekanan pada pentingnya kaitan tugas yang dieslenggarakan dengan tujuan dan sasaran yang
tetapkan sebelumnya
Memang dapat dipahami pentingnya peranan seorang pemimpin selaku pemrakarsa kuat dalam hal
seperti dikemukakan diatas. Dikatakan demikian antara lain karena dengan perilaku demikianlah
terdapat ketegasan dan kejelasan tentang berbagai tugas yang harus diselenggarakan, disertai oleh
tuntutan pemenuhan standar hasil kerja yang telah ditetapkan sebelumnya dan harus ditaati oleh
semua pihak.
Ketika itu tingkat pengetahuan para pekerja dan kematangan jiwa berorganisasi masih edemikian rupa
sehingga dipandang belum tepat diserahkan pemrakarsaannya kepada para anggota organasasi.
Singkatnya, keberadaan seorang pimpinan dipandang sebagai faktor penentu dalam kehidupan
berorganisasi.
Dalam pada itu disadari pula bahwa posisi sentral pimpinan itu tidak berarti mengabaikan keberadaan
orang lain, yaitu para bawahan. Oleh karena itu, berbarengan dengan peranan pimpinan selaku
pemrakarsa penyusunan struktur tugas, diteliti pula perilaku pimpinan yang menyangkut sifat, bentuk
dan intensitas perhatiaannya pada para bawahannya.
Seperti yang dikemukakan Siagian(1994:121) Yang mendapat sorotan dalam penelitian ini, antara lain,
ialah:
a) Iklim saling percaya mempercayai
b) Penghargaan terhadap ide bawahan
c) Memperhitungkan perasaan para bawahan
d) Perhatian pada kenyaman kerja bagi para bawahan
e) Perhatian pada kesejahteraan bawahan
f) Pangakuan atas status para bawahan secara tepat dan proporsional
g) Memperhitungkan faktor kepuasaan kerja para bawahan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang
dipercayakan kepadanya.
Disamping itu penelitian ini juga mempelajari sampai sejauh mana efektivitas kepemimpinan seseorang
dipengaruhi oleh perilakunya yang menyebabkan para bawahan senang datang kepadanya untuk
menyampaikan berbagai masalah yang dihadapinya, termasuk masalah pribadi, karena bawahan itu
mengetahui bahwa pimpinan yang bersangkutan akan mendengarkannya dengan baik dan memberikan
pandangan-pandangan yang arif tentang bagaimana berbagai masalah yang dihadapi itu seyogyanya
dipecahkan dan diatasi. Singkatnya penelitian menyoroti sampai sejauh mana efektivitas kepemimpinan
seseorang dapat diwujudkan dengan perilaku yang bersahabat, mudah didekati dan objektif dalam
memperlakukan bawahan.
Soal:
1. Diskripsikan minimal 2 pendapat ahli tentang struktur organisasi beserta rujukannya?
2. Simpulkan struktur organisasi menurut Saudara berdasarkan rujukan yang dideskripsikan
di atas (no.1)!
3. Deksripsikan struktur kepemimpinan dalam organisasi?
4. Sebutkan konsep dasar kepemimpinan!
5. Sebutkan proses pengorganisasian!
6. Sebutkan elemen struktur organisasi!
7. Sebutkan asas-asas kepemimpinan!
8. Jelaskan beberapa tipe-tipe pemimpin!
9. Dalam mempelajari kepemimpinan, banyak pendekatan yang digunakan. Sebutkan
pendekatan yang digunakan!
10. Jelaskan tentang apa itu pendekatan aktivitas sosial!
Jawaban:
2. Struktur organisasi menurut saya merupakan suatu gambaran/ kerangka yang menggambarkan
kedudukan, wewenang dan peran orang-orang yang tergabung/termasuk dalam organisasi
tersebut.
3. Dalam organisasi ada struktur yang menjadikan organisasi itu sebagai sebuah kesatuan yang
disebut organisasi, misalnya ada struktur pengurusan organisasi, struktur pelaksana operasi, dan
struktur kepemimpinan.
menurut kamus bahasa indonesia, struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun yang
disusun dengan pola tertentu. Kemudian desain adalah kerangka bentuk (rancangan), sedangkan
kepemimpinan adalah asal kata dari pemimpin yang artinya adalah seseorang yang mengatur,
mengarahkan, dan kepemimpinan merupakan cara atau bagaimana sang pemimpin itu memimpin
bawahannya atau staff nya.
Desain kepemimpinan tentunya akan terpengaruh oleh tipe kepemimpinan yang ada, karena
pemimpin mempunyai wewenang terhadap organisasi maka tentu saja desain struktur yang ada
tergantung bagaimana seorang pemimpin itu menciptakan struktur yang dianggapnya paling
ideal.
Dengan adanya struktur dan desain kepemimpinan tujuan dari organisasi tidak semudah itu bisa
diraih, diperlukan juga perancangan struktur yang baik dan efektif, dengan memperhatikan
faktor-faktor yang mungkin menjadi kendala nantinya dalam pelaksanaan kegiatan organisasi,
menentukan struktur dari lingkungan yang ada dalam organisasi, pembagian kewenangan yang
kadang menjadi suatu masalah yang terjadi diantara anggota organisasi juga sangat perlu
diperhatikan, karena sebuah organisasi yang baik didasari oleh pondasi yang kuat dalam
organisasi tersebut, karena sebuah organisasi layaknya sebuah pohon, yang jika akarnya tidak
tertanam dengan kokoh makan akan sangat mudah bagi faktor-faktor luar yang dapat
menghancurkan pohon tersebut
7. Asas Kepemimpinan :
a. KeTuhanan Yang Maha Esa ( Keyakinan agama yang kuat, taat menjalankan kewajiban agama )
b. Ing ngarsa sung tuladha ( menjadi teladan bagi anggotanya )
c. Ing madya mangun karso ( memberi motivasi, mengugah semangat anggotanya )
d. Tut wuri handayani (memberi pengaruh yang baik dan mendorong anggotanmya untuk maju)
Waspada purba wisesa (mengawasi dan mengoreksi anggotanya )
e. Ambeg parama arta ( mampu memilih dan memprioritaskan pekerjaan atau keputusan )
f. Prasaja ( Tingkah laku dan cara hidup yang sederhana )
g. Setya ( sikap loyal terhadap pimpinan, anggota dan sesama rekan )
h. Hemat dan terbuka ( kesadaran dan kemampuan menggunakan secara tepat tenaga, waktu, harta
dan kemauan, kerelaan, berani untuk mempertanggungjawabkan sikap dan tindakan dan berani
menerima kritik )
i. Pewaris ( kemauan, keikhlasan untuk pada saatnya menyerahkan tugas dan tanggungjawab serta
kedudukan kepada generasi berikutnya )
10. Pendekatan ini didasarkan pada pendapatan bahwa gejala kepemimpinan selalu terdapat dalam
masyarakat.Dalam masyarakat, kepemimpinan selalu melibatkan seseorang atau beberapa orang
dengan kelompok yang dibentuk untuk suatu tujuan tertentu.Berdasarkan kenyataan ini, maka
pendekatan aktivitas sosial, lebih menekankan pada sifat hubungan antar pemimpin dan yang
dipimpin.
Daftar Pustaka:
https://dhiedotorg.wordpress.com/2011/09/25/pengertian-definisi-arti-organisasi-dan-
unsur-unsurnya/
http://www.kumpulandefinisi.com/2015/06/pengertian-dan-definisi-struktur-organisasi-
menurut-para-ahli.html
http://www.bintan-s.web.id/2011/04/kepemimpinan-berdasarkan-struktur.html
http://ahyarafalimanudin.blogspot.co.id/2015/06/struktur-dan-desain-kepemimpinan.html
Bentuk perubahan diri sendiri selama seminggu belajar kepemimpinan dalam kehidupan sehari-
hari adalah:
- Saya sadar bahwa menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh adalah yang utama, maka dari
itu saya sudah mentekadkan diri untuk menjaga kualitas makanan yang saya konsumsi,
seperti menghindari makanan siap saji, yg mengandung banyak garam dan gula berlebih.
Dengan mengonsumsi yang lebih sehat seperti buah dan sayuran. Dan juga setiap
seminggu sekali melakukan olahraga.
- Saya mulai membatasi waktu untuk bermain gadget.
- Menghindari tidur diatas jam 12
- Melakukan penghematan. Menghindari pemborosan dengan menuliskan segala
kebutuhan yang paling penting hingga keinginan semata. Mempost-post kan dana dalam
seminggu. Tidak menggunakan transportasi on-line tapi menggunakan transportasi
tradisional dan umum seperti angkot atau bentor.