Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK REPORT (CBR)

“Ilmu Kesejahteraan Keluarga”

(Disusun untuk memenuhi tugas Ilmu Kesejahteraan Keluarga)


Dosen Pengampu Siti Sutanti S.PD. M PD.

DISUSUN OLEH
ALYA GITA DIAH MAZYUNAH
NIM 5223342009

TATA BOGA C
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan rasa syukur atas kehadirat Allah SWT atas berkatnya saya dapat
menyelesaikan tugas “Critical Book Report” ini dengan baik serta memenuhi tugas mata
kuliah Ilmu Kesejahteraan Keluarga yang diberikan oleh Dosen Pengampu saya Ibu Siti
Sutanti. Terlepas dari itu, saya menyadari juga bahwa masih ada kekurangan dari segi
penyusunan kalimat maupun tata bahasanya. Untuk itu, saya berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun, Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan semoga
Critical Book Report ini dapat dipahami dengan mudah dan bermanfat untuk kita semua.

Medan 20 Agustus 2022


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
D. Manfaat

BAB II : PEMBAHASAN
A. Identitas buku
B. Ringkasan isi
C. Kelebihan dan Kekurangan

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Critical Book Report adalah hasil kritik atau perbandingan tentang suatu topik materi
yang ada pada umumnya di perkuliahan terhadap buku yang berbeda. Critical Book Report
ini pada dasarnya adalah untuk membanding buku Ilmu Kesejahteraan keluarga yang
dijadikan sumber referensi. Setiap buku yang dibuat oleh penulis pastilah memiliki
kekurangan dan kelebihan masing masing. Kelayakan sebuah buku dapat kita ketahui jika
kita melakukan resensi terhadap buku itu dengan perbandingan dengan buku lainnya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana perbandingan isi kedua buku?


2. Apa saja kelebihan dan kekurangan isi kedua buku?

C. TUJUAN
1. Mengkritisi/membandingkan materi kuliah Ilmu Kesejahteraan Keluarga dalam dua
buku yang berbeda.
2. Untuk mengetahui lebih dalam isi buku yang di kritik
3. Membiasakan diri untuk berpikir kritik
4. Membiasakan mahasiswa membaca buku dan
5. Memenuhi kewajiban sebagai mahasiswa yang bertanggung jawab

D. MANFAAT
1. Menambah wawasan mahasiswa tentang ilmu kesejahteraan keluarga
2. Melatih mahasiswa dalam berpikir kritis untuk mencari informasi yang ada di buku
3. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang isi materi dari buku yang ada di
kritik
BAB II
PEMBAHASAN

A. IDENTITAS BUKU

1) Buku Pertama
Judul : Ilmu Kesejahteraan Keluarga
Penerbit : Universitas Negeri Semarang PRESS
Edisi penerbit : Maret 2007
Kota terbit : Semarang
Pengarang : Asih Kuswardinah
ISBN : 979 100 645 8

2) Buku Kedua

Judul : Ilmu Kesejahteraan Keluarga


Penerbit : Syah Kuala Universitas PRESS
Edisi terbit : -
Kota terbit : Aceh
Pengarang : Dra. Fitriana, M.Si
ISBN : 978 602 5679 89 6

B. RINGKASAN ISI
1. Buku Pertama
BAB I MENGENAL ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA

1) Arti Ilmu Kesejahteraan Keluarga


Ilmu kesejahteraan keluarga lebih dikenal sebagai Pendidikan Kesejahteraan keluarga
(PKK). Pendidikan kesejahteraan keluarga memiliki makna dari setiap kalimat artinya adalah
suatu usaha sadar dan terencana sebagai usaha mewujudkan tumbuh kembang individu
kearah pembangunan rohani jasmani dan social, dengan cara memberikan bimbingan dan
bantuan baik kepada keluarga dan individu sebagai anggota keluarga, dalam upaya
meningkatkan taraf hidup individu dan keluarga sehingga akan terwujud keluarga sejahtera.
2) Tujuan Kesejahteraan Keluarga

Tujuan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga mengacu pada pokok pegangan pendidikan


kesejahteraan (1982), adalah memimpin, membimbing,dan membombong keluarga,menuju
keselamatan, ketentraman dan kemakmuranlahir dan batin. Berdasarkan ketentuan tersebut
dapat di jabarkan secara rinci, tujuan pendidikan kesejahteraan keluarga adalah:

 Memperbaiki kehidupan keluarga


 Menolong anggota keluarga dalam mencapai tujuannya masing- masing dalam
memperkembangkan kepribadiannya
 Memberi kecakapan dan memberi keterampilan tatalaksana dalam keluarga
 Memberi rasa kepuasan pada kehidupan seseorang dan penyesuain diri dalam
lingkungan social ekonomi
 Mempertinggi nilai kehidupan seseorang baik dalam lingkungan keluarga maupun
masyarakat
3) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga

Pemberdayaan secara sederhana adalah segala upaya, bimbingan dan pembinaan agar
keluarga hidup sehat, sejahtera dan mandiri.

Program pemberdayaan kesejahteraan keluarga secara nasional mengacu pada hasil


RakernasVI PKK, 2005 yang meliputi:

 Program pertama, penghayatan dan pengamalan Pancasila


 Program kedua, Gotong Royong
 Program ketiga, Pangan
 Program keempat, Sandang
 Program kelima, Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga
 Program keenam, Pendidikan dan Keterampilan
 Program ketujuh, Kesehatan
 Program kedelapan, Perkembangan Kehidupan Beroperasi
 Program kesembilan, Kelesetarian lingkungan hidup
 Program kesepuluh, Perencanaa sehat
BAB II KEHIDUPAN DALAM KELUARGA

1) Pengertian keluarga

Secara umum keluarga dapat diartikan sebagai sekelompok masyarakat kecil yang
terdiri dari seorang pria (suami), wanita (istri) dan anak yang didahului dari ikatan
perkawinan yang sah.

2) Fungsi Keluarga

Fungsi dan kedudukan bergantung dalam perannya di masyarakat. Mengacu pada soleman
(1984) didalam perkembangannya keluarga diharapkan dapat memenuhi fungsinya sebagai
yaitu fungsi biologis, ekonomis, social, psikologis dan edukatif.

- Keluarga biologis, sebuah lembaga yang didadalmnya diharapkan lahirnya


keturunan yang dapat mewariskan nilai-nilai hidup, status dan kekayaan.
- Keluarga ekonomis, adalah keluarga yang memiliki peran penting dalam memenehi
kewajiban sebagai pelindung dan pencari nafkah keluarga.
- Keluarga psikologis, adalah keluarga yang mengacu pada sosialisi nya seorang anak
dalam keluarga.
- Keluarga edukatif, adalah keluarga yang akan menjunjung pendidikan terhadap
anggota keluargany.

3) Kebutuhan keluarga

Kebutuhan keluarga merupakan suatu lembaga keluarga yang jika terpenuhi maka
kondisi keluarga akan sangat nyaman aman dan dapat dinikmati dengan baik oleh setiap
anggota keluarganya di kehidupan sehari-hari. Kebutuhan keluarga dapat dibagi menjadi 3
yaitu kebutuhan jasmani,rohani dan psikolgis social dan kebutuhan kesehatan.

4) Sumber- sumber keluarga

Sumber keluarga dapat berupa waktu ,tenaga, ilmu pengetahuan yang dapat
digunakan oleh setiap orang atau keluarga dalam hidupnya, sumber keluarga dapat
dikelompokkan menjadi sumber manusia dan sumber materi.
BAB III HUBUNGAN INTRA DAN ANTAR KELUARGA
1) Hubungan Intra keluarga
Hubungan Intra keluarga merupakan hubungan timbal balik antara semua anggota
keluarga yang dipengaruhi oleh norma-norma agama, kesusilaan, dan hokum yang didasarkan
atas rasa kasih saying dan kewajiban.
2) Hubungan Antar Keluarga
Hubungan Antar Keluarga merupakan antar individu diluar lingkungan keluarga.
Pada hakekatnya manusia telah memiliki sifat yang dapat digolongkan kedalam manusia
sebagai makhluk individual, makhluk sosial dan makhluk berke-Tuhanan.

BAB IV PERAN ORANG TUA DALAM MEMBIMBING ANAK

Membimbing anak merupakan kegiatan vital keluarga, yang dilakukan orang tua atau
orang dewasa dalam upaya membangkitkan kesadaran, memberikan pengertian, menibulkan
keinsyafan, dan memberikan kesemptan yang luas kepada anak-anak supaya dapat
berkembang semaksimal mungkin sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Berikut ini hal
yang harus diperhatikan oleh orang tua dalam hal membimbing anak sebagai upaya
membawa anak kearah kedewasaan.

1) Bimbingna fisik dan fisiologis


2) Perkembangan masa kanak-kanak
3) Perkembangan masa anak sekolah, dan
4) Perkembangan masa remaja

BAB V MAKANAN DALAM KELUARGA

Makanan merupakan kebutuhan dasar yang dipergunakan untuk kelangsungan hidup


manusia , dengan demikian kita perlu makan agar bisa hidup. Keluarga disarankan mampu
mengetahui kebutuhan gizi anggotanya. Kebutuhan gizi berbagai fase kehidupan manusia
tidak sama: untuk wanita hamil, ibu menyusui, bayi, anak-anak, anak sekolah, remaja, orang
dewasa, dan orang tua.

Berikut Dasar pengetahuan bahan makanan yang harus diketahui oleh keluarga:

1) Penggolongan bahan makanan, meliputi bahan makanan padia-padian (serelia),


bahan makanan berjenis daging, bahan makanan berjenis kacang-kacangan, bahan
makanan berjenis telur dan bahan makanan berjenis ikan. serta bahan makanan
yang berjenis sayur mayur, susu, lemak dan buah-buahan.
2) Dasar pengetahuan bahan makanan,
3) Penganekaragaman makanan, beberapa hal yang perlu diketahui berkaitan dengan
penganekaragaman pangan adalah sesuatu yang bertalian dengan pola kebiasaan
makan keluarga yang terdiri dari:
a. penganekaragaman pola kebiasaan makan
b. penganekaragamana jenis bahan makanan
c. penganekaragaman jenis masakan
d. penganekaragaman tata hidangan

2). Buku Kedua

a. Sejarah lahir pendidikan kesejahteraan keluarga

Pada tahun 1957, atas prakarsa institute pertanian bogor diselenggarakan suatu
seminar mengenai Home Economics. Seminar tersebut dimaksudkan untuk menggali dan
menemukan metode ntuk meningkatkan kehiudpan masyarakat melalui keluarga untuk
merumuskan suatu jenis pendidikan yang dapat menjangkau seluruh anggota keluarga. Dari
seminar ini lah lahir istilah Pendidikan Kesejahteraan Keluarga yang dapat diterima sebagai
pengganti Pendidikan Kewanitaan ataupu pendidikan 2.

Dalam seminar mengenai Home Economics yang disebutkan diatas Dr. Poerwo
Soedarso (Fakultas Kedokteran dan Gizi) mengernai sebuah kertas kerja yang menguraikan
ruang lingkup pendidikan Home Economics di Amerika Serikat serta aspek kehidupan
keluarga yang tercakup didalamnya yang meliputi:

1. Hubungan inter dan antar keluarga


2. Membimbing anak dalam keluarga
3. Makanan sehari hari
4. Pakaian
5. Perumahan
6. Kesehatan
7. Penghasilan dan cara mempergunakannya
8. Home Management
9. Security
10. Sound Planning
Istilah yang dipergunakan untuk jenis pendidikan Home Economics berbeda dari
negara ke negara, negara Pilipina dipergunakan istilah Home Technology, dan di negara-
negara lain seperti Inggris dan Amerika serikat menggunakan istilah Home Science atau
Domestic Science sesuai dengan bidang yang dikhususkan dalam jenis pendidikan tersebut.

Disamping itu dikenal juga istilah: Family Improvement, Family Living dan
sebagainya. Di Indonesia yang menjunjung tinggi azas-azas kekeluargaan serta ide-ide
kesejahteraan yang sesuai dengan falsafah Pancasila, maka nama Pendidikan Kesejahteraan
Keluarga adalah nama yang paling tepat bagi jenis pendidikan ini.

b. Lahirnya Pendidikan Kesejahteraan Keluarga ( Panitia PKK)

Berdasarkan surat keputusan menteri pendidikan dasar kebudayaan


no.27/61/A4008/UU tanggal 28 agustus 1961. Dibentuklah sebuah panitia yang
beranggotakan wakil-wakil berbagai departemen dan badan lain. Panitia itu bernama “Panitia
Penyusun Tata Susunan Pelajaran Pendidikan Kesejahteraan Keluarga “dengan tugas
utamanya: menyusun kembali dan mengadakan penyempurnaan Tata Susunan Mata Pelajaran
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.

c. Family Life Education

Dalam perkembangan dan peningkatan menyebarluaskan pendidikan kesejahteraan


keluarga pada tahun 1963 departemen PD dan K bekerja sama dengan UNICEF. Dalam
kerjasama ini pendidikan kesejahteraan keluarga dialihbahaskan menjadi Family Life
Education (FLE).
d. PKK dalam Pendidkan Formal

Pendidikan Kesejahteraan Keluarga yang diberikan di berbagai lembaga pendidikan


tersebut bersifat umum dengan tujuan untuk memberi bekal pribadi bagi anak didik sebagai
anggota keluarga dan individu dalam persiapan untuk membentuk keluarga. Selain itu
pendidikan kesejahteraan keluarga juga memberikan pendidikan kejuruan yang dapat
digunakan sebagai bekal untuk mencari nafkah

e. PKK dalam Pendidikan Non Formal

Sebelum Pendidikan Kesejahteraan lahir, telah terbentuk perkumpulan menuju


Kesejahteraan Keluarga yang beranggotakan alumni dari sekolah Guru Kepandaian Putri dan
semua guru-guru SKP/SGKP yang sedang mengajar. Tujuan dari perkumpulan ini untuk
meningkatkan kesejahteraan keluarga dalam arti yang luas.dalam unsurnya yang relatif
pendek (1955- 1966) kehadiran dalam perkumulan ini dalam masyarakat diartikan sebagai
suatu amanat dari wanita Indonesia yang menginginkan peningkatan kesejahteraan dalam
hidupnya.

C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

1. Kelebihan Buku pertama


 Memiliki penjelasan yang lebih detail atau secara terperinci
 Menggunakan tata Bahasa yang baik dan mudah dimengerti
2. Kekurangan buku pertama
 Memiliki warna cover buku yang kurang menarik
 Tidak tertulisnya sejarah kesejahteraan keluarga
1. Kelebihan buku kedua
 Lebih mendalami tentang kesejarahan pendidikan kesejahteraan keluarga
 Menggunakan tata Bahasa yang baik
2. Kekurangan buku kedua
 Tidak menjelaskan pendidikan kesejahteraan keluarga secara umum
 Tata cara penulisan kalimat yang kurang menarik
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sebagai sumber belajar di perguruan tinggi, sebaiknya buku ini dimiliki oleh setiap
mahasiswa dan dijadikan pegangan dalam pengajaran. Selain itu kedua buku ini juga
ditujukan untuk menambah pengetahuan dalam pendidikan kesejahteraan keluarga dari aspek
sejarah maupun secara umum.

B. SARAN

 Melakukan penulisan dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan dalam penulisan
 Lebih banyak menggunakan referensi dari berbagai sumber yang terpercaya
 Menambah beberapa gambar untuk tampilan materi pada setiap materi dan sebagai
pendukung materi
DAFTAR PUSTAKA
https://ebooks.gramedia.com/books/ilmu-kesejahteraan-keluarga
http://lib.unnes.ac.id/36226/

Anda mungkin juga menyukai