Unsur pada rancangan busana adalah pengetahuan yang diperlukan untuk membuat atau
menciptakan desain busana, yang meliputi:
1. unsur garis
Garis adalah hasil goresan satu titik ke titik lain. melalui sebuah goresan atau titik tersebut
perancang busana dapt mengemukakan pola rancangannhya kepada orang lain.
macam macam garis:
garis lurus melebar
garis melengkung
bergelombang
bergerigi
kusut
serong menyudut
2. unsur bidang
Pengertian bidang pada pakaian adalah sekumpulan garis yang saling bertemu atau saling
potong antar ujung dan pangkalnya. dilihat dari unsur bidang, ada 2 macam desain busana,
yaitu:
- desain struktur
desain strutur pada busana disebut siluet.siluat adalah garis luar dari suatu busana.
contoh siluet: siluet A, siluet I, siluet Y, siluet H, siluet S, siluet L.
- desain hiasan
desain hiasan pada busana mempunyai tujuan untuk menambah keindahan desain struktur
atau siluet.
desain hiasan tersebut dapat berupa kerah, lengan, saku, renda, pita hias, kancing hias, dll.
3. unsur bentuk
Dalam unsur bentuk terdapat beberapa macam bentuk dasar geometris, seperti segi 4,
persegi panjang, segitiga, kerucut, lingkaran. bentuk bentuk geometris ini banyak deterapkan
pada pakaian.
dalam membuat desain, tidak hanya berlandaskan ide, tetapi juga haus mempunyai konsep
rancangan bentuk dasar yang mudah dipahami. konsep rancangan bentuk dasar ini
dituangkan kedalam bentuk pola rancangan, sehingga akan mudah diwujudkan ke bantuk
pakaian yang sebenarnya.
4. unsur warna
Warna merupakan unsur desain yang paling menonjol. kehadiran unsur warna menjadikan
desain lebih menarik.unsur warna dapat mengungkapkan suasana perasaan, sifat dan watak
yang berbeda. unsur warna mempunyai variasi yang tidak terbatas. berdasarka sifatnya unsur
warna terdiri dari warna muda, warna tua, warna terang, warna gelap, warna redup, dan
warna cemerlang.
watak warna terdiri dari warna panas, warna dingin, warna lembut, warna mencolok, warna
ringan, warna berat, warna sedih, warna gembira. dilihat dari macam nya, unsur warna
mempunyai bermacam macam warna seperti merah. kuning, biru.
5. unsur tekstur
Pengetian tekstur tidak saja terbatas pada sifat permukaan benda atau bahan., tetapi juga
menyangkut kesan terhadap perasaan yang timbul ketika melihat permukaan bahan, tetapi
juga menyangkut kesan terhadap perasaan yang timbul ketika melihat permukaan bahan.
tekstur dapat mempengaruhi penampilan bahan, baik secara visual ( berdasarkan penglihatan)
maupun secara sensasional kesan terhadap perasaan )
Berdasrkan sentuhan kulit dan ujung jari, bahan pakaian dapat dibedakan sbb:
1. bahan tebal dan tipis
2. lembut, halus, dan kaku
3. licin dan kasar
4. bergelombang, berbulu, dan rata
Tekstur akan memberi kesan dan pengaruh tertentu terhadap bentuk badan sbb:
1. bahan yang teksturnya berkilau memberi kesan gemuk
2. bahan yang teksturnya lemas dan kusam memberi kesan tambah langsing
3. bhan yang teksturnya tebal, kaku, dan kasar, memberi kesan tambah gemuk
4. bahan yang polosmemberi kesan lebih langsing dari pada bahan yang bercorak atau
bermotif
Pemilihan bahan dan pelengkapa pakaian yang teksturnya tidak sesuai dengan bentuk badan
dapat merugikan sipemakai, karena permukaan bahan mempunyai efek terhadap tubuh.
6. unsur ukuran
Ukuran anatoni tubuh, bentuk, dan model pakaian, merupakan unsur yang perlu
diperhitungkan dalam desain busana. sebaba besar kecilnya unkuran tubuh erat hubungannya
dengan bentuk dan model suatu pakaian yang direncanakan. jenis bentuk tubuh:
1. bentuk tubuh ideal
2. bentuk tubuh kurus tinggi
3. bentuk tubuh kurus pendek
4. bentuk tubuh tinggi gemuk
5. bentuk tubuh pendek gemuk
7. ukuran gelap dan terang
Nada gelapa dan terang pada warna bahan pakaian timbul karena adanya cahaya, baik
cahaya alam dari matahari dan bulan maupun cahaya buatan dari sinar lampu. nilai gelap
suatu warna mempunyai pengaruh tertentu pada suatu desain. nilai gelap adalah suatu sifat
warna yang menunjukkan warna tersebut mengandung warna hitam atau wara putih.
8. unsur arah
Pada wujud benda atau bahan dapat dirasakan adanya suatu arah tertentu, seperti mendatar,
tegak lurus, atau menyerong. arah tersebut mampu menggerakkan rasa. unsur arah pada
benda dan bahan dapat terlihat dan terasa dan sering dimanfaatkan oleh perancang busana.
unsur arah pada model pakaian dan corak bahan pakaian dapat digunakan untuk mengubah
kesan penampilan bentuk tubuh, seperti bentuk pendek berkesan tinggi dan gemuk berkesan
ramping..
1. Harmoni
Harmoni adalah prinsip desain yang menimbulkan kesan adanya kesatuan melalui pemilihan
dan susunan objek atau ide atau adanya keselarasan dan kesan kesesuaian antara bagian yang
satu dengan bagian yang lain dalam suatu benda, atau antara benda yang satu dengan benda
lain yang dipadukan. Dalam suatu bentuk, harmoni dapat dicapai melalui kesesuaian setiap
unsur yang membentuknya.
2. Proporsi
Proporsi adalah perbandingan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainyang
dipadukan. Untuk mendapatkan suatu susunan yang menarik perlu diketahui bagaimana cara
menciptakan hubungan jarak yang tepat atau membandingkan ukuran objek yang satu dengan
objek yang dipadukan secara proporsional.
3. Balance
Balance atau keseimbangan adalah hubungan yang menyenangkan antar bagian-bagian dalam
suatu desain sehingga menghasilkan susunan yang menarik.
Keseimbangan ada 2 yaitu :
1. Keseimbangan simetris atau formal yaitu sama antara bagian kiri dan kanan
serta mempunyai daya tarik yang sama. Keseimbangan ini dapat memberikan rasa tenang,
rapi, agung dan abadi.
2. Keseimbangan asimetris atau informal yaitu keseimbangan yang diciptakan dengan
cara menyusun beberapa objek yang tidak serupa tapi mempunyai jumlah perhatian yang
sama. Objek ini dapat diletakkan pada jarak yang berbeda dari pusat perhatian.
Keseimbangan ini lebih halus dan lembut serta menghasilkan variasi yang lebih banyak
dalam susunannya.
4. Irama
Irama dalam desain dapat dirasakan melalui mata. Irama dapat menimbulkankesan gerak
gemulai yang menyambung dari bagian yang satu ke bagian yang lain pada suatu benda,
sehingga akan membawa pandangan mata berpindah-pindah dari suatu bagian ke bagian
lainnya. Akan tetapi tidak semua pergerakan akan menimbulkan irama. Irama dapat
diciptakan melalui:
a. Pengulangan bentuk secara teratur
b. Perubahan atau peralihan ukuran
c. Melalui pancaran atau radiasi
5. Aksen/Center of Interest
Aksen merupakan pusat perhatian yang pertama kali membawa mata padasesuatu yang
penting dalam suatu rancangan. Ada beberapa hal yang perludiperhatikan dalam
menempatkan aksen:
a. Apa yang akan dijadikan aksen
b. Bagaimana menciptakan aksen
c. Berapa banyak aksen yang dibutuhkan
d. Di mana aksen ditempatkan
6. Unity
Unity atau kesatuan merupakan sesuatu yang memberikan kesan adanyaketerpaduan tiap
unsurnya. Hal ini tergantung pada bagaimana suatu bagianmenunjang bagian yang lain secara
selaras sehingga terlihat seperti sebuah benda yang utuh tidak terpisah-pisah. Misalnya leher
berbentuk bulat diberi kerah yang berbentuk bulat pula dan begitu juga sebaliknya.
Pengertian busana
istilah BHUSANA merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi, berasal dari bahasa
sanskerta yaitu ''BHUSANA'' yang dalam bahasa indonesia dioartikan ''PAKAIAN'' namun
pengertian busana dan pakaian ada sedikit perbedaan. busana mempunyai konotasi yaitu
pakaian yang bagus/indah yaitu pakaian yang serasi,harmonis,selaras,enak dipandang,cocok
dengan si pemakai serta sesuai dengan kesempatan sedangkan pakaian adalah bagian dari
busana itu sendiri.
Busana dalam pengertian luas adalah segala sesuatu yang dipakai dari kepala sampai
ujung kaki yang memberi kenyamanan dan menampilkan keindahan bagi si pemakai.
Busana mutlak itu termasuk busana pokok,yang dikatakan busana pokok yaitu :
BLUS,ROK,baju,BB,Kebaya, dan busana dalam.
Fungsi Busana
pada awalnya busana berfungsi hanya untuk melindungi tubuh baik dari sinar matahari,cuaca
ataupun gigitan serangga.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi fungsi busana dapat diuraikan sbb:
1. Dari aspek biologis
- untuk melindungi tubuh dari cuaca
- untuk melindungi tubuh dari sinar matahari
- untuk melindungi tubuh dari gigitan serangga
- untuk menutupi / menyamarkan kekurangan dari sipemakai
2. Dari aspek psikologis
- untuk menambah keyakinan dan rasa percaya diri.
3. Aspek sosial
- untuk menutupi aurat
- untuk memenuhi syarat kesusilaan
- untuk menggambarkan adat/budaya
- untuk media informasi
- untuk media informasi non verbal - dapat menyampaikan pesan, untuk mengetahui
kepribadiannya.
Pengertian busana pesta adalah busana yang dikenakan pada kesempatan pesta,
dimana pesta terebut dibagi menurut waktunya yakni pesta pagi, pesta siang dan pesta malam
(Prapti Karomah dan Sicilia Sawitri, 1998). Menurut menurut Enny Zuhni Khayati (1998: 3)
busana pesta adalah busana yang dikenakan pada kesempatan pesta baik pagi hari, siang hari
dan malam hari.
Sedangkan menurut Chodiyah dan Wisri A. Mamdy (1982) pengertian busana pesta
adalah busana yang dikenakan pada kesempatan pesta, biasanya menggunakan bahan yang
berkualitas tinggi dengan hiasan dan perlengkapan yang bagus dan lengkap sehingga
kelihatan istimewa.
Jadi busana pesta adalah busana yang dikenakan pada kesempatan pesta baik pesta
pagi, pesta siang, pesta sore maupun pesta malam hari, dimana busana yang dikenakan lebih
istimewa dibandingkan dengan busana sehari-hari, baik dari segi bahan, teknik jahit, desain
maupun hiasannya.
Pengertian busana pesta
Busana pesta adalah busana yang digunakan pada kesempatan pesta, dimana busana
tersebut dibagi menurut waktunya yaitu pagi, siang, malam (Prapti Karomah dan Sicilia S,
1998:8-9). Menurut Enny Zuhny Khayati (1998) busana pesta malam adalah busana yang
dipakai pada kesempatan pesta dari waktu matahari terbenam sampai waktu berangkat tidur,
baik yang bersifat resmi maupun tidak resmi. Menurut Sri Widarwati (1993:70) busana pesta
adalah busana yang dibuat dari bahan yang bagus dan hiasan yang menarik sehingga
kelihatan istimewa.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan busana pesta adalah busana yang dikenakan
untuk kesempatan pesta dan dibuat lebih istimewa dari busana lainnya, baik dalam hal bahan,
desain, hiasan, maupun teknik jahitannya.
1. 1. Penggolongan Busana Pesta
Menurut Enny Zuhny Khayati (1998) dan Sri Widarwati (1993) busana pesta dikelompokkan
menjadi:
1. a. Busana Pesta Pagi
Busana pesta pagi atau siang adalah busana yang dikenakan pada kesempatan pesta antara
pukul 09.00-15.00. Busana pesta ini terbuat dari bahan yang bersifat halus, lembut, menyerap
keringat dan tidak berkilau, sedangkan pemilihan warna sebaiknya dipilih warna yang lembut
tidak terlalu gelap.
1. b. Busana Pesta Sore
Busana pesta sore adalah busana yang dikenakan pada kesempatan sore menjelang malam.
Pemilihan bahan sebaiknya bertekstur agak lembut dengan warna bahan yang cerah atau
warna yang agak gelap dan tidak mencolok.
Siluet L yaitu busana yang bagian bawahnya panjang atau memiliki ekor.
Siluet Y pada busana bagian atas lebar dan semakin kecil di bagian bawah busana,
sehingga terlihat seperti huruf Y
Siluet S pada busana bagian atas besar, bagian tengah ( bagian pinggang ) keecil dan
bagian bawah besar, sehingga terlihat seperti huruf S.
Siluet Natural menyerupai kutang atau strapless dengan bagian bahu mengecil, bagian
dada besar, bagian pinggang mengecil dan bagian rok melebar.
Siluet Lurus
Sesuai dengan namanya, suluet ini memiliki bentuk yang cenderung lurus menyerupai pipa
tanpa memperlihatkan bentuk tubuh pemakainya.
Siluet Lonceng
Siluet lonceng biasa disebut juga dengan nama siluet penuh karena memperlihatkan bentuk
yang berisi, lebar dan melengkung menyerupai lonceng.
Siluet Bustle
Berdasarkan pengaruh tekstur siluet busana pesta dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu
siluet tailor dan siluet draperi.
Siluet Tailor
Menggunakan tekstur yang tebal (formal dan semi tailor).
Siluet Darperi
Menggunakan tekstur yang tipis, teknik penyelesaian system dressmaking (seperti lurus,
miring, atau kaku).
Berdasarkan kesan usia, siluet busana pesta dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu siluet
dengan kesan gadis remaja (flapper silhouette) dan siluet dengan kesan dewasa (mature
silhouette).
Wide bodice silhouette mampu memberikan kesan lebar pada bagian badan pemakai karena
menggunakan garis horizontal, lengan kimono, lengan setali, lengan raglan atau lengan
dolman.
Geometric silhouette merupakan bentuk siluet busana yang menyerupai garis lurus dari atas
ke bawah tidak membentuk tubuh. Siluet geometrik dibedakan menjadi 4 yaitu siluet persegi
panjang (rectangle), siluet trapesium (trapeze), siluet taji (wedge), dan siluet tunik ( T shape).