Anda di halaman 1dari 5

Pertemuan: 3 LEMBARAN KERJA 2 SKS : 2

Dosen: MATA KULIAH KEPEMIMPINAN Kode :


Hari/ Tanggal: Prodi S1 Akuntansi Waktu : 10’
Dr. Nasirwan., SE., M.Si., Fakultas Ekonomi – Unimed Paraf Dosen
Ak., CA
Nama Mhs: Neysa Agustina Siagian Nilai :
7173220027
Materi: Perbedaan manajer dengan pemimpin dalam organisasi.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan membedakan manajer dengan pemimpin dalam
organisasi.

Ringkasan Materi:
Setiap lembaga/instansi memiliki tujuan dan cita-cita di dalamnya, sebagai proses untuk
mencapai tujuannya, Untuk mengoperasikan sebuah lembaga/instansi, dibutuhkan satu kesatuan
perangkat yang berhubungan sebagai motor penggerak instansi/lembaga yaitu kepemimpinan,
manajemen dan organisasi. Untuk menjadi seorang pemimpin yang ideal tidaklah mudah.
Beberapa kriteria seorang pemimpin ideal diantaranya adalah : bijaksana, arif, cerdas, tangkas,
berwawasan luas, berintelektual dan berani. Kriteria menjadi seorang pemimpin yang ideal
memang memiliki banyak interpretasi, namun satu hal yang pasti seorang pemimpin yang cakap
harus menguasai kecerdasan intelektual, kecerdasan moral dan kecerdasan spiritual yang
merupakan elemen utama dan harus dimiliki oleh seorang pemimpin.

Dalam setiap organisasi pasti memiliki tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan,
sejarah yang melatar belakangi serta para pelaku organisasi tersebut. Seiring dengan perbedaan
tersebut setiap organisasi memiliki karakteristik organisasi yang berbeda. Kerangka rencana
kerja strategis yang dibuat harus dibuat sesuai dengan karakteristik organisasi yang dipimpinnya
agar program kerja yang dicanangkan sebuah instansi/lembaga sesuai dengan target yang
ditetapkan dan tidak membebani instansi/lembaga yang dipimpinnya. Beban pengeluaran yang
harus dikeluarkan instansi/lembaga harus sesuai dengan landasan filosofis, teori, model, strategi,
taktik, kurikulum, program dan pembiayaan yang telah disusun. Oleh karena itu, dibutuhkan
sebuah landasan teori yang kuat sebagai kerangka dasar rencana kerja sebuah instansi/lembaga
yang terdiri dari Planning, Organizing, Actuating dan Controlling agar peristiwa Input-Proses-
Output-nya berjalan dengan sebagaimana mestinya . Peristiwa input-proses-output menjadi
sebuah hasil akhir yang sangat menentukan untuk mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan
dari sebuah metode manajemen yang diberlakukan.
Ketika hasil akhir dari sebuah instansi/lembaga telah diketahui, Sebuah instansi/lembaga dapat
mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan yang telah dialami serta menentukan langkah
perusahaan kedepannya dengan sebuah alat analisa yang dinamakan analisis S.W.O.T
( Strengths, Weakness, Opportunity, Threatments ). Dengan Analisis S.W.O.T sebuah
lembaga/instansi dapat mengetahui posisi lembaga/instansi yang dipimpinnya dari sebuah
program kerja yang dibuatnya.

Tolok ukur keberhasilan dan kemajuan sebuah organisasi dapat dilihat dari sejauh mana
organisasi tersebut mencapai cita-cita yang diperjuangkannya serta kemajuan sebuah organisasi
dipengaruhi oleh beberapa faktor2 yang mendukungnya, seperti kualiatas SDM nya,
infrastruktur organisasi serta popularitas organisasi di mata publik.

Soal:
1. Diskripsikan ciri pemimpin beserta rujukannya?
2. Diskripsikan ciri manajer beserta rujukannya?
3. Buat matrik perbedaan pemimpin dengan manajer?
4. Jelaskan yang termasuk fungsi-fungsi kepemimpinan?
5. Apa itu organisasi?
6. Sebutkan jenis-jenis organisasi?
7. Sebutkan faktor eksternal dan internal yang menghambat dalam kepemimpinan!
8. Apa yang dimaksud tipe/gaya kepemimpinan?
9. Sebutkan tipe/gaya kepemimpinan yang ada!
10. Sebutkan 3 pemimpin indonesia serta jenis tipe kepemimpinan yang dipakai dalam
memimpin!
Jawaban:
1. Ciri yang harus dimiliki Seorang Pemimpin:
a. Intelijensi – Pemimpin cenderung punya intelijensi dalam hal kemampuan bicara,
menafsir, dan bernalar yang lebih kuat ketimbang yang bukan pemimpin.
b. Kepercayaan Diri – Kepercayaan diri adalah keyakinan akan kompetensi dan keahlian
yang dimiliki, dan juga meliputi harga diri serta keyakinan diri.
c. Determinasi – Determinasi adalah hasrat menyelesaikan pekerjaan yang meliputi ciri
seperti berinisiatif, kegigihan, mempengaruhi, dan cenderungmenyetir.
d. Integritas – Integritas adalah kualitas kujujuran dan dapat dipercaya. Integritas membuat
seorang pemimpin dapat dipercaya dan layak untuk diberi kepercayaan oleh para
pengikutnya.
e. Sosiabilitas – Sosiabilitas adalah kecenderungan pemimpin untuk menjalin hubungan
yang menyenangkan. Pemimpin yang menunjukkan sosiabilitas cenderung bersahabat,
ramah, sopan, bijaksana, dan diplomatis. Mereka sensitif terhadap kebutuhan orang lain
dan menunjukkan perhatian atas kehidupan mereka.

2. Ciri seorang manajer :


a. Mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas tentang bidang bisnis dan organisasi
yang ditanganinya. Syarat ini adalah syarat pokok yang harus dimiliki oleh seorang
manajer profesional. Tanpa pengetahuan dan wawasan yang luas, bagaimana bisa
manajer tersebut bisa menjalankan organisasinya secara efektif dan menghasilkan
keuntungan bagi bisnis yang dijalankannya.
b. Mempunyai kepribadian yang baik dan tangguh sesuai dengan norma-norma yang
berlaku secara umum di masyarakat. Seorang manajer profesional harus seorang yang
mempunyai budi pekerti yang luhur. Perilaku seorang manajer harus sesuai dengan nilai-
nilai positif. Dengan demikian, sumber daya manusia yang berkualitas adalah syarat
penting yang harus dimiliki oleh seorang manajer profesional.
c. Mempunyai pengalaman yang luas dalam bidang bisnis yang dijalankannya. Seperti kita
semua ketahui, pengalaman adalah lebih penting daripada pengetahuan. Pengetahuan
tanpa disertai dengan pengalaman yang memadai tidak akan banyak berguna dalam
menghasilkan output yang bernilai positif bagi organisasi bisnis. Pengetahuan yang luas
disertai dengan pengalaman yang luas adalah senjata utama bagi keefektifan kerja
seorang manajer profesional.
d. Mempunyai kemampuan bersosialisasi yang baik. Tugas seorang manajer adalah
mengurus orang-orang yang ada di bawahnya. Tanpa kemampuan sosialisasi yang baik,
tidak mungkin akan tercapai suatu hubungan yang saling menguntungkan antara atasan
dan bawahan. Kemampuan sosialisasi sangat penting untuk mengarahkan bawahan
menuju tercapainya tujuan organisasi.
e. Mempunyai kemampuan manajerial yang memadai. Kemampuan manajerial adalah
pengetahuan utama yang harus dimiliki oleh seorang manajer profesional. Kemampuan
ini bisa dipelajari di sekolah-sekolah formal atau melalui kursus atau melalui buku-buku
manajemen. Ilmu manajerial yang hebat akan menjadi nilai lebih yang sangat bagus bagi
seorang manajer untuk dapat menjalankan organisasi secara efektif dan efisien.

3. Perbedaan Manajer dan Pemimpin

Manajer Pemimpin

·         Mengelola ·         Berinovasi
·         Dapat di cetak ·         Tidak dapat di cetak
·         Memelihara ·         Mengembangkan
·         Memfokuskan pada sistem dan struktur ·         Memfokuskan pada orang-orang (bawahan)
·         Mengandalkan kontrol ·         Menumbuhkan kepercayaan
·         Berorientasi jangka pendek ·         Memiliki perspektif jangka panjang
·         Bertanya bagaimana dan kapan ·         Bertanya apa dan mengapa
·         Berorientasi pada hasil ·         Berorientasi pada peluang-peluang masa depan
·         Meniru ·         Menciptakan
·         Menerima status quo ·         Menentang status quo
·         Seperti tentara yang siap selalu diperintah ·         Adalah dirinya sendiri
·         Melakukan dengan benar ·         Melakukan hal yang benar

4. Pada umumnya Fungsi Kepemimpinan adalah mengusahakan agar kelompok yang


dipimpinnya dapat mewujudkan tujuan dengan baik melalui kerjasama yang produktif dalam
segala situasi. Menurut Sondang S. P. Siagian (1999) fungsi-fungsi kepemimpinan meliputi:

a. Pimpinan Sebagai Penentu Arah


Setiap organisasi dibentuk sebagai wahana untuk mencapai tujuan tertentu. Arah yang
hendak ditempuh oleh organisasi menuju tujuannya harus sedemikian rupa sehingga
mengoptimalkan pemanfaatan dari segala sarana dan prasarana yang tersedia. Perumus
dan penentu strategi dan taktik tersebut adalah pimpinan dalam organisasi tersebut.

b. Pimpinan Sebagai Wakil dan Juru Bicara Organisasi


Kebijaksanaan dan kegiatan organisasi perlu dijelaskan kepada pihak luar agar pihak
tersebut mempunyai pengetahuan yang tepat tentang kehidupan organisasi yang
bersangkutan, dan yang paling bertanggung jawab sebagai wakil dan juru bicara
organisasi dalam hubungan dengan berbagai pihak tersebut adalah pimpinan organisasi.
Pimpinan perlu mengetahui keputusan lain yang telah dibuat oleh pimpinan yang lebih
rendah. Serta pengetahuan tentang berbagai kegiatan yang berlangsung dalam organisasi
sebagai pelaksanaan dari berbagai keputusan yang telah diambil.

c. Pimpinan Sebagai Komunikator yang Efektif


Pemeliharaan hubungan baik ke luar maupun ke dalam dilakukan melalui proses
komunikasi. Interaksi yang terjadi antara sesama anggota dalam suatu organisasi
dimungkinkan karena komunikasi yang efektif. Komunikasi sangat diperlukan pimpinan
dalam menyampaikan suatu keputusan dalam rangka pengendalian dan pengawasan,
pengerahan bawahan dan menyampaikan informasi kepada pihak lain.

d. Pimpinan Sebagai Mediator


Dalam kehidupan organisasional, selalu ada saja situasi konflik yang harus diatasi, baik
dalam hubungan ke luar maupun dalam hubungan ke dalam organisasi. Fungsi pimpinan
sebagai mediator dalam hal ini difokuskan pada penyelesaian situasi konflik yang
mungkin timbul dalam organisasi. Timbulnya situasi konflik dalam organisasi
merupakan tantangan yang harus dihadapi pimpinan. Untuk mengatasinya secara
rasional, objektif, efektif dan tuntas, dituntut kemampuannya berperan sebagai seorang
mediator yang handal.

e. Pimpinan Sebagai Integrator


Adanya pembagian tugas, sistem alokasi daya, dana dan tenaga, serta diperlukannya
spesialisasi pengetahuan dan ketrampilan dapat menimbulkan sikap, perilaku dan
tindakan yang berkotak-kotak. Oleh karena itu diperlukan integrator terutama pada
hirarki puncak, yaitu pimpinan. Hanya pimpinanlah yang berada “di atas semua orang
dan semua satuan kerja yang memungkinkannya menjalankan peranan integratif yang
didasarkan pada pendekatan yang holistik.

5. Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan orang-orang di bawah pengarahan manajer


(pimpinan) untuk mengejar tujuan bersama.Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja
sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

6. jenis-jenis organisasi:
- Organisasi formal, adalah organisasi yang diatur secara resmi,
seperti: organisasi pemerintahan, organisasi yang berbadan hukum
- Organisasi informal, adalah organisasi yang terbentuk karena hubungan bersifat pribadi,
antara lain kesamaan minat atau hobby, dll
7. faktor hambatan dalam kepemimpinan :
- Fakor internal
Kurangnya motivasi dari pemimpin itu sendir, emosi yang tidak stabil, tidak percata diri,
takut dalam mengambil resiko, terbatasnya kecakapan pemimpin.
- Fakor eksternal
Tidak adanya dukungan dari orang terdekat, tidak adanya dukungan dari bawahan, terlalu
banyak tekanan.

8. Tipe atau gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang dirancang untuk
mengintegrasikan tujuan orga-nisasi dan tujuan individu untuk mencapai tujuan bersama.      

9. Ada beberapa yaitu :


a.      Tipe atau gaya kepemimpinan otokratis.
b.      Tipe atau gaya kepemimpinan militeristis.
c.       Tipe atau gaya kepemimpinan paternalistis.
d.      Tipe atau gaya kepemimpinan kharismatis
e.      Tipe atau gaya kepemimpinan demokratis.

10. 3 pemimpin indonesia beserta tipe kepemimpinannya :


- Soekarno
Presiden pertama yang telah berhasil membawa Indonesia bebas dari penjajah dengan
kemerdekaan RI tahun 1945 ini memiliki tipe kepemimpinan yang Karismatik. Dengan
kemampuannya bisa membawa Indonesia merdeka membuat bangsa Indonesia merasa
kagum akan karismanya. Selain itu, beliau juga tipe Demokratik. Terbukti dari
bagaimana beliau memberikan kesempatan kepada para pemuda dan golongan tua untuk
memilih kapan dilangsungkan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
- Soeharto
Presiden yang berhasil menggulingkan presiden pertama ini memiliki tipe Otokratik
dalam memimpin. Dengan kemampuan politik dan kekuasaan yang begitu besar
membuat beliau dapat memimpin Indonesia selama 32 tahun. Dengan tipe Militeristik,
beliau sering memimpin dengan perintah karena beliau sebelumnya merupakan tentara
Indonesia. Selain itu beliau juga menarik simpati bangsa dengan membangun berbagai
kemajuan bagi Indonesia, sehingga rakyat terpedaya oleh kemajuan padahal mereka juga
dibodohi oleh kekuasaan otoriter. Jadi beliau memimpin dengan tipe Otokratik, tipe
Militeristik dan tipe Karismatik.
- Habibie
Presiden ketiga ini memimpin dengan tipe Demokratik. Karena sikap demokrasinya yang
berlebihan seperti dalam pemilu Timor-timor secara cerdik dimanfaatkan oleh lawan-
lawan politiknya. Alhasil beliau cuma menjabat 1 tahun.

Daftar Pustaka:
 https://alpinseptian.wordpress.com/2014/07/05/kriteria-manager-yang-baik/
 http://alpiadiprawiraningrat.blogspot.co.id/2012/09/perbedaan-pemimpin-leader-dan-
manajer.html
 http://rimbaceloteh.blogspot.co.id/2016/01/ciri-yang-harus-dimiliki-seorang.html
 https://hebertcia.wordpress.com/2014/11/18/ciri-ciri-menjadi-manajer/

Anda mungkin juga menyukai