DISUSUN OLEH:
FAKULTAS TEKNIK
2022
Kata Pengantar
PENDAHULUAN
3. Manfaat CBR
Melatih kreatifitas mahasiswa
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang Ilmu Kesejahteraan
Keluarga
Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi
4. IDENTITAS BUKU
BUKU UTAMA
1. Judul buku : Psikologi Keluarga (Penanaman Nilai & Penanganan Konflik dalam
Keluarga)
2. Pengarang : Sri Lestari
3. Penerbit : Kencana Prenada Media Group
4. ISBN : 9786029413212
5. Tahun terbit : 2015
6. Tebal buku : 262 Halaman
BUKU PEMBANDING
Pada BAB ini mengupas peran penting yang berlangsung dalam keluarga, yakni
pengasuhan oleh orang tua pada anak. Dalam menjalankan peran pengasuhan orang tua tidak
dapat melepaskan diri dari kondisi lingkungan yang melingkupinya atau biasa disebut dengan
faktor ekologis. Beberapa bukti pengaruh faktor ekologis diungkapkan dengan menelaah
dampak budaya terhadap praktik pengasuhan anak. Praktik pengasuhan anak sering kali
diidentikkan dengan peran ibu semata, padahal pengasuhan anak akan lebih baik bila
dilakukan bersama anatar ayah dan ibu.
Bab 3. Nilai dan Pendidikan Nilai
Pada BAB ini memaparkan salah satu tugas orang tua dalam pengasuhan, yakni
melakukan sosialisasi nilai pada anak. Sosialisasi nilai penting untuk dilakukan karena nilai
menjadi pengarah bagi anak dalam bertindak. Apabila sosialisasi dilakukan secara terstruktur,
maka disebut dengan istilah pendidikan nilai. Melalui sosialisasi nilai dan pendidikan nilai
tersebut proses pembentukan karakter pada anak berlangsung. Keluarga ditengarai sebagai
pembentuk karakter utama pada anak, yang akan mendapatkan penguatan dari lingkungan
luar terutama sekolah.
Bab 4. Konflik Dalam Keluarga
Pada BAB ini diawali dengan mengetengahkan pengertian konflik, karakteristik
konflik dalam keluarga, dan konflik orang tua dengan anak yang dapat terjadi pada masa
kanakkanak dan masa remaja. Dan dilanjutkan dengan paparan mengenai strategi yang
digunakan oleh orang tua dalam menghadapi konflik dengan anak dalam keluarga, baik yang
berdampak destruktif maupun konstruktif.
Bab 5. Penanaman Nilai Dalam Keluarga
Pada BAB ini menggambarkan nilai-nilai yang dianggap penting oleh orang tua, bagaimana
upanya orang tua dalam melakukan sosialisasin nilai pada anak dan tanggapan anak terhadap
nilai-nilai yang disosialisasikan orang tua.
BAB 6. Potret Konflik Orang Tua-Anak
Pada BAB ini menguraikan konflik yang terjadi antara orang tua dengan anak pada
masa remaja. Domain konflik yang paling menonjol pada masa remaja ini adalah domain
psikologis, terutama domain personal yang terkait dengan perbedaan dalam hal kesukaan dan
pilihan pribadi.
Manajemen ekonomi keluarga pada prinsipnya adalah adanya upaya pengendalian tingkat
pengeluaran dalam memenuhi kebutuhan keluarga agar terdapat surplus secara tetap.
Selanjutnya dimasa mendatang akan menjadikan tabungan yang dapat menjanjikan untuk
mencukupi vasilitas maupun rencana keluarga yang lebih baik, dengan demikian
pertumbuhan ekonomi keluarga akan terjaga.
BAB 10 KEAMANAN LAHIR BATIN DAN PERENCANAAN SEHAT
KELUARGA
Rasa aman memiliki keterkaitan yang erat dengan hubungan intra keluarga, dan rasa
aman selalu terpupuk dalam keluarga yang harmonis. Perasaan aman yang tercipta dalam
keluarga akan sangat membantu dan memberikan ketabahan jika keluarga kebetulan sedang
menghadapai persoalan hidup seharihari. Rasa aman juga memiliki keterkaitan dengan
hubungan antar keluarga, sebagai ilustrasi: orang tua akan merasa aman jika hubungannya
dengan tetangga baik tanpa ada persoalan apapun; anak-anak juga akan merasa aman jika
tidak memiliki persoalan dalam sosialisasi dengan teman di lingkungan baik yang dekat
maupun jauh. Beberapa hal yang perlu diketahui orang tua berkaitan dengan keamanan lahir
dan batin bagi keluarga antara lain: terpenuhinya kebutuhan spiritual, keharmonisan
kehidupan keluarga, Keteraturan anggaran belanja keluarga, memahami kepribadian anggota
keluarga.
BAB III
PENUTUPAN
1. KESIMPULAN
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga adalah: Suatu usaha sadar dan terencana sebagai
usaha mewujudkan tumbuh kembang individu kearah pembangunan rokhani, jasmani dan
social, dengan cara memberikan bimbingan dan bantuan baik kepada pada keluarga dan
individu sebagai anggota keluarga, dalam upaya meningkatkan taraf hidup individu dan
keluarga sehingga akan terwujud keluarga sejahtera.
Tujuan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, mangacu pada pokok pegangan
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (1982), adalah memimpin, membimbing dan
membombong keluarga, menuju keselamatan, ketenteraman dan kemakmuran lahir dan
batin dalam tata kehidupan dan penghidupannya berdasarkan pancasila dan azas
kekeluargaan.