Anda di halaman 1dari 61

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

”ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP PERKEMBANGAN


KELUARGA DENGAN USIA DEWASA”

oleh :
Kelompok 6 PPN B

Nama Anggota : 1. Cristine Lobo Huky


2. Gregoriana E.U.A.P.Pinto
3. Kristiana Suryaningsih
4. Reni Vicgriani Banoet
Kelas/Tingkat : PPN B/III
Mata Ajaran : Keperawatan Keluarga
Kode MA : WAT.D4.1.1.40
Dosen Pembimbing : Yustinus Rindu.,S.Kep.,Ns.,M.Kep

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang
telah melimpahkan berkat dan anugerah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berisikan
tentang “Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Anak Dewasa”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada dosen


pengajar, yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyusun
makalah ini. Ucapan terima kasih juga kami ucapkan kepada semua pihak
yang telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,


maka dari itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang konstruktif demi
penyusunan makalah selanjutnya. Apabila ada kesalahan penulisan kata
ataupun kalimat dalam makalah ini, kami selaku penyusun mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Mudah-mudahan makalah ini, dapat bermanfaat bagi semua pihak


maupun setiap pembaca.

Kupang, April 2023

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................3
1.2 Tujuan..............................................................................................................................3
1.2.1 Tujuan Umum...........................................................................................................3
1.2.2 Tujuan Khusus..........................................................................................................4
1.3 Sistematika Penulisan.......................................................................................................4
1.4 Metode Penulisan………………………………………………………………………
BAB II........................................................................................................................................6
TINJAUAN TEORI...................................................................................................................6
2.1 Pengertian Keluarga Dengan Usia dewasa......................................................................6
2.2 Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga Usia dewasa.................................................6
2.3 Fungsi keluarga dengan usia dewasa...............................................................................7
2.4 Peran perawat keluarga....................................................................................................7
2.5 Konsep dasar asuhan keperawatan keluarga....................................................................8
2.6 Asuhan keperawtan keluarga pada usia dewasa...............................................................8
BAB III.......................................................................................................................................2
PENUTUP..................................................................................................................................2
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................2
3.2 Saran.................................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................3

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keluarga adalah bagian terpenting anggota keluarga yang dapat mempengaruhi


gaya hidup atau mengubah gaya hidup anggotanya yang berorientasi pada kesehatan.
Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, keluarga merupakan perantara yang
efektif dan efisien untuk mengupayakan kesehatan.

Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan
denganindividu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah setiap individu merupakan
bagiandari keluarga dan dikeluarga juga semua dapat diekspresikan.

Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegitatan yang diberi via
praktek keperawatan padakeluarga.Asuhan keperawatan keluarga digunakan untuk
membantu menyelesaikan masalahkesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan
proseskeperawatan.Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga, 
maka perawat harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, tahu tingkat
pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya dan perlu paham setiap tahap
perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya. (Ns. Tri Wahyuni, Juli 2021)

Perkembangan keluarga dengan tahap perkembangan dewasa merupakan tahap


perkembangan yang dimulai saat anak pertama meninggalkan rumahnya. Tujuan utama pada
tahap ini adalah mengorganisasikan kembali untuk tetap berperan dalam melepas anak untuk
hidup mandiri. Keluarga mempersiapkan anaknya yang tertua untuk membentuk keluarga
sendiri dan tetap membantu anak terakhir untuk hidup mandiri. (Luvita Nur Amalina, 2021)

3
Keluarga adalah unit
terkecil dalam
kehidupan
masyarakat.
Keluarga
merupakan
sekumpulan dua orang
atau lebih yang
dihubungkan oleh
ikatan
4
perkawinan, adopsi,
hubungan darah,
hidup dalam satu
rumah tangga,
memiliki kedekatan
emosional, dan
berinteraksi satu
sama lain yang lain
yang saling
ketergantungan untuk
5
menciptakan atau
mempertahankan
budaya, meningkatkan
perkembangan fisik,
mental, emosional,
dan sosial
setiap anggota dalam
rangka mencapai
tujuan bersama.
Keluarga memiliki
6
keterkaitan yang
erat dengan
kesehatan setiap
anggotanya (Jhonson
dan
Leny, 2010).
Keluarga adalah unit
terkecil dalam
kehidupan

7
masyarakat.
Keluarga
merupakan
sekumpulan dua orang
atau lebih yang
dihubungkan oleh
ikatan
perkawinan, adopsi,
hubungan darah,

8
hidup dalam satu
rumah tangga,
memiliki kedekatan
emosional, dan
berinteraksi satu
sama lain yang lain
yang saling
ketergantungan untuk
menciptakan atau
mempertahankan
9
budaya, meningkatkan
perkembangan fisik,
mental, emosional,
dan sosial
setiap anggota dalam
rangka mencapai
tujuan bersama.
Keluarga memiliki
keterkaitan yang
erat dengan
10
kesehatan setiap
anggotanya (Jhonson
dan
Leny, 2010).
Keluarga adalah unit
terkecil dalam
kehidupan
masyarakat.
Keluarga

11
merupakan
sekumpulan dua orang
atau lebih yang
dihubungkan oleh
ikatan
perkawinan, adopsi,
hubungan darah,
hidup dalam satu
rumah tangga,

12
memiliki kedekatan
emosional, dan
berinteraksi satu
sama lain yang lain
yang saling
ketergantungan untuk
menciptakan atau
mempertahankan
budaya, meningkatkan
perkembangan fisik,
13
mental, emosional,
dan sosial
setiap anggota dalam
rangka mencapai
tujuan bersama.
Keluarga memiliki
keterkaitan yang
erat dengan
kesehatan setiap

14
anggotanya (Jhonson
dan
Leny, 2010).
1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum


Mahasiswa/I mampu memahami mengenai Konsep dan asuhan
Keperawatan Keluarga Dengan Usia Dewasa

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Mahasiswa mampu menyusun makalah dengan baik dan benar

2. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian keluarga dengan anak


dewasa

3. Mampu menjelaskan dan memahami tentang tugas perkembangan


keluarga dengan anak dewasa

4. Mampu menjelaskan dan memahami tentang fungsi keluarga

5. Mampu menjelaskan dan memahami tentang konsep dasar asuhan


keperawatan keluarga

6. Mampu menjelaskan dan memahami tentang peran perawat keluarga

7. Mampu menjelaskan dan memahami tentang asuhan keperawatan


pada keluarga dengan tahap perkembangan dewasa

15
1.3 Sistematika Penulisan
Dalam makalah ini terdiri dari tiga bab yang meliputi: bab 1 dengan judul pendahuluan ( latar
belakang, tujuan umum dan khusus, sistimatika penulisan dan metode penuliasn); bab 2
dengan judul tinjauan pustaka (pengertian keluarga dengan anak dewasa,tugas perkembangan
pada tahap anak dewasa,fungsi keluaraga,peran perawat keluarga,konsep dasar askep
keluarga,asuhan keperawatan pada keluarga dengan tahap perkembangan dewasa); bab 3
dengan judul penutup (kesimpulan dan saran)

1.4 Metode penulisan


Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu metode deskriptif dengan
menggunakan studi melalui pendekatan proses keperawatan dengan langkah-langkah
pengkajian, perumusan diagnose, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Teknik
pengumpulan data yaitu dengan menggunakan studi kepustakaan yaitu mempelajari
Dokumentasi Keperawatan serta sumber-sumber lainnya yang berhubungan dengan judul
makalah dan masalah yang dibahas.

16
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Keluarga Dengan Usia Pertengahan

Keluarga adalah bagian terpenting anggota keluarga yang dapat mempengaruhi


gaya hidup atau mengubah gaya hidup anggotanya yang berorientasi pada kesehatan.
Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, keluarga merupakan perantara yang
efektif dan efisien untuk mengupayakan kesehatan.

Tahap ini dimulai pada saat anak yang terkhir meninggalkan rumah dan berakhir
pada saat terkhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak
dalam keluarga atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang
tua. Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap
berperan dalam melepas anak untuk hidup sendiri.

2.2 Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga Usia Pertengahan

Tugas perkembangan pada tahap ini adalah:


1. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
2. Mempertahankan keintiman pasangan.
3. Membantu orang tua memasuki masa tua.
4. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat dan menerima kepergian

17
anak( menikah,kuliah,bekerja)
5. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.
6. Berperan sebagai suami,istri,kakek,dan nenek
7. Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-anaknya (Ns. Tri
Wahyuni, Juli 2021)
Keluarga mempersipkan anaknya yang tertua untuk membentuk keluarga
sendiri dan tetap membantu anak terkahir untuk lebih mandiri. Pada saat semua anak
meninggalkan rumah, pasangan perlu menata ulang dan membina hubungan suami istri
seperti pada fase awal. Orang tua akan merasa kehilangan peran dalam merawat anak
dan merasa kosong karena anak-anak sudah tidak tinggal serumah lagi. Untuk
mengatasi keadaan ini orang tua perlu melakukan aktivitas kerja, meningkatkan peran
sebagai pasangan, dan tetap memelihara hubungan dengan anak.

2.3 Fungsi Keluarga Usia Dewasa


Fungsi keluarga berfokus pada proses yang digunakan oleh keluarga untuk mencapai segala
tujuan. Berikut adalah secara umum fungsi keluarga :
A. Fungsi Afektif
Fungsi afektif adalah fungsi keluarga berhubungan dengan fungsi-fungsi internal
keluarga berupa kasih sayang, perlindungan, dan dukungan psikososial bagi para
anggotanya. Keberhasilan fungsi afektif dapat dilihat melalui keluarga yang gembira dan
bahagia. Anggota keluarga mampu mengembangkan gambaran diri yang positif,
perasaan yang dimiliki, perasaan yang berarti, dan merupakan sumber kasih sayang.
Fungsi afektif merupakan sumber energi yang menentukan kebahagiaan keluarga.
Adanya masalah yang timbul dalam keluarga dikarenakan fungsi afektif yang tidak
terpenuhi.
Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga untuk fungsi afektif antara lain:
1. Memelihara saling asuh (mutual nurturance)
Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan saling menerima, dan saling mendukung antar
anggota. Setiap anggota yang mendapat kasih sayang dan dukungan dari anggota lain,
maka kemampuan untuk memberi akan meningkat, sehingga tercipta hubungan yang

18
hangat dan mendukung. Syarat untuk mencapai keadaan saling asuh adalah komitmen
dari individu masing-masing dan hubungan yang terjaga dengan baik di dalam keluarga.
2. Keseimbangan Saling Menghargai
Adanya sikap saling menghargai dengan mempertahankan suasana yang positif dimana
setiap anggota keluarga diakui serta dihargai keberadaan dan haknya masing-masing,
sehingga fungsi afektif akan tercapai. Tujuan utama dari pendekatan ini ialah keluarga
harus menjaga suasana dimana harga diri dan hak masing-masing anggota keluarga
dijunjung tinggi. Keseimbangan saling menghargai dapat tercapai apabila setiap anggota
keluarga menghargai hak, kebutuhan, dan tanggung jawab anggota keluarga lain.
3. Pertalian dan Identifikasi
Kekuatan yang besar dibalik persepsi dan kepuasan dari kebutuhan individu dalam
keluarga adalah pertalian (bonding) atau kasih sayang (attachment) yang digunakan
secara bergantian. Kasih sayang antara ibu dan bayi yang baru lahir sangatlah penting
karena interaksi dari keduanya akan mempengaruhi sifat dan kualitas hubungan kasih
sayang selanjutnya, hubungan ini mempengaruhi perkembangan psikososial dan
kognitif. Oleh karena itu, perlu diciptakan proses identifikasi yang positif dimana anak
meniru perilaku orang tua melalui hubungan interaksi mereka.
4. Keterpisahan dan Kepaduan
Salah satu masalah psikologis yang sangat menonjol dalam kehidupan keluarga adalah
cara keluarga memenuhi kebutuhan psikologis, memengaruhi identitas diri dan harga
diri individu. Selama masa awal sosialisasi, keluarga membentuk tingkah laku seorang
anak, sehingga hal tersebut dapat membentuk rasa memiliki identitas.

B. Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang berperan untuk proses perkembangan individu agar
menghasilkan interaksi sosial dan membantu individu melaksanakan perannya dalam
lingkungan sosial.

C. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi adalah fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
menjaga kelangsungan keluarga.

D. Fungsi Ekonomi

19
Fungsi ekonomi adalah fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan
sebagai tempat untuk mengembangkan kemampuan individu dalam meningkatkan
penghasilan.

E. Fungsi Perawatan/Pemeliharaan Kesehatan


Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan adalah fungsi yang berguna untuk
mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produtivitas
tinggi. (Ns. Tri Wahyuni, Juli 2021)

2.4 Peran Perawat Keluarga


Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan pada
keluargasebagai unti pelayanan untuk mewujudkan keluarga sehat. Fungsi perawat
membantukeluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan dengan cara
meningkatkankesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan kesehatan
keluarga. Peran perawat dalam melakukan perawatan kesehatan keluargaadalah sebagai
berikut:
1. Pendidik
Perawat perlu melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar :
a) Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan secara mandiri.
b) Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga
2. Koordinator
Koordinasi diperlukan pada perawatan agar pelayanan komperhensif dapat
dicapai.Koordianasi juga diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau terapi
dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan.
3. Pelaksanaan
Perawat dapat memberikan perawatan langsung kepada klien dan keluarga dengan
menggunakan metode keperawatan.
4. Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan harus melaksanakan hime visit yang teratur
untukmengidentifikasi dan melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga.
5. Konsultan

20
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan.Agar
keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, hubungan perawat dan klienharus
terbina dengan baik, kemampuan perawat dalam menyampaikan informasiyang
disampaikan secara terbuka dapat dipercaya.
6. Kolaborasi
Bekerja sama dengan pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan anggota tim
kesehatan lain untuk mencapai kesehatan keluarga yang optimal.
7. Fasilisator
Membantu keluarga dalam menghadapi kendala seperti masalah sosial
ekonomi,sehingga perawat harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan seperti
rujukan dan penggunaan dana sehat.
8. Penemu kasus
Menemukan dan mengidentifikasi masalah secara dini di masyrakat
sehinggamenghindari dari ledakan kasus atau wabah.
9. Modifikasi lingkungan
Mampu memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun masyarakat
agartercipta lingkungan sehat.

2.5 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Keluarga


a) Pengkajian Keperawatan Keluarga
Pengkajian merupakan tahapan dalam mengidentifikasi data-data, mengumpulkan informasi
yang berkesinambungan secara terus-menerus terhadap keluarga yang dibina. Sumber data
pengkajian melalui proses dari anamnesa (wawancara), pemeriksaan atau pengkajian fisik
anggota keluarga dan pemeriksaan diagnostik maupun laboratorium serta dokumen rekam
medik. Dasar pemikiran dari pengkajian adalah suatu perbandingan, ukuran atau penilaian
mengenai keadaan keluarga dengan menggunakan norma, nilai, prinsip, aturan, harapan,
teori, dan konsep yang berkaitan dengan permasalahan.
b) Diagnosis Keperawatan Keluarga
diagnosis keperawatan keluarga merupakan kesimpulan yang ditarik dari data yang
dikumpulkan tentang keluarga. Diagnosis ini berfungsi sebagai alat untuk menggambarkan
masalah keluarga yang dapat ditangani oleh perawat. Diagnosia keperawatan adalah

21
penilaian klinik mengenai respons individu, keluarga, dan komunitas terhadap permasalahan
kesehatan atau proses kehidupan yang aktual dan potensial. Diagnosia ini memberikan dasar
untuk pemilihan intervensi keperawatan untuk mencapai hasil yang merupakan tanggung
jawab perawat. Diagnosis keperawatan keluarga merupakan hasil dari analisis data sari hasil
pengkajian keluarga, yang dimana diagnosisnya diangkat berdasarkan masalah-masalah
pada fungsi keluarga, struktur keluarga, dan lingkungan keluarga.
Penilaian (Skoring) Diagnosis Keperawatan Keluarga
Skoring dilakukan bila perawat merumuskan diagnosis keperawatan lebih dari satu. Proses
skoring dapat dilakukan untuk setiap diagnosis keperawatan dengan cara sebagai berikut:
1) Tentukan skor terlebih dahulu sesuai dengan kriteria yang dibuat perawat
2) Selanjutnya skor dibagi dengan skor tertinggi dan dikalikan dengan bobot:

Skor yang diperoleh X bobot


Skor Tertinggi
3) Jumlahkan skor untuk semua kriteria (skor maksimum sama dengan jumlah bobot, yaitu
5)
Kriteria yang dapat mempengaruhi penentuan masalah:
a) Sifat masalah
1. Aktual (tidak/kurang sehat) Berkaitan dengan kegagalan dalam mengoptimalkan
kesehatan
2. Ancaman kesehatan Berkaitan dengan keadaan yang memungkinkan terjadinya
penyakit/masalah kesehatan
3. Krisis atau keadaan sejahtera Berkaitan dengan masa yang membutuhkan banyak
4. penyesuaian dari individu/keluarga
b) Kemungkinan masalah dapat diubah
Kemungkinan masalah dapat diubah adalah kemungkinan berhasilnya mengurangi atau
mencegah masalah jika ada tindakan (intervensi). Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
dalam menentukan skor kemungkinan masalah dapat dicegah:
1. Pengetahuan dan teknologi serta tindakan yang dapat dilakukan untuk menangani
masalah
2. Sumber-sumber yang ada pada keluarga baik dalam bentuk fisik, keuangan, atau tenaga

22
3. Sumber-sumber dari keperawatan misalnya dalam bentuk fasilitas kesehatan, organisasi
masyarakat, dukungan sosial masyarakat
c) Potensial masalah dapat dicegah
Potensial masalah dapat dicegah adalah sifat dan beratnya masalah yang akan timbul yang
dapat dikurangi atau dicegah. Faktorfaktor yang perlu diperhatikan adalah:
1. Beratnya masalah Berkaitan dengan beratnya penyakit atau masalah, prognosa penyakit
atau kemungkinan merubah masalah.
2. Lamanya masalah Berkaitan dengan jangka waktu terjadinya masalah tersebut. Berkaitan
lamanya masalah mempunyai dukungan langsung dengan potensi masalah bila dicegah.
3. Adanya kelompok high risk atau kelompok yang berisiko tinggi Adanya kelompok atau
individu tersebut pada keluarga yang akan menambah potensi masalah bila dicegah.
d) Menonjolnya masalah
Menonjolnya masalah adalah cara keluarga melihat dan menilai masalah tentang beratnya
masalah serta mendesaknya masalah untuk diatasi. Hal yang perlu diperhatikan dalam
memberikan skor pada kriteria ini adalah perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana
keluarga tersebut melihat masalah. Dalam hal ini jika keluarga menyadari masalah dan
merasa perlu untuk menangani segera maka harus diberikan skor yang tinggi.
Penyusunan Prioritas Diagnosis Keperawatan Prioritas didasarkan pada diagnosis
keperawatan yang mempunyai skor tertinggi dan disusun berurutan sampai yang
mempunyai skor terendah. Namun, perawat perlu mempertimbangkan persepsi keluarga
terhadap masalah keperawatan yang perlu diatasi segera.
Setelah penilaian, diagnosis keperawatan keluarga yang telah didapatkan dan disusun
prioritasnya berdasarkan skor yang tertinggi hingga terendah. Kegiatan selanjutnya yaitu
mensosialisasikan prioritas diagnosis keperawatan kepada keluarga.
c) Perencanaan
Perencanaan Keperawatan keluarga dalam melakukan tindakan keperawatan maka perlu
dilakukan perencanaan keperawatan. Perencanaan keperawatan merupakan salah satu tahap
dari proses keperawatan yang dimulai dari penentuan tujuan (khusus dan umum), penetapan
standar dan kriteria serta menentukan perencanaan untuk mengatasi masalah keluarga.
Adapun beberapa tingkat tujuan yang disusun dalam jangka pendek (khusus) dan jangka
panjang (umum). Tingkatan ini digunakan untuk membedakan masalah yang dapat

23
diselesaikan sendiri oleh keluarga. Tujuan khusus atau jangka pendek sifatnya spesifik,
dapat diukur, dimotivasi atau memberi kepercayaan pada keluarga bahwa kemajuan sedang
dalam proses dam membimbing keluarga ke arah tujuan jangka panjang atau umum. Tujuan
jangka panjang atau umum merupakan tujuan akhir yang menyatakan maksud-maksud luas
yang diharapkan oleh keluarga agar dapat tercapai. Selanjutnya terdapat penetapan kriteria
dan standar yang di dalamnya memuat komponen yaitu kognitif (pengetahuan), afektif
(sikap), dan psikomotor.

d) Implementasi
Implemntasi adalah pelaksanaan tindakan keperawatan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Adapun prinsip yang mendasar implementasi keperawatan keluarga antara lain:
1) Implementasi mengacu pada rencana perawatan yang dibuat.
2) Implementasi dilakukan dengan tetap memperhatikan prioritas masalah.
3) Kekuatan-kekuatan keluarga berupa finansial, motivasi, dan sumber-sumber pendukung
lainnya jangan diabaikan.
4) Pendokumentasian implementasi keperawatan keluarga janganlah terlupakan dengan
menyertakan tanda tangan petugas sebagai bentuk tanggung gugat dan tanggung jawab
profesi .mplemetasi
e) Evaluasi
Evaluasi merupakan tahapan terakhir dari proses keperawatan keluarga. Evaluasi bertujuan
untuk mengetahui kemampuan keluarga dalam mencapai tujuan. Dalam evaluasi terdapat 2
jenis pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga sebagai berikut:
1. Evaluasi Formatif
Evaluasi yang dilakukan sesaat setelah pelaksanaan tindakan keperawatan. penulisannya
lebih dikenal dengan menggunakan format SOAP.
2. Evaluasi Sumatif
Evaluasi akhir apabila waktu perawatan sudah sesuai dengan perencanaan. Bila terdapat
ketidaksesuaian dalam hasil yang dicapai, keseluruhan proses mulai dari pengkajian sampai
dengan tindakan perlu ditinjau kembali. Ada beberapa metode yang perlu dilaksanakan
dalam melakukan evaluasi di antaranya adalah observasi langsung, wawancara, memeriksa
laporan dan latihan stimulasi. (Ns. Tri Wahyuni, Juli 2021)

24
2.6 Asuhan Keperawatan keluarga pada Tn.H dengan tahap perkembangan dewasa

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL
TENAGA KESEHATA POLITEKNIK
KESEHATAN KUPANG
Direktorat: Jln. Piet A. Tallo Liliba - Kupang, Telp.:
(0380) 8800256; Fax (0380) 8800256; Email:

poltekkeskupang@yahoo.com

FORMAT
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

April 2023
Nama : Kelompok 6 PPN B Tanggal Pengkajian :
16:00 WITA

A. PENGKAJIAN

I. DATA UMUM KELUARGA

Nama Kepala Keluarga : Tn. A Bahasa Sehari-hari : Bahasa Indonesia


Pendidikan : SI Hukum Pekerjaan suami/istri : Wiraswasta

25
Alamat Rumah dan : Penfui Jarak Yankes : 300 m
Telp Terdekat
Agama dan Suku : Katolik/ Manggarai Alat Transportasi : Motor
Yang Digunakan

26
1. Data Anggota Keluarga

Hub. Status TTV Status Alat


No. Nama JK Kel. Suku Umur Pendidikan Pekerjaan Gizi (S, N, Imunisasi Bantu /
dg terakhir saat ini (TB, P, TD) Dasar Protesa
KK BB) (Balita)

Tn. A L KK/Suami Mangga 56 SI Hukum Pensiunan/ TB : 165 TD : 130/90mmHg - -


1 rai Wiraswasta cm N : 94 x/m
BB : 70 S : 36,8 C
kg RR : 20x/m
Ny. Y P Istri Flores 50 S1 IRT TB : 157 TD :120/80 - -
Timur Akuntansi cm mmHg
2 BB : 72 N : 86x/m
kg S : 36.5 c
RR : 20x/m
An. F L Anak Mangga 24 SI Hukum Wiraswaswa TB : 168 TD : - -
3 rai ta cm 100/80mmHg
BB : 51 N : 82x/m
kg S : 36,5 c
RR : 20x/m
An. K P Anak Mangga 22 SMA Pelajar TB : 155 TD : - -
4 rai cm 100/90mmHg N :
BB : 49 86 x/m
kg S : 36.7 c
RR : 20x/m
An. N L Anak Mangga 19 SMA Pelajar TB : 170 TD : - -
5 rai cm 100/80mmHg N :
BB : 57 83 x/m
kg S : 36.6 c
RR : 20 x/m

27
6 An. V L Anak Mangga 17 SMP Pelajar TB : 172 TD : - -
rai cm 110/80mmHg N :
BB : 53 89 x/m
kg S : 36.5 c
RR : 20x/m
7 An. V L Anak Mangga 8 Tk Pelajar TB : 138 TD : 90/70mmHg - -
rai cm N : 90 x/m
BB : 28 S : 36.7 c
kg RR : 20 x/m

Lanjutan

Status Kesehatan Riwayat Analisis Masalah


No Nama Penampilan Umum
Saat Ini Penyakit/ Allergi Kesehatan Individu
1 Tn. A Bepernampilan rapi dan bersih dengan Tn. A tampak sehat - -
postur tubuh yang baik TB : 165 cm BB
: 70 kg
2 Ny. Y Bepernampilan rapi dan bersih dengan Ny. Y tampak sehat - -
postur tubuh yang baik TB : 157 cm BB
: 72 kg
3 An. F Bepernampilan rapi dan bersih dengan An. F tampak pucat, An. H Mempunyai DS : Klien mengatakan
riwayat penyakit
postur tubuh yang baik dan tampak mual dan pusing merasa pusing,mual sejak
maagh
tinggi kurus TB : 168 cm BB : 51 kg kemarin dan nafsu makan
menurun.
DO : Klien tampak pucat
4 An. K Bepernampilan rapi dan bersih dengan An. K tampak sehat - -
28
postur tubuh yang baik TB : 155 cm
BB : 49
Kg
5 An. N Bepernampilan rapi dan bersih dengan An. N tampak sehat - -
postur tubuh yang baik dan tampak
tinggi TB : 170 cm BB : 57
Kg
6 An. V Bepernampilan rapi dan bersih dengan An. V tampak sehat - -
postur tubuh yang baik dan tampak
tinggi dan kurus TB : 172 cm BB : 53
Kg
7 An. V Bepernampilan rapi dan bersih dengan An. V tampak sehat - -
postur tubuh yang baik TB : 138 cm
BB : 28 Kg

29
Genogram: Dibuat dalam 3 generasi

Keterangan :
:Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
----- : Tinggal serumah

30
1. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. A adalah keluarga Nuclear Family, dimana dalam keluarga terdiri dari
ayah, ibu, dan anak.
2. Status sosial ekonomi keluarga
Ny. A mengatakan penghasilan Tn. A (suami) dan An.H sudah mencukupi untuk
kebutuhan sehari-hari.
3. Aktivitas rekreasi keluarga.
Pada waktu linur, biasanya keluarga Tn.A berkumpul dirumah dan menonton televisi dan
bercerita bersama,dan juga makan diluar jika semua anak tidak sibuk, seperti pergi ke
mall,piknik,dll.
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga Tn.A dalam tahap keluarga dengan usia
Dewasa: Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar,Mempertahankan keintiman
pasangan,Membantu orang tua memasuki masa tua,Membantu anak untuk mandiri di
masyarakat dan menerima kepergian anak( menikah,kuliah,bekerja),Penataan kembali
peran dan kegiatan rumah tangga,Berperan sebagai suami,istri,kakek,dan
nenek,Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-anaknya.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Berdasarkan hasil pengkajian tugas perkembangan yang belum terpenuhi yaitu membantu
anak untuk mandiri di masyarakat.

3. Riwayat kesehatan keluarga inti saat ini

Tn. A mengatakan bahwa mereka memiliki status kesehatan dalam keluarga yang baik,
tidak pernah menderita penyakit tertentu kecuali demam,batuk,pilek. namun anaknya
yaitu An. F memiliki riwayat penyakit maagh yang sering kambuh jika pola makan tidak
teratur.Tn. A juga mengatakan tidak memiliki riwayat kesehatan (penyakit turunan yang
berbahaya).

31
III. DATA LINGKUNGAN

1. Karakteristik rumah
a) Kondisi rumah: bersih / tidak bersih.
Jelaskan: Rumah Tn. A merupakan rumah milik pribadi. Rumah dengan satu lantai
dengan tipe permanent, lantai keramik dan keadaan rumah bersih dan rapi.
b) Ventilasi: baik / cukup / kurang
Jelaskan: Rumah Tn. A memiliki ventilasi yang baik di setiap ruangan rumahnya.
c) Pencahayaan rumah: baik / tidak
Jelaskan: Rumah Tn. A memiliki pencahayaan yang baik.
d) Saluran buang limbah: baik / cukup / kurang
Jelaskan: Rumah Tn. A memiliki saluran pembuangan limbah yang baik
e) Sumber air bersih: sehat / tidak sehat.
Jelaskan: Rumah Tn. A mengatakan sumber air yang digunakan adalah melalui
tengki
f) Jamban memenuhi syarat: ya / tidak
Jelaskan: Jamban di rumah Tn. A menggunakan Jamban leher Angsa
g) Tempat pembuangan sampah keluarga
Jelaskan: Tn. A memiliki tempat pembuangan sampah di belakang rumahnya
dimana sampahnya selalu dibakar.
h) Ratio luas bangunan rumah dengan jumlah anggota keluarga 8m2/orang: ya / tidak
Jelaskan: Rumah Tn. A memiliki luas 10 x 13 m2 yang dimana luas rumah
tersebut cukup untuk mereka tempati.

32
Denah rumah:

Denah rumah: dibuat dengan skala 1 : 100

Teras

Kamar Ruang Tamu Kamar


Tidur Tidur

Kamar Tidur Ruang Keluarga Kamar Tidur

Kamar Dapur
Tidur

Wc

33
2. Karateristik tetangga dan komunitasnya
Jelaskan: Tn. A merupakan penduduk yang menetap lama dipenfui , sehingga tetangga
Tn. A juga merupakan masyarakat atau penduduk asli di penfui walapun ada beberapa
penduduk pendatang,mayoritas tetangga beragama Kristen dan katolik.
3. Mobilitas geografis keluarga
Jelaskan: Tn A tidak pernah berpindah-pindah tempat tinggal.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Jelaskan: Selain bekerja sebagai Wiraswasta, Tn. A juga akitf dalam kegiatan di
masyarakat. Ny. Y juga mengatakan mengikuti kegiatan seperti arisan, kerja bakti di
lingkungan setempat,ibadah rosario dan lainya.
5. Sistem pendukung keluarga:
Jelaskan: Keluarga Tn. A tinggal secara mandiri tanpa orang tua.
IV. STRUKTUR KELUARGA
1. Struktur peran
 Tn. A sebagai kepala keluarga yang bekerja sebagai Wiraswasta. Tn A juga
merupakan pensiunan PNS. Tn.A bekerja dari hari senin-sabtu dan ketika
memiliki hari libur, Tn.A memiliki waktu bersama keluarga
 Ny. Y merupakan istri dari Tn. A yang bekerja sebagai ibu rumah tangga.
 An. F merupakan anak pertama dari Tn. A dan Ny. Y yang berusia 24 tahun
yang saat ini berstatus sebagai wiraswata membantu usaha keluarga.
 An. K merupakan anak kedua dari Tn. A dan Ny. Y yang berusia 22 tahun yang
saat ini berstatus sebagai Mahasiswa di suatu Universitas
 An. N merupakan anak ketiga dari Tn. A dan Ny. Y yang berusia 19 tahun yang
saat ini berstatus sebagai mahasiswa di suatu universitas
 An. V merupakan anak keempat dari Tn. A dan Ny. Y yang berusia 17 tahun
yang saat ini berstatus sebagai siswa SMA
 An. V merupakan anak kelima dari Tn. A dan Ny. Y yang berusia 8 tahun yang
saat ini berstatus sebagai siswa SD.

34
2. Nilai atau norma keluarga
Keluarga Tn. A menerapkan aturan-aturan sesuai dengan ajaran agama katolik dan
mengharapkan anak-anaknya nanti menjadi anak yang taat dan rajin beribadah. Dalam
keluarga memandang bahwa sakit disebabkan oleh faktor manusia disamping juga
oenyakit yang datang dari Sang Maha Kuasa,bukan Karena faktor magis.
3. Pola komunikasi keluarga
Tn. A mengatakan dalam keluarga memiliki komunikasi yang baik saling terbuka.
Ketika menghadapi permasalahan baik masalah keluarga ataupun pekerjaan, biasanya
Tn. A selalu membicarakannya dengan istrinya.
4. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn. A tinggal secara mandiri tanpa orang tua.
V. PHBS DI RUMAH TANGGA
1. Jika ada bunifas, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan: ya / tidak
Jelaskan: Dalam keluarga Tn. A tidak memiliki ibu nifas.
2. Jika ada bayi, memberikan ASI eksklusif: ya / tidak
Jelaskan: Dalam keluarga Tn. A tidak memiliki bayi
3. Jika ada balita, menimbang balita tiap bulan: ya / tidak
Jelaskan: Dalam keluarga Tn. A tidak memiliki balita
4. Mengunakan air bersih untuk makan dan minum: ya / tidak
Jelaskan: : Tn. A mengatakan keluarga menggunakan air bersih untuk makan dan minum
5. Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri: ya /tidak
Jelaskan: Tn. A mengatakan keluarga menggunakan air bersih untuk kebersihan diri
6. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun: ya / tidak
Jelaskan: Tn. A mengatakan keluarga menggunakan selalu mencuci tangan dengan
menggunakan air bersih
7. Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya: ya / tidak
Jelaskan: Tn.A mengatakan selalu membuang sampah di tempat sampah yang sudah
disediakan dirumah.
8. Menjaga lingkungan rumah tampak bersih: ya /tidak
Jelaskan: Tn. A mengatakan keluarga selalu menjaga lingkungan rumah selalu bersih

35
9. Mengkonsumsi lauk dan pauk setiap hari: ya / tidak
Jelaskan: Tn. A mengatakan keluarga selalu mengonsumsi lauk pauk seperti sayur, ikan,
tempe, tahu, dan yang lainnya setiap hari.
10. Menggunakan jamban sehat: ya / tidak
Jelaskan: Tn. A mengatakan keluarga menggunakan jamban yang sehat yaitu leher angsa
11. Memberantas jentik dirumah sekali seminggu: ya / tidak
Jelaskan: Tn. A mengatakan keluarga sering membersihkan bak mandi 3 x sehari
12. Makan buah dan sayur setiap hari: ya / tidak
Jelaskan: Tn. A mengatakan keluarga sering mengonsumsi buah dan sayur-sayuran.
13. Melakukan aktivitas fisik setiap hari: ya / tidak
Jelaskan: Tn. A mengatakan keluarga sering melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga
dan berjalan santai di akhir pekan
14. Merokok didalam rumah: ya /tidak
Jelaskan: . Tn. A mengatakan An.F adalah perokok aktif dalam keluarga.
VI. Fungsi keluarga
1. Fungsi ekonomi
Jelaskan: Tn. A dan Ny. Y memiliki pendapatan yang mencukupi kebutuhan keluarga
mereka berdasarkan pekerjaan mereka.
2. Fungsi sosialisasi
Jelaskan: Tn. A menjelaskan bahwa sangat penting dan perlunya berhubungan dengan
orang lain. Mereka membiasakan anak-anak mereka bermain dengan teman-teman mereka.
3. Fungsi pendidikan
Jelaskan: Tn. A mengatakan bahwa pendidikan merupakan bagian terpenting untuk
pertumbuhan dan perkembangan anak. Pendidikan bukan saja di rumah, tetapi pendidikan
juga harus didapatkan diluar rumah seperti disekolah.
4. Fungsi rekreasi
Jelaskan: Keluarga Tn.A memiliki kebiasaan untuk berekreasi ke tempat wisata seperti ke
pantai jika memiliki waktu luang.

36
5. Fungsi religious
Jelaskan: Tn. A mengatakan bahwa pengenalan akan nilai-nilai religius mulai diberikan
kepada anak-anak mereka di rumah dan keluarga rajin ke gereja dan mengikuti ibadah
Rosario.
6. Fungsi reproduksi
Jelaskan: Tn. A mengatakan bahwa mereka memiliki 5 orang anak dan sudah tercukupi
anak-anak yang mereka miliki dan tidak ada keinginan untuk penambahan anggota
keluarga baru (penambahan anak). Pembatasan anak dilakukan dengan pemasangan KB
oleh Ny. Y
7. Fungsi afeksi
Jelaskan: Fungsi afeksi pada keluarga Tn. A tidak berjalan (keluarga tidak memperhatikan
kondisi kesehatan keluarga ; An. F) Pada kasus yang terjadi pada An.F,dianggap biasa.
8. Fungsi pemenuhan pemeliharaan/perawatan kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
1. Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan/penyakit yang sedang diderita oleh
anggota keluarganya: ya / tidak
Jelaskan: Tn. A mengatakan tidak mengetahui masalah kesehatan/penyakit yang
sedang diderita oleh anaknya
2. Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarga yang sakit: ya / tidak
Jelaskan: Tn. A mengatakan tidak mengetahui penyebab masalah kesehatan yang
dialami oleh anaknya
3. Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami
anggota keluarga yang sakit: ya /tidak
Jelaskan: Tn. A mengatakan tidak mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan
yang dialami oleh anaknya
4. Apakah keluarga mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan
yang dialami anggota keluarga yang sakit: ya / tidak
Jelaskan: Tn. A mengatakan tidak mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi
masalah kesehatan yang dialami oleh anaknya yaitu karena faktor makanan tertentu
dan pola hidup yang kurang sehat.

37
5. Bagaimana persepsi keluarga terhadap masalah kesehatan yang dialami oleh anggota
keluarga yang sakit: positif / negative
Jelaskan: Tn. A mengatakan memandang bahwa sakit yang dialami anggota keluarga
adalah hal yang negatif (buruk)
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
1. Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarga yang sakit bila tidak diobati: ya / tidak
Jelaskan: Tn. A mengatakan tidak mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami
anggota keluarga yang sakit bila tidak diobati
2. Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga: ya / tidak
Jelaskan: Tn. A mengatakan tidak merasakan masalah kesehatan keluarga yaitu
masalah yang dialami oleh anaknya
3. Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah kesehatan yang dialami: ya /
tidak
Jelaskan: Tn. A mengatakan ingin membawa anaknya untuk beobat dan lebih
memperhatikan pola makan anaknya
4. Apakah keluarga merasa takut terhadap akibat dari masalah kesehatan yang dialami
anggota keluarga: ya / tidak
Jelaskan: Tn. A mengatakan takut terhadap masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarga
5. Apakah keluarga mempunyai sikap yang tidak mendukung (negative) terhadap upaya
kesehatan yang dapat dilakukan pada anggota keluarga: ya / tidak
Jelaskan: Tn. A mengatakan sejak anaknya mengalami masalah kesehatan (masalah
pada sistem pencernaan) ia tidak membawa isanaknya ke fasilitas kesehatan sehingga
masalah pencernaan yang dialami oleh istrinya tidak kunjung sembuh karena ia
mengganggap itu adalah hal biasa.

38
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
1. Apakah keluarga mengetahuai cara merawat anggota keluarga yang sakit: ya /tidak
Jelaskan: Tn. A mengatakan ia bingung bagaimana cara merawat anggota keluarga
yang sakit
2. Apakah keluarga mengetahui peralatan, cara dan fasilitas untuk merawat anggota
keluarga yang sakit: ya / tidak
Jelaskan: Tn. A mengatakan tidak mengetahui peralatan, cara dan fasilitas untuk
merawat anggota keluarga yang sakit
d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
1. Apakah keluarga mengetahui tentang sumber yang dimiliki oleh keluarga disekitar
rumah: ya/ tidak
Jelaskan: Tn. A mengatakan mengetahui tentang sumber yang dimiliki oleh keluarga
disekitar rumah
2. Apakah keluarga mampu melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan:
ya / tidak

Jelaskan: Tn. A mengatakan keluarga dapat langsung mendapatkan penanganan yang


tepat jika ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya
3. Apakah keluarga mempunyai kebersamaan untuk meningkatkan dan memelihara
lingkungan rumah yang menunjang kesehatan keluarga: ya / tidak
Jelaskan: Tn. A mengatakan keluarga mempunyai kebersamaan untuk meningkatkan
dan memelihara lingkungan rumah yang menunjang kesehatan keluarga
4. Apakah keluarga tahu cara pencegahan penyakit dan akibat lanjut dari masalah
kesehatan yang berhubungan dengan lingkungan rumah: ya / tidak
Jelaskan: Tn. A mengatakan keluarga tahu cara pencegahan penyakit dan akibat lanjut
dari masalah kesehatan yang berhubungan dengan lingkungan rumah dengan selalu
menjaga kebersihan lingkungan
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
1. Apakah keluarga mengetahui keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat
dijangkau: ya / tidak
Jelaskan: Tn. A mengatakan keluarga mengetahui keberadaan fasilitas pelayanan
kesehatan yang dapat dijangkau
39
2. Apakah keluarga mengetahui keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas
kesehatan: ya / tidak
Jelaskan: Tn. A mengatakan keluarga mengetahui keuntungan yang dapat diperoleh
dari fasilitas kesehatan
3. Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan tentang fasilitas
dan petugas kesehatan yang melayani: ya / tidak
Jelaskan: Tn. A mengatakan tidak keluarga mempunyai pengalaman yang tidak
menyenangkan tentang fasilitas dan petugas kesehatan yang melayani
4. Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan: ya / tidak
Jelaskan: Tn. A mengatakan keluarga dapat menjangkau fasilitas
kesehatan
VII. Stres dan koping keluarga
1. Stressor jangka pendek dan panjang
Jelaskan : Klien mengatakan bahwa tidak memiliki stresstor jangka panjang/pendek
2. Kemampuan keluarga berespons terhadap stressor
Jelaskan: Klien mengatakan jika ada masalah dalam keluarga, biasaya didiskusikan
bersama orang tua. Keluarga mencoba mandiri dan menyelesaikan masalah sendiri
tanpa melitbatkan keluarga dari masing-masing mereka.
3. Strategi koping yang digunakan
Jelaskan: klien mengatakan jika ada masalah dalam keluarga, biasaya didiskusikan
bersama orang tua tetapi tidak semuanya didiskusikan karena tidak mau membebani
orang tuanya.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Jelaskan: Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara keluarga mengatasi
masalah secara adaptif yaitu masalah yang dihadapi oleh klien.
VIII. HARAPAN KELUARGA
Keluarga menyatakan merasa sangat senang dengan kehadiran para tenaga
kesehatan (perawat) sehingga mereka selalu bisa mengontrol kesehatan keluarga dan
membantu keluarga mencegah penyakit

40
II. KRITERIA KEMANDIRIAN KELUARGA

No Kriteria Ya/Tidak

1 Menerima petugas perawatan kesehatan Ya

2 Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan YA


rencana keperawatan
3 Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatan secara benar YA

4 Melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai dengan yang YA


dianjurkan
5 Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara aktif YA

6 Melaksanakan tindakan pencegahan sesuai anjuran YA

7 Melakukan tindakan promotif secara aktif YA

Kesimpulan :

Kemandirian Keluarga Tingkat 1 : jika memenuhi kriteria 1 dan 2

Kemandirian Keluarga Tingkat 2 : jika memenuhi kriteria 2 sampai 5


Kemandirian Keluarga Tingkat 3 : jika memenuhi kriteria 1 sampai 6
Kemandirian Keluarga Tingkat 4 : jika memenuhi kriteria 1 sampai 7

41
V. Pengkajian Fisik anggota keluarga yang sakit

Nama Individu yang sakit : An. V

Keadaan Umum: Sirkulasi/ Cairan Perkemihan Pernapasan


Baik □ Edema  Bunyi jantung:.... □ Sianosis
□ Pola BAK 6-
Kesadaran : □ Asites  Akral dingin □ Sekret / Slym
8...x/hr,vol...ml/hr
Composmentis □ Tanda Perdarahan: Tidak
□ Hematuri  □ Irama ireguler
GCS : E: 4, M: 6 V: ada purpura/ hematom/
Poliuria □ Wheezing
5 petekie/ hematemesis/
□ Ronki
TD :1 0 0 / 8 0 mmH melena/ epistaksis* □ Oliguria 
Disuria □ Otot bantu napas ..........
g □ Tanda Anemia : Tidak ada
Pucat/ Konjungtiva pucat/ Lidah pucat/ Bibir □ Alat bantu nafas.............
P : 20 x/ menit
□ Inkontinensia  Retensi
S : 36,5 C
0 pucat/ Akral pucat* □ Dispnea

N : 84 x/ menit □ Tanda Dehidrasi: Tidak □ Nyeri saat BAK : Tidak □ Sesak


ada mata cekung/ turgor ada □ Stridor
kulit berkurang/ bibir
□ Krepirasi
□ Kemam
kering *
puan BAK :
□ Pusing  Kesemutan
Mandiri/ Bantu
□ Berkeringat  Rasa Haus
sebagian/tergantung*
□ Pengisian kapiler  3 detik
□ Alat bantu:
Tidak/Ya*………
42
□ Gunakan Obat
:Tidak/Ya*...
□ Kemampuan BAB
:Mandiri/
Bantu sebagian/tergantung*
□ Alat bantu: Tidak/Ya*...

43
Pencernaan Muskuloskeletal Neurosensori
□ Mual Muntah  □ Tonus otot :........... Fungsi Penglihatan : ........... Fungsi perabaan : ..............
Kembung □ Kontraktur □ Buram  Kesemutan pada
Nafsu Makan : □ Fraktur ……..
Berkurang/Tidak* Nyeri otot/tulang*
□ Tak bisa melihat  Kebas pada
Pola Makan :
Drop Foot Lokasi ……...........… .............
2 kali sehari.
Tremor Jenis …...…......…..
Makan saat mood □ Alat bantu .........  Disorientasi 
Malaise / fatique
saja Parese
□ Atropi
□ Sulit Menelan
Kekuatan otot: □ Visus ………........  Halusinasi 
□ Disphagia
□ Postur tidak normal : Tidak ada Disartria
□ Bau Nafas
□ RPS Atas : bebas/ Fungsi pendengaran :  Amnesia  Paralisis
□ Kerusakan
terbatas/ kelemahan/
gigi/gusi/
kelumpuhan (kanan / □ Kurang jelas  Refleks patologis
lidah/geraham/rahan
kiri)* ……
g/palatum*
□ RPS Bawah
□ Distensi □ Tuli  Kejang : sifat …….. lama ..
:bebas/terbatas/
Abdomen ……
kelemahan/kelumpuhan
Bising Usus:
(kanan / kiri)* □ Alat bantu frekwensi ....................................
x/mnt
□ Berdiri : Mandiri/
□ Konstipasi □ Tinnitus Fungsi Penciuman

44
□................Diare Bantu
Fungsi Perasa  Mampu
x/hr sebagian/tergantung*

Hemoroid, grade □ Berjalan : Mandiri/ Bantu □ Mampu  Terganggu


sebagian/tergantung*
.....................
Alat Bantu : Tidak/Ya*.............. □ Terganggu
□ Teraba Masa
Nyeri : Tidak/Ya*....................... Kulit
abdomen .........
□Jaringan parut  Memar  Laserasi  Ulserasi  Pus
□ Stomatitis 
………
Warna ...................
□ Bulae/lepuh  Perdarahan bawah  Krustae
□ Riwayat obat
□..........................................................Luka bakar Kulit ......
Derajat.............................................. Perubahan warna : luka

45
pencahar ......... tampak kemerahan
□ Maag □ Decubitus: grade … Lokasi ………..….

□ Konsistensi ..........
Tidur dan Istirahat
Diet Khusus:
□ Sering tidur terlambat
Tidak/Ya*.....
□ Kebiasaan makan- □ Waktu tidur 5-6 jam/hri
minum : Mandiri/ Bantuan obat: Tidak ada
Bantu sebagian/
Tergantung*
Alergi
makanan/minuman
: Ada Tidak ada
Alat bantu:
Tidak/Ya*......

Mental Komunikasi dan Budaya Kebersihan Diri Perawatan Diri Sehari-hari


□ Interaksi dengan Keluarga : □ Gigi-Mulut □ Mandi : Bantu
□ Cemas  Denial Baik/ tehambat* kotor Mandiri/
Marah  Takut  ...................... □ Mata kotor sebagian/tergantung*
Putus asa Depresi □ Berkomunikasi : □ Kulit kotor □ Berpakaian : Mandiri/
□ Rendah diri  Lancar/ terhambat* ............... □ Perineal/genital Bantu sebagian/tergantung*
Menarik diri  □ Kegiatan sosial sehari-hari : kotor □ Menyisir Rambut :
Agresif Perilaku .......................................................................... □ Hidung kotor  Mandiri/ Bantu
kekerasan .............................. Kuku kotor sebagian/tergantung*
□ Respon pasca □ Telinga kotor
trauma ..... □ Rambut-Kepala
kotor
□ Tidak mau melihat

46
bagian tubuh yang
rusak

Keterangan Tambahan terkait Individu

.........................................................................................................................................................................................

DATA PENUNJANG MEDIS INDIVIDU YANG SAKIT (jika ada pada pasien)

Laboratorium : Radiologi: EKG: USG/citi csan:

47
B. Diagnosa Keperawatan

Analisa Data
NO DATA PENYEBAB MASALAH
1 DS : Konflik Managemen
 Keluarga dank lien mengatakan
tidak mengetahui tentang penyakit pengambilan kesehatan keluarga
yang diderita keputusan tidak efektif (D.0115)
 Keluarga mengatakan tidak
mengetahui penyebab penyakit yg
diderita
 Keluarga mengatakan klien sering
sakit jika banyak mengkonsumsi
alcohol
 Klien mengatakan kurang nafsu
makan

DO :
 Klien tampak lemas
 Klien muntah kurang lebih 2x

2 DS : Kesiapan Peningkatan
 Keluarga Tn.A mengatakan
menetapkan tujuan untuk pola koping keluarga
hidup sehat (D.0090)
 Keluarga Tn.A mengatakan
anggota keluarga menetapkan
sasaran untuk meningkatkan
kesehatan
 Keluarga Tn.A mengatakan akan
mulai menetapkan pola hidup sehat
dengan kurangi merokok dan
minum alkohol

DO : -

48
Skoring dan Prioritas Diagnosis Keperawatan
1. Diagnosa kseperawatan :
No Kriteria Skala Bobot Perhitungan Pembenaran

1. Sifat masalah : 3 1 3/3 x 1 = 1 Keluarga tidak mengetahui


ancaman kesehatan secara rinci penyebab,
Aktual (3) tanda dan gejala,komplikasi
Resiko timggi (2) dan pencegahan tentang
Potensial (1) sakit yg dialami
keluarganya.
2. Kemungkinan 2 2 2/2 x 2 = 2
masalah dapat Keluarga mengatakan
diubah: masalah dapat diubah jika
Mudah (2) keluarga paham tentang
Sebagian (1) penyakit yang diderita
Tidak dapat (0)

3. Potensi masalah 3 1 3/3 x 1 = 1 Keluarga mengatakan


untuk dicegah: penyakit dapat dicegah
Tinggi (3) jika keluarga paham
Cukup (2) tentang penyebab penyakit
Rendah (1) dan menerapkan pola
hidup sehat

4. Menonjolnya 1 1 1/2 x 1 = 1/2 Masalah yang dialami


masalah: tidak segera diatasi karena
Segera diatasi (2) kurangnya pengetahuan.
Tidak segera
diatasi (1)
Tidak dirasakan
ada masalah (0)
Total Skor 4½

49
2. Diagnosa kseperawatan : Kesiapan peningkatan koping keluarga
No Kriteria Skala Bobot Perhitungan Pembenaran

1. Sifat masalah : Kemampuan keluarga


ancaman kesehatan berespon terhadap situasi
Aktual (3) 3 1 3/3 x 1 = 1 atau stressor baik, namun
Resiko timggi (2) berpotensi timbul masalah
Potensial (1) jika stressor jangka panjang
terus menerus muncul
2. Kemungkinan
masalah dapat Kemungkinan masalah
diubah: 2 2 2/2 x 2 = 2 dapat diubah sebagian
Mudah (2) karena meskipun
Sebagian (1) komunikasi antar keluarga
Tidak dapat (0) dianggap efektif

3. Potensi masalah Masalah dapat dicegah


untuk dicegah: tinggi karena Dapat
Tinggi (3) 3 1 3/3 x 1 = 1 dicegah dengan
Cukup (2) peningkatan keharmonisan
Rendah (1) keluarga melalui rekreasi
atau quality time bersama
keluargan dan lebih
memperhatikan keluarga
4. Menonjolnya Ada masalah tetapi
masalah: kemampuan keluarga
Segera diatasi (2) 1 1 1/2 x 0 = 0 berespon terhadap situasi
Tidak segera kurang baik sehingga
diatasi (1) perlu ditangani
Tidak dirasakan
ada masalah (0)
Total Skor 4

Urutan Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan konflik pengambilan
keputusan (D.0115)
2. Kesiapan peningkatan koping keluarga Keluarga (SDKI : D.0090)

50
C. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


Keperawatan
1 Manajemen Setelah dilakukan kunjungan keluarga Dukungan Keluarga
kesehatan keluarga selama 1 x 60 menit, diharapkan Merencanakan Perawatan (1.13477)
tidak efektif manajemen Kesehatan Keluarga Observasi
berhubungan meningkat dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang
dengan konflik Manajemen Kesehatan Keluarga kesehatan
pengambilan (L.12105) 2. Identifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan bersama
keputusan 1. Kemampuan menjelaskan keluarga
(D.0115) masalah kesehatan yang dialami 3. Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga
meningkat (5) Terapeutik
2. Aktivitas keluarga mengatasi 1. Motivasi pengembangan sikap dan emosi yang mendukung
masalah kesehatan tepat upaya kesehatan
meningkat (5) 2. Gunakan sarana dan fasilitas yang ada dalam keluarga
3. Tindakan untuk mengurangi 3. Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal
faktor resiko meningkat (5) Edukasi
4. Verbalisasi kesulitan menjalankan 1. Informasikan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan
perawatan yang ditetapkan keluarga
menurun (5) 2. Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
5. Gejala penyakit anggota keluarga 3. Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga
menurun (5)
51
2 Kesiapan Setelah dilakukan kunjungan keluarga Pelibatan Keluarga (I.14525)
peningkatan selama 1 x 60 menit, diharapkan status Observasi
koping keluarga koping keluarga baik dengan kriteria 1. Identifikasi kesiapan keluarga untuk terlibat dalam perawatan
Keluarga (SDKI : hasil : Terapeutik
D.0090) Status Koping Keluarga (L.09088) 1. Ciptakan hubungan terapeutik pasien dengan keluarga dalam
1. Keterpaparan informasi perawatan
meningkat (5) 2. Diskusikan cara perawatan di rumah (perawatan di rumah)
2. Komitmen pada 3. Motivasi keluarga mengembangkan aspek positif rencana
perawatan/pengobatan perawatan
meningkat (5) 4. Fasilitasi keluarga membuat keputusan perawatan
Edukasi
1. Anjurkan keluarga bersikap asertif dalam perawatan
2. Anjurkan keluarga terlibat dalam perawatan

52
D. IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/ Diagnosa Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan Ttd


Tanggal Keperawatan
/
Jam
Manajemen 1. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan S:
kesehatan keluarga tentang kesehatan(keluarga  Keluarga mengatakan sudah paham
keluarga tidak berharap anaknya bisa sembuh setelah tentnag penyakit yang diderita
efektif diberi pengobatan) anaknya
berhubungan  Keluarga mengetahui tindakan yang
2. Mengidentifikasi konsekuensi tidak
dengan konflik dapat dilakukan untuk mencegah
melakukan tindakan bersama keluarga
pengambilan penyakit
(Perawat menjelaskan apabila tidak ada
keputusan  Keluarga mengatakan akan
dukungan keluarga untuk membantu
(D.0115) memanfaatkan fasilitas kesehatan
meeningkatkan kesehatan keluarga, maka
kesehatan keluarga tidak terpenuhi) yang ada

3. Mengidentifikasi tindakan yang dapat


dilakukan keluarga O:

(Menganjurkan untuk menghindari  Keluarga tampak kooperatif dan


minuman beralkohol,sering memberikan air mengerti tentang apa yang
hangat,makan sedikit tapi sering) disampaikan perawat
4. Memotivasi pengembangan sikap dan emosi A : Masalah teratasi
yang mendukung upaya kesehatan P : Intervensi dilanjutkan dirumah

53
(Perawat menjelaskan bahwa saling
memperhatikan dan memahami masalah
kesehatan keluarga akan meningkatkan
kesehatan anggota keluarga)

54
5. Menggunakan sarana dan fasilitas yang ada
dalam keluarga
(Perawat menjelaskan bahwa dengan
menggunakan fasilitas kesehatan akan
meningkatkan kesehatan dalam keluarga
serta dapat meminimalisirkan resiko
penyakit yang dialami bertambah parah)
6. Menganjurkan menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada(perawat mengajurkan
fasilitas kesehatan terdekat dan
memanfaatkan fasilitas yang ada)
7. Mengajarkan cara perawatan yang bisa
dilakukan keluarga(minum air hangat jika
mual,makan porsi sedikit tapi sering dan
menghindari alcohol)

Kesiapan 1. Mengidentifikasi kesiapan keluarga untuk S:


peningkatan terlibat dalam perawatan
 Keluarga mengatakan akan
koping keluarga (Keluarga klien mengatakan selalu siap
memanfaatkan fasilitas kesehatan
Keluarga (SDKI : dalam merawat anaknya yang sakit agar
yang ada
D.0090) cepat sembuh)
2. Menciptakan hubungan terapeutik pasien  Keluarga mengatakan terlibat
dalam perawatan pasien.
55
dengan keluarga dalam perawatan (dalam  Keluarga mengatakan selalu peduli
keluarga selalu berkomunikasi dan terhadap kesehatan klien
menyelesaikan masalah bersama) O:
 Keluarga tampak kooperatif dan
paham terhadapapa yang
disampaikan oleh perawat

56
3. Mendiskusikan cara perawatan di rumah
(perawatan di rumah)
A : Masalah teratasi
(Keluarga paham terhadap edukasi yang
P : Intervensi dialnjutkan dirumah
diberikan) .
4. Memotivasi keluarga mengembangkan
aspek positif rencana perawatan
(Keluarga klien paham manfaat
menggunakan fasilitas kesehatan dengan
baik,manfaat menggunakan fasilitas
kesehatan dan bagaiamana melakukan
perawatan pada klien)
5. Memfasilitasi keluarga membuat keputusan
perawatan( perawat memfaslitasi keluarga
untuk menentukan perawatan yang tepat
terhadap klien)
6. Menganjurkan keluarga bersikap asertif
dalam perawatan
(Keluarga mampu menyampaikan apa yang
dipikirkan, apa yang dirasakan kepada
perawat)
7. Menganjurkan keluarga terlibat dalam

57
perawatan
(keluarga terlibat dalam perawatan anggota
keluarga yang sakit)

58
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 Tahap perkembangan dewasa dimulai pada saat anak yang terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir pada saat terkhir meninggalkan rumah.
Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak dalam keluarga atau jika ada
anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua. Tujuan utama
pada tahap ini adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap berperan
dalam melepas anak untuk hidup sendiri.
 Tugas perkembangan pada tahap ini adalah Keluarga mempersipkan anaknya
yang tertua untuk membentuk keluarga sendiri dan tetap membantu anak
terkahir untuk lebih mandiri. Pada saat semua anak meninggalkan rumah,
pasangan perlu menata ulang dan membina hubungan suami istri seperti pada
fase awal. Orang tua akan merasa kehilangan peran dalam merawat anak dan
merasa kosong karena anak-anak sudah tidak tinggal serumah lagi.
 Asuhan keperawatan pada keluarga meliputi pengkajian, diagnose (penilain
skoring diagnose keluarga),intervensi,implementasi dan evaluasi.
3.2 Saran

Setelah membaca makalah ini , diharapkan kepada semua pembaca khususnya


mahasiswa keperawatan dapat memahami dan menambah wawasan pengetahuan tentang
asuhan keperawatan keluarga pada tahap perkembangan dewasa.
1
DAFTAR PUSTAKA

Luvita Nur Amalina, S. M. (2021). ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA


TAHA PPERKEMBANGAN ANAK USIA DEWASA . eprints.ukh.ac.id, 1-3.
Ns. Tri Wahyuni, S. K. (Juli 2021). Buku Ajar Keperawatan Keluarga . Bojong genteng,Jawa
Barat: CV Jejak, anggota IKAPI.
PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI.
PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai