Anda di halaman 1dari 7

MINI RISET

MATAKULIAH

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

NAMA: PUTRI MAYASARI LUBIS

NIM: 5162143005

Dosen Pengampu Matakuliah

Erni, S.Pd., M.Pd.T.

PRODI PENDIDIKAN TATA BUSANA

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, akhirnya


penulis dapat menyelesaikan mini riset dengan tepat waktu. Penyusun menyadari
sepenuhnya bahwa tugas ini masih jauh dari kata kesempurnaan dan masih banyak
kerkurangan, hal ini dikarenakan masih kurangnya kemampuan yang dimiliki.
Oleh karena itu Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen


Pengampuh karena telah memberikan motivasi untuk terus belajar. Dengan segala
pengharapan dan doa semoga mini riset ini dapat memberikan manfaat bagi saya
dan teman-teman.

Medan, 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sitem manajemen k3 wajib diterapkan oleh setiap perusahaan yang


memperkerjakan tenaga kerja. Kesehatan dan keselamatan kerja
merupakan bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang
meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab,
pelaksanaan,prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi
pengembanagnnya , penerapan,pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan
kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja dalam rangka penegndalian
resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempatkerja
yang amaan, efesien dan produktif.

1.2. Identifikasi Masalah


a. Apa yang dimaksud kesehatan dan keselamatan kerja?
b. Bagaimana kesehatan dan keselamatan kerja usaha Volume
Indonesia dengan tingkat kepuasan pelanggan?
c. Apa saja kebutuhan pelanggan pada usaha Volume Indonesia?
1.3. Manfaat
Manfaat dari mini riset ini adalah untuk mengetahui kesehatan dan
keselamatan kerja pada Volume Indonesia.
BAB II

KAJIAN TEORITIS

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja menurut Edwin B. Flippo


(1995), adalah pendekatan yang menentukan standar yang menyeluruh dan
bersifat (spesifik), penentuan kebijakan pemerintah atas praktek-praktek
perusahaan di tempat-tempat kerja dan pelaksanaan melalui surat panggilan,
denda dan hukuman-hukuman lain.
Secara filosofis, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) diartikan sebagai
suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan jasmani maupun rohani
tenaga kerja, pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan
budaya menuju masyarakat adil dan makmur. Sedangkan secara keilmuan K3
diartikan sebagai suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. (Forum,
2008, edisi no.11).
Keselamatan kerja merupakan sarana utama untuk pencegahan kecelakaan
seperti cacat dan kematian akibat kecelakaan kerja. Keselamatan kerja dalam
hubungannya dengan perlindungan tenaga kerja adalah salah satu segi penting
dari perlindungan tenaga kerja. (Suma’mur, 1992).
Keselamatan kerja yang dilaksanakan sebaik-baiknya akan membawa
iklim yang aman dan tenang dalam bekerja sehingga sangat membantu hubungan
kerja dan manajemen. (Suma’mur, 1992).
Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja menurut Keputusan Menteri
Tenaga Kerja R.I. No. Kep. 463/MEN/1993 adalah keselamatan dan kesehatan
kerja adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang
lainnya di tempat kerja /perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat, serta
agar setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.
Konsep dasar mengenai keselamatan dan kesehatan kerja adalah perilaku
yang tidak aman karena kurangnya kesadaran pekerja dan kondisi lingkungan
yang tidak aman.
BAB III

STUDI KELAYAKAN

1.1. Gambaran Umum

Mini riset ini dilakukan pada salah satu usaha busana Volume Indonesia
didirikan pada tanggal 01 November 2013 dikota Medan oleh Junot Hutabarat.
Pada masa awal berdirinya, butik ini terletak di jalan H.M Yamin namun, sejak 2
tahun yang lalu pindah ke jalan Sei Silau no. 79 Medan Selayang. Junot Hutabarat
merupakan salah satu alumni Pendidikan Tata Busana di UNIMED.

Volume Indonesia memproduksi busana custom made untuk pria dan wanita.
Mulai dari busana casual, office dress, busana pesta hingga busana pengantin.
Harga yang ditawarkan antara lain:

 Busana pengantin : Rp.3.000.000 s/d Rp.20.000.000


 Busana casual : Rp.500.000 s/d Rp.2.000.000
 Office dress : Rp.1.500.000 s/d Rp.3.000.000
 Busana Pria : Rp.700.000 s/d Rp.7.000.000

1.2. Sasaran Konsumen

Sasaran Volume Indonesia mencakup semua orang, baik wanita maupun


pria, anak-anak maupun dewasa, sampai karyawan, pelajar dan mahasiswa.
Karena mereka membutuhkan busana.

1.3. Pemasaran

Pemasaran yang dilakukan di Volume Indonesia dengan menggunakan


mediasosial berupa Instagram dan secara rutin melaksanakan fashion show di
beberapa event baik di kota medan maupun diluar kota.
1.4. Tenaga Kerja

Saat ini jumlah karyawan di Volume Indonesia ada 4 orang. Setiap karyawan
memiliki tugas masing- masing, satu karyawan khusus busana wanita, satu
karyawan khusus busana pria dan satu karyawan khusus untuk detail payet dan
satu asisten.

1.5. Proses Produksi

Proses produksi usaha menjahit Volume Indonesia sangat mudah


dilakukan. Proses produksi usaha menjahit ini memerlukan waktu 3 jam
tergantung kepada busana yang dijahit. Secara umum, proses produksi usaha jahit
adalah mengukur, membuat pola, menggunting, menjahit , fitting, dan finishing.

1.6. Data Kebutuhan Pelanggan.

Dari hasil beberapa wawancara terhadap beberapa konsumen/pelanggan


Volume Indonesia dapat disimpulkan bahwa saat ini mereka telah merasa puas
terhadap pengerjaan yang dilakukan oleh Volume Indonesia. Namun ada beberapa
pelanggan yang berpendapat perlu meningkatkan pegawai dan membuka bordir
agar jasa yang ditawarkan dapat beragam.
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Keselamatan dan keamanan kerja mempunyai banyak pengeruh terhadap


faktor kecelakaan, karyawan harus mematuhi standart (K3) agar tidak menjadikan
hal-hal yang negative bagi diri karyawan

Tahap- tahap yang dilakukan pada usaha ini sangat sederhana sehingga
dapat dilakukan oleh banyak orang. Namun usaha ini juga harus memiliki
keterampilan sehingga dapat menjadi acuan. Sebagai seorang wirausaha, juga
harus mampu memberikan kesehatan dan keselamatan kerja pada karyawannya.

4.2. Saran

Sebagai calon wirausaha kita harus mampu memberikan fasilitas


kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawan demi berlangsungnya proses
produksi yang baik dan terjamin.

Anda mungkin juga menyukai